PENYUSUNAN STANDAR KOMPETENSI
Disampaikan pada
Workshop Tata Cara Penyusunan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang TIK
DEFINISI
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia,
yang selanjutnya disingkat SKKNI, adalah
rumusan kemampuan kerja yang mencakup
aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau
keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan
pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang
ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
1. Memenuhi 5(lima) prinsip SKKNI
2. Memenuhi 4(empat) ketentuan SKKNI 3. Mengacu pada Peta Kompetensi yang
disusun dalam RIP SKKNI 4. Mengacu pada RMCS
PERSYARATAN UMUM
PENYUSUNAN STANDAR KOMPETENSI
1. Relevan dengan kebutuhan dunia usaha/industri di masing-masing sektor/lapangan usaha.
2. Valid terhadap acuan dan atau pembanding yang sah.
3. Aseptabel oleh para pemangku kepentingan.
4. Fleksibel untuk diterapkan dan memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan.
5. Mampu telusur dan dapat dibandingkan dan atau disetarakan dengan standar
5 PRINSIP SKKNI
1. Mengandung 4 dimensi kompetensi, yaitu berisi rumusan:
• Kompetensi tugas
• Kompetensi manajemen tugas
• Kompetensi menghadapi keadaan darurat
• Kompetensi menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja, termasuk tanggung jawab dan bekerja sama dengan orang lain.
2. Realistik dengan yang berlaku di tempat kerja 3. Berorientasi hasil kerja
4. Terukur
4 KETENTUAN SKKNI
RMCS
(Regional Model of Competency Standard)
Model standar kompetensi yang pengembangannya menggunakan pendekatan fungsi dari proses kerja untuk menghasilkan barang/jasa
MODEL PENGEMBANGAN SKKNI
1. Kualifikasi Nasional dengan mengacu jenjang KKNI.
2. Kemasan okupasi nasional dengan mengacu pada tugas dan fungsi okupasi.
3. Klaster kompetensi, dengan mengacu pada
kebutuhan khusus kompetensi tertentu sesuai kebutuhan industri atau organisasi.
SKKNI pada setiap kategori, golongan pokok, atau golongan usaha tertentu dapat disusun dalam kemasan sebagai berikut :
KEMASAN SKKNI
1. Bab I, merupakan Bab Pendahuluan
2. Bab 2, merupakan Batang Tubuh SKKNI
3. Bab 3, merupakan Bab Penutup
Dokumen SKKNI
BAB I
1.
Latar belakang,
berisi latar belakang kategori/golongan terkait dengan isi SKKNI, uraian proses perumusan, serta hasil pemetaan unit kompetensi berdasarkan kategori/golongan.
2.
Pengertian,
memberikan penjelasan tentang pengertian-pengertian yang bersifat teknis substantif yang terkait dengan unit-unit kompetensi.
3.
Penggunaan SKKNI,
memberikan penjelasan tentang pemanfaatan SKKNI pada lembaga pendidikan atau pelatihan, lembaga sertifikasi dan industri.
4.
Komite Standar Kompetensi,
berisi daftar atau susunan komite standar kompetensi yang dibentuk oleh Instansi Teknis serta
susunan tim perumus dan verifikator yang dibentuk oleh komite standar kompetensi.
BAB II
1. Pemetaan dan Kemasan Standar Kompetensi
2. Daftar Unit Kompetensi
3. Uraian unit Kompetensi
BAB III
Penutup
STRUKTUR SKKNI
UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA BATASAN VARIABEL PANDUAN PENILAIAN
• JOB ROLE
• JOB TASK
• PERFORMANCE STANDARD
• CONTEXTS
• ASSESSMENT
STRUKTUR SKKNI
Setiap unit kompetensi dari SKKNI terdiri atas:
1. Kode Unit
2. Judul Unit
3. Deskripsi Unit
4. Elemen Kompetensi
5. Kriteria Unjuk Kerja
6. Batasan Variabel
7. Panduan Penilaian
Unit Kompetensi
KOMPONEN-KOMPONEN
UNIT KOMPETENSI
Berisi nomor kode unit kompetensi sesuai dengan kategori, golongan pokok, golongan, sub golongan dan fungsi utama pekerjaan
(1) Kode Kategori (A, B, C, ... Dst), diisi 1 huruf sesuai kode huruf kategori pada KBLI (2) Kode Golongan Pokok, terdiri dari 2 angka
(3) Kode Golongan, terdiri dari 3 angka (4) Kode Sub Golongan, terdiri dari 4 angka (5) Kode Kelompok Usaha, terdiri dari 5 angka
(6) Kode Penjabaran kelompok usaha, terdiri dari 6 angka. Jika tidak ada diisi angka 0
1. Kode Unit
C . 0 5 1 0 1 0 . 0 0 0 . 0 0
(1) (2) (7) (8)
(3) (4)
(5)
(6)
CONTOH KODE UNIT KOMPETENSI
K.641231.010.01
Kategori C Industri Pengolahan
Golongan pokok 18 Industri Percetakan
Golongan 181 Industri Percetakan dan Kegiatan YBDI Sub golongan 1811 Industri Percetakan
Kelompok usaha 18111 Industri Percetakan Umum
Nomor Unit Kompetensi 010 Unit kompetensi ke-10 dalam kemasan standar kompetensi
Versi penerbitan 01 Penerbitan pertama
Merupakan bentuk pernyataan terhadap tugas/pekerjaan yang akan dilakukan.
Menggunakan kalimat aktif yang diawali dengan kata kerja aktif/performatif.
Saran :
memperbaiki, mempelajari, mengoperasikan, melakukan, menggunakan, merencanakan, membuat, dll
Hindari :
memahami, mengetahui, mengenal, dll.
2. Judul Unit
Berisi deskripsi tentang lingkup pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu secara kompeten, dalam kaitannya dengan unit kompetensi.
Dapat pula disebutkan keterkaitan unit kompetensi ini dengan unit kompetensi lain yang memiliki kaitan erat
3. Deskripsi Unit
Berisi deskripsi tentang langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan dalam melaksanakan unit kompetensi. Kegiatan dimaksud biasanya disusun dengan mengacu pada proses pelaksanaan unit kompetensi, yang dibuat dalam kata kerja aktif/performatif.
Setiap unit kompetensi, elemen kompetensinya dapat
mencerminkan unsur ”merencanakan, menyiapkan,
melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan”
Berisi deskripsi tentang kriteria unjuk kerja yang menggambarkan kinerja yang harus dicapai pada setiap elemen kompetensi. KUK dirumuskan secara kualitatif dan/atau kuantitatif, dalam rumusan hasil pelaksanaan pekerjaan yang terukur, yang dibuat dalam kata kerja pasif
5. KRITERIA UNJUK KERJA (KUK)
Berisi deskripsi tentang konteks pelaksanaan pekerjaan, yang berupa lingkungan kerja, peralatan dan perlengkapan kerja yang digunakan, norma dan standar, rentang pernyataan, yang harus diacu, serta peraturan dan ketentuan terkait yang harus diikuti.
Bagian dari batasan variabel:
1.Kontek Variabel
2.Peralatan dan perlengkapan 3.Peraturan yang diperlukan 4.Norma atau standar
6. Batasan Variabel
7. Panduan Penilaian
Berisi deskripsi tentang berbagai kondisi atau keadaan yang dapat dipergunakan sebagai panduan dalam asesmen kompetensi.
Digunakan untuk membantu penilai dalam melakukan penilaian/pengujian pada unit kompetensi, baik pada saat pelatihan maupun uji kompetensi.
Bagian dari panduan penilaian:
1.Konteks penilaian
2.Persyaratan kompetensi
3.Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan 4.Sikap kerja yang diperlukan
5.Aspek kritis
UNIT KOMPETENSI
KODE UNIT JUDUL UNIT DISKRIPSI UNIT
: : :
NO ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1 ... (Kalimat Aktif) 1... (Kalimat Pasif)/K-S-A 2... dst
2 ... (Kalimat Aktif) 1... (Kalimat Pasif) / K-S-A 2... dst
3 dst 1... (Kalimat Pasif) / K-S-A
2...dst
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
Unit ini berlaku untuk... (sejumlah elemen) yang digunakan untuk...
(judul unit).
2. Peralatan dan perlengkapan untuk...(judul unit), mencakup tidak terbatas pada:
2.1 Peralatan
2.1.1 ...
2.2 Perlengkapan
2.2.1 ...
3.
Peraturan yang diperlukan untuk...(judul unit): meliputi ...
3.1 ...
3.2 ...
3.3 ...dst
4.