Bimbingan Teknis
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif untuk Fasilitator
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Peran Fasilitator dan Skema Bimtek
1
2
Peserta memahami peran Fasilitator
Peserta memahami dalam melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis Penyelenggaraan PAUD HI di daerah
Tujuan
1
Pendahuluan
● Kemendikbudristek merupakan salah satu anggota gugus tugas nasional Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) berupaya untuk mendorong daerah melalui dinas pendidikan kabupaten/kota dalam pelaksanaan layanan PAUD HI.
● Saat ini bantuan diberikan kepada 50 dinas pendidikan kabupaten/kota yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan sebelumnya.
● Pemberian bantuan bertujuan memfasilitasi kabupaten/kota untuk melaksanakan penguatan kapasitas satuan PAUD dalam melaksanakan layanan PAUD HI terintegrasi melalui kegiatan:
○ Penyusunan draft peraturan bupati/walikota tentang PAUD HI;
○ Bimbingan teknis peningkatan kapasitas penyelenggaraan PAUD HI di satuan PAUD;
○ Pendampingan bagi satuan PAUD peserta bimbingan teknis; dan
○ Pembentukan gugus tugas PAUD HI bagi kabupaten/kota yang belum membentuk gugus tugas PAUD HI
○ memperkuat kinerja gugus tugas PAUD HI melalui penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD)
Bantuan Penyelenggaraan PAUD Holistik Integratif di Kabupaten/Kota Tahun 2024
Pengertian
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif yang selanjutnya disingkat PAUD HI adalah upaya pengembangan anak usia dini yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan, sistematis, dan terintegrasi.
Bantuan Penyelenggaraan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif di Kabupaten/Kota adalah bantuan yang diberikan kepada dinas Pendidikan kabupaten/ kota yang sudah memiliki Perbup/Perwali maupun yang belum memiliki Perbup/Perwali untuk memperkuat PAUD HI di satuan Pendidikan Anak Usia Dini di kabupaten/kota terpilih
Penerima Bantuan
Bantuan diberikan kepada 50 Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota terpilih yang sudah memiliki Perbup/Perwali maupun yang belum memiliki Perbup/Perwali dan memenuhi persyaratan.
1. 14 Provinsi Percepatan Penurunan Stunting 2. Kab/kota yang memiliki prevalensi stunting
tinggi berdasarkan data Survei Studi Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 dari Kementerian Kesehatan dan Survei Kesehatan Indonesia Tahun 2023;
3. Diutamakan memiliki Peraturan Bupati/Peraturan Walikota tentang PAUD HI;
4. Memiliki draft Perbup/Perwal PAUD HI.
Kriteria
1. Peran Fasilitator dalam
Penyelenggaraan PAUD Holistik Integratif Tahun 2024
1. Mendampingi satuan PAUD menyelenggarakan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (8 Indikator PAUD HI)
3. Mendampingi satuan PAUD dalam melakukan Pemutakhiran di Dapodik 2. Fasilitator menyusun rancangan kegiatan pengimbasan serta monitoring
untuk memantau ketercapaian 8 indikator ➜ dapat dengan kegiatan belajar bersama di PKG, 1 Fasilitator mendamping 1 PKG
4. Bersama dengan Dinas Pendidikan merekap jumlah satuan PAUD yang
sudah didampingi di dalam instrumen monev
PERAN FASILITATOR UPT
● Mendampingi dinas Pendidikan dan fasilitator PAUD HI dalam diskusi kelompok tentang RTL di kegiatan Bimtek Fasilitator PAUD HI.
● Menjadi pendamping saat pelaksanaan Bimtek PAUD HI yang diselenggarakan Dinas Pendidikan kab/kota.
● Ikut memantau progress pemenuhan layanan esensial anak usia dini
melalui dapodik sebagai bahan advokasi kepada dinas pendidikan
kab/kota dan fasilitator PAUD HI kab/kota.
Ada 8 Indikator Layanan Esensial yang perlu dipenuhi satuan PAUD
Kelas Orangtua
1 Koordinasi dengan
unit lain terkait dengan gizi dan kesehatan peserta
didik
4
Kesediaan fasilitas sanitasi
8
Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS)
5
Pemantauan Pertumbuhan Anak
2
Pemberian PMT dan atau pemberian makanan dengan gizi
6
Pemantauan Perkembangan Anak
3
Pemantauan kepemilikan NIK
peserta didik
7
1
1. Kelas Orangtua
Peningkatan kapasitas dan kesadaran orang tua dalam pemenuhan kebutuhan esensial anak usia dini, untuk kesinambungan stimulasi dan pendampingan anak di rumah dalam rangka mendukung terpenuhinya kebutuhan esensial anak usia dini. Di Dapodik, kelas orang tua merujuk pada Kelompok Pertemuan Orang Tua (KPO).
Siapa/Unsur apa saja yang dapat dilibatkan?
Yang dipantau di Satuan PAUD: Satuan menyelenggarakan kelas
orang tua secara berkala.
1
2. Pemantauan Pertumbuhan Anak
Pertumbuhan anak adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, perubahan yang bersifat fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, yang dapat dilihat atau diukur, seperti tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala anak.
Pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara simultan. Melakukan pemantauan secara berkala terhadap pertumbuhan anak adalah penting untuk mengetahui apakah seorang anak tumbuh sesuai dengan tahapan usianya dan mengambil tindakan yang dibutuhkan jika pertumbuhan anak tidak sesuai dengan usianya.
Unsur apa saja yang dapat dilibatkan?
Yang dipantau di Satuan PAUD: Satuan memiliki pencatatan pertumbuhan
anak yang meliputi pemantauan tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala sebagai
bagian dari pemeriksaan kesehatan dasar. Informasi dapat diperoleh dari buku kesehatan
yang dimiliki anak (KIA atau KMS).
Pemantauan Pertumbuhan Anak agar data pertumbuhan anak dimiliki satuan PAUD untuk ditindaklanjuti
Pemantauan pertumbuhan anak diperlukan agar :
● satuan memiliki catatan secara tertulis mengenai data tersebut sehingga dapat diketahui
apakah pertumbuhan anak
sudah sesuai usianya atau tidak.
Dengan demikian, jika terdapat gangguan pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan usianya bisa segera diatasi.
Sumber.
https://hellosehat.com/parenting/anak-1-sampai-5-tah un/perkembangan-balita/cara-membaca-kms/
Dokumentasi: Dandelion, Depok
Definisi Operasional
1. Balita adalah seseorang yang berusia 0 – 59 bulan.
2. Balita Berat Badan Tidak Naik (T) adalah Balita yang berat badannya tidak naik saat penimbangan dibandingkan hasil penimbangan bulan sebelumnya, terbaca dari grafik KMS yang menunjukkan kecenderungan naik tidak cukup, mendatar, dan memotong garis di bawahnya. Berat Badan (BB) Tidak Naik terdiri dari (a) kenaikan BB tidak adekuat; (b) BB tetap; dan (c) BB turun.
3. Balita Berat Badan Kurang adalah Balita dengan status gizi berdasarkan indikator Berat Badan menurut Umur (BB/U) kurang dari -2 Standar Deviasi (-2 SD).
4. Balita Gizi Kurang adalah Balita dengan status gizi yang berdasarkan indikator Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) berada pada -3 SD sampai dengan < -2 SD. Gizi kurang juga dapat terdeteksi dari Lingkar Lengan Atas (LiLA) kurang dari 12,5 cm sampai dengan 11,5 cm pada balita usia 6-59 bulan.
5. Balita Gizi buruk adalah keadaan gizi balita yang ditandai oleh satu atau lebih tanda berikut: a) pitting edema bilateral, minimal pada kedua punggung kaki; b) BB/PB atau BB/TB kurang dari -3 SD; d) Lingkar Lengan Atas (LiLA) kurang dari 11,5 cm pada balita usia 6-59 bulan.
6. Stunting adalah keadaan panjang atau tinggi badan seorang anak pada usia tertentu berada dibawah -2 standar deviasi (<
-2 SD) dari standar pertumbuhan WHO, yang merefleksikan proses kegagalan mencapai potensi pertumbuhan linear akibat dari kondisi kesehatan atau gizi yang suboptimal (WHO Conceptual Framework, 2013)
7. Catin adalah calon pengantin atau Pasangan Usia Subur laki-laki dan perempuan yang akan melakukan pernikahan.
8. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) adalah ibu hamil yang mempunyai indeks massa tubuh (IMT) Pra Hamil atau pada Trimester I (<12 minggu) sebesar <18,5 kg/m2
9. Ibu Hamil Risiko KEK adalah ibu hamil yang mempunyai ukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) kurang dari 23,5 cm.
1
3. Pemantauan Perkembangan Anak
Perkembangan anak adalah meningkatnya sikap, keterampilan motorik, dan pengetahuan anak.
Perkembangan anak merupakan proses bertambahnya kemampuan yang bersifat kualitatif, lebih kompleks, dan merupakan hasil dari proses pematangan yang ditandai dengan perubahan karakter dan kemampuan yang bersifat fungsional. Perkembangan meliputi kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, sosial-emosional dan kemandirian.
Unsur apa saja yang dapat dilibatkan?
Yang dipantau di Satuan PAUD: Satuan memantau tumbuh kembang
anak dengan melakukan pemantauan perkembangan anak secara sederhana dengan menggunakan berbagai perangkat, seperti deteksi dini tumbuh kembang.
Kartu Menuju Sehat, dan bentuk perangkat pemantauan perkembangan anak lainnya.
1
4. Koordinasi dengan unit lain terkait pemenuhan gizi dan kesehatan peserta didik
Satuan melakukan koordinasi dengan pihak lain dalam rangka mendukung terpenuhinya kebutuhan esensial anak usia dini.
Mempermudah penyelesaian masalah atau penanganan berkaitan permasalahan kesehatan dan gizi anak. Misalnya ada peserta didik yang mengalami gizi buruk, demam berdarah, atau diare atau masalah kesehatan lainnya, seperti gigi dan mulut.
Siapa yang dapat dilibatkan?
Yang dipantau di Satuan PAUD: Satuan melakukan koordinasi dengan puskesmas atau unit kesehatan lain yang terdekat
Untuk pemberian layanan kesehatan (vaksinasi, pemberian vitamin A,
obat cacing, screening kesehatan gigi dan mulut, dsb.)
1
5. Penerapan PHBS Melalui Pembiasaan
PHBS di satuan PAUD merupakan kegiatan memberdayakan peserta didik, pendidik, dan masyarakat di lingkungan PAUD untuk melakukan pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat.
Menjaga kesehatan agar peserta didik terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh perilaku yang tidak bersih dan sehat. Misalnya karena tidak rajin cuci tangan sebelum makan dan setelah BAB, anak terkena diare dan kecacingan.
Siapa yang dapat dilibatkan?
Yang dipantau di Satuan PAUD:
● Tersedianya jamban yang bersih dan memadai
● Tersedianya tempat cuci tangan baik yang permanen maupun sementara
● Adanya sosialisasi panduan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS).
● Tersedianya sumber air bersih
● Tersedianya tempat sampah di dalam maupun di luar
● Tersedianya air minum di setiap kelas
● Adanya pemeriksaan kebersihan kuku tangan dan kaki
1
6. Pemberian Makanan Tambahan dan/atau Pemberian Makanan dengan Gizi Sehat
Pemberian makanan tambahan yang aman dan bermutu beserta kegiatan pendukung lainnya dengan memperhatikan aspek mutu dan keamanan pangan. Layanan dilakukan dalam rangka mendukung terpenuhinya kebutuhan esensial anak usia dini.
PMT adalah makanan tambahan, Bukan yang utama!
PMT diberbagai wilayah di Indonesia tidak sama! Utamakan bahan pangan lokal
Siapa yang dapat dilibatkan?
Yang dipantau di Satuan PAUD:
Penjadwalan satuan mengadakan PMT serta pelibatan pihak lain.
1
7. Pemantauan Kepemilikan NIK Peserta Didik
Satuan memiliki catatan mengenai kepemilikan NIK peserta didik dalam rangka mendukung terpenuhinya kebutuhan esensial anak usia dini.
Apa manfaat Anak memiliki NIK?
Siapa yang dapat dilibatkan?
Yang dipantau di Satuan PAUD:
jumlah peserta didik di satuan yang memiliki NIK
1
8. Ketersediaan Fasilitas Sanitasi dan Air Bersih
Satuan dapat memberikan fasilitas kebersihan yang cukup untuk menjamin kesehatan pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, orang tua, maupun pihak-pihak lain yang terlibat dalam PAUD.
Siapa yang dapat dilibatkan?
Yang dipantau di Satuan PAUD:
● Tersedianya toilet yang ramah anak (dari segi ukuran dan jumlah)
● Tersedianya toilet berdasarkan jenis kelamin
● Tersedianya wastafel/tempat cuci tangan yang ramah anak (dari segi ukuran dan jumlah)
● Adanya tempat pembuangan sampah baik organik maupun anorganik.
● Adanya septic tank yang memadai.
● Adanya proses pengolahan sampah.
2 Skema pelaksanaan Bimbingan Teknis dan Pendampingan
Skema Pelaksanaan Bimbingan Teknis dan Pendampingan
Skema kegiatan untuk Menyusun Perbup/Perwali atau RAD
Skema pelaksanaan
Bimbingan Teknis di daerah 1
Bimbingan Teknis
Dinas Pendidikan melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis mengundang 1 org perwakilan dari Pendidik/Pengelola PAUD minimal 100 Satuan PAUD
2
Pendampingan
Dinas pendidikan, Fasilitator PAUD HI melaksanakan pendampingan ke Satuan PAUD yang telah menerima bimtek
3 Pelaporan
Dinas pendidikan dan Fasilitator merekap jumlah satuan PAUD yang sudah didampingi di dalam instrumen monev.
Bimbingan Teknis
Skema pelaksanaan
Bimbingan Teknis di daerah
● Memberikan pemahaman bagi Pendidik/Pengelola PAUD dalam Penyelenggaraan PAUD HI
● Menyamakan persepsi mengenai 8 indikator pemenuhan kebutuhan layanan esensial di Satuan PAUD dan pemuktahirkan melalui Dapodik
Tujuan
● 1 orang perwakilan dari Pendidik/Pengelola PAUD min 100 Satuan PAUD
● satuan PAUD yang memiliki NPSN
● merupakan pengurus/keanggotaan dari Pusat Kegiatan Gugus (PKG)
Sasaran
● Dinas Pendidikan melaksanakan minimal 1 kali kegiatan bimtek, dengan pertemuan minimal 3 hari
● Menetapkan panitia kegiatan berjumlah 10 % dari jumlah peserta, susunan terdiri dari ketua, sekretaris, anggota
● Menyiapkan tempat kegiatan yang representatif, nyaman, aman
● Menyediakan ATK, perlengkapan peserta, dan konsumsi
● Membayarkan honorarium, uang harian, dan transportasi
● Naras
● Peserta mendapatkan surat keterangan telah mengikuti kegiatan bimtek dari Dinas Pendidikan
● Membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan dan mendokumentasikan
Pelaksanaan Bimtek
Pendampingan
Skema pelaksanaan
Bimbingan Teknis di daerah
● Memberikan penguatan di Satuan PAUD dalam pelaksanaan PAUD HI
● Memastikan minimal 6 dari 8 indikator pemenuhan layanan esensial dilaksanakan di Satuan PAUD
● Mendorong satuan PAUD melakukan pemuktahirkan di Dapodik
Tujuan
Minimal 100 satuan PAUD yang telah mengikuti kegiatan Bimtek
Sasaran
Pelaksanaan
● Pertemuan membahas pelaksanaan kegiatan pendampingan
● Dinas pendidikan meminta PKG untuk melakukan kegiatan belajar bersama di wilayahnya
● Fasilitator hadir dalam kegiatan belajar bersama di PKG
● Target dari belajar bersama adalah memastikan satuan PAUD yang hadir di acara belajar bersama:
○ pencapaian 8 indikator layanan esensial PAUD HI
○ Melakukan pemutakhiran di Dapodik
● Fasilitator melakukan kaderisasi agar program pendampingan penyelenggaraan PAUD HI berkembang dan berkelanjutan
● Fasilitator melakukan sinergi dan koordinasi dengan bunda PAUD di kecamatan dan desa/kelurahan
Pelaporan
Menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan dan sebagai bentuk pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan PAUD HI
Tujuan
Pelaksanaan
● Pertemuan untuk evaluasi hasil pemantauan
● Dinas Pendidikan dan Tim Fasilitator merekap jumlah satuan PAUD yang sudah didampingi di dalam instrumen monev. Hasil rekapan langsung dapat digunakan untuk menyusun laporan pelaksanaan
● Dinas Pendidikan menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan PAUD HI (penyusunan perbup/perwal/SK Gugus Tugas/RAD, bimtek, dan pendampingan), dan mendokumentasikan seluruh rangkaian kegiatan (video, foto-foto)
● Menyampaikan laporan awal ke Direktorat PAUD sebagai bukti dana bantuan PAUD HI telah diterima
● Menyusun laporan akhir sebagai laporan hasil pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan PAUD HI, dan
● menyampaikan laporan ke Direktorat PAUD paling lambat 15 Desember 2024.
Jadwal Bimbingan Teknis Penyelenggaraan PAUD HI di daerah dan Sasaran Pengimbasan
Bimbingan Teknis di Daerah dapat dilaksanakan setelah Bimtek Fasilitator oleh Direktorat PAUD terlaksana.
Sasaran Pengimbasan ➜ satuan PAUD non peserta
Bimtek daerah
DITJEN PAUD, DIKDAS, DAN DIKMEN - KEMENDIKBUDRISTEK Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Skema Pengimbasan
Pemerintah Pusat (Direktorat PAUD)
BBPMP/BPMP/BBGP/BGP dan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota
(Kepala Bidang PAUD, Kepala Seksi PAUD, Penilik, dan
Pengawas)
Pendampingan Kepada 10 Fasilitator dari 50 Kabupaten/Kota Penerima
Banpem PAUDHI Pelaksanaan Bimtek
pada Akhir Juli-Awal Agustus 2024 4 Angkatan
Waktu Pelaksanaan
Catatan Pelaksanaan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
No Indikator Contoh Kegiatan Tantangan Solusi
1. Kelas Orangtua
2. Pemantauan Pertumbuhan 3. Pemantauan Perkembangan
4. Koordinasi dengan unit lain terkait pemenuhan gizi dan kesehatan peserta didik
5. Penerapan PHBS
6. Pemberian PMT dan/atau Pemberian makanan dengan gizi sehat
7. Pemantauan Kepemilikan NIK Peserta Didik 8. Ketersediaan
Fasilitas Sanitasi