• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran dan Perkembangan Konsultan PWK.pdf - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Peran dan Perkembangan Konsultan PWK.pdf - Spada UNS"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN & PERKEMBANGAN PROFESI KONSULTAN

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Dr. NUR MILADAN, S.T., M.T.

(2)

BAHASAN

1. Masa Swakelola

2. Masa Awal Perkembangan Profesi Konsultan 3. Masa Awal Reformasi

4. Masa Kini (Reformasi s/d saat ini)

(3)

Masa Swakelola

Konsultan tidak berperan pada tahun sebelum 1965 penataan ruang dianggap

sebagai tugas pemerintah.

Pada masa orde baru DPU membantu Pemda dalam perencanaan tata ruang

dengan mengirimkan tim perencana ke daerah dan provinsi.

Tahun 1965-1980an berkembang penyelenggaraan jasa konsultan.

Semenjak Repelita, terdapat anggaran APBN untuk menyusun rencana tata ruang

berkembang praktek penggunaan jasa konsultan.

Saat itu, mulai banyak lulusan Sarjana Planologi (PWK) ITB menjadi konsultan untuk instansi pemerintah.

(4)

Masa Awal Perkembangan Profesi Konsultan

Sekitar pertengahan tahun 1970-an, kesempatan menggunakan sumber dana luar negeri Planned Community Development (PCD) konsultan asing di Indonesia.

PCD melahirkan Proyek Urban I yang didanai oleh Bank Dunia Konsep Program Prasarana Kota Terpadu (P3KT) perencanaan jangka menengah (PJM) memuat pertimbangan elemen strategis penataan ruang.

Konsultan penataan ruang dalam negeri dan asing berkembang bersamaan Proyek P3KT.

(5)

Proyek P3KT Konsultan harus memiliki tenaga ahli di berbagai bidang seperti

Teknik Pembangunan Perkotaan, Teknik Penyehatan, Teknik Sipil, Teknik Arsitektur, Bidang Manajemen, Ekonomi, Dan Keuangan.

Kebijakan Pemerintah semua proyek P3KT, konsultan asing harus bergabung dengan konsultan nasional sebagai mitra kerja.

Konsultan asing memilih mitra kerja konsultan nasional secara bervariasi dari satu proyek ke proyek lainnya.

Tidak jarang konsultan asing terpaksa menerima mitra kerja konsultan nasionalnya karena pengaruh instansi pemberi pekerjaan.

Masa Awal Perkembangan Profesi Konsultan

(6)

P3KT

P3KT generasi I P3KT generasi II P3KT generasi III P3KT generasi IV P3KT Generasi V

Program Perbaikan kampung (Urban I) sejak tahun 1970-an.

Proyek

Pembangunan Perkotaan Gaya Lama (Urban II, Bandung Medan,

Urban III, Urban IV).

Proyek

Pembangunan Perkotaan Gaya Baru (Surabaya, Jawa timur, Bali, Kalimantan, dll).

Program

Pembangunan Perkotaan untuk melancarkan

P3KT Nasional.

Program sektor pembangunan perkotaan yang ditandai dengan pinjaman Urban Sector Loan

Tahun 1987.

(7)

Perkembangan konsultan tidak hanya nama perusahaan, tetapi juga tenaga ahli profesi penataan ruang, khususnya pengembangan perkotaan.

Perkembangan konsultan dipengaruhi juga oleh pekerjaan persiapan dan perencanaan permukiman transmigrasi.

Tahun 1970-an, Pemerintah Departemen Transmigrasi dan Koperasi menugaskan LAPI ITB penelitian kawasan yang potensial untuk penempatan transmigrasi perencanaan tapak kawasan permukiman transmigrasi.

Masa Awal Perkembangan Profesi Konsultan

(8)

Departemen Dalam Negeri juga mengeluarkan intruksi agar semua kotamadya dan ibukota kabupaten mempunyai rencana kota Peningkatan peran konsultan dari dalam negeri dan luar negeri.

Selain lembaga penelitian seperti LPP ITB, LAPI ITB dan UGM, berkembang

konsultan dalam negeri yang juga berkecimpung dalam perencanaan tata ruangseperti Hexagon, Indah Karta, Encona, dll.

Masa Awal Perkembangan Profesi Konsultan

(9)

Masa Awal Era Reformasi

Setelah 1998, konsultan mengalami dampak krisis yang ditandai penurunan pekerjaan penataan ruang yang diperoleh konsultan asing dan nasional terbatasnya pendanaan APBN maupun APBD untuk konsultan.

Dalam kurun waktu itu, proyek bantuan teknis baru seperti BUILD dari UNDP, Clean

and Perform dari USAID, Urban Quality dari GTZ dan proyek IMP (Inovasi

Manajemen Perkotaan) dan CDS (City Development Strategy) dari Bank Dunia.

Beberapa Proyek P3KT yang masih tersisa.

(10)

Masa Kini

UU No. 22/1999 UU No. 32/2004 (Pemerintahan Daerah).

UU No. 23/2014 Pemerintah Daerah (Revisi UU No.32 Tahun 2004)

Otonomi Daerah Rencana Pembangunan Daerah : Peran Konsultan untuk

Perencanaan Spasial (Tata Ruang) dan Perencanaan Aspasial (Pembangunan).

UU No. 26/2007 Memperkuat UU No. 24/1992.

UU No. 27/2007 Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil UU No. 1/ 2014 (Perubahan Atas UU No. 27/2007).

UU No. 6/2014 (Desa)

Peran Konsultan Perencana mendampingi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

(11)

REFERENSI UTAMA

Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, 2003, Sejarah Penataan Ruang Indonesia 1948-2000.

(12)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait