• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pentingnya Penguatan Moderasi Beragama dalam Bahan Ajar Pendidikan Kewarganegaraan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Pentingnya Penguatan Moderasi Beragama dalam Bahan Ajar Pendidikan Kewarganegaraan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya, Vol. 5 (2), 2023, (Juli-Desember)

ISSN Print : 2714-7762 ISSN Online : 2716-3539

Tersedia online di: https://ejournal.uinmybatusangkar.ac.id/ojs/index.php/istinarah/index

Pentingnya Penguatan Moderasi Beragama dalam Bahan Ajar Pendidikan Kewarganegaraan

Syaiful Marwan

Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus Batusangkar, Sumatera Barat, Indonesia [email protected]

Abstract

Having a good attitude in inter-religious relations in Indonesia is very important. This is a priority in the content that needs to be included in Citizenship Education teaching materials. The aim of this research is to analyze important Religious Moderation studies formulated in Citizenship Education teaching materials. The research method used was qualitative descriptive. The data obtained was produced in the form of a series of academic perception data and theoretical studies of strengthening the concept of religious moderation in Citizenship Education teaching materials. The research results obtained are the dynamics of attitudes in understanding national commitment and the development of attitudes of religious tolerance which are discussed in theoretical analysis of Citizenship Education teaching materials. The conclusions obtained are that academics' national commitment attitude is still strong in their need for teaching materials and the importance of developing an attitude of tolerance in the development of teaching materials in the Citizenship Education scheme.

Keywords: Religious Moderation, Teaching Materials, Citizenship Education Abstrak

Memiliki sikap yang baik dalam hubungan antar beragama di Indonesia, sangat penting. Hal ini menjadi hal diprioritaskan di dalam konten yang perlu dimasukan pada materi ajar Pendidikan Kewarganegaraan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kajian Moderasi Beragama penting di formulasikan di dalam materi ajar Pendidikan Kewarganegaraan. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan deskriptif kualitaif. Data yang diperoleh dihasilkan dalam bentuk rangkaian data persepsi akademisi dan kajian teoritis dari penguatan konsep moderasi beragama di dalam materi ajar Pendidikan Kewarganegaraan. Hasil penelitian yang dipeoleh adalah dinamika sikap dalam memahami komitmen kebangsaan dan pengembangaan sikap toleransi beragama yang dan dibahas dalam analisis teoritis pada materi ajar Pendidikan Kewarganegaraan. Adapun kesimpulan yang diperoleh yaitu masih kuatnya sikap komitmen kebangsaan akademisi di dalam kebutuhannya terhadap materi ajar dan pentingnya pengembangan sikap toleransi di dalam pengembangan materi ajar dalam skema Pendidikan Kewarganegaraan.

Kata Kunci: Moderasi Beragama, Materi Ajar, Pendidikan Kewarganegaraan

PENDAHULUAN

Menjadi negara yang besar, adalah tujuan dari setiap negara di dunia. Besarnya suatu negara tidak terlepas dari berbagai bentuk dinamika dan persoalan yang akan dihadapi menuju pada keinginan dari negara yang memiliki tujuan tersebut. Besarnya suatu negara, akan dapat dilihat dari berbagai pencapaian yang diperoleh dan perjuangan masing-masing unsur negara dalam penguatan identitas negara, untuk menjadi negara yang besar. Adapun yang menjadi unsur-unsur dari negara tersebut, yaitu dari beberapa unsur yang menjadi unsur pokok dalam terbentuknya suatu negara.

negara memiliki 3 unsur pokok yang diantaranya: (1) wilayah, (2) rakyat, (3) pemerintahan yang berdaulat (Prasetyo, 2023). Dari ketiga unsur ini, rakyat adalah unsur penting dalam pengembangan konsep dalam pembangunan suatu negara.

Pentingnya rakyat dibahas dalam pengembangan pembangunan suatu negara, dikarenakan apa yang dibicarakan dengan rakyat sangat strategis untuk menjadi suatu

(2)

bahan diskusi dalam pengembangan rakyat itu sendiri, yang dalam kajian dan materi Pendidikan Kewarganegaraan, rakyat sering diistilahkan dengan warga negara.

Pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaran, persoalan warga negara adalah sesuatu yang wajib untuk dibahas. Pembahasan yang dikaji baik itu dapat berupa istilah, dan pentingnya membahas warga negara, serta hubungan warga negara tersebut.

Yang menjadi bahan perbincangan dan menjadi dinamika persoalan warga negara adalah mengenai hubungan bagaimana interaksi antara masing-masing warga negara(Widiatmaka, 2021).

Di negara Indonesia, perbincangan hubungan antar warga negara sering dikaitkan dengan pembahasan masalah hubungan antar umat beragama. Hubungan antar umat beragama ini menjadi isu strategis dan selalu menjadi bahan kajian karena Indonesia merupakan negara yang mengakui keragaman beragama yang telah diakui dengan ditetapkan di dalam bingkai hukum yang ada. Dinamika proses hubungan yang terjalin lama, sejak Indonesia merdeka telah diikat dalam bingkai falsafah negara yang dikenal dengan istilah dan semboyan bangsa Indonesia, “Binneka Tunggal Ika”.

Semboyan ini menjadi bagian yang integral dalam materi kajian kewarganegaraan bangsa Indonesia yang selalu menjadikan semboyan ini sebagai perekat hubungan dan interaksi warga negara menjadi bangsa Indonesia (Insani, 2022).

Dalam beberapa kasus, banyak yang tidak mendalami falsafah dan kurangnya pemahaman nilai-nilai kebangsaan ini, sehingga butuh ada penegasan dan eksistensi baru dalam pemahaman konsep dalam memperkuat hubungan antar umat beragama.

Persoalan yang muncul adalah bagaimana setiap kelompok beragama saling menjatuhkan dan bahkan dianggap melompat pagar dalam batasan hak-hak kehidupan beragama pada masing-masing umat beragama yang ada di Indonesia (J. Junaedi &

Dimiyati, 2020). Persoalan lainnya, yang muncul seperti sikap yang radikalisme yang sangat mengganggu stabilitas nasional dan ketahanan bangsa Indonesia (Zulfikar &

Permady, 2021).

Istilah yang dikumandangkan di dalam Kementrian Agama sendiri di Indonesia, dalam menghadai persoalan ini, adalah “Moderasi Beragama”. Istilah ini mulai berkembangan dalam penguatan integritas nilai kebangsaan dalam menyikap berbagai persoalan hidup umat beragama yang secara internal dan eksternal.

Pembahasan moderasi beragama ini, dibukukan secara fomalitas oleh Kementerian Agama, sejak tahun 2019 dan dikembangkan dalam 4 indikator pemenuhan sikap yang harus dikembangkan. Adapun indikator moderasi beragama ini, diantaranya adalah; (1) komitmen kebangsaan, (2) Toleransi, (3) Anti kekerasan, (4) Akomodasi terhadap kebudayaan lokal (RI, 2019).

Sikap komitmen kebangsaan merupakan istilah yang diartikan sebagai sikap yang menekankan bagaimana warga negara memahami, menyadari dan mematuhi bangsa dan dia adalah bagian dari warga negara (Rahman, 2020). Penguatan komitemen ini diberikan dalam berbagai materi terutama yang berkaitan pemahaman mengenai bangsa Indonesia (Hidayah & Saputra, 2023).

Penjelasan mengenai masing-masing aspek dari indikator moderasi beragama ini, penting dijabarkan di dalam materi ajar Pendidikan Kewarganegaraan. Materi yang dapat dikaitkan dengan istilah moderasi Beragama sangat bersinggunag dengan materi ajar Pendidikan Kewarganegaraan. Berdasarkan batasan kajian yang dilakukan peneliti adalah bagaimana kajian materi Pendidikan Kewarganegaraan, mengkaji bagaimana penguatan konsep sikap komitmen kebangsaan dan sikap toleransi. Dengan

(3)

pemahaman masing-masing indikator ini, menjadikan negara yang dimulai dalam pendidikan karakter bangsa melalui Pendikan Kewarganegaraan, dapat memberikan kontribusi yang besar menjadi karakter moderasi beragama mendapat posisi penting dalam pengembangannya (Badri, 2023).

METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metodologi deskriptif kualitatif.

Pengambilan data diperoleh dengan data yang diambil dari mahasiswa PTKIN yang ada di Sumatera Barat yang diambil secara random. Data yang diperoleh dengan menggunakan triangulasi sumber, yang diantaranya dalam bentuk angket, wawancara dan observasi dalam bentuk kajian kepustakaan. Dalam pengambilan data persepsi menggunakan indikator pemahaman moderasi beragama yang terkait dengan komitmen kebangsaan dan mengenai pemahaman toleransi beragama. Ada data ini terkait dengan urgensi atau pentingnya moderasi beragama yang diintegrasikan di dalam materi ajar Pendidikan Kewarganegaraan. Data wawancara diperoleh dalam diskusi dengan akademisi mahasiswa sebagai subjek penelitian, dan kajian teoritis diperoleh dari berbagai bentuk penelitian yang relevan dengan kajian yang terkait dengan batasan penelitian yang dilakukan.

Analisa data dikembangan dengan proses pengumpulan data persepsi penguatan karakter moderasi beragama dalam penerapan pembelajaran yang dikembangkan dalam materi ajar. Setiap data diolah dalam bentuk analisis naratif (Narrative Analysis). Analisis yang dilakukan dengan data yang telah tersedia sebagai bahan kajian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perolehan data yang dilakukan peneliti menghasilkan data yang ditemuan dari beberapa sumber yang dikelola dengan berbagai bentuk sumber. Adapun data ini, diperoleh dengan hasil angket, persepsi, wawancara, dan kajian relevan yang terkait dengan penelitian yang terkait.

Data angket persepsi penguatan karakter moderasi beragama penting dimasukan di dalam materi ajar Pendidikan Kewarganegaraan yang dikembangkan dengan batasan indikator moderasi beragama. Adapun indikator yang digunakan dapat dijabarkan dan dalam representasi sebagai berikut:

Komitmen Kebangsaan

Pengembangkan konsep komitmen kebangsaan di dalam pengembangan materi ajar Pendidikan Kewarganegaraan tidak bisa dilepaskan begitu saja. Hal ini karena, salah satu tujuan dari mempelajari Pendidikam Kewarganegaraan adalah dengan memberikan penguatan konsep mengenai komitmen kebangsaan (Putri &

Dewi, 2021). Untuk menganalisis secara deskriptif, maka dilakukanlah pengambilan angket terkait data pemahaman komitmen kebangsaan.

Adapun data pemahaman ini diperoleh dengan data 3 materi utama yang diperoleh dan mendapat persentse tertinggi adalah sebagai berikut:

Kajian Materi Ajar PKn Persentase Data Responden

Konsep Negara dan Negara yang berkeadaban 45,3% 29/64

Pancasila Sebagai Sistem Nilai 43,8% 28/64

Warga Negara dan HAM 40,6% 26/64

Tabel 1. Urgensi Komitmen Kebangsaan pada Materi Ajar PKn

(4)

Di dalam data ini, dianalisis mengenai komitmen kebangsaan di dalam kajian konsep negara dan negara yang berkeadaban memiliki ruang yang kuat untuk dikembangkan. Eksplorasi materi ini, dalam kajiannya dikembangkan dalam upaya menjadikan komitmen kebangsaaan individu daalam kehidupan masyarakat menuju bangsa yang beradab (Amanullah et al., 2019). Moderasi beragama memiliki peranan penting dalam ideologi Pancasila. Menjadikan negara yang mampu bersikap paham dengan nilai kebangsaan, bagi warga negara Indonesia penting memahami Pancasila sebagai sebuah ideologi yang tumbuh dalam bingkai sejarah bangsa Indonesia (Islamy, 2022). Kajian warga negara dan aktualisasi nilai hak asasi, menjadi bagian kajian yang perlu dikembangkan pemahaman komitmen kebangsaan. Menjadi warga yang baik dan paham akan nilai-nilai kemanusiaan adalah bagian dari bentuk sikap dan integritas bangsa yang besar dalam memahami nilai-nilai kebangsaan (Hardika et al., 2016).

Penyajian data lain mengenai tabel di atas dapat dilihat dalam diagaram berikut:

Diagram 1. Urgensi Komitmen Kebangsaan pada Materi Ajar PKn Toleransi

Toleransi merupakan bagian dari indikator moderasi beragama yang penting dalam dalam memperkuat moderasi beragama di Indonesia (E. Junaedi & others, 2019). Secara urgensinya, toleransi memiliki kontribusi yang besar dalam memperlihatkan eksistensinya dalam hubungan antar umat beragama (Widiatmaka &

Purwoko, 2021). Kemudian data yang diperoleh terdapat 4 materi yang mendapat persentase tertinggi mengenai toleransi yang dimasukan ke dalam materi ajar PKn adalah sebagai berikut:

Kajian Materi Ajar PKn Persentase Data Responden

Konsep Negara dan Negara yang berkeadaban

40,6% 26/64

Pancasila sebagai Sistem Nilai 42,2% 27/64

Integrasi Nasional dan Masyarakat Multikultural

32,8% 21/64

Konsep Demokrasi dan Masyarakat Madani

32,8% 21/64

Tabel 2. Urgensi Toleransi pada Materi Ajar PKn

0.00% 1000.00%2000.00%3000.00%4000.00%5000.00%6000.00%7000.00%

Persentase Data (%) Jawaban Responden

KOMITMEN KEBANGSAAN

Warga Negara dan HAM Pancasila Sebagai Sistem Nilai

Konsep Negara dan Negara yang berkeadaban

(5)

Data ini menjelaskan bagaimana kajian materi toleransi dalam materi ajar PKn mengenai konsep negara dan negara yang berkeadaban memberikan masukan persepsi yang mendukung. Setiap negara penting memahami konsep yang dibangun dalam membentuk negara yang beradab. Negara yang beradab adalah negara yang memiliki individu warga negara yang memapu menjunjung tinggi harkat dan derajat kemanusiaan, denga saling berinteraksi dengan lingkungan yang beragam, baik secara etnis, agama dan kebudayaan (Aristin, 2016). Data tersebut juga menunjukkan bahwa tolensi dikembangkan dalam sistem nilai Pancasila juga butuh dieksplorasi. Hal ini, juga sesuai dengan maksud dari Pancasila sebagai falsafah negara memberikan penguatan sikap individu dalam bersikap yang toleran kepada sesama warga negara (Hardika et al., 2016). Kemudian juga kajian mengenai integrase nasional dan masyarakat multikultural penting dikembangkan dalam penguatan perilaku warag negara yang toleran (Nugraha et al., 2021). Kemudian mengenai demokrasi dan masyarakat madani, toleransi memiliki tempat yang menjadi toleransi penting dalam kajian materi ini.

Secara konsep menjadi negara demokrasi adalah suatu tuntutan agar setiap individu warga negara mampu menjaga sikap dalam kerukunan umat beragama (Ruhana, 2019).

Penyajian mengenai data tabel di atas dapat disajikan dalam diagram berikut:

Diagram 2. Urgensi Toleransi pada Materi Ajar PKn

Selanjutnya data wawancara yang diambil di dalam diskusi dengan akademisi, diperoleh data mengenai pentingnya moderasi dikembangkan secara individu dan dalam pendidikan sebagai upaya memperkuat komitmen terhadap bangsa dan negara.

komitmen yang diberikan dari setiap individu warga negara terhadap bangsanya akan berpengaruh terhadap meningkatkan pembangunan menuju tujuan besar yang ingin dicapai bangsa Indonesia (Keban & Leton, 2023).

Dalam data diskusi lainnya dengan akademisi mengenai pentingnya moderasi beragama dalam materi ajar Pendidikan Kewarganegaraan adalah bagaimana moderasi beragama mampu mengangkat harkat dan martabat manusia sebagai ciptaan Tuhan, mencegah suatu konflik, dan strategi harkat dan martabat manusia sebagai ciptaan Tuhan, moderasi beragama memberikan dalam merawat kebudayaan dan ketahanan bangsa Indonesia. Dalam kajian mengangkat penjelasan di dalam agama dalam

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 Konsep Negara dan Negara yang

berkeadaban

Pancasila sebagai Sistem Nilai Integrasi Nasional dan Masyarakat

Multikultural

Konsep Demokrasi dan Masyarakat Madani

TOLERANSI

Responden Responden Persentase Data (%)

(6)

mempelajari konsep dalam upaya mengangkat harkat dan martabat kemanusiaan (Nurdin, 2021). Dengan kondisi ini, penting dieksplorasi kajian moderasi beragama dalam materi ajar yang dikembangkan. Moderasi beragama juga mampu mencegah terjadinya konflik. Hal ini, sesuai dengan dengan pernyataan bahwa moderasi beragama dapat memberikan kesadaran pentingya hubungan bersama antar umat beragama yang dicontohkan dalam piagam Madinah (Bakar & Hurmain, 2017). Selanjutnya konsep moderasi beragama juga dapat merawat kebudayaan dan ketahanan bangsa. Pernyaatan ini didukung dalam bentuk moderasi mampu merawat kebudayaan bangsa bahkan mampu menjaga negara menjadi negara yang kuat dengan kualitasnya secara sosial (Aksa et al., 2020).

Adapun terkait dokumen relevan lainnya menjelaskan bahwa moderasi beragama dalam mata pembelaran di sekolah mampu memberikan penguatan karakter bangsa (Nor, 2022). Selain daripada menguatkan karakter bangsa, moderasi beragama juga mampu memberikan dukungan dalam mencegah perilaku radikalisme di berbagai segi dan bidang kehidupan masyarakat Indonesia(Mubarok & Bakri, 2021).

Pengolahan data dari indikator moderasi beragama terkait dengan komitmen kebangsaan adalah sesuatu yang tidak bisa dilepaskan dari materi ajar Pendidikan Kewarganegaraan. Dari hasil data tersebut juga, pembahasan moderasi beragama penting dibahas terkait dengan toleransi sangat penting untuk dikaji secara lebih serius.

Toleransi merupakan sikap yang ditekankan di dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kesimpulan yang dapat diperoleh oleh peneliti dalam pelaksanaan penelitian, konsep materi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan memasukan materi yang penting dalam penguat konsep moderasi beragama dapat dijabarkan dalam beberapa catatan penting sesuai dengan batasan penelitian yang dilakukan. Adapaun catatn yang dapat diperoleh adalah; (1) mengenai sikap komitmen kebangsaan perupakn sikap yang penting dalam diperjelas di dalam penjabaran nilai-nilai materi ajar Pendidikan Kewarganegaraan. Sesuai dengan deskripsi yang diperoleh dari data, menjadi seorang warga negara haruslah memiliki komitmen yang tinggi terhadap bangsanya, karena ini menunjukkan bagaimana setiap warga negara cinta akan tanah airnya dan mampu untuk berkorban untuk negaranya tanpa memandang etnis, agama, dan perbedaan lainnya; (2) selanjutnya adalah pentingnya sikap toleran terhadap sesama bagi warga negara harus dibina melalui pengembangan materi ajar Pendidikan Kewarganegaraan dalam pembelajaran terutama di lembaga pendidikan khususnya di perguruan Tinggi.

Dengan kesimpulan penjelasan ini, maka penting materi moderasi beragam ditekankan dalam penguatan materi ajar Pendidikan Kewarganegaraan.

REFERENSI

Aksa, A., Nurhayati, N., & others. (2020). Moderasi Beragama Berbasis Budaya Dan Kearifan Lokal Pada Masyarakat Donggo Di Bima (Tinjauan Sosio-Historis).

Harmoni, 19(2), 338–352.

Amanullah, M. A., Suryani, N., & Ardianto, D. T. (2019). Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship) sebagai Sarana Mewujudkan Warga Negara yang Beradab (Good Citizenship).

Aristin, R. (2016). Aktualisasi Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab Di Era

(7)

Reformasi. Aspirasi: Jurnal Ilmiah Administrasi Negara, 1(1), 27–36.

Badri, L. S. (2023). Konsep Pendidikan Moderasi Berbasis al-Quran dalam Upaya Pencegahan Radikalisme. Al-Tarbawi Al-Haditsah: Jurnal Pendidikan Islam, 8(1).

Bakar, A., & Hurmain, H. (2017). KERUKUNAN ANTARUMAT BERAGAMA;

Telaah Atas Piagam Madinah dan Relevansinya Bagi Indonesia. Toleransi: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama, 8(2), 204–216.

Hardika, W. L., Alwan, F. B., Nur Rahman, I., Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, P., & Sultan Ageng Tirtayasa, U. (2016). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Upaya Pembangunan Karakter Bangsa. Untirta

Civic Education Journal, 1(2), 185–198.

https://doi.org/10.30870/UCEJ.V1I2.1890

Hidayah, F., & Saputra, I. (2023). Komitmen Kebangsaan Majelis Ulama Indonesia Dalam Menguatkan Ketahanan Politik di Indonesia. Jurnal Pena Islam, 3(1), 41–

49.

Insani, A. A. (2022). Penanaman Jiwa Nasionalisme Guna Menghadapi Kerusakan Tatanan Bahasa Dan Budaya Lokal Di Era Globalisasi. Jurnal Global Citizen : Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan, 11(2), 1–8.

https://doi.org/10.33061/JGZ.V11I2.6754

Islamy, A. (2022). Moderasi Beragama Dalam Ideologi Pancasila. POROS ONIM:

Jurnal Sosial Keagamaan, 3(1), 18–30.

Junaedi, E., & others. (2019). Inilah moderasi beragama perspektif Kemenag. Harmoni, 18(2), 182–186.

Junaedi, J., & Dimiyati, A. (2020). Hakikat Dan Fungsi Negara: Telaah Atas Persoalan Kebangsaan Di Indonesia. Logika: Jurnal Penelitian Universitas Kuningan, 11(01), 1–9.

Keban, Y. B., & Leton, S. S. (2023). Pendidikan Moderasi Beragama Dalam Penguatan Wawasan Kebangsaan Pada Era Disrupsi Di SD Inpres Ekasapta Larantuka.

NALAR: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 2(1), 1–8.

Mubarok, R., & Bakri, M. (2021). Membumikan Multikulturalisme Sebagai Upaya Pencegahan Sikap Radikalisme Beragama. Risalah, Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam, 7(2), 252–266.

Nor, N. (2022). Moderasi beragama dalam konteks pendidikan kewarganegaraan.

JEID: Journal of Educational Integration and Development, 2(3), 187–197.

Nugraha, C. C., Noor, E. T., & Mustofa, T. (2021). Menanamkan Sikap Toleransi pada Masyarakat Multikultural dalam Persfektif Tafsir Al-Azhar. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 5(2), 745–751.

Nurdin, F. (2021). Moderasi Beragama menurut Al-Qur’an dan Hadist. Jurnal Ilmiah Al-Mu Ashirah: Media Kajian Al-Qur’an Dan Al-Hadits Multi Perspektif, 18(1), 59–

70.

Prasetyo, M. J. (2023). Pemberlakuan Prinsip Kedaulatan Wilayah Menurut Hukum Internasional Sebagai Unsur Berdirinya Negara. LEX ADMINISTRATUM, 11(1).

Putri, S. B., & Dewi, D. A. (2021). Reaktulisasi Pendidikan Kewarganegaraan bagi Generasi Milenial. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 3(2), 42–49.

Rahman, A. N. A. (2020). Pentingnya Pemahaman Masyarakat Terkait Moderasi Beragama. Menyemai Damai Dengan Moderasi Beragama, 147.

Tim Penyusun Kementerian Agama RI. (2019). Kajian Konseptual “Moderasi Beragama”:

(8)

Jakarta Pusat. Kementerian Agama RI.

Ruhana, A. S. (2019). Demokratisasi Partisipasi Publik Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama. Dialog, 42(2), 125–134.

Widiatmaka, P. (2021). Pendidikan kewarganegaraan sebagai ujung tombak pembangunan karakter Pancasila di perguruan tinggi.

Widiatmaka, P., & Purwoko, A. A. (2021). Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Wahana untuk Membangun Karakter Toleransi di Perguruan Tinggi.

WASKITA: Jurnal Pendidikan Nilai Dan Pembangunan Karakter, 5(2), 171–186.

Zulfikar, G., & Permady, G. C. (2021). Citra Wawasan Kebangsaan Generasi Muda:

suatu kajian terhadap sikap anti radikalisme. Jurnal Educatio FKIP UNMA, 7(2), 419–424.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan dari hasil pembahasan disarankan bahwa bahan ajar dalam bentuk media komik hendaknya dapat dikembangkan lagi pada materi fisika yang lain dan juga

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian dan pengembangan bahwa bahan ajar statistik pada materi pemusatan dan data amatan yang telah dikembangkan dengan model

produk yang berada di luar kemampuan peneliti, maka peneliti akan meminta pihak lain sebagai mitra untuk bekerja sama dalam pengembangan produk bahan ajar tersebut; (3) Produk

Hal inilah yang membuat bahan ajar berbasis nilai-nilai karakter bangsa menjadi penting dan dibutuhkan, karena dengan adanya bahan ajar tersebut, diharapkan dapat

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data dapat dikemukakan hasil penelitian yakni (1) bentuk model bahan ajar bahasa Indonesia berbasis model pembelajaran

Hasil penelitian yang dilaksanakan ini menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan berdasarkan realitas lokal ternyata dapat memfasilitasi proses pembelajaran

Proses internalisasi nilai multikultural dalam membentuk sikap moderasi beragama siswa di MIN1 Kota Malang Berdasarkan hasil analisis data empirik dan diskusi teoritik terkait

8 Buku yang berjudul Moderasi Beragama yang disusun oleh Kementerian Agama Sumber data sekunder yang menjadi pelengkap dalam melakukan penelitian ini adalah buku-buku lainnya yang