• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran seorang QC - Quality Control of Civil Work

N/A
N/A
Asri

Academic year: 2023

Membagikan "Peran seorang QC - Quality Control of Civil Work "

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Untuk meminimalkan terjadinya penyalahgunaan, maka peran seorang QC diperlukan untuk melakukan inspeksi dan pengawasan, memonitor dan mengevaluasi pekerjaan yang dilakukan.

Unntuk mencapai sasaran itu adalah dengan memberdayakan sumber daya manusia agar memiliki Quality Control of Civil Work yang memiliki kemampuan mengendalikan mutu proyek- proyek yang ditangani.

1. Di dalam manajemen pengendalian kualitas, Inspeksi adalah suatu elemen yang memiliki peranan penting agar memasikan kualitas produk yang dihasilkan bisa sesuai dengan ketentuan dan juga standar, sehingga hasil kepuasan pelanggan bisa dijaga dengan baik.

Serta mampu mengurangi berbagai biaya manufakturing karena buruknya kualitas produksi.

2. Tujuan dari inspeksi adalah untuk mengontrol dan mengawasi agar tidak terjadi penyalahgunaan dan inkonsistensi dari proyek dikerjakan serta melakukan perencanaan yang matang terkait fungsi pengawasan, inspeksi dan monitoring pekerjaan.

3. Manfaat inspeksi dalam penjaminan kualitas

a. Membedakan unit produk yang baik dan unit produk yang cacat b. Untuk mengetahui apakah terjadi perubahan pada proses

c. Untuk mengetahui apakah proses produksi berada atau mendakati batas spesifikasi d. Untuk menilai kualitas produk

e. Untuk mengukur ketepatan alat ukur di produksi f. Untuk mengukur kemampuan proses

4. Jenis-jenis inspeksi

a. Floor inspection adalah inspeksi yang dilakukan dalam proses produksi.inspektor akan melakukan pemeriksaan terhadap material atau barang setengah jadi (semi goods) pada proses produksi baik yang dilakukan oleh manusia maupun mesin.

b. Centralised inspection adalah inspeksi yang dilakukan pada lokasi tertentu atau terpusat pada tempat yang ditentukan. semua peralatan dan mesin akan diletakkan pada tempat khusus kemudian semua sampel akan diuji di lokasi tersebut.

c. Combined inspection adalah kombinasi dari floor inspection dan centralised inspection.

d. Functional inspectionn adalah inspeksi terhadap fungsional pada produk. Untuk memeriksa karakteristik suatu produk. Functional inspection umumnya dilakukan setelah sebuah produk sudah menjadi produk jadi (finished goods)

e. First peace inspection adalah inspeksi yang dilakukan terhadap unit pertama bisa jadi adalah unit pertama pada pergantian shift kerja, unit pertama pada pergantian LOT produk, dan unir pertama pada pergantian alat kerja ataupun unit pertama pada pergantian mesin.

f. Pilot piece inspection adalah inseksi yang dilakukan terhadap produk baru ataupun pada model-model baru.

(2)

g. Final inspection adalah inspeksi yang dilakukan pada produk jadi (finished good).

Memeriksa karakteristik produk secara menyeluruh sebelum produk jadi tersebut dikirimkan ke pelanggan.

5. Kontrol kualitas dan jaminan kualitas

Kontrol kualitas mengelola dan memastikan bahwa persyaratan kualitas proyek dipenuhi sesuai dengan spesifiksai, sementara jaminan kualitas mendefinisikan proses dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk memastikan bahwa persyaratan kualitas dipenuhi.

a. Kontrol kualitas

Inspeksi kontrol kualitas biasanya mencakup pelaksanaan, penyelesaian, produk dan bahan:

- Prosedur konkret - Bangunan

- WPC (wood plastic composite)

- Perlindungan termal dan kelembapan - Finishing

- Pemadam kebakaran - Kelistrikan

- Keamanan elektronik - Perbaikan eksterior

Daftar lengkap inspeksi kualitas kontrol merujuk pada Manual Spesifikasi Bangunan Standar.

b. Inspeksi konstruksi

Inspeksi QA memainkan peran dalam:

- Menetapkan praktik kerja yang menghasilkan memenuhi standar kualitas

- Memeriksa pekerjaan yang sedang berlansung dan selesai dan kualitasnya untuk menentukan apakah mereka memenuhi spesifikasi proyek.

- Memastikan bahwa bahan yang digunakan memenuhi standar kualitas proyek - Memastikan bahwa pekerjaan yang telah diselesaikan telah terlindung dari

kerusakan atau bahaya

- Mengeluarkan laporan yang terkait dengan pekerjaan yang dapat diterima dan di bawah standar

- Melacak pekerjaan korektif, mengerjakan ulang dan mengeluarkan pembaruan status proyek hingga selesai dengan memuaskan

- Meneliti proses dan metode kontrol kualitas yang digunakan untuk bekerja jika manajer proyek mengendalikan kegiatan

(3)

- Menyarankan atau meminta perubahan pada tim proyek dan manajemen

- Meninjau dokumentasi kontrol kualitas untuk mengamankan efektifitas sistem yang ada

Inspeksi QA biasanya berdasarkan pada sistem manajemen mutu ekternal yang berlaku seperti kelompok standar ISO 9001.

6. Metode-metode inspeksi (insoection) dalam pengendalian kualitas

a. Metode inspeksi 100% adalah inspeksi yang dilakukan terhadap semua jumlah produk yang dihasilkan oleh produksi dan teknik pengujian yang digunakan tidak boleh bersifat destruktif (tidak merusak produk). Metode ini biasanya diaplikasikan pada produk-produk yang berharga tinggi.

b. Metode inspeksi secara sampling adalah inspeksi yang dilakukan terhadap jumlah sampel tertentu dari total produk yang diproduksi pada rentang waktu tertentu.

7. Dokumen-dokumen untuk pengendalian mutu, meliputi:

- Spesifikasi teknis ---> berisikan uraian yang disusun dengan lengkap dan jelas mengenai suatu proyek yang hendak dikerjakan sehingga bisa mencapai harapan semua pihak

- Gambar kerja ---> gambar acuan yang dipakai untuk mewujudkan ide rancangan ke dalam bentuk fisik.

- Rencana mutu kontrak ---> pedoman jaminan mutu dalam pelaksanaan sebuah proyek. Digunakan untuk memastikan bahwa hasil akhir proyek sesuai dengan syarat-syarat teknis yang dicantumkan dan telah disepakati di dalam kontrak.

- Dokumen administrasi ---> antara lain hasil uji lapangan, request work dan catatan-catatan

- Instruksi teknis ---> berisi petunjuk suatu proses kerja yang harus dikerjakan oleh tim-tim kerja atau kelompok-kelompok yang terlibat dalam proyek.

8. Pengendaliann langsung, diatur dengan tata cara sebagai berikut.

a. Pemantauan atau monitoring ---> untuk melakukan sampling penendalian mutu terhadap pelaksanaan proyek, penyiapan peralatan dan media yang dibutuhkan serta penggunaan anggaran biaya yang telah ditetapkan

b. Supervisi ---> untuk memastikan suatu tahapan pada proyek berjalan sesuai dengan mekanisme atau pedoman yang telah ditetapkan.

c. Penguatan kapasitas pekerjaan ---> untuk mendorong tingkatan pencapaian pekerjaan berdasarkan batan-batasan waktu yang telah disepakati.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian sebelumnya dapat dinyatakan bahwa: H3 : Trendiness pada social media marketing berpengaruh positif terhadap customer Brand engagement So et al., 2016