PENUNTUN PRAKTIKUM ILMU DASAR KEPERAWATAN I
PERCOBAAN PEMERIKSAAN SEDERHANA URINE DAN DARAH
NAMA : BP :
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
2019
PENUNTUN PRAKTIKUM PERCOBAAN IV
PEMERIKSAAN SEDERHANA URINE DAN DARAH
A. PEMERIKSAAN URINE 1. Tes glukosa urine
adalah pemeriksaan pada sampel urine untuk mengetahui ada/tidaknya glukosa dalam urine.
Pemeriksaan ini termasuk pemeriksaan penyaring dalam urinalisis.
Teori
Pemeriksaan glukosa urine dengan tes reduksi atau menggunakan benedict ini memanfaatkan sifat glukosa sebagai pereduksi. Zat yang paling sering digunakan untuk menyatakan adanya reduksi adalah yang mengandung garam cupri. Reagen terbaik yang mengandung garam cupri adalah larutan Benedict.
Prinsip dari tes Benedict = glukosa dalam urine akan mereduksi kuprisulfat (dalam benedict) menjadi kuprosulfat yang terlihat dengan perubahan warna dari larutan Benedict tersebut. Jadi, bila urine mengandung glukosa, maka akan terjadi reaksi perubahan warna seperti yang dijelaskan di atas.
Namun, bila tidak terdapat glukosa, maka reaksi tersebut tidak akan terjadi dan warna dari benedict tidak akan berubah.
Perhatian = tes reduksi ini tidak spesifik karena ada zat lain yang juga mempunyai sifat pereduksi seperti monosakarida (galaktosa, fruktosa, pentosa), disakarida (laktosa), dan beberapa zat bukan gula (asam homogentisat, formalin, salisilat kadar tinggi, vitamin C).
Tujuan
Tujuan dari tes ini adalah untuk mendiagnostik ada atau tidaknya glukosa di dalam urine.
Prosedur Kerja
Alat dan bahan o Tabung reaksi
o Lampu spiritus/ water bath o Rak tabung reaksi
o Penjepit tabung reaksi o Reagen Benedict
Cara Kerja
o Siapkan alat dan bahan
o Masukkan 5 ml reagen Benedict ke dalam tabung reaksi o Teteskan sebanyak 5-8 tetes urin ke dalam tabung tersebut
o Masukkan tabung tadi ke dalam air mendidi (water bath) selama 5 menit atau langsung dipanaskan di atas lampu spiritus selama 3 menit mendidih.
o Angkat tabung, kocok isinya dan bacalah hasil reduksi
Penilaian
o - : tetap biru jernih atau sedikit kehijauan dan agak keruh
o + : hijau kekuningan dan keruh ( sesuai dengan 0,5 - 1% glukosa) o ++ : kuning kehijauan atau kuning keruh (1 - 1,5% glukosa) o +++ : jingga atau warna lumpur keruh (2 - 3,5% glukosa) o ++++ : merah bata atau merah keruh ( > 3,5% glukosa)
Perhatian = membaca hasil harus segera setelah diangkat dan dikocok. Bila dibiarkan lebih lama, hasilnya akan lebih positif.
2. PEMERIKSAAN PROTEIN URINE
Prinsip: terjadi endapan urine jika direaksikan dengan asam sulfosalisilat Tujuan; menentukan adanya protein dalam urine
Alat yang diperlukan:
1. Tabung reaksi dan rak 2. Pipet
Cara pemeriksaan:
2 tabung reaksi A & B diisi urine 2cc
Tabung A + 8 tetes asam sulfosalisilat 20 % → goyang perlahan agar campur
Kekeruhan dilihat dengan latar belakang gelap, bandingkan dengan tabung B Hasil:
Negatif : tidak ada kekeruhan
Positif + : kekeruhan ringan tanpa butiran
Positif ++ : kekeruhan dengan butiran
Positif +++ : kekeruhan dengan kepingan
Positif ++++ : kekeruhan dengan gumpalan
B. PEMERIKSAAN DARAH
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN METODE SAHLI Prinsip:
Hemoglobin darah diubah menjadi asam hematin dengan pertolongan larutan HCL, lalu kadar dari asam hematin ini diukur dengan membandingkan warna yang terjadi dengan warna standard memakaimata biasa.
Hb → asam hematin (oleh HCl) → warna as hematin dibandingkan dengan standart Tujuan: menetapkan kadar Hb dlm darah
Reagen: lar HCl 0,1N, aquadest Alat:
Gelas berwarna sbg standart
Tabung hemometer
Pengaduk dari gelas
Pipet Sahli, pipet Pasteur
Kertas saring Cara pemeriksaan:
1. Tabung hemometer diisi lar HCl 0,1N → sampai tanda 2 2. Hisap darah kapiler dng pipet Sahli sampai tanda 20 μl 3. Hapus kelebihan darah dng kertas tisu
4. Masukan darah kedalam tabung hemometer 5. Bilas darah dengan larutan HCl didlm tabung 6. Tunggu 5 menit → pembentukan as. Hematin
7. Asam hematin yang terjadi diencerkan dengan aquades setetes demi setetes sambil diaduk dengan pengaduk dari gelas sampai didapat warna yang sama dengan warna standard.
8. Miniskus dari larutan dibaca. Miniskus dalam hal ini adalah permukaan terendah dari larutan
9. Pelaporan
Dinyatakan dalam gr/dl
Hanya dilaporkan dalam angka bulat, atau naik setengah, Misal 11, 11 ½, 12, 12 ½, dan sebagainya.
Nilai Normal:
Laki-laki: 14 – 18 gr/dl
Wanita : 12 – 16 gr/dl