• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN PESERTA DIDIK

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN PESERTA DIDIK "

Copied!
97
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Seorang guru tidak hanya bertugas mentransfer ilmu, tetapi jauh lebih sulit yaitu mengontrol dan membentuk tingkah laku atau kepribadian siswa, sehingga menurut mereka khususnya guru PAI sebagai upaya mengatasi kenakalan siswa melalui bimbingan dan cara guru membentuk. murid-murid. perilaku. Selain itu, seorang pendidik hendaknya tidak hanya mengajarkan ilmu kepada siswanya tetapi juga akhlak. Diketahui dari 36 siswa kelas 6 terdapat beberapa aspek kejahatan yang sering dilakukan oleh siswa diantaranya sebagai berikut.

Aspek kedisiplinan siswa meliputi: ketidakhadiran/ketidakhadiran, keterlambatan, makan dan minum di kantin pada jam pelajaran, meninggalkan kelas pada jam pelajaran, mengaktifkan handphone saat belajar;

Pertanyaan Penelitian

Aspek perilaku antara lain membuat kegaduhan di kelas, bermain di kelas dan tidak memperhatikan guru, berkelahi, mencuri, tidak serius dalam proses pembelajaran, mengganggu teman, tidak serius belajar, minum-minum di lingkungan sekolah, membolos, membuang sampah, penyertaan. dalam penyalahgunaan narkoba. Apa saja faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kenakalan siswa kelas VI di SD N 2 Metro Center Kota Metro tahun pelajaran? Bagaimana solusi guru PAI dalam mengatasi kendala sebagai upaya mengatasi kenakalan siswa.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sebagai bahan informasi untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengetahui mana yang benar dan mana yang salah menurut standar norma baik agama maupun norma sosial.

Penelitian Relevan

Dimana masing-masing peneliti dalam ketiga kajian tersebut ingin mengkaji tentang dunia pendidikan, yang ditonjolkan adalah peran guru agama Islam. Sedangkan penelitian yang akan penulis bahas disini adalah penelitian yang pembahasannya berfokus pada pengaruh peran guru agama Islam terhadap kenakalan siswa yang terjadi di sekolah. 5 Ari Zatu Soleha, Pengaruh Peran Ustadz Terhadap Pelaksanaan Sholat Siswa Kelas XI MA Ma'arif NU 5 Desa Lampung Timur Skripsi Tahun Ajaran, (Metro: Perpustakaan STAIN, 2008), p.50.

6 Eko Budi Santoso, Pengaruh Peran Guru Agama Islam Terhadap Pembinaan Akhlak Siswa SLTP PGRI Gumang Belitang Oku Sumatera Selatan Tahun Pelajaran Skripsi Diploma, (Metro: Perpustakaan STAIN, 2004), h.

LANDASAN TEORI

Peran Guru Pendidikan Agama Islam

  • Pengertian Peran Guru Pendidikan Agama Islam
  • Macam-macam Peran Guru Pendidikan Agama Islam
  • Pendidikan Agama Islam

Selain itu dari penelitian yang berjudul “Dampak Peran Guru Agama Islam Terhadap Pembinaan Moral Siswa SLTP PGRI Gumang Belitang Oku Sumsel Tahun Ajaran” dapat disimpulkan bahwa: jika dampak peran Guru Agama Islam dalam pembinaan akhlak siswa sudah baik, maka dapat dikatakan bahwa guru agama Islam telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang guru. Selain kesamaan, terdapat juga perbedaan antara penelitian penulis dengan penulis sebelumnya yaitu Ari Zatu Soleha yang memfokuskan penelitiannya pada peran guru pendidikan agama Islam dalam melaksanakan manasik shalat bagi anak didiknya. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulis memahami bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha dalam bentuk mendidik, membimbing dan mengasuh anak, agar kelak setelah menyelesaikan pendidikannya memahami, menghayati dan mengamalkan akidah Islam serta menjadikan itu cara hidup, pribadi dan sosial.

Pendidikan agama Islam sangat penting bagi peserta didik karena tumbuh kembang peserta didik sangat membutuhkan bimbingan, petunjuk dan dorongan serta arahan. Tujuan Pendidikan Agama Islam di sekolah adalah untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan Islam siswa agar menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah. dan berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, sosial, berbangsa dan bernegara serta melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.” 32. Berdasarkan pendapat di atas, dijelaskan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islam adalah untuk meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama Islam peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan. dan memiliki akhlak mulia baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional. dalam kehidupan bermasyarakat berdasarkan ajaran Islam.

Kenakalan Peserta Didik

  • Pengertian Kenakalan Peserta Didik
  • Bentuk-bentuk Kenakalan Peserta Didik
  • Faktor Penyebab Kenakalan Peserta Didik
  • Usaha Pencegahan Terhadap Kenakalan Peserta Didik

Berdasarkan pendapat di atas, dapat ditegaskan bahwa kenakalan siswa adalah perbuatan yang berasal dari siswa itu sendiri, yang melanggar norma-norma yang berlaku di sekolah dengan mengganggu ketentraman guru dan siswa lainnya. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kecenderungan siswa berperilaku nakal adalah kecenderungan siswa untuk bertindak melanggar aturan, yang dapat menimbulkan kerugian dan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain. Kenakalan yang bertentangan dengan status, seperti membolos.38 Pernyataan lain menyatakan bahwa bentuk kenakalan siswa antara lain “pemerasan, pencurian, penggunaan narkoba (seperti ganja dan putau) dan bahkan pembunuhan”.

Berdasarkan beberapa bentuk kenakalan di kalangan siswa tersebut di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa mereka semua memiliki pengaruh negatif yang tidak baik bagi mereka dan bagi orang lain serta lingkungan. Bentuk-bentuk kenakalan di atas biasanya dilakukan oleh siswa pada saat senang, yaitu masalah serius atau frustasi. Dalam kehidupannya, mahasiswa sebagai manusia yang berwatak sosial tentu memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi.

Siswa yang melanggar poin-poin tersebut langsung ditindak berupa teguran, peringatan dan instruksi. Faktor-faktor yang secara umum menyebabkan kenakalan siswa dapat dikelompokkan menjadi dua faktor sebagai berikut. Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi kenakalan siswa adalah faktor internal, faktor tersebut berasal dari diri siswa itu sendiri.

Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi tingkat kenakalan siswa, antara lain sebagai berikut. Mengakui peserta didik menjadi manusia yang tidak menyimpang dari norma baik norma agama, peraturan pemerintah maupun norma masyarakat.

METODOLOGI PENELITIAN

  • Jenis dan Sifat Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Penjamin Keabsahan Data
  • Teknik Analisis Data

Kepala sekolah sebagai informan utama untuk mengetahui bagaimana perjalanan selama menjadi kepala sekolah juga terkait dengan bagaimana guru PAI menghadapi kenakalan siswa di SD Negeri 2 Metro Pusat. Selanjutnya guru sebagai informan pertama mengungkapkan bagaimana perannya sebagai guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kenakalan siswa. Metode observasi ini digunakan untuk mengamati pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, aktivitas siswa dan bagaimana peran guru PAI dalam mengatasi kenakalan siswa.

Guru PAI SD N 2 Metro Pusat Kota Metro Petikan wawancara dengan guru PAI SD N 2 Metro Pusat. Wawancara nomor 1 sampai 5 fokus pada guru pendidikan agama Islam di SD N 2 Metro City Center, tgl. Narasi wawancara dengan guru PAI di SD N 2 Metro Pusat Kota Metro menggunakan koding.

Kutipan wawancara dengan 3 siswa di SD N 2 Metro Pusat Kota Metro Wawancara nomor 1 sampai 5 berfokus pada 3 siswa di SD N 2 Metro Pusat. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menanggulangi Kenakalan Siswa Kelas VI SD N 2 Metro City Center. Faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kenakalan siswa.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lokasi SDN Metro 2 Pusat, salah satu sekolah dasar negeri di Kota Metro tepatnya di Kabupaten Metro Pusat. Menjadikannya salah satu sekolah dengan lokasi yang sangat strategis dan salah satu sekolah pilihan di Kota Metro. Tahun 1975 sampai 1977 status SD ini berubah menjadi SD Negeri 2 Metro, Kabupaten Metro.

Setelah itu berubah menjadi SD Negeri 2 Metro Pusat, hingga tahun 2000 menjadi SD Negeri 2 Metro Raya Kabupaten Lampung Tengah, sekitar Agustus 2000 SD ini berubah menjadi SD Negeri 2 Metro Pusat. Di SD Negeri 2 Metro Pusat pada tahun ajaran 2014/2015 jumlah siswanya adalah 205. Dari segi perkembangan akademik, siswa mampu mengikuti pembelajaran dengan baik. Kendala yang terjadi secara umum dapat diatasi sehingga dapat membantu kelancaran proses pembelajaran di SD Negeri 2 Metro Pusat.

Unggul dalam pencapaian Iptek berbasis IMTAQ, Berkarakter, Berbudaya, Bersih, Sehat dan Berwawasan Lingkungan”.

Struktur Kepengurusan SD Negeri 2Metro Pusat Data

Pembahasan Hasil Penelitian

Solusi guru PAI dalam mengatasi kenakalan siswa Solusi guru PAI dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan pendekatan persuasif terhadap siswa yang melakukan kenakalan. Wawancara diminta kepada guru agama Islam untuk memperoleh informasi tentang peran guru agama Islam dalam mengatasi kenakalan siswa VI. kelas SD N 2 Metro Pusat Kota Metro Metro informasi yang diperoleh dari guru agama islam sangat bermanfaat bagi peneliti. menganalisis peran guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kenakalan siswa VI. kelas di SD N 2 Metro Metro City Center. Wawancara ini dimohonkan kepada Saudara dengan tujuan untuk memperoleh informasi tentang peranan guru agama Islam dalam mengatasi kenakalan siswa VI. kelas SD N 2 Metro Center Kota Metro. Informasi yang diperoleh dari Bapak sangat bermanfaat bagi peneliti dalam menganalisis peran guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kenakalan peserta didik siswa kelas VI SD N 2 Metro City Center.

PENUTUP

Kesimpulan

Di SD N 2 Metro Pusat, peran sekolah selain guru berperan bersama dalam menangani tindak pidana siswa juga sangat penting.”65. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa semua guru di SD N 2 Metro Pusat memiliki kesamaan peran dalam mengatasi kenakalan siswa namun hanya memiliki peran yang berbeda. Bentuk-bentuk tindak pidana siswa di SD N 2 Metro Pusat sebenarnya masih dalam kategori tindak pidana ringan, artinya tindak pidana tersebut masih dalam batas dan tidak berbahaya, misalnya tindak pidana ringan, tidak masuk sekolah tanpa keterangan, terlambat. , tidak memakai . atribut lengkap, durhaka kepada orang tua/guru.

Kenakalan ringan yang sering dilakukan siswa di sekolah dasar adalah terlambat, tidak menjaga atribut dengan lengkap, dan tidak menyelesaikan tugas.” 70. Sedangkan sebagian besar kenakalan siswa di SD N 2 Metro Pusat termasuk dalam kategori kenakalan ringan, ada juga yang termasuk dalam tingkat yang lebih tinggi yaitu kenakalan berat yang sudah merupakan pelanggaran hukum, hal ini dikarenakan aktualisasi milik mereka. yang masih di tingkat remaja. anak. Berkaitan dengan hal tersebut dapat dijelaskan bahwa berdasarkan jumlah siswa yang hadir, secara numerik tidak ada siswa yang benar dan tidak benar.

Di sisi lain, diperoleh gambaran tentang bentuk-bentuk tindak pidana mahasiswa berdasarkan hasil wawancara dengan tiga mahasiswa yang bermasalah atau melakukan tindak pidana. Berdasarkan beberapa pernyataan di atas, jenis kenakalan remaja yang terjadi di SD N 2 Metro Pusat sangat berbeda. Dan tindak pidana di SD N 2 Metro Pusat tergolong tindak pidana ringan dan tergolong tindak pidana yang mengganggu ketenangan orang lain.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahwa faktor penyebab terjadinya tindak pidana siswa yaitu siswa di SD N 2 Metro Pusat adalah faktor keluarga, sekolah dan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Faktor keluarga yang membuat siswa terlalu tertutup dimana keluarga siswa yang mengalami broken home menyebabkan siswa menjadi tertutup dan mengalami gangguan psikologi siswa karena tidak adanya harmonisasi dalam keluarga dan kurangnya kasih sayang orang tua.

Saran

Eko Budi Santoso, Pengaruh Peran Guru Agama Islam Terhadap Pembinaan Akhlak Siswa SLTP PGRI Gumang Belitang Oku, Skripsi Sumsel Tahun Pelajaran, Metro: Perpustakaan STAIN, 2004. Apakah siswa pernah membawa benda tajam atau senjata ke sekolah untuk mengancam temanmu.

Tabel Hasil Wawancara
Tabel Hasil Wawancara

Gambar

Tabel Hasil Wawancara

Referensi

Dokumen terkait

The types of taxes charged to taxpayers Abstract The purpose of this study is to empirically examine the effect of tax literacy, taxpayer awareness, and tax sanctions on compliance