Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang peran kiai dalam membentuk karakter santri di pondok pesantren Albarokah. Dari uraian latar belakang dan identifikasi masalah di atas, penelitian ini memfokuskan pada peran kyai dalam pembentukan karakter santri di Pondok al Barokah Kauman Ponorogo tahun ajaran 2015/2016. Deskripsi dalam penelitian ini adalah tentang peran kiai dalam pembentukan karakter santri di Pesantren Al Barokah Desa Mangun Suman Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo.
Dalam pengumpulan informasi dapat dilakukan melalui wawancara, observasi langsung atau database dengan instansi terkait, sehingga data yang terkumpul memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian di Pondok Pesantren Al Barokah. Data yang direduksi adalah sejarah berdirinya pesantren, kegiatan di pesantren dan infrastruktur yang ada. Kajian ini menyimpulkan tentang peran kiai dalam membentuk karakter santri penerima pendidikan agama Islam selama berada di pesantren.
Bab tiga merupakan temuan peneliti, bab ini berfungsi untuk mendeskripsikan penyajian data yang meliputi pemaparan yang berkaitan dengan lokasi penelitian yang terdiri dari letak geografis pondok pesantren dan Mangun Suman Kecamatan Siman Ponorogo.
Pengertian Kiai
Pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang meneladani dan menerapkan sifat-sifat Nabi kepada santri di pondok pesantren. Kemandirian santri di pondok akan dibentuk agar para santri menerapkan apa yang diajarkan oleh kyai di pondok. Peran kyai dalam membentuk karakter santri yang mandiri dapat dilihat dalam kegiatan penerimaan santri baru. Dalam kegiatan penyambutan santri baru, santri akan diberikan pengetahuan tentang dasar kehidupan di pondok pesantren, seperti kemandirian dalam mengurus diri sendiri menurut Mastuhu, kemandirian di lingkungan pondok pesantren menunjukkan bahwa santri sudah dilatih untuk mandiri dari awal mula.
Ketika menjadi santri baru, santri akan diajarkan bagaimana menjaga diri dan mandiri dalam kegiatan lain seperti mandiri di dalam kelas dan mandiri di lingkungan sekitar pondok pesantren. Santri di pondok pesantren memiliki tanggung jawab sendiri untuk menjalankan kewajibannya tanpa harus diperintah sebagai pemimpin yang mandiri, (2) kemandirian finansial, santri mandiri dalam mengatur keuangannya, (3) kemandirian dalam kegiatan sehari-hari, kemandirian santri dalam mengambil sendiri dan semua aktivitas sehari-hari. Kiai melatih santri untuk menjadi pemimpin yang bertanggung jawab atas segala sesuatu di pondok.
Kyai sebagai pemimpin di Pondok selalu menerapkan semangat tanggung jawab terhadap santri, sehingga terbentuk karakter kemandirian seorang pemimpin dalam diri santri. Dengan menerapkan sifat tanggung jawab kepada santri maka santri dapat melakukan kegiatan secara mandiri tanpa menunggu perintah dari Kyai, Ustadz atau Ustadzah. Berdasarkan hasil proses interaksi di lingkungan pondok pesantren, santri memperoleh pengalaman kemandirian finansial dari hasil proses pembelajaran tersebut. Kegiatan sehari-hari yang dimaksud adalah semua kegiatan di pondok pesantren yang dapat dilakukan sendiri oleh para santri.
Kemandirian di lingkungan pondok tidak akan terbentuk dengan baik tanpa adanya peran kyai sebagai pemimpin sekaligus mengawasi segala kegiatan yang dilakukan di pondok. Dengan demikian, latar belakang keluarga santri akan sangat mempengaruhi sifat dan perilaku santri di pondok tersebut. Santra yang terbiasa hidup mandiri di lingkungan tempat tinggalnya pasti akan memiliki sifat mandiri dalam dirinya.
Berbeda pula dengan santri yang berasal dari lingkungan keluarga yang selalu bergantung pada orang lain, sehingga santri tersebut akan kesulitan untuk hidup mandiri di pondok pesantren. Kharisma seorang kyai di pesantren membuat kyai sangat disegani dan disegani oleh ustadz dan santrinya.
Telaah Pustaka
Disiplin yang baik dalam berdoa tepat waktu dan mengikuti semua kegiatan yang diadakan di rumah musim panas. Imam menggunakan ilmu kedisiplinan sehingga menjadi bekal para santri ketika masuk ke masyarakat selalu menggunakan ilmu kedisiplinan. Kiai selalu mengatakan bahwa AL ISTIKOMAH AFDULU MINAL KAROMAH artinya senantiasa dalam kebaikan lebih baik dari pada karomah.
Kiai mengatakan jika umat bisa istikomah dalam menjalankan amanat Allah berupa agama Islam yang meliputi shalat, puasa, zakat, haji dan ziarah baitulloh bagi yang mampu, maka dengan bantuan istikomah semua ini dapat dicapai dengan ridho Allah SWT. Pilihan seperti waliuloh juga selalu mengajarkan istikham seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad Saw dalam setiap shalatnya. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PAI dapat mengembangkan kepribadian siswa di SMP N1. Semakin baik kepribadian atau perilaku yang ditampilkan siswa selama proses pembelajaran di kelas, maka semakin baik.
Sedangkan hasil kajian literatur dapat disimpulkan bahwa penelitian Samsul Huda terhadap guru PAI adalah menanamkan pendidikan karakter pada siswa agar karakter tersebut dapat menanamkan kebiasaan yang baik. Dari hasil kedua penelitian tersebut, agar konsisten dilakukan penelitian dengan menanamkan karakter religius melalui pembelajaran PAI. Hal ini dapat menanamkan nilai-nilai agama pada diri siswa sehingga siswa berubah menjadi lebih baik.
DESKRIPSI DATA
- Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al barokah
- Letak Geografis Pondok
- Misi Visi dan tujuan pondok pesanteren al barokah a. Visi pondok pesantren almubarokah
- Keadaan Ustadz dan Ustadzah
- Data Khusus
- Data Tentang Peran Kiai sebagai pengasuh Dalam Pembentukan Karakter Santri Di Ponpes Albarokah
- Data Tentang Peran Kiai Sebagai Orang Tua Dalam Memberikan Pendidikan Karakter Kepada Santri Ponpes Albarokah
- Data Tentang Hambatan Kiai Dalam Memberikan Pendidikan Karakter Terhadap Santri
Pesantren albarokah berdiri dengan usaha dan tekad yang kuat, dari Imam Suyono dan kawan-kawan yang sebelumnya di pesantren, pada awalnya pesantren albarokah hanyalah sebuah pengajian kecil-kecilan yang saya hadiri jamaah bapak-bapak dan ibu-ibu. maka dengan itu Imam Suyono membangun sebuah pondok yang diberi nama Al Barokah. Dengan harapan dapat memperoleh keberkahan dari ilmu yang didapat dan diamalkan serta disalurkan kepada para mahasiswi yang belajar di albarokah13. Kiai dalam membentuk karakter santri tidak sendiri, melainkan dibantu oleh para guru dan ustadz yang ada di pondok pesantren.
Di sini terlihat kiai yang begitu sabar dalam mendidik dan membimbing santrinya untuk menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya dan masyarakat. Kiai dan guru cenderung menggunakan pendekatan nasehat dan praktik dalam membangun karakter santri. Santri tinggal menggunakan ilmu yang didapat untuk menggunakan jalan yang diridhoi Allah atau sebaliknya. sendiri, ilmu yang diperoleh, khususnya ilmu agama, ibarat senjata atau senjata untuk melawan kebodohan dan kejahatan dalam diri seseorang.
Kesimpulannya, peran kiai dalam membangun karakter santri di pesantren albarokah tidaklah mudah, apalagi setiap santri memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun kiai dapat mengatasi semua itu dengan caranya masing-masing, sehingga santri dapat menyerap ilmu yang telah diperolehnya, serta dapat membentuk karakter siswa ke tingkat yang lebih maju, baik dan lebih baik dari sebelumnya. Data peran Kiai sebagai orang tua dalam memberikan pendidikan karakter pada Santri Pesantren Albarokah. Dalam hal ini, kyai sebagai pengasuh di pondok pesantren yang dititipkan kepada anak-anak orang tua santri, otomatis berkewajiban untuk mendidik dan membimbing mereka ke arah yang lebih baik berdasarkan agama Islam.
Kiai menggunakan kasih sayang untuk mendidik karakter santri dengan tidak membeda-bedakan antara yang kaya dan yang miskin. Kiai sebagai orang tua santri memiliki kewajiban untuk membekali mereka dengan pendidikan karakter, antara lain: pentingnya akhlak baik bagi kiai maupun orang tuanya, khususnya di masyarakat. Selain menanamkan beberapa pendidikan karakter tersebut, kiai menggunakan praktik dalam membangun karakter santri sebagai orang tua di pondok pesantren.
Sehingga ketika santri masih berada di pesantren, mereka sebagai orang tua sudah bisa melihat hasil bimbingan kiai. Ada beberapa kendala yang dihadapi kiai dalam memberikan pendidikan karakter kepada santri, antara lain: kata pengurus pondok pesantren.
ANALAISIS DATA
Analisis Data tentang Peran Kiai sebgai pengasuh Dalam Pembentukan Karakter Santri Diponpes Al Barokah
Perkembangan siswa harus diperhatikan secara serius, karena semua siswa mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan, baik jasmani, rohani maupun mental. Penulis dapat menyimpulkan bahwa peran kyai dalam membentuk karakter santri sangat membutuhkan keahlian, kesabaran dan keikhlasan karena Allah dan sesuai dengan teori yang ada yang diajarkan oleh Nabi. Dalam menunaikan tugasnya sebagai pengayom dan pembimbing santri dan orang tua santri, kiai memiliki banyak tanggung jawab pendidikan, bimbingan dan arahan.
Berdasarkan data yang disajikan pada bab ketiga dapat dijelaskan bahwa kyai dalam arahan santri sedapat mungkin dan sabar dengan ustadz agar santri merasa lebih dekat lahir dan batin. Kiai diminta untuk menjaga kehormatannya karena kiai adalah pusat pusat di pesantren, karena apa yang dikatakan kiai seolah-olah wajib bagi santri untuk mengamalkannya untuk kedepannya asalkan apa yang dikatakan kiai itu baik dan dapat dipertanggungjawabkan. berguna. . Dalam kajian bab 2 dijelaskan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar, metode merupakan komponen yang tidak kalah pentingnya dengan komponen lainnya.
Tidak ada satupun kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan metode pengajaran, termasuk pesantren albarokah. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis di pondok pesantren albarokah, penulis dapat menyimpulkan bahwa kyai telah melakukan yang terbaik dalam membantu karakter santri dan hasilnya dapat dilihat dan dirasakan oleh kyai dan masyarakat. sekitar pesantren, meskipun ada beberapa santri yang masih suka melanggar tata tertib pesantren bahkan ada yang sudah tidak mengikuti kegiatan pesantren, namun dengan kegigihan dan kegigihan para kiai dan guru-guru di pesantren albarokah, ada siswa yang tadinya sulit dibimbing dan dikendalikan, sekarang bisa. Rangkaian pendidikan yang diberikan kiai dan dewan pengajian lainnya kepada santrinya memiliki tujuan.
Namun ketika mereka mendapatkan ajaran kuno untuk memahami apa yang diberikan, kiai dan guru lainnya membuat kegiatan khusus untuk mendukung pengembangan daya pikir santri yang kurang cepat memahami, padahal semua itu membutuhkan proses untuk memahami apa yang diberikan oleh kiai. . Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di pondok pesantren albarokah, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa sekeras apapun karakter seorang anak, akan luluh jika ditangani langsung oleh ahlinya, dalam hal ini kyai ahli. Keberadaan tata tertib di pondok pesantren harus dilaksanakan dan dipraktekkan serta tidak boleh dilanggar.
PENUTUP
Kesimpulan