• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUMPANG ANGKUTAN DARAT PADA TERMINAL REGIONAL DAYA DI KOTA MAKASSAR

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENUMPANG ANGKUTAN DARAT PADA TERMINAL REGIONAL DAYA DI KOTA MAKASSAR "

Copied!
106
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu ketatanegaraan khususnya dan untuk lebih memahami penanganan penumpang angkutan darat di Terminal Regional Daya Kota Makassar. Diharapkan hasil penelitian ini juga dapat bermanfaat bagi masyarakat, tentunya penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah Republik Indonesia dan pengetahuan lebih lanjut bagi pihak-pihak yang terkait dengan masalah penelitian. juga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan isu yang sama.

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Manajemen

Pengelolaan Penumpang Angkutan Darat di Terminal Regional Daya Kota Makassar. 23

Sesuai dengan UU No. 14 Tahun 1992 ada dalam Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1993 tentang Terminal Angkutan Jalan Umum Sarana angkutan untuk bongkar muat orang atau barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan angkutan umum yang merupakan hub dari jaringan angkutan. Terminal penumpang adalah prasarana angkutan jalan yang tujuannya untuk menurunkan dan menjemput penumpang, mengubah moda angkutan dan mengatur kedatangan dan keberangkatan kendaraan angkutan umum. Fungsi terminal bagi pemerintah adalah dalam hal perencanaan dan pengelolaan lalu lintas, pengaturan lalu lintas dan penghindaran kemacetan, sebagai sumber pungutan retribusi dan sebagai pengatur arus angkutan umum.

Angkutan Umum Fungsi terminal bagi penyelenggara angkutan umum adalah untuk menyelenggarakan pelayanan pengoperasian angkutan umum, menyediakan fasilitas istirahat dan informasi bagi awak angkutan umum serta fasilitas dasar. Kriteria ini akan mengevaluasi sistem keamanan fasilitas angkutan di terminal penumpang dan meningkatkan angkutan penumpang. Kriteria ini akan menilai bagaimana pengelolaan operasional terminal penumpang dapat mendorong pengelolaan yang lebih baik, sehingga sistem operasional terminal menjadi lebih baik.

Kriteria ini menilai bagaimana integrasi angkutan di terminal penumpang dapat menambah waktu tempuh tiap moda dan/atau mengurangi waktu tempuh. Fasilitas yang harus ada di terminal angkutan umum untuk penumpang tidak sama dengan terminal barang. Fasilitas Utama Fasilitas terminal utama adalah fasilitas yang mutlak ada di terminal untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya penumpang, calon penumpang, pengemudi, staf armada, serta masyarakat yang membutuhkan jasa angkutan umum di terminal.

Terminal merupakan pangkalan kendaraan bermotor umum yang berfungsi mengatur kedatangan dan keberangkatan, pergerakan naik turun orang dan barang, serta pergantian moda transportasi. Investigasi pengelolaan Pengelolaan terminal penumpang angkutan darat di terminal regional Dayadi kota Makassar perlu mengetahui bagaimana pengelolaan yang dilakukan oleh pemerintah daerah. planning), Organizing (pengorganisasian), Staffing (pembelian tenaga kerja), Directing (pengelolaan), Coordinating (koordinasi), Reporting (pelaporan) dan Budgeting (penganggaran).

Fokus Penelitian

Deskripsi Fokus Penelitian

Terminal Regional Daya sedang melakukan koordinasi yang dapat meningkatkan pengelolaan manajemen terminal penumpang angkutan darat di Terminal Regional Daya Kota Makassar. Terminal Daya Regional dalam mengoptimalkan anggaran untuk menyelesaikan semua masalah yang ada di Terminal Daya Regional.

METODE PENELITIAN

Waktu dan Lokasi Penelitian

Jenis dan Tipe Penelitian

Sumber Data

Informan Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kondisi sebenarnya di lapangan, yang dilakukan oleh peneliti secara terus menerus, guna memperoleh fakta-fakta yang nyata di lapangan. Pada penelitian ini observasi dilakukan apabila diperlukan pengecekan langsung terhadap Manajemen Terminal Penumpang Angkutan Darat di Terminal Regional Daya Kota Makassar. Wawancara (interview) adalah kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi yang akurat secara langsung dari informan.

Dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam untuk memperoleh informasi, yang dilakukan dengan cara bertanya dan menjawab langsung dari peneliti dengan narasumber, dengan bantuan petunjuk untuk memudahkan proses wawancara. Dokumentasi adalah kegiatan untuk memperoleh data dari informan, data yang diperoleh melalui catatan dan dokumen. Tujuan penggunaan metode ini adalah untuk mendapatkan data yang jelas dan konkrit tentang Pengelolaan Terminal Penumpang Angkutan Darat di Terminal Regional Daya Kota Makassar.

Teknik Analisis Data

Pada tahap reduksi data, peneliti merangkum data yang diperoleh dari hasil kontak langsung dengan informan atau informan, peristiwa atau situasi di lokasi penelitian yang diperoleh dari pengamatan (observasi), melakukan koding terhadap data yang dianggap penting, membuat catatan objektif. membuat catatan - Catatan relatif, membuat memo yang berisi konsep dan perkembangan. Dalam penyajian data dan analisis data setelah pengumpulan data, peneliti menyajikan data dengan menunjukkan data yang diperoleh dan dianalisis terlebih dahulu dalam bentuk teks naratif. Pada tahap ini, peneliti menarik kesimpulan dari data primer dan data sekunder yang telah dianalisis maknanya terlebih dahulu.

Keabsahan Data

  • Visi Misi, Janji Layanan, Tata Nilai dan Sasaran
  • Struktur Organisasi
  • Uraian Pokok Organisasi

Kota Makassar adalah salah satu kabupaten/kota di provinsi Sulawesi Selatan, secara hukum berdasarkan undang-undang no. 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi yang dapat dilihat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia. Nomor 1822 Kemudian, kota Makassar menjadi ibu kota provinsi Sulawesi Selatan yang berdasarkan undang-undang no. 13 Tahun 1965 (Lembaran Negara Tahun 1965 No. 94) dan kemudian berdasarkan Undang-undang No. 8 dari tahun 1965 wilayah II. tingkat Kotamadya Makassar berubah menjadi Daerah Tingkat II Kotamadya Makassar. Dalam perkembangan selanjutnya, nama kota Ujung Pandang kembali diubah menjadi Kota Makassar berdasarkan SK pemerintah no. 86 Tahun 1999 untuk mengubah nama Kotamadya Ujung Pandang menjadi Kota Makassar, hal ini dikarenakan adanya kerelaan masyarakat yang didukung oleh DPRD Tingkat II Ujung Pandang saat itu, serta kontribusi dari kalangan budayawan, seniman, sejarawan, pengacara dan pengusaha.

Hingga saat ini Kota Makassar telah memasuki usia 412 tahun sesuai Perda No. 1 Tahun 2000 yang menentukan hari jadi Kota Makassar yaitu 9 November 1607. Selain itu, tata kelola pemerintahan didasarkan pada Peraturan Daerah Kota Makassar No. 15 Tahun 2006. Pengelolaan Terminal Penumpang (Lembaran Daerah Kota Makassar Nomor 15 Tahun 2006). Mengenai organisasi dan tata kerja, tugas pokok dan fungsi diatur dalam Perda Nomor 16 Tahun 1999, berdasarkan organisasi dan tata kerja, tugas dan fungsi adalah menyelenggarakan pelayanan terminal untuk sarana angkutan darat antar provinsi dan antar kabupaten atau kota di Sulawesi. serta peraturan daerah di kota makassar no. 13 tahun 2000.

Perusahaan Kawasan Terminal Metro Makassar berlokasi di wilayah Kota Makassar, di Jalan Raya Raya No. Perusahaan Terminal Daerah Metro Makassar (PD.TMM) Kota Makassar merupakan perusahaan daerah bentukan Pemerintah Kota Makassar yang isinya berlandaskan pada pentingnya pelayanan prima. Pemkot Makassar beberapa kali menyampaikan bahwa sebagai terminal terbesar di Asia Tenggara, TRD dapat difungsikan secara maksimal sehingga dapat menjadi lokomotif pembangunan daerah di Kota Makassar.

Secara khusus kedudukan Perusahaan Daerah Terminal Metro Makassar (PD.TMM) yang berdasarkan Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 16 Tahun 1999 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Terminal Metro Makassar (Lembaran Daerah Kota Makassar Nomor 16 Tahun 1999 Seri D Nomor) 3) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Makassar No. 14 Tahun 2006 (Gaza Kota Makassar No. 14 Tahun 2006). Selain itu, pengelolaannya berdasarkan Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 15 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Terminal Penumpang (Lembaran Daerah Kota Makassar Nomor 15 Tahun 2006).

Manajemen PengelolaanTerminal Penumpang Angkutan Darat Pada Terminal Regional

  • Planning( perencanaan)
  • Organizing (Pengorganisasian)
  • Staffing ( Pengadaan Tenaga Kerja)
  • Directing ( Pemberian Bimbingan)
  • Coordinating ( Pengkoordinasian)
  • Reporting ( Pelaporan)
  • Budgeting ( Penganggaran)

Terminal telah melakukan perencanaan yang baik untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada terminal energi regional baik dari segi infrastruktur maupun manajemen terminal. Kalau dari segi perencanaan implementasinya sudah mantap, mudah-mudahan dilakukan agar penumpang merasa nyaman saat memasuki Terminal Regional Daya.” sudah baik, namun dalam pelaksanaannya diharapkan dapat terwujud agar penumpang juga merasa nyaman saat memasuki terminal regional Daya.

Terminal Regional Daya, terminal penumpang darat di Terminal Regional Daya Kota Makassar tertata dengan baik. Daya regional terminal, bisa dikatakan masalah koordinasi setiap pegawai di DP. Bahkan, masih kurangnya koordinasi antar pegawai di terminal regional PD Daya karena masih banyak tugas yang belum dikerjakan, baik itu mengawasi ketertiban di tempat parkir.

Berdasarkan hasil wawancara dengan supir penumpang, dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang sering diperdebatkan adalah terkait dengan kurangnya koordinasi antar pegawai terminal regional PD.Daya, karena masih banyak tugas yang harus diembannya. belum tampil. apakah itu pengawasan ketertiban saat memarkirkan kendaraan. Masih banyak pengemudi yang berkendara di luar Terminal Daya Regional, sehingga kami yang berada di terminal mengalami kekurangan penumpang yang kami dapatkan.” Berdasarkan hasil wawancara dengan pengemudi penumpang, dapat disimpulkan salah satu penyebabnya. Sebab, terminal listrik daerah tidak optimal karena PD.

Mengenai implementasi perencanaan pengelolaan terminal penumpang angkutan darat di terminal regional Daya Kota Makassar sudah baik karena dalam melakukan perencanaan PD. Pengelola terminal Daya Terminal Regional menyadari peraturan yang berlaku, yaitu berdasarkan Peraturan Walikota Samarinda No. Pengadaan personel di masing-masing bidang tersebut sesuai dengan pengadaan tenaga kerja di Terminal Penumpang Angkutan Darat di Terminal Regional Daya Kota Makassar yang dilakukan.

Terminal Regional Daya Kota Makassar dalam pengelolaan terminal pelayanan transportasi untuk membantu kelancaran Terminal Regional Daya.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah penulis sampaikan pada uraian sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan tentang pengelolaan terminal penumpang angkutan darat di Terminal Regional Daya Kota Makassar sebagai berikut. Manajemen Wilayah Terminal Daya telah melakukan fungsi perencanaan dan apa tujuan dari suatu rencana sehingga tidak mengalami kesulitan dalam menjalankan proses untuk mencapai program kegiatan yang telah ditetapkan. Terminal Daya Regional, ini menjelaskan secara rinci tugas pokok, fungsi dan tujuan dari masing-masing jabatan.

Pemberian pembinaan, koordinasi, pelaporan dan penganggaran masih sangat jauh dari yang diharapkan yang pada kenyataannya belum berjalan optimal sehingga permasalahan di Terminal Daya Regional belum terselesaikan.

Saran

Terminal Regional Daya Kota Makassar merupakan bangunan yang sudah tua dan kurang representatif, sehingga masih banyak masyarakat sekitar terminal yang masih kurang puas dengan fasilitas yang ada. Tinjauan perencanaan terminal penumpang angkutan darat di terminal malengkeri, skripsi Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar. Tinjauan Hukum Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Dalam Pengelolaan Terminal Daerah Daya, skripsi, Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar.

Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Makassar.(Online).Repository.Unhas.Ac.Id. Yasmi Octaviana, 2017. Kajian Pengelolaan Terminal Bus Antar Kota di Provinsi Kota Balikpapan, Jurnal Ilmu Pemerintahan, Universitas Mulawarma, Vol. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 79 Tahun 2018 Tentang Pedoman Penetapan Kode Terminal Penumpang Angkutan Jalan Makassar Peraturan Walikota Nomor 15 Tahun 2006 Tentang Penataan.

Gambar

Gambar 2.1 bagan kerangka pikir
Tabel 3.1  Informan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

This chapter contains the findings obtained using the methods of observation, interviews and documentation. The data is obtained from sources who know about the