• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENTINGNYA BUDAYA LITERASI DIGITAL DI MASA PANDEMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENTINGNYA BUDAYA LITERASI DIGITAL DI MASA PANDEMI "

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

176

PENTINGNYA BUDAYA LITERASI DIGITAL DI MASA PANDEMI

Septi Kuntari

FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten, Indonesia.

Email: septikuntari@untirta.ac.id.

Abstrak

Di masa pandemi seperti sekarang ini gerakan literasi digital terus dilakukan kepada masyarakat luas, mengingat penggunaan teknologi digital semakin meningkat. Masyarakat cenderung memanfaatkan teknologi digital untuk mendapatkan informasi yang cepat dan mudah. Tentunya, hal ini juga harus disertai dengan kemampuan literasi digital yang baik agar masyarakat tidak terjerumus oleh berbagi informasi yang keliru. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memaparkan fenomena yang terjadi di masyarakat terutama tentang seberapa penting literasi digital di masa pandemi dan bagaimana tingkat penggunaan literasi digital di masyarakat. Metode yang digunakan yaitu studi literatur dari berbagai artikel, jurnal, dsb yang berkaitan dengan literasi digital. Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat menyesuaikan perkembangan zaman dengan memanfaatkan beragam teknologi digital. Pemanfaatan tersebut terutama dalam hal informasi yang mudah diperoleh serta dalam dunia pendidikan literasi digital dapat menunjang proses pembelajaran. Tingkat penggunaan teknologi digital terutama di masa pandemi juga mengalami peningkatan dimana masyarakat terbiasa menggunakan internet sebagai media mendapatkan informasi.

Kata kunci: Literasi digital; Masyarakat; Pandemi.

Abstract

During this pandemic, the digital literacy movement continues to be carried out for the wider community, given the increasing use of digital technology. People tend to use digital technology to get information quickly and easily. Of course, this must also be accompanied by good digital literacy skills so that people don't fall into the trap of sharing wrong information. The purpose of this study is to explain the phenomena that occur in society, especially about how important digital literacy is during a pandemic and how the level of digital literacy in society is. The method used was literature study from various articles, journals, etc. related to digital literacy. The results show that society adapts to the times by utilizing various digital technologies. The utilization is especially in terms of easily obtained information and in the world of digital literacy education can support the learning process. The level of digital technology usage, especially during the pandemic, has also increased where people are accustomed to use the internet as a medium to get the information.

Keywords: Digital literacy; Public; Pandemic..

(2)

177

PENDAHULUAN

Kebiasaan masyarakat pada saat ini terutama di masa pandemi tentu mengalami penyesuaian jika dibandingkan dengan kebiasaan masyarakat dulu sebelum masa pandemi. Masyarakat semakin terbuka dengan perkembangan jaman, terutama perkembangan teknologi yang semakin pesat. Hal ini tentunya memberikan pengaruh terhadap kemampuan masyarakat terutama generasi muda untuk dapat menyesuaikan diri dengan arus perkembangan informasi secara digital yang dinilai semakin tumbuh pesat. Sesuai dengan UU no.19 tahun 2016 tentang Informasi dan dan transaksi elektronik dimana layanan yang perlu diperhatikan yaitu segala hal yang berkaitan dengan teknologi maupun jaringan.

Adanya fasilitas internet yang menujang media digital tentunya dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk mencari berbagai sumber informasi karena kita ketahui bahwa segala hal dalam kehidupan masyarakat saat ini sudah terdigitalisasi dengan kemajuan teknologi yang semakin meningkat.

Media digital yang semakin mudah diakses oleh masyarakat tentunya menimbulkan banyak manfaat jika memang digunakan sesuai dengan kebutuhan, akan tetapi jika masyarakat menggunakan media digital tersebut untuk hal yang negatif tentunya tidak akan mendatangkan manfaat yang positif. Semakin beragamnya media digital dalam kehidupan masyarakat tentunya harus dibarengi dengan kecerdasan atau kemampuan masyarakat agar mampu menggunakan berbagai media digital terutama untuk penyebarluasan ide atau gagasan dari

berbagai informasi. Hal ini tentu membutuhkan kemampuan masyarakat yang memahami betul terkait literasi digital, karena budaya literasi digital harus dikembangkan dalam kehidupan masyarakat, terutama dalam bidang pendidikan melalui pembelajaran berbasis tatap muka maupun daring. Muslimin dan Idul (2020) dalam perkuliahan mahasiswa banyak menggunakan media yaitu aplikasi berbentuk digital untuk mendapatkan berbagai informasi yang bermanfaat dalam pembelajaran yang dilaksanakan secara daring. Lebih lanjut, Assidiqi & Sumarni (2020) pemanfaatan media digital juga digunakan sesuai dengan interaksi yang akan dicapai, dimana media digital yang sering digunakan terutama dalam pembelajaran daring meliputi whatsapp group, google meet, google form, google classroom, serta zoom. Hal ini berarti bahwa media digital sangat diperlukan dalam dunia pendidikan terutama untuk menunjang proses pembelajaran.

Tentunya harus disertai dengan kemampuan literasi dasar yang baik, sesuai dengan kemendikbud bahwa kemampuan literasi dasar meliputi literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan. Anggeraini dkk (2019) literasi digital memiliki tantangan dalam pembelajaran bahasa yakni dapat membantu proses pembelajaran, serta dapat menunjukkan sumber belajar yang benar dan memberikan banyak manfaat, dan dapat membuka peluang bagi pendidik untuk dapat kreatif terutama dalam membuat media pembelajaran berbasis digital.

(3)

178

Pesatnya perkembangan teknologi sekarang ini juga mempermudah akses tanpa batas melalui media digital. Masyarakat mudah mengakses media sosial meliputi twitter, facebook, Instagram, Whatsapp, google, dll.

Tentunya hal ini menimbulkan suatu kekhawatiran mengingat semakin tingginya penggunaan akses internet terutama di kalangan masyarakat terutama generasi muda. Perilaku masyarakat yang gemar dengan internet dapat memunculkan perilaku masyarakat yang dapat dengan mudahnya terpengaruh berbagai informasi atau berita yang kadang belum tentu benar. Munculnya berbagai informasi yang bersifat kebohongan atau hoaks seolah-olah sudah menjadi konsumsi biasa masyarakat, dimana tanpa adanya pemahaman terkait literasi digital maka masyarakat justru akan terpengaruh oleh berbagai macam informasi yang tidak benar.

Perlunya pemahaman terkait literasi digital tentu memiliki tujuan, yaitu agar masyarakat tidak mendapatkan pengaruh buruk dari pesatnya perkembangan teknologi digital.

Bukan perkara mudah memberikan pemahaman terkait literasi digital kepada masyarakat, tentunya membutuhkan kerjasama bukan hanya dari pemerintah sendiri tapi juga harus ada kesadaran dan dorongan yang muncul dari dalam diri individu itu sendiri. Pesatnya kemajuan teknologi tentunya juga membawa kepada semakin luasnya interaksi yang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri dimana keterbukaan semakin luas. Adanya kemajuan teknologi digital tentunya berpengaruh terhadap

budaya masyarakat, adapun pengaruhnya bisa berdampak positif maupun berdampak negatif.

Aspek yang paling berpengaruh dengan perkembangan teknologi digital adalah kebudayaan masyarakat yang perlahan-lahan mengalami pergeseran (Setiawan, 2018).

Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah disertai dengan beberapa hasil penelitian sebelumnya terkait literasi digital, penulisan artikel ini bertujuan untuk memaparkan fenomena yang terjadi di masyarakat terkait seberapa penting penggunaan literasi digital dan bagaimana tingkat penggunaan literasi digital terutama pada masa pandemi.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah studi literatur yang merujuk kepada artikel-artikel, jurnal, dsb yang berkaitan dengan literasi digital. Hasil telaah dari berbagai literatur digunakan untuk menggambarkan fenomena yang terjadi di masyarakat terkait budaya literasi digital.

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat literasi digital yang dinilai tinggi terutama di masa pandemi. Hal ini karena kebutuhan akan internet meningkat sehingga masyarakat lebih banyak berinteraksi dengan media digital sebagai akses untuk mendapatkan informasi dari berbagai sumber. Upaya yang dilakukan untuk menanamkan pentingnya budaya literasi digital dapat melalui seminar online maupun dengan adanya konten digital

(4)

179

yang kreatif sehingga menarik minat masyarakat. Dalam era digital saat ini

masyarakat cenderung memiliki sikap kritis dan kreatif.

PEMBAHASAN

Literasi digital di masa pandemi

Paul Gilster yang pertama kali mengungkapkan istilah literasi digital (digital literacy) 1977, literasi digital menurutnya adalah kemampuan dalam menggunakan teknologi dan informasi dari berbagai bentuk serta sumber yang luas dan dapat diakses melalui komputer. Komputer merupakan salah satu media digital yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kebutuhan mencari informasi dimana komputer tersebut terkoneksi dengan jaringan internet.

Masyarakat semakin pandai dalam memanfaatkan berbagai media digital, apalagi di masa pandemi yang bisa dibilang penggunaan media digital semakin tinggi.

Kebutuhan akan internet sebagai penunjang berbagai media digital seperti facebook, instagram, twitter, dll sangat tinggi. Adanya pembatasan kegiatan serta penerapan protokol kesehatan yang ketat menyebabkan aktivitas yang lebih banyak membutuhkan media pendukung yaitu teknologi digital. Namun, penggunaan teknologi digital juga harus secara bijaksana mengingat banyak hal yang dinilai dapat berpengaruh negatif terhadap kehidupan masyarakat. Penggunaan teknologi digital yang semakin meningkat membuat masyarakat cenderung konsumtif terutama dalam memanfaatkan internet sebagai media pendukung digital. Saat pandemi melanda

dunia, terutama di indonesia pemanfaatan teknologi digital semakin bertambah. Afrizal, dkk (2021) adanya pandemi covid-19 membuat adanya perubahan budaya pada masyarakat yang begitu cepat dalam menggunakan teknologi digital, hal ini bisa dilihat dari pemanfaatan media digital sebagai penunjang dalam pembelajaran secara daring pada waktu itu. Ningsih, dkk (2020) adanya keterlibatan literasi digital di masa pandemi dinilai penting dalam mendukung aktivitas pembelajaran, gerakan literasi digital dapat dilakukan baik oleh orang tua untuk dapat memilih aplikasi yang bersifat edukatif serta fasilitas perangkat digital yang mampu mendukung dan sesuai untuk anak mereka sehingga dapat meningkatkan literasi digital anak.

Rochadiani, dkk (2020) diperlukan upaya untuk meningkatkan budaya literasi digital pada masyarakat, melalui jalan pengabdian kepada masyarakat terutama dengan mengadakan seminar online serta pembuatan konten digital yang dipublikasikan secara online. Dengan adanya turut serta dari berbagai pihak untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terhadap media digital diharapkan masyarakat akan semakin pintar dalam menanggapi berbagai persoalan di masyarakat yang bisa dikatakan hanya isu-isu tidak jelas, serta dapat menangkal hoaks yang beredar di masyarakat. Gerakan yang berkaitan

(5)

180

dengan literasi digital di masyarakat harus semakin cepat dilakukan agar masyarakat dapat memiliki kemampuan tingkat literasi digital yang baik.

Berikut merupakan indeks literasi digital Indonesia di tahun 2021 dari 34 provinsi yang dirilis oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (kominfo); 1) DIY 3,71 , 2)Kepulauan Riau 3,68 , 3) Kalimantan Timur 3,62 , 4) Sumatera Barat 3,61, 5) Gorontalo 3,61 , 6) Papua Barat 3,61 , 7) Nusa Tenggara Timur 3,60 , 8) kalimantan Barat 3,58 , 9) Aceh 3,57 , 10) Kalimantan Utara 3,57 . Dari data tersebut terlihat bahwa provinsi DIY menduduki urutan pertama kota dengan tingkat literasi digital tertinggi.

Pentingnya Budaya literasi digital

Perkembangan teknologi menjadi hal yang tidak bisa kita hindari, terutama teknologi digital yang telah berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan masyarakat di dunia. Di jaman modern seperti sekarang ini, literasi digital sangat penting dan diperlukan bagi setiap orang. Literasi digital sama halnya dengan kemampuan untuk membaca, menulis dan sebagainya. Masyarakat terutama para generasi muda yang tumbuh di masa sekarang tentunya berbeda dengan generasi sebelumnya.

Di masa sekarang, generasi muda lahir ke dunia dengan segala macam akses yang memudahkan dalam kehidupan. Tidak adanya batasan akses terhadap teknologi digital membuat pola pemikiran berbeda dengan generasi sebelumnya. Literasi digital tentunya akan membuat pola pikir masyarakat akan

menjadi kritis serta kreatif karena masyarakat terbiasa dengan perubahan hal-hal baru terkait perkembangan teknologi digital. Hal ini tentunya harus ada peran aktif dari masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan literasi digital yang sesuai bagi masyarakat terutama dalam bidang pendidikan. Nurchaili (2016), dalam dunia pendidikan bisa menggunakan buku digital sebagai solusi mewujudkan budaya literasi, hal ini diharapkan dapat menumbuhkan minat membaca dan akan membuat kemampuan literasi masyarakat meningkat.

Siaran pers no.15/HM/KOMINFO/01/2022 menjelaskan bahwa budaya digital dinilai telah membaik, dimana hal ini bisa dilihat dari budaya digital memperoleh nilai tinggi dari pengukuran hasil indeks literasi digital 2021.

Dari pilar budaya digital (digital culture) dengan skor 3,90 dalam skala 5 kategori baik, pilar etika digital (digital etics) dengan skor 3,53 dan kecakapan digital (digital skill) dengan skor 3,44, pilar keamanan digital (digital safety) dengan skor paling rendah yaitu 3,10. Penggunaan empat pilar pada indeks literasi digital berpedoman pada roadmap literasi digital Indonesia tahun 2020- 2024 yang dibuat oleh Kominfo, yaitu berdasarkan riset nasional yang sebelumnya dan berpedoman pada pengukuran milik UNESCO. Meskipun indeks budaya digital dinilai telah membaik, namun menurut peneliti ekonomi digital Institut for Development of Economics and Finance (Indef) yaitu Nailul Huda, meski sedikit meragukan akan tetapi

(6)

181

temuan dari hasil survei tersebut yang paling penting adalah tingkat dari literasi digital di Indonesia yang ada dalam level sedang, dan hal ini dinilai baik.

Masyarakat yang cerdas adalah masyarakat yang mampu untuk membedakan berbagai informasi yang beredar di masyarakat, meliputi informasi yang dapat dipercaya serta informasi yang belum tentu dapat dibuktikan kebenarannya atau biasa disebut hoaks. Dalam dunia pendidikan, siswa sekolah akan mampu berpikir kritis serta memunculkan kemampuan verbal pada siswa tersebut. Karena literasi digital dinilai mampu untuk meningkatkan kemampuan konsentrasi dari individu tersebut.

Literasi digital juga mampu memberikan manfaat berupa adanya kemampuan membaca, menulis dengan baik, dan individu dapat dengan mudah merangkai kalimat serta mampu menulis informasi yang sesuai agar tidak terjadi kesalahan penulisan informasi akibat kurang mampu dalam merangkai kalimat. Individu sebagai bagian dari anggota masyarakat yang memiliki kemampuan serta memahami literasi digital yang baik maka akan dapat menghindarkan dari berbagai kejahatan digital.

Dalam dunia pendidikan, siswa dianjurkan untuk menggunakan berbagai media digital sesuai dengan keperluan, misalnya untuk membaca buku secara digital, tentu hal ini memudahkan bagi siswa karena bisa menambah wawasan serta informasi secara luas dan cepat. Selain itu, perkembangan teknologi digital terutama komunikasi menjadi

lebih mudah. Bentuk komunikasi yang dilakukan yakni melalui email, dimana siswa dapat mengirim tugas-tugas sekolah dengan lebih mudah. Hal ini memberikan nilai positif dari pentingnya literasi digital bagi masyarakat khususnya dalam dunia pendidikan.

Di perguruan tinggi, mahasiswa juga lebih banyak memanfaatkan teknologi digital untuk menunjang proses pembelajaran. Farida &

Adhi (2020), mahasiswa sudah mampu memanfaatkan perpustakaan digital dengan baik sehingga mampu untuk memenuhi kebutuhan informasi. Dalam proses pembelajaran di lingkungan perguruan tinggi pemanfaatan literasi digital juga memerlukan arahan dari pendidik atau dosen, dimana teknologi digital yang digunakan memang harus sesuai dengan keperluan dan kebutuhan.

Pemanfaatan teknologi digital dengan bijaksana akan mempermudah dosen, maupun mahasiswa dalam hal proses pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

Literasi digital dinilai mampu untuk membentuk mahasiswa yang kritis, kreatif, serta memiliki daya imajinasi yang tinggi.

Oleh karena itu, dengan adanya penerapan literasi digital di lingkungan kampus dinilai dapat mewujudkan kesadaran bagi para mahasiswa agar memandang bahwa sangat penting memiliki kemampuan dalam hal literasi digital yang dapat digunakan sebagai alternatif dalam proses pembelajaran sesuai dengan perkembangan zaman yaitu memanfaatkan teknologi berbasis digital.

(7)

182

Sumiati & Wijonarko (2020), ada sepuluh manfaat dari literasi digital yaitu dapat menghemat waktu, proses belajar yang lebih cepat, menghemat uang, membuat lebih aman, dapat memperoleh informasi terbaru, selalu terhubung, dapat membuat keputusan lebih baik, serta membuat kita bekerja, membuat kita lebih bahagia, dan mempengaruhi dunia.

Hal ini sesuai dengan masa sekarang dimana kehidupan masyarakat sudah terpengaruh oleh teknologi digital yang dari waktu ke waktu semakin modern dan berkembang mengikuti perkembangan jaman. Dalam rangka meningkatkan kemampuan literasi digital pada masyarakat, Kementerian Pendidikan,

Kebudayaan dan Teknologi

(Kemendikbudristek) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) dan Universitas Telkom menyelenggarakan pagelaran mahasiswa nasional bidang teknologi informasi dan komunikasi (GEMASTIK) untuk ke-14 kalinya secara daring pada tanggal 4 s.d 7 oktober 2021, dimana acara ini merupakan contoh nyata dari bagaimana menyiapkan serta mengidentifikasi bakat emas Indonesia yang mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan tepat guna dalam membantu aktivitas manusia di dunia dengan lebih efisien.

Lebih lanjut, kementerian kominfo yang menggelar program Literasi Digital Nasional dengan menargetkan pada 2024 akan dapat menjangkau 50 juta penduduk Indonesia, dimana ada lebih dari12,4 juta program pengembangan sumber daya manusia di

tingkat paling dasar. Tentunya program ini memiliki tujuan yaitu untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan belajar literasi digital.

Tantangan literasi digital di masa pandemi Semakin berkembangnya teknologi digital tentunya memunculkan tantangan tersendiri mengingat bukan hanya manfaat yang dapat kita peroleh, akan tetapi juga ada yang harus kita hadapi terutama di masa pandemi. Adanya arus informasi yang begitu pesatnya tentu akan membuat banyak informasi yang diperoleh masyarakat, dalam hal ini kemampuan seorang individu dalam literasi digital perlu digunakan secara tepat dan benar. Kemudian, munculnya beragam konten-konten yang dinilai negatif juga dapat menjadi tantangan bagi literasi digital. Masyarakat yang dengan mudahnya mengakses internet, akan lebih cepat memperoleh informasi yang dapat menimbulkan isu SARA, dll. Hal ini juga perlu kemampuan dari masyarakat untuk dapat memilih mana konten yang memiliki nilai positif sehingga dapat dijadikan sebagai panduan serta informasi yang benar serta masyarakat juga dapat mengetahui konten negatif yang tidak memiliki manfaat.

Dalam dunia pendidikan tantangan terbesar yang dihadapi adalah kemampuan menggunakan media teknologi digital. Hal ini muncul ketika kita pertama kali menghadapi pandemi covid-19 pada sekitar awal tahun 2020. Dunia pendidikan harus menyesuaikan dengan kondisi pandemi, pendidik baik guru

(8)

183

maupun dosen harus menyesuaikan diri dengan teknologi digital. Hal yang mudah jika terbiasa dengan teknologi digital, tetapi hal yang sulit bagi yang tidak pernah menggunakan teknologi digital untuk menunjang proses pembelajaran. Perlahan tapi pasti, penyesuaian di masa pandemi sampai dengan sekarang ini terutama menggunakan media teknologi digital dilakukan oleh pendidik. Semakin hari, semua terbiasa dengan penggunaan teknologi digital untuk menunjang proses pembelajaran.

Pada tahun 2022 kominfo menargetkan gerakan nasional literasi digital yang akan menyasar 5,5 juta masyarakat yang lebih spesifik. Hal ini merupakan gerakan nasional literasi digital menjadi fokus utama dalam Kementerian Komunikasi dan informatika (Kominfo) dalam menghadapi tantangan di tahun 2022. Dimana peningkatan sumber daya manusia yang melek digital dilakukan secara menyeluruh dengan membuat tiga tingkatan yaitu level dasar, level menengah, dan level lanjutan. Pada level dasar dari gerakan nasional digital yaitu memberikan pelatihan pada tingkat dasar yang meliputi kecakapan digital, etika digital, budaya digital serta keamanan digital kepada 12,3 juta orang.

Kemudian pada level menengah, Kominfo membuat program yaitu Digital Talent Scholarship melalui pelatihan keamanan cyber, kecerdasan buatan, serta pemasaran digital dengan target 131 ribu orang. Terakhir, pada level lanjutan yaitu adanya program Digital Leadership Academy yang

bekerjasama dengan empat universitas ternama dari Amerika Serikat, Singapura serta Inggris dengan adanya suplai 306 pemimpin perusahaan (liputan 6.com).

APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) menyebutkan bahwa situasi pandemi merubah perilaku dari masyarakat, terutama siap atau tidak siap kita harus menyesuaikan gaya hidup secara digital.

Pertama, tantangan di masa new normal sesuai hasil survei APJII menunjukkan 196 juta dari penduduk atau sekitar 73,7 persen dari populasi yang menjangkau internet, namun meskipun begitu masih ada sekitar 70 juta penduduk yang belum mendapatkan akses internet. Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa ada sekitar 12000 desa yang dapat dikatakan belum menerima akses internet, dan sekitar 42000 desa perlu peningkatan akses internet. Kedua, tantangan terkait dengan internet sebagai edukasi untuk pembelajaran jarak jauh, dimana pada saat sekarang masih ada sekitar 104.000 sekolah yang belem memiliki akses terhadap internet, sementara 287.000 lain perlu adanya peningkatan. Tantangan yang ketiga yaitu dalam penggunaan aplikasi telemedis, dimana akses telemedis meningkat sekitar 600 persen selama pandemi. Hal ini menunjukkan bahwa ada peluang dan juga ada tantangan yang besar. Sebenarnya bukan hanya dari internet saja, akan tetapi juga daya dukung dari kualitas SDM juga sangat diperlukan terutama untuk mengembangkan telemedis.

(9)

184

SIMPULAN

Kemampuan literasi digital sangat penting dimiliki oleh masyarakat, mengingat perkembangan zaman yang semakin pesat disertai dengan kemajuan teknologi yang terjadi secara terus menerus. Adanya kemampuan literasi digital yang baik akan mewujudkan masyarakat yang kritis, kreatif serta memiliki daya imajinasi yang tinggi, serta masyarakat yang pandai memilah informasi yang positif dan negatif. Hal ini bisa dilihat dari pemanfaatan literasi digital dalam berbagai bidang, terutama bidang pendidikan.

Literasi digital dalam dunia pendidikan dimanfaatkan untuk menunjang proses pembelajaran baik di tingkat sekolah maupun di tingkat perguruan tinggi. Literasi digital harus dimanfaatkan secara bijaksana agar dapat memperoleh informasi pengetahuan secara luas dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannnya. Dengan adanya kemampuan dalam literasi digital, segala macam informasi yang diperoleh dapat disaring sesuai dengan kebutuhan serta dapat menangkal berbagai informasi yang bersifat kebohongan atau hoaks.

DAFTAR PUSTAKA Artikel dalam jurnal:

Farida, U. & Adhi, A. N . 2020. Keefektifan literasi digital upt perpustakaan semarang di masa pandemi. Jurnal ilmiah universitas semarang, 1 (20). 32-37.

Muslimin, M. & Idul, R. 2020. Pengaruh budaya literasi digital terhadap pembentukan

sikap dan karakter masyarakat dalam pembatasan sosial akibat pandemi covid-19.

Jurnal bahasa, sastra, dan budaya, 10 (3). 21- 36.

Ningsih, I., Widodo, A., & Asrin, A. 2021.

Urgensi kompetensi literasi digital dalam pembelajaran pada masa pandemi Covid-19.

Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan, 8(2).

Nurcaili, N. 2016. Menumbuhkan budaya literasi melalui buku digital. Jurnal LIBRIA, 8 (2). 197- 209.

Rochadiani, T.H, Santoso, H.& Dazki, E.

2020. Peningkatan literasi digital pada masa pandemi covid-19. JPM: Jurnal pengabdian masyarakat universitas pradipta, 1 (1). 11-21.

Setiawan, D. 2018. Dampak perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap budaya. Jurnal simbolika: Research and learning in communication study 4 (2). 62-72.

Sumiati, E. & Wijonarko. 2020. Manfaat Literasi digital bagi masyarakat dan sektorpendidikan pada saat pandemi covid-19.

Buletin perpustakaan universitas islam Indonesia, 3 (2). 65-80.

Buku:

Gilster, P., & Glister, P. 1997. Digital literacy.

New York: Wiley Computer Pub.

Artikel dalam Pertemuan Ilmiah:

Afrizal, S. Kuntari, S., Setiawan, R. &

Legiani, W.H. 2021. Perubahan sosial pada

(10)

185

budaya digital dalam pendidikan karakter anak. Prosiding Seminar nasional hari guru FKIP Universitas sultan ageng tirtayasa.

FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Desember 2020.

Anggeraini, Y., Faridi, A., Mujiyanto, J., &

Bharati, A. L. 2019. Literasi digital: dampak dan tantangan dalam pembelajaran bahasa.

Prosiding seminar nasional pascasarjana unnes. Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, Oktober 2019.

Assidiqi, M. & Sumarni, W. 2020.

Pemanfaatan platform digital di masa pandemi covid-19. Prosiding nasional pascasarjana unnes. Universitas Negeri Semarang, Oktober 2020.

Artikel dari Internet:

Angreini, E. 2022. Online.

https://www.liputan6.com/cek-

fakta/read/4853067/di-tahun-2022-kominfo- targetkan-55-juta-orang-ikut-gerakan-nasional- literasi-digital. Diunduh pada tanggal 20 Maret 2022.

Andriani, D. 2021. Pentingnya edukasi literasi digital di masa pandemi. Online.

https://teknologi.bisnis.com/read/20211113/84 /1465597/pentingnya-edukasi-literasi-digital- di-masa-pandemi. Diunduh pada tanggal 20 maret 2022.

Dzulfaroh, A. N. 2022. Online.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/01/2

4/123000265/10-daerah-dengan-tingkat- literasi-digital-tertinggi-2021-diy-nomor- 1?page=all. Diunduh pada tanggal 10 maret 2022.

Indonesia, A. P. J. I. 2021. Peluang penetrasi internet dan tantangan regulasi daerah. Online.

https://apjii.or.id/downfile/file/BULETINAPJI IEDISI79Januari20211.pdf. Diunduh tanggal 21 maret 2022.

Kemdikbud.2021. Tingkatkan literasi digital anak Muda, Kemendikbudristek dan universitas telkom gelar gemastik XIV.Online.https://www.kemdikbud.go.id/m ain/blog/2021/10/tingkatkan-literasi-digital- anak-muda-kemendikbudristek-dan-

universitas-telkom-gelar-gemastik-xiv.

Diunduh tanggal 21 maret 2022.

Kominfo. 2021. Meningkatkan Literasi digital Memanfaatkan internet lebih produktif.

Online.https://www.kominfo.go.id/content/det ail/36342/meningkatkan-literasi-digital memanfaatkan-internet-lebih-

produktif/0/artikel. Diunduh pada tanggal 20 maret 2022.

Kominfo.2021.https://www.kominfo.go.id/con tent/detail/39488/siaran-pers-no-

15hmkominfo012022 tentang-budaya-digital- membaik-indeks-literasi-digital-indonesia- meningkat/0/%20http://survei.literasidigital.id/

. Diunduh pada tanggal 22 maret 2022.

Referensi

Dokumen terkait

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menjadi bagian dari sebuah

Dalam rangka mengatasi persoalan tersebut, Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah meluncurkan program Gerakan Literasi Sekolah yang bertujuan