• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abid, Peran Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Mutu Budaya Organisasi (Studi Kasus di SDMT Ponorogo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Abid, Peran Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Mutu Budaya Organisasi (Studi Kasus di SDMT Ponorogo"

Copied!
169
0
0

Teks penuh

Berdasarkan proses pengumpulan data dan analisis data, penelitian ini menghasilkan temuan sebagai berikut: (1) Peran klien sebagai manajer meliputi: melakukan analisis internal dan eksternal, internalisasi nilai-nilai Islam yaitu nilai-nilai. Direktur sekolah sebagai manajemen puncak tentunya tidak lepas dari campur tangan terhadap kemajuan suatu lembaga pendidikan. Untuk itu penelitian ini berupaya menggali lebih dalam mengenai peran kepala sekolah dalam pengembangan kualitas budaya organisasi di SDMT Ponorogo.

Menyimpang dari latar belakang seperti yang telah diuraikan di atas, maka artikel ini akan menyelidiki, menganalisis dan menjelaskan: “Peran kepala sekolah dalam pengembangan kualitas budaya organisasi di SD Muhammadiyah Terpadu Ponorogo”.

KAJIAN TEORI

Kajian Teori

  • Konsep Dasar Kepala Sekolah a. Pengertian Peran Kepala sekolah
  • Peran Dan FungsiKepalasekolah
  • Konsep Mutu a. Pengertian Mutu
  • Budaya Organisasi
  • Peranan Budaya Organisasi
  • Membangun dan Memelihara Budaya Organisasi a. Membangun Budaya Organisasi
  • Pendekatan dan Jenis Penelitian
  • Kehadiran Peneliti
  • Lokasi Penelitian
  • Sumber Data
  • Prosedur Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Pengecekan Keabsahan Temuan

Untuk mewujudkan sekolah yang efektif hanya mungkin didukung oleh kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan yang efektif. Kepala sekolah yang efektif memantau kinerja siswa secara individu dan kolektif dan menggunakan informasi tersebut untuk memandu perencanaan pembelajaran. Kepala sekolah harus dapat bekerja melalui orang lain (wakilnya), dan berusaha untuk selalu bertanggung jawab dalam setiap tindakannya.21.

Ametembun dalam bukunya Doni Juni Priansa menekankan empat fungsi utama kepala sekolah sebagai pengawas dalam bidang pendidikan, yaitu: 30. Kepala sekolah dapat melakukan kegiatan pengawasan sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi guru sekolah. Data diperoleh dari wawancara kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru untuk mengetahui peran kepala sekolah dalam mengembangkan kualitas budaya organisasi di SDMT Ponorogo.

PAPARAN DATA

PAPARAN DATA UMUM

  • Sejarah Singkat Berdirinya SDMT Ronowijayan Siman Ponorogo
  • Letak Geografis SDMT Ronowijayan Siman Ponorogo
  • Visi dan Misi SDMT Ronowijayan Siman Ponorogo a. Visi SDMT Ronowijayan Siman Ponorogo
  • Struktur Kurikulum SDMT Ronowijayan Siman Ponorogo
  • Struktur Organisasi SDMT Ronowijayan Siman Ponorogo
  • Keadaan Pendididik
  • Keadaan Siswa SDMT Ronowijayan Siman Ponorogo Data seluruh siswa SDMT tahun ajaran

Dari hasil musyawarah pimpinan dinas yang menghadirkan tokoh-tokoh masyarakat, disepakati bahwa sekolah yang akan dikembangkan adalah sekolah yang benar-benar baru yaitu tidak lagi berlabel “Sekolah Dasar”. Hal ini dimaksudkan untuk mempertegas jati diri baru dan semangat mengembangkan manajemen sekolah yang lebih profesional. Logo SDMT Ronowijayan Siman Ponorogo terdiri dari beberapa unsur dan setiap unsur mempunyai arti tersendiri yaitu : 103 . A.

SDMT menawarkan proporsi pembelajaran yang cukup tinggi untuk mata pelajaran PAI, Matematika, Bahasa Indonesia dan Sains. Matematika dan Bahasa Indonesia masing-masing 6 jam, sedangkan standar nasional kedua mata pelajaran tersebut adalah 5 jam. Di kelas VI, mata pelajaran yang bersifat UN mempunyai bagian tambahan hingga 10 jam pengajaran.

Kurikulum dan Unit Pembelajaran, tugas pokoknya adalah mengefektifkan jalannya Pembelajaran Formal/KBM dan menjamin terselenggaranya KBM secara tertib dan fleksibel. Unit Sekolah dan Pengembangan Diri Gratis, tugas utamanya mengkoordinasikan pelatihan ekstrakurikuler pada sore hari dan mengirimkan peserta lomba ke luar sekolah. Unit Pendidikan dan Bahasa Kementerian Agama Islam (ISMUBA), tugas pokoknya adalah secara intensif memberikan pengawasan dan bimbingan mental spiritual kepada peserta didik serta menanamkan kebiasaan disiplin, tertib dan sebagainya.

Unit Koordinator Kelas (Korlas) mempunyai tugas utama mengkoordinasikan guru kelas agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Keadaan Mahasiswa SDMT Ronowijayan Siman Ponorogo Data seluruh mahasiswa SDMT tahun ajaran Data seluruh mahasiswa SDMT tahun ajaran 2016/2017 dapat dilihat pada tabel berikut:106.

Paparan Data Khusus

  • Peran Kepala Sekolah Sebagai Manajer Dalam Mengembangkan Mutu Budaya Organisasi
  • Peran Kepala Sekolah Sebagai Educator Dalam Mengembangkan Mutu Budaya Organisasi
  • Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Dalam Mengembangkan Mutu Budaya Organisasi
  • Dampak Peran Kepala Sekolah Dalam Mengembangan Mutu Budaya Organisasi di

Kedua, kepala sekolah melakukan pertemuan dengan kepala unit di SDMT Ponorogo. Selama penelitian, peneliti melakukan observasi bahwa untuk mengelola kualitas budaya organisasi, kepala sekolah memanfaatkan kinerja anggota organisasi sekolah setelah membagi tugas yang diberikan untuk dilaksanakan oleh unit-unit di lembaga tersebut. pertemuan pertama pembagian tugas tugas kemudian pertemuan kedua masuk program per satuan, misal satuan. Kedua, kepala sekolah juga memberikan kesempatan kepada guru untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dengan menempuh pendidikan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Kepala Sekolah juga mendorong dan memberikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti kursus lanjutan (Magister) untuk memperluas wawasan akademik atau profesionalnya. Kepala sekolah sering memberikan arahan mengenai unit-unit yang ada di SDMT Ponorogo dengan cara mengoreksi sub-unit yang bermasalah atau bermasalah. Kami selalu diperiksa evaluasinya setiap semester, dan kepala sekolah selalu ada untuk membantu.

Pernyataan di atas dapat dipahami bahwa kepala sekolah memunculkan kader-kader guru yang mempunyai visi organisasi yang sama, yaitu organisasi Muhammadiah. Peran kepala sekolah sebagai pengawas meliputi: Pertama, kepala sekolah melakukan evaluasi untuk mengetahui efektivitas kinerja anggota budaya organisasi sehubungan dengan tanggung jawab yang diberikan kepada anggota organisasi, pengawasan untuk mengetahui kinerja menentukan kinerjanya. bawahan. Bentuk pengawasan yang dilakukan kepala sekolah dalam memantau kinerja bawahannya ada yang bersifat langsung, misalnya kepala sekolah keliling.

Dampak Peran Kepala Sekolah Terhadap Pengembangan Kualitas Budaya Organisasi Dalam pengembangan kualitas budaya organisasi di SDMT Ponorogo. Adapun dampak dari peran kepala sekolah dalam mengembangkan kualitas budaya organisasi antara lain: Pertama, suasana atau iklim organisasi di SDMT Ponorogo terasa harmonis.

Temuan Penelitian

  • Peran Kepala Sekolah Sebagai Educator Dalam Mengembangkan Mutu Budaya Organisasi
  • Peran Kepala Sekolah Sebagai Superviso r Dalam Mengembangkan Mutu Budaya Organisasi

Temuan penelitian mengenai peran kepala sekolah sebagai pelatih dalam pengembangan kualitas budaya organisasi adalah sebagai berikut: Pertama, kepala sekolah melibatkan guru dalam penataran atau pelatihan untuk memperluas pemahaman guru. Keempat, membuat jargon yang terpampang di dinding gedung dan ruang kelas. Tulisan-tulisan ini dibuat oleh kepala sekolah berdasarkan pemikiran yang matang berdasarkan ideologi Muhammad. Jargon ini dimaksudkan untuk memberikan motivasi dan mengingatkan anggota organisasi akan nilai-nilai yang ada.

Temuan penelitian mengenai peran direktur sebagai pengawas dalam pengembangan kualitas budaya organisasi antara lain: Pertama, direktur melakukan evaluasi untuk mengetahui efektivitas kinerja anggota budaya organisasi sehubungan dengan tanggung jawab yang diberikan kepada anggota organisasi, pengawasan hingga menentukan kinerja bawahannya. Pengawasan oleh kepala sekolah dilakukan secara harian, mingguan, dan setiap semester, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kedua, kepala sekolah memantau kondisi siswa dan prestasi belajar siswa dengan selalu memeriksa unit-unit yang diberi tanggung jawab, dalam hal ini misalnya unit kurikulum ISMUBA dan SPH, seperti kebersihan siswa, kedisiplinan, kedatangan, kepulangan siswa, ibadah siswa dan hafalan siswa serta tujuan yang ingin dicapai siswa.

Pengawasan kepala sekolah terhadap murid-murid tersebut didasarkan pada laporan hasil pencatatan kinerja yang dilakukan oleh bagian kurikulum sekolah. Pertama, pengaruh peran kepala sekolah terhadap pengembangan kualitas budaya organisasi terlihat bahwa budaya organisasi SDMT Ponorogo terasa sangat harmonis. Sudah menjadi sikap seluruh anggota organisasi untuk menjalin suasana kekeluargaan yang kental, tersenyum, menyapa dan menyapa dalam praktik sehari-hari di lembaga, sehingga anggota organisasi disini merasa nyaman di lingkungan sekolah.

Kedua, pengaruh lain peran kepala sekolah terhadap pengembangan kualitas budaya organisasi ditinjau dari sudut pandang akademik, yaitu dalam konteks pendidikan, kualitas budaya adalah prestasi organisasi yaitu: prestasi akademik siswa dan guru . Prestasi yang diraih para pelajar terlihat dari seringnya mengikuti lomba-lomba dari tingkat lokal hingga nasional, di antaranya juara umum camp HW di Madiun, juara 2 robotika se-Jawa Bali, diraih oleh pelajar SDMT Ponorogo tahun 2016. olimpiade matematika dan sains yang diadakan di MTsN Ponorogo, sekaligus menjuarai Kompetisi Robot Nasional tahun 2015 yang diselenggarakan oleh Suncity Mall Madiun. Sedangkan dari segi tenaga pendidik yaitu etos kerja yang tinggi, disiplin yang tinggi menjadikan lembaga pendidikan tersebut mampu menjuarai kompetisi tingkat internasional pada kategori guru kreatif yang dipimpin oleh perusahaan software komputer raksasa dunia Microsoft and Education, serta Ibu Wulan. karena delegasinya adalah 3 peserta dari seluruh guru Indonesia yang terpilih sebagai pemenang, mereka dikirim ke Barcelona pada tahun 2014. Tak hanya itu, di tahun 2015 mendatang Ibu Puji Lestari mampu mengharumkan nama negara kita.

Gambar  1.1  Prinsip  filosofis  Mutu  budaya  Organisasi SDMT Ponorogo.
Gambar 1.1 Prinsip filosofis Mutu budaya Organisasi SDMT Ponorogo.

PEMBAHASAN

  • Peran Kepala Sekolah Sebagai Manajer Dalam Mengembangkan Mutu Budaya Organisasi di
  • Peran Kepala Sekolah Sebagai Educator Dalam Mengembangkan Mutu Budaya Organisasi di
  • Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Dalam Mengembangkan Mutu Budaya Organisasi di
  • Dampak Peran Kepala Sekolah Dalam Mengembangan Mutu Budaya Organisasi di SDMT

Direktur sekolah sebagai pengambil kebijakan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan kebijakan yang akan diambil untuk mengembangkan kualitas budaya organisasi di SDMT Ponorogo, tentunya dibantu oleh pimpinan sekolah dari masing-masing unit yang ada di lembaga tersebut. Peran direktur sebagai pendidik dalam pengembangan kualitas budaya organisasi dalam pengembangan kualitas budaya organisasi di SDMT Ponorogo. Temuan penelitian mengenai peran kepala sekolah sebagai pendidik dalam mengembangkan kualitas budaya organisasi dapat dianalisis secara sederhana sebagai berikut: Pertama, kepala sekolah melibatkan guru dalam peningkatan atau pelatihan untuk memperluas pengetahuan guru.

Jadi kaitan peran kepala sekolah sebagai guru dalam mengembangkan kualitas budaya organisasi adalah kepala sekolah menjadi manajemen puncak dalam hal ini sebagai mekanisme pembuat makna dan kontrol yang mengarahkan dan membentuk sikap dan perilaku pegawai. Peran Rektor sebagai pengawas dalam pengembangan mutu budaya organisasi dalam pengembangan mutu budaya organisasi di SDMT Ponorogo. Dalam hal ini didukung dengan teori dalam buku Doni Juni Priansa yang menyatakan bahwa tugas kepala sekolah sebagai supervisor adalah mengawasi pekerjaan yang dilaksanakan oleh tenaga kependidikan.

Jadi, dari teori diatas dapat ditarik benang merah mengenai peran direktur sebagai pengawas dalam pengembangan kualitas budaya organisasi, bahwa peran direktur sebagai pengawas sangat menentukan dalam pengelolaan organisasi. budaya organisasi. Pengaruh Peran Direktur Terhadap Perkembangan Kualitas Budaya Organisasi di SDMT Perkembangan kualitas budaya organisasi di SDMT Ponorogo. Peneliti mencermati temuan penelitian mengenai dampak peran direktur terhadap pengembangan kualitas budaya organisasi, yang dapat dianalisis sebagai berikut: Pertama, dampak peran direktur terhadap pengembangan kualitas budaya organisasi. dapat dilihat bahwa budaya organisasi di SDMT Ponorogo terasa sangat harmonis.

Dari data di atas dapat ditegaskan bahwa peran pimpinan sekolah dalam pengembangan kualitas budaya organisasi mempunyai peran yang sangat penting. Jadi hubungan antara pengaruh peran kepala sekolah terhadap pengembangan kualitas budaya organisasi adalah peran kepala sekolah dapat menciptakan perubahan yang lebih baik.

Gambar  1.1  Prinsip  filosofis  Mutu  Budaya  Organisasi SDM Ponorogo.
Gambar 1.1 Prinsip filosofis Mutu Budaya Organisasi SDM Ponorogo.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

  • Peran kepala sekolah sebagai
  • Peran kepala sekolah sebagai
  • Peran kepala sekolah sebagai
  • Bagaimana Dampak dari

Bagaimana kepala sekolah memberdayakan tenaga pendidik dan kependidikan melalui kolaborasi dalam mengembangkan kualitas budaya organisasi. Peneliti : Saya mahasiswa IAIN Ponorogo pak, saya ingin melakukan wawancara untuk penelitian tentang peran kepala sekolah dalam pengembangan kualitas budaya organisasi. Saat saya ditugaskan menjadi kepala sekolah SDMT Ponorogo, saya mencoba mempelajari kepemimpinan kepala sekolah sebelumnya.

Peneliti : Apakah kepala sekolah memberikan dukungan dan kesempatan kepada guru yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi? Peneliti : Saya mahasiswa IAIN Ponorogo, saya ingin melakukan wawancara untuk penelitian tentang peran kepala sekolah dalam pengembangan kualitas budaya organisasi. Peneliti: Apakah peran kepala sekolah sangat menentukan dalam pengembangan kualitas budaya organisasi di SDMT?

Peneliti : Menurut pengamatan bapak, apa dampak dari pengembangan kualitas budaya organisasi yang diterapkan oleh kepala sekolah? Peneliti: Apakah kepala sekolah membimbing dan mendampingi anggota budaya organisasi dalam perannya sebagai pendidik? Informan: Ya, kepala sekolah sering memberikan arahan mengenai unit-unit yang ada di SDMT Ponorogo dengan cara mengoreksi sub-unit yang bermasalah atau bermasalah.

Peneliti : Pengawasan seperti apa yang dilakukan kepala sekolah terhadap anggota budaya organisasi di SDMT? Peneliti : Apakah pimpinan sekolah sering mendelegasikan anggota budaya organisasi untuk mengikuti kompetisi di luar sekolah? Dengan memperkuat kinerja anggota budaya organisasi dengan membagi tugas yang telah ditentukan oleh pimpinan sekolah melalui rapat.

Refleksi Dalam kegiatan observasi ditemukan bahwa dampak terhadap kualitas budaya organisasi yang dikembangkan oleh pimpinan sekolah dapat dikatakan baik.

Referensi

Dokumen terkait