• Tidak ada hasil yang ditemukan

peran guru agama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "peran guru agama"

Copied!
141
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Fokus Penelitian

Fokus penelitian harus singkat, jelas, kuat, konkrit, dirumuskan secara operasional, dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.8. Bagaimana peran guru agama sebagai guru dalam mewujudkan harmonisasi agama siswa di SMK 17 Agustus 1945 Genteng Banyuwangi Banyuwangi Tahun Pelajaran 2016/2017. Bagaimana peran guru agama sebagai pembimbing dalam mewujudkan harmonisasi agama siswa di SMK 17 Agustus 1945 Genteng Banyuwangi Tahun Pelajaran 2016/2017.

Tujuan Penelitian

Untuk mendeskripsikan peran guru agama sebagai pembimbing dalam menciptakan keberpihakan keagamaan siswa di SMK 17 Agustus 1945 Genteng Banyuwangi Banyuwangi tahun ajaran 2016/2017.

Manfaat Penelitian

Meningkatkan wawasan disiplin ilmu yang dimiliki dan berkaitan dengan peran guru agama dalam menciptakan keharmonisan antar siswa. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi baru yang dapat bermanfaat sebagai inovasi ilmiah mengenai peran guru agama dalam menciptakan kerukunan beragama siswa terkait kerukunan melalui sikap toleransi. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan para orang tua untuk menyekolahkan anaknya di SMK 17 Agustus 1945 Genteng Banyuwangi.

Definisi Istilah

Jadi, harmonisasi umat beragama dalam penelitian ini menurut peneliti adalah upaya untuk menyamakan perasaan, tindakan, gagasan dan kepentingan untuk menciptakan keselarasan dalam hal-hal yang berkaitan dengan agama untuk menciptakan keindahan dalam mencapai tujuan yang terbentuk bersama.

Sistematika Pembahasan

Bab kedua merupakan tinjauan pustaka yang menguraikan: penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan saat ini, dan kajian teoritis mengenai peranan ustadz dalam menciptakan harmonisasi agama di kalangan siswa di SMK Genteng Banyuwangi mulai tanggal 17 Agustus 1945. Sekolah . Bab ketiga berisi tentang metode penelitian yang menjelaskan pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, topik penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, validitas data dan tahapan penelitian. Bab keempat menjelaskan hasil penelitian, meliputi uraian objek penelitian, penyajian data dan analisis data, serta pembahasan mengenai temuan yang diperoleh di lokasi penelitian.

Bab kelima dan terakhir, bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari beberapa pembahasan mengenai hasil analisis data penelitian yang diteliti, serta saran-saran yang berkaitan dengan pokok bahasan objek penelitian.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Kajian Teori

Guru agama memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar siswa di sekolah. Dari seluruh peran yang telah diuraikan di atas, peneliti cenderung memilih peran guru agama sebagai pengajar dan pembimbing dalam kaitannya menciptakan keberpihakan keagamaan siswa. Oleh karena itu, guru mempunyai peran dalam memberikan rasa percaya diri agar siswa mempunyai rasa percaya diri.

Siswa selalu dihadapkan pada kebutuhan untuk mengambil keputusan dan akan berlari ke gurunya dalam prosesnya.

Subyek Penelitian

Lexy J Moleong49 menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena yang dialami subjek penelitian. Misalnya perilaku, persepsi, motivasi dan lain-lain secara holistik dan deskriptif dalam bentuk kata dan bahasa, dalam konteks alam tertentu dan dengan memanfaatkan metode alam yang berbeda. Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan nyata dalam kehidupan, berupa upaya menemukan dasar-dasar dan langkah-langkah perbaikan aspek-aspek kehidupan yang dipandang perlu untuk diteliti.

Lokasi penelitian menunjukkan dimana penelitian akan dilakukan.50 Dalam penelitian ilmiah, peneliti akan dihadapkan pada lokasi penelitian. Penentuan subjek penelitian yang digunakan bersifat purposive yaitu penentuan sumber data tentang narasumber yang dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu.51. Dalam menentukan topik penelitian, peneliti menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. 52 Informan yang digunakan antara lain:

Teknik Pengumpulan Data

55 Teknik observasi adalah teknik yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat gejala-gejala yang ingin diselidiki. Observasi yang dilakukan peneliti merupakan observasi non partisipan, yaitu dimana pengamat tidak ikut serta dalam kehidupan orang yang diamati dan bertindak sendiri-sendiri sebagai pengamat. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data ketika peneliti ingin melakukan penyelidikan pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang perlu diselidiki, namun juga ketika peneliti ingin mengetahui lebih jauh mengenai permasalahan responden.

Teknik pengumpulan data ini bergantung pada laporan diri, atau setidaknya pada pengetahuan dan/atau keyakinan pribadi. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data oleh peneliti atau pengumpul data yang telah mengetahui secara pasti informasi apa yang perlu diperoleh. Peneliti menggunakan metode wawancara ini untuk memperoleh informasi mengenai lembaga pendidikan yang ada di SMKN 17 Agustus Genteng Banyuasin.

Untuk mengetahui peranan guru agama dalam menciptakan kerukunan beragama pada siswa di SMK 17 Agustus 1945 Genteng Banyuwangi. Suharsimi Arikunto58 menjelaskan bahwa metode dokumentasi adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari data mengenai suatu hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, surat kabar, majalah, notulensi rapat, agenda internet, dan lain sebagainya. Dalam penelitian, metode dokumentasi dapat diartikan sebagai suatu metode penelitian untuk memperoleh informasi atau informasi yang berasal dari peristiwa masa lalu.

Sugiono59 menjelaskan bahwa metode dokumentasi adalah suatu teknik pencarian data tentang suatu hal yang berupa transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, agenda dan sejenisnya. Detail Sarana dan Prasarana SMK 17 Agustus 1945 Genteng Banyuwangi khususnya yang menunjang kegiatan di sekolah tersebut.

Analisis Data

Hal ini digunakan karena proses analisis data dilakukan pada saat pengumpulan data dan setelah pengumpulan data selesai. Proses reduksi/transformasi data ini berlanjut setelah penelitian lapangan dilakukan hingga laporan akhir lengkap disiapkan.62. Penyajian yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah teks naratif.

Saat melakukan penelitian, presentasi yang lebih baik adalah metode utama analisis kualitatif yang valid.63. Pembuatan kesimpulan hanyalah sebagian kegiatan dari konfigurasi yang lengkap.64 Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan-temuan baru yang belum pernah ada sebelumnya. Peneliti mencoba mencari suatu penemuan baru yang berkaitan dengan pusat permasalahan penelitian yaitu: bagaimana peran guru agama dalam menciptakan keberpihakan agama pada siswa di SMK Genteng Banyuwangi tanggal 17 Agustus 1945.

Keabsahan Data

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara memeriksa data yang diperoleh dari berbagai sumber. Oleh karena itu penelitian ini nantinya akan mengumpulkan data dan menguji data yang diperoleh dengan tokoh atau pengambil kebijakan yang berprestasi, dengan siswa yang berkaitan dengan kasus, dan dengan guru sebagai pendamping siswa dalam beraktivitas.

Tahap-tahap Penelitian

Kemudian, keberagaman agama terlihat dari latar belakang agama para siswa di SMK Genteng 17 Agustus 1945. Sementara itu, guru agama juga berperan dalam mewujudkan kerukunan umat beragama di SMK Genteng 17 Agustus 1945. lingkungan. Peran Guru Agama Sebagai Guru Mewujudkan Harmonisasi Keagamaan Siswa di SMK 17 Agustus 1945 Genteng Banyuwangi.

Peran Guru Agama Sebagai Pembina Mewujudkan Harmonisasi Keagamaan Siswa SMK 17 Agustus 1945 Genteng Banyuwangi. Guru agama di SMK 17 Agustus 1945. Genteng Banyuwangi sendiri memupuk sikap toleransi dan kerukunan antar siswa dengan cara memberikan ilmu kepada siswa. Biasanya guru agama di SMK Genteng Banyuwangi pada tanggal 17 Agustus 1945 memberikan ilmu saat pembelajaran berlangsung.

Kerukunan yang terjalin dikalangan siswa SMK Genteng Banyuwangi sejak 17 Agustus 1945 dapat terwujud. Siswa SMK 17 Agustus 1945 Genteng Banyuwangi mempunyai prinsip tidak perlu mempersoalkan perbedaan agama di lingkungan sekolah. Peran guru agama sebagai pembimbing dalam mewujudkan harmonisasi agama siswa tentang kerukunan di SMK Genteng Banyuwangi 17 Agustus 1945.

Hal itu dilakukan karena SMK Genteng Banyuwangi pada 17 Agustus 1945 mempunyai siswa dari berbagai latar belakang agama. Bagaimana peranan ustadz sebagai pembimbing dalam mewujudkan keberagaman agama para siswa di sekolah menengah kejuruan tanggal 17 Agustus 1945 Genteng banyuwangi.

Tabel 4.1 Identitas Sekolah Menengah Kejuruan 17 Agustus 1945 Genteng  Banyuwangi
Tabel 4.1 Identitas Sekolah Menengah Kejuruan 17 Agustus 1945 Genteng Banyuwangi

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Penyajian dan Analisis Data

Keadaan harmonis siswa mengenai agama di SMK 17 Agustus 1945 Genteng Banyuwangi menunjukkan bahwa ada hal yang dapat menjadikan siswa tersebut harmonis. Dalam kegiatan Maulid Nabi, kerukunan beragama siswa melalui sikap toleransi di SMK Genteng Banyuwangi pada tanggal 17 Agustus 1945 terlihat dari kerjasama dan gotong royong yang telah dilakukan. Pada saat persiapan kegiatan Natal di SMK Genteng Banyuwangi pada tanggal 17 Agustus 1945, siswa non-Kristen ikut membantu mempersiapkan acara tersebut.

Seperti kegiatan persiapan Maulid Nabi, Hari Raya Kurban dan persiapan kegiatan Natal di SMK 17 Agustus 1945 Genteng Banyuwangi.” 101. Memang pada hakikatnya SMK 17 Agustus 1945 Genteng Banyuwangi mempunyai siswa yang berbeda-beda. Hal ini tentu bisa dilakukan oleh siapa saja yang pernah menjadi bagian dari struktur pengajar dan staf SMK Genteng 17 Agustus 1945.

Pembahasan Temuan

Hal ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan peserta didik untuk bersikap toleran guna mencapai kehidupan harmonis tanpa mempermasalahkan perbedaan agama. Hal ini sejalan dengan teori tentang motivasi Syaiful Bahri Djamarah dalam bukunya yang berjudul “Guru dan Siswa dalam Interaksi Edukatif”117 yang menjelaskan bahwa motivasi dapat efektif jika dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan siswa. Kerukunan yang terjalin di SMK Genteng 17 Agustus 1945 Banyuwangi menunjukkan keadaan hubungan sosial dan agama yang harmonis sangat baik.

Hal ini dilakukan dengan menjaga ketentraman antar siswa dengan siswa lainnya agar tercipta kehidupan yang rukun dan tenteram di lingkungan sekolah. Hal ini sesuai dengan teori kebutuhan manusia akan perdamaian oleh Yunus Ali Al-Muhdar dalam bukunya yang berjudul. Hal ini sesuai dengan teori kebebasan beragama Yunus Ali Al-Muhdar dalam bukunya yang berjudul 'Toleransi Islam'120 yang menjelaskan bahwa Islam benar-benar menjamin kebebasan beragama sesuai keinginan seseorang.

Hal ini sejalan dengan teori tentang pentingnya bimbingan Syaiful Bahri Djamarah dalam bukunya yang berjudul “Guru & Anak. Hal ini sejalan dengan teori tentang peran guru dalam membimbing siswa Marimba Ahmad dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Filsafat Pendidikan Islam” 123 menjelaskan bahwa peserta didik selalu dihadapkan pada kebutuhan. Hal ini terlihat dari sikap peserta didik yang bekerjasama dan bekerja sama untuk membantu kegiatan keagamaan peserta didik yang berbeda agama.

Hal ini sebagai cara untuk meningkatkan toleransi dan dapat menjadi kebiasaan untuk mencapai keharmonisan di lingkungan sekolah. Bagaimana peran guru agama sebagai pengajar dalam mewujudkan harmonisasi agama siswa di SMK 17 Agustus 1945 Genteng Banyuwangi Tahun Pelajaran 2016/2017.

PENUTUP

Saran-saran

Peran Guru PAI dalam Meningkatkan Sikap Siswa di SD Negeri Tegalgede II Tahun Pelajaran 2012/2013. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Emosional (ESQ) Siswa SMP Al-Baitul Amien Jember Tahun Pelajaran 2013/2014. Wawancara Agung, Ivan, Krisnanda & Niko selaku perwakilan mahasiswa Islam, Budha, Hindu dan Kristen.

Referensi

Dokumen terkait