PERAN BAZNAS ZAKAT COMMUNITY DEVELOPMENT (ZCD) DALAM MEMPROMOSIKAN KEAMANAN PANGAN MUSTAHIK MELALUI KONSEP PERTANIAN TERPADU DI DESA WLAHAR WETAN KECAMATAN. Alhamdulillah, kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, bimbingan dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peran Zakat Community Development (ZCD) BAZNAS dalam mendorong pentingnya ketahanan pangan melalui konsep pertanian terpadu di Wlahar Wetan Desa Kalibagor Kecamatan Banyumas.”
Latar Belakang Masalah
Salah satu program yang sedang berjalan adalah pengembangan masyarakat zakat dengan mengembangkan konsep sistem pertanian terpadu yang diterapkan di Desa Wlahar Wetan, Kabupaten Banyumas. Bersama Kelompok Ternak Menda Karya, BAZNAS melalui Bina Lingkungan Zakat mengembangkan konsep Sistem Peternakan Terpadu di Desa Wlahar Wetan dengan memberdayakan para Mustahik dari masyarakat sekitar, yang sebelumnya ada yang bekerja sebagai buruh lepas dan ada pula yang menjadi tukang becak.
Definisi Operasional
Pemberlakuan UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat semakin memperkuat peran BAZNAS sebagai lembaga yang diberi wewenang untuk mengelola zakat di tingkat nasional. Tujuan utama pertanian terpadu adalah mengurangi input eksternal karena saling mendukung satu sama lain.
Rumusan Masalah
Beberapa manfaat lain dari pertanian terpadu adalah peningkatan efisiensi dan produktivitas tanah, yang mengarah pada diversifikasi produk, meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi gulma, hama dan penyakit.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Untuk mengetahui peran pengembangan masyarakat zakat dalam mendorong ketahanan pangan yang dilaksanakan oleh lembaga zakat melalui konsep pertanian terpadu di desa Wlahar Wetan Banyumas.
Kajian Pustaka
Ketiga, tesis Muhammad Ropi (2020) yang berjudul “Evaluasi Proses Program Bina Masyarakat Zakat Badan Amil Zakat Nasional di Desa Jaya Mekar Kecamatan Baros Kota Sukabumi”, berisi tentang evaluasi terhadap program Zakat Community Development (ZCD) yang dilaksanakan. di kecamatan Jaya Mekar Sukabumi. Dalam Pembangunan Ekonomi Masyarakat Desa Teluk Payo Kabupaten Banyuasin”, membahas mengenai peran Bina Lingkungan Zakat yang dilakukan dalam rangka pengembangan perekonomian Masyarakat Desa Teluk Payo Kabupaten Banyuasin yang sebelumnya penyaluran dana zakat di desa tersebut bersifat konsumtif.2 Tahun 2018 yang berjudul “Pemberdayaan Sosial Masyarakat Dalam Pengembangan Masyarakat Zakat” metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus pada BAZNAS Jawa Barat yang menjelaskan bagaimana pemanfaatan zakat dapat ditingkatkan melalui program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan secara bertahap dan mengetahui profilnya. pemberdayaan masyarakat dalam program Bina Lingkungan Zakat dengan menjelaskan sebuah kasus di kawasan pengembangan masyarakat Bandung Barat.
3, tidak. 2 Desember 2017 dengan judul “Efektivitas Dana Zakat dalam Pengembangan Masyarakat Mustahik Zakat di Sumatera Selatan Menggunakan Pendekatan CIBEST”, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran (mixed method) dengan teknik analisis data menggunakan kuesioner tertutup yang diberikan kepada responden. dengan lima jawaban dengan alternatif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa program Bina Zakat yang dikembangkan oleh BAZNAS memang telah memberikan kontribusi yang cukup baik terhadap peningkatan kesejahteraan dan penurunan angka kemiskinan di Banyuasin, namun belum signifikan karena kurangnya pengawasan dan bimbingan teknis dari BAZNAS dalam pelaksanaan program tersebut. program. Ghina Ulfah Ghina Ulfah Sachfurrohman dkk, “Peran pengembangan masyarakat zakat Baznas Lampung dalam pemberdayaan.
Peran Zakat Community Development
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya khususnya dalam bidang Pengelolaan Zakat Wakaf. Berdasarkan hasil penelitian disebutkan bahwa proses evaluasi Program Bina Zakat Masyarakat di Kawasan Jaya Mekar, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Jawa Barat yang disalurkan oleh Badan Amil Zakat Nasional telah berjalan dengan baik dan Dampak dari program ZCD Baznas telah memberikan dampak yang baik bagi masyarakat prasejahtera di Jaya, antara lain dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan melahirkan wirausaha yang bermanfaat bagi masyarakat dalam aspek perekonomian. Dalam tesisnya, Muhammad Ropi mengkaji tentang evaluasi program ZCD yang dilaksanakan di kecamatan Jaya Mekar, kecamatan.
Salah satu aspek dalam program Bina Lingkungan Zakat dalam proses pemberdayaan adalah aspek kesehatan. Dalam pelaksanaan program ZCD, mustahik/penerima terlibat langsung dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan. Program ZCD dilaksanakan secara bertahap dalam jangka waktu tertentu dan dengan kegiatan yang saling terkait untuk mencapai tujuan program.
Zakat
Fuqara' (Orang Fakir), yaitu sekelompok orang yang banyak menderita dalam hidupnya, tidak mempunyai harta dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Amilin (pengelola zakat) adalah orang yang diberi amanah untuk menghimpun, mengelola, dan menyalurkan zakat. Gharimin (Orang yang berhutang), yaitu orang yang berhutang karena untuk kepentingan non-Masiah dan tidak mampu membayarnya.
Adapun orang yang mempunyai hutang untuk menjaga persatuan umat Islam, hutangnya dibayar dengan zakat, walaupun dia mampu membayarnya. Sabilillah (orang yang berjuang di jalan Allah), adalah orang yang perlu menjaga Islam dan umat Islam. Ibnu Sabil, iaitu orang yang dalam perjalanan yang bukan kerana dosa dan dia mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya.
Dasar Hukum Zakat
Ketahanan Pangan
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa ketahanan pangan memiliki 3 indikator yang harus dipenuhi (Beta Pujangga Mukti: 2019). Ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup yang berasal dari produksi dan cadangan pangan, yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Kemampuan masyarakat memperoleh pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizinya, yang dapat diperoleh melalui produksi pangan, pembelian atau melalui bantuan pangan.
Pangan memenuhi kebutuhan gizi masyarakat demi kesehatan masyarakat dan menunjang aktivitas sehari-hari yang lebih produktif dan berkelanjutan. Dari ketiga indikator di atas, sektor pertanian merupakan sektor yang paling penting dalam menunjang sistem ketahanan pangan. Kebijakan yang mendukung pertanian sebagai penopang utama ketahanan pangan telah dipertahankan sepanjang sejarah peradaban Islam.
Konsep Pertanian Terpadu
Ikan yang digunakan untuk sistem budidaya terpadu adalah ikan air tawar yang mampu beradaptasi dengan lingkungan air keruh, tidak memerlukan perawatan tambahan, dapat memanfaatkan unsur hara yang ada, dan mempunyai nilai ekonomis. Sedangkan menurut Direktorat Jenderal Peternakan (Iwan Setiaji Anugrah dkk, 2014), model integrasi produksi peternakan yang dikembangkan di beberapa daerah dan negara berorientasi pada konsep sistem produksi zero-waste, yaitu seluruh limbah dan hasil peternakan didaur ulang dan digunakan kembali dalam siklus produksi. Menurut Pasandaran dalam (Iwan Setiaji Anugrah dkk, 2014) menyatakan bahwa sistem usahatani yang dapat menunjang pengembangan pertanian pedesaan adalah sistem integrasi tanaman dan peternakan.
Hubungan tersebut terlihat dari distribusi lahan yang terintegrasi dan pemanfaatan sampah dari masing-masing komponen. Pertanian terpadu memanfaatkan hampir seluruh limbah yang dihasilkan sehingga dapat meminimalisir timbulan limbah pertanian, karena limbah dari satu sektor dapat dimanfaatkan untuk sektor lain. Limbah yang dihasilkan dari sektor pertanian dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan ternak, dan limbah dari peternakan dapat diolah menjadi pupuk atau pakan ikan. Selain itu, pertanian terpadu juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan karena minim limbah.
Jenis Penelitian
Tempat dan Waktu Penelitian
Sumber Data
Teknik Pengumpulan Data
Metode ini akan digunakan untuk memperoleh data mengenai peran ZCD Baznas dalam program Pertanian Terpadu di Desa Wlahar Wetan Banyumas. Susan Steinback (1988) menyatakan bahwa melalui wawancara, peneliti akan mengetahui lebih mendalam tentang partisipan ketika menafsirkan situasi fenomena yang terjadi, yang tidak dapat ditemukan melalui observasi. Wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang sistematis dan telah diatur secara lengkap untuk pengumpulan data.
Peneliti akan melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang terlibat dalam fokus penelitian ini untuk memperoleh informasi yang lebih valid dan lengkap. Dokumen merupakan catatan peristiwa masa lalu, dokumen dapat berupa tulisan, gambar atau karya monumental seseorang.
Teknik Analisis Data
Uji Keabsahan Data
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
- Sejarah Singkat BAZNAS
- Sejarah Singkat BAZNAS Kabupaten Banyumas
Zakat Community Development (ZCD) merupakan program pemberdayaan BAZNAS melalui komunitas dan desa yang secara komprehensif mengintegrasikan aspek dakwah, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kemanusiaan, yang sumber pendanaannya berasal dari zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya. Program-program tersebut dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia, seperti program Bina Lingkungan Zakat yang tersebar di berbagai daerah, misalnya di Kabupaten Banyumas yang dilaksanakan di Desa Wlahar Wetan, Kecamatan Kalibagor. Meskipun penelitian ini dilakukan di Kabupaten Banyumas, namun sebenarnya BAZNAS Kabupaten Banyumas sendiri belum memiliki program Bina Lingkungan Zakat, namun lokasi pemberdayaan ini berada di wilayah Kabupaten Banyumas sehingga tetap berkoordinasi dengan BAZNAS Kabupaten Banyumas untuk melakukan kegiatan. dilakukan di tempat pemberdayaan.
Sebagai pelaksana amanat Syariat Islam sebagaimana tertuang dalam Surat Al Quran Taubah ayat 60 dan 103 serta dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, maka Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Banyumas merupakan salah satu lembaga pengelola zakat. organisasi manajemen. organisasi/lembaga di Kabupaten Banyumas yang mempunyai kekuatan hukum, kedinasan, dan hukum. Ditetapkan berdasarkan Keputusan Bupati Banyumas Nomor 22 November 2003, dan kepengurusannya periode 2017 sampai dengan 2012 disahkan dengan Keputusan Bupati Nomor 451/777/TAHUN 2017 tanggal 25 September 2017 tentang Pengangkatan Pengurus. pengelolaan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Banyumas periode tahunan. Dengan keputusan ini, seluruh pengurus Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Banyumas mempunyai tugas dan wewenang menghimpun dan menyalurkan dana Zakat, Infaq/Shodaqah, dan dana lainnya di wilayah Kabupaten Banyumas.
Peran Zakat Community Development (ZCD) BAZNAS dalam Mendorong
Penerima manfaat dari program ini adalah Mustahik di Desa Wlahar Wetan yang dipilih melalui musyawarah masyarakat. Penerapan Konsep Pertanian Terpadu di Desa Wlahar Wetan sendiri pada awalnya menciptakan tiga sektor yaitu pertanian, peternakan, dan perikanan. Zakat Community Development dalam perannya di Desa Wlahar Wetan adalah untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui konsep pertanian terpadu. Selain memberikan dana, pihaknya juga memberikan bantuan.
Bentuk bantuan yang dilakukan Bina Masyarakat Zakat Desa Wlahar Wetan dalam program ini terbagi dalam beberapa aspek yaitu Aspek Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Dakwah dan Kemanusiaan. Bina Zakat rutin mengadakan pengajian rutin bersama ibu-ibu pengajian di Desa Wlahar Wetan. Pada bulan April 2021, Zakat Community Development mengadakan pendampingan aspek kesehatan bagi ibu hamil di sekitar desa Wlahar Wetan.
Bahkan saat Idul Adha, sapi milik kelompok ternak Menda Karya berhasil menjual 60 ekor domba yang dibeli BAZNAS untuk kegiatan Idul Adha di desa Wlahar Wetan. Pada gambar 4.5 Bina Zakat mengadakan pengajian rutin di desa Wlahar Wetan yang merupakan bagian dari pendampingan dalam hal dakwah.
Kesimpulan
Saran
Peran Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Penyusunan RPJMD Kota Tomohon", dalam jurnal Administrasi Negara, Vol. Transformasi Hadits Zakat Dalam Mewujudkan Ketahanan Ekonomi di Era Modern", dalam Jurnal Zakat dan Wakaf: ZISWAF, Vol. Optimalisasi Ziswaf Sebagai Alternatif Solusi Ketahanan Pangan di Saat Kritis”, dalam Kasaba: Jurnal Ekonomi Islam, Vol.
“Zakat konsumtif dan zakat produktif serta analisis zakat fiqh kontemporer” dalam Jurnal Tafhim Al-'Ilmi. “Pengembangan Sistem Integrasi Pabrik Tebu-Daging Sapi di Jawa Timur” dalam Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian, Vol. Sistem Peternakan Terpadu untuk Meningkatkan Produktivitas Lahan: Suatu Tinjauan” dalam Jurnal Ilmu Pertanian Agriland.