Oleh : Wiyanti dan Suyarto
Pusat Pengembangan Infrastruktur Data Spasial (PPIDS) 2016
Peranan PPIDS (Pusat Pengembangan Infrastruktur Data Spasial)
untuk Menunjang Integrasi Peta Wilayah Adat
dalam Kebijakan Satu Peta
Apa itu PPIDS
• Merupakan kepanjangan tangan dari BIG
• Penyediaan data informasi geospasial;
• Pemanfaatan bersama dan berbagi pakai data dan informasi geospasial;
• Penyebarluasan data dan informasi geospasial;
• Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang informasi geospasial;
• penyelenggaraan kegiatan peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang terkait dengan data dan informasi geospasial;
• pembangunan infrastruktur terkait informasi geospasial; dan
• kegiatan lain yang dipandang perlu dan disetujui oleh Para Pihak.
Informasi Geospasial
• UU No. 4 Th 2011 Tentang IG
• PP No. 9 Th 2014 Tentang IG
• Perpres No. 94 Th 2011 Tentang BIG
• Perka BIG
KONFLIK SOSIAL
SUMBERDAYA ALAM POLITIK
MASALAH LINGKUNGAN
EFISIENSI ANGGARAN PENDIDIKAN
KRISIS FINANSIAL
HANKAM
RTRW
PERUBAHAN IKLIM
TERORISME PANGAN
PEMBALAKAN LIAR
INFRASTRUKTUR
FLU BURUNG EKONOMI DAERAH
BENCANA ALAM
DEMOGRAFI KEMISKINAN
POTENSI EKONOMI
MONITORING & EVALUASI PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN
PEMILU
~90% aktifitas kepemerintahan memiliki elemen spasial
~65% aktifitas kepemerintahan menggunakan elemen spasial sebagai identifier utama
• Setiap objek berada di suatu tempat.
• Setiap aktivitas/kejadian terjadi di suatu tempat.
• Informasi geospasial menjawab
pertanyaan ada apa? di mana?
DTM
GEOSPASIAL INFORMATION:
MANY-LAYERS, MANY ACTORS
HIDROGRAFI
CITRA BATAS ADMINISTRASI JARINGAN JALAN TOPONIMI
PELUANG:
Penyediaan data, akses dan pemanfaatan yang terpercaya, up-to-date dan akurat untuk mendukung proses pengambilan keputusan.
Menimbulkan implikasi positif pada kualitas pengambilan
keputusan yang berakibat pada
meningkatnya kualitas tindakan
yg diambil.
Kondisi saat ini:
Pulau-pulau INFORMASI GEOSPASIAL
Kementerian B
Kementerian A LNG
Provinsi C
Badan E
Kabupaten F Kota G
Sehingga menciptakan:
duplikasi alokasi sumberdaya
sulit untuk menciptakan nilai tambah
Berbagai organisasi/institusi telah mengumpulkan dan mengelola
berbagai macam data dan informasi
geospasial untuk memenuhi kebutuhan
masing-masing membentuk pulau-
pulau geoinformasi (islands of geo-
information).
ONE MAP (One Map Policy)
ONE MAP : Participatory on Information Geospatial
development dan collaboratively towards ….
Pentingnya peta Desa
• Salah satu program kerja (Nawa Cita) Presiden Jokowi adalah Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan .
Pembangunan Desa menjadi prioritas Penyiapan Peta Desa penting dalam rangka pelaksanaan one map one
policy yang mengacu pada referensi geospasial yg sama guna percepatan agenda prioritas pembangunan
(Nawa Cita)
Arti Penting Peta batas desa/Peta Desa bagi Lembaga
NO KEMENTERIAN/LEMBAGA KEBUTUHAN
1 Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia
Pelaksanaan Gerakan Desa 2 Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/ BPN
Penyusunan Peta Rencana Detil Tata Ruang dan Peraturan Zonasi
3 Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Teringgal dan Transmigrasi
Perencanaan Pembangunan dan Pengelolaan Desa
4 Kementerian Dalam Negeri Penertiban administrasi batas desa dan pemberian kode wilayah desa
5 Kementerian Keuangan Penghitungan Alokasi Dana Desa
6 Kementerian Pertanian Pemetaan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan 7 Kementerian ESDM Penyelesaian konflik batas perijinan tambang 8 Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan
Pemetaan batas kawasan hutan
9 Pemerintah Daerah Penyusunan peta lampiran RDTR dan PZ, Penertiban administrasi batas desa, Pengelolaan potensi desa,
Perijinan
10 Badan Pusat Statistik Sensus dan analisis data statistik 11 Kementerian PU dan Pera Pembangunan infrastruktrur
Dasar Hukum Kebijakan Satu Peta (KSP)
UU No. 4 Tahun 2011 - IG
Pasal 19
IGT wajib mengacu pada IGD Pasal 23
Instansi Pemerintah atau Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan IGT berdasarkan tugas, fungsi dan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Pasal 24
BIG dapat mengintegrasikan lebih dari satu IGT, menjadi satu IGT baru.
PERPRES No. 9 Tahun 2016 – Percepatan KSP
Pasal 1.
Kebijakan Satu Peta (KSP) adalah arahan strategis dalam terpenuhinya satu peta yang mengacu pada satu referensi, satu standar, satu basisdata, satu geoportal
Pasal 2.
Pelaksanaan KSP berfungsi sebagai acuan perbaikan data IGT per sektor dan acuan perencanaan pemanfaatan Pasal 4.
Dalam hal tertentu, percepatan pelaksanaan KSP dapat dilakukan pada tingkat ketelitian peta diluar skala 1:50.000 sebagaimana tercantum pada Rencana Aksi Percepatan Pelaksanaan KSP Tahun 2016-2019
Dasar Hukum Penyelenggaraan Pemetaan Desa
Pasal 8 ayat 3
UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa
Pasal 83-1 :
Kawasan Perdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan keg. ekonomi
Pasal 83-3 :
Cakupan Kawasan Perdesaan :
a. Penggunaan dan Pemanfaatan wilayah Desa dalam rangka penetapan kawasan pembangunan sesuai RTR Kab/Kota;
b. Pelayanan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perdesaan;
c. Pembangunan infrastruktur, peningkatan ekonomi perdesaan, dan pengembangan teknologi tepat guna;
d. Pemberdayaan Masyarakat Desa untuk meningkatkan akses terhadap pelayanan dan kegiatan ekonomi Pasal17-2:
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota terkait pembentukan , penghapusan dan penggabungan dan perubahan status desa disertai lampiran peta batas wilayah Desa
Sebaran desa/kelurahan di Indonesia
1.488 desa adat
Kenapa peta desa penting dibuat
1. Peta desa khususnya desa adat belum ada yang dipetakan secara pasti
2. Sering terjadi sengketa batas wilayah 3. Kondisi Peta saat ini belum memadai
► Belum tersedianya peta dasar/ RBI skala besar
► Gambar batas desa tidak memiliki skala
► Tidak ada proyeksi peta dan sistem koordinat
► Deliniasi garis batas ada tapi tidak jelas
► Tidak definitif karena tidak ada koordinat
► Sumber data, pembuat dan tahun pembuatan peta tidak dicantumkan, dsb
1. PETA TIDAK DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI ANALISA
PERHITUNGAN LUAS, JARAK, POSISI RELATIF TERHADAP WILAYAH YANG LAIN
2. PETA TIDAK DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MEMBANTU
PENYELESAIAN SENGKETA BATAS
Peranan Peta Desa
• Mengetahui posisi dalam konteks regional
• Mengetahui aspek potensi: produksi, distribusi dan fungsionalitas kawasan desa
• Membantu dalam upaya mempertegas batas wilayah
• Inventarisasi aset desa dan pengelolaan BUMDes
• Membantu perencanaan pembangunan infrastruktur desa dan kawasan perdesaan
• Peta desa sebagai dasar informasi untuk integrasi
spasial pembangunan wilayah
Standarisasi Peta Desa
• Menurut UU No 4/2011 pasal 2: informasi geospasial diselenggarakan berdasarkan kepastian hukum,
keterpaduan, keterbukaan, kemutakhiran, keakuratan, kemanfaatan, dan demokratis.
Untuk itu perlu norma standar, prosedur dan kriteria peta desa.
Dengan terstandarisasinya peta desa diharapkan mampu menjadi bagian solusi dari berbagai
permasalahan batas wilayah
BIG/PPIDS bersama Perguruan Tinggi serta
berbagai stakeholders terkait bekerja sama dalam pembuatan peta desa yang lebih baik.
Pemetaan partisipatif menjadi salah satu hal penting
Peta Desa terdiri dari
1. Peta Citra
Mempresentasikan potret desa sebagaimana kondisi di lapangan yang tampak dari atas, sebagai hasil dari pemotretan udara/citra satelit. Peta citra dapat memudahkan masyarakat untuk mengenali wilayahnya
(menampilkan foto udara, citra satelit resolusi tinggi, batas wilayah , jaringan jalan, toponim, sungai, dan obyek fasilitas um)
2. Peta Sarana dan Prasarana
Menyajikan sebaran sarana dan prasarana serta bangunan yang ada di desa tersebut. Sarana dan prasarana sangat bermanfaat untuk
perencanaan pembangunan desa (menampilkan batas desa kesepakatan, jaringan transportasi, individual buildings, lingkungan terbangun/utilitas desa, toponim, sungai)
3. Peta Penutupan Lahan dan Penggunaan Lahan
Mengetahui persentasi luas suatu jenis penutup lahan dan penggunaan lahan karena disajikan dalam bentuk area/poligon.(menampilkan tematik desa terkait dengan fungsi lahan, infrastruktur transportasi, perairan
(sungai, drainase, irigasi).
• Peta Desa pada akhirnya harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari proses :
“MeMbangun Desa
dan Desa membangun ”