• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Front End Pemeriksaan dan Perawatan Wesel dengan Metode User Centered Design

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Perancangan Front End Pemeriksaan dan Perawatan Wesel dengan Metode User Centered Design"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Front End Pemeriksaan dan Perawatan Wesel dengan Metode User Centered Design

Edoardus Dwijo Wijayanto, Hutanti Setyodewi*

Fakultas Informatika, Sistem Informasi, Institut Teknologi Telkom Purwokerto, Purwokerto, Indonesia Email: 1[email protected], 2,*[email protected]

Email Penulis Korespondensi: [email protected] Submitted 27-01-2023; Accepted 15-04-2023; Published 30-04-2023

Abstrak

Pada era globalisasi seperti sekarang ini website menjadi sangat penting untuk meyebarkan informasi maupun untuk menyimpan data.

Internet merupakan salah satu alat untuk menyebarkan informasi yang mudah dan cepat karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Dengan adanya internet dan website dapat digunakan untuk menyimpan data hasil pemeriksaan dan perawatan wesel. Saat ini perusahaan perkeretaapian Indonesia masih melaporkan hasil pemeriksaan dan pemeliharaan surat wesel secara manual, sehingga sulit untuk menemukan informasi pemeriksaan dan perawatan ketika pengawas perusahaan perkeretaapian perlu melakukan pemeriksaan. Tujuan dari peneitian ini yaitu untuk membangun sebuah sistem informasi atau website Pemeriksaan dan Perawatan Wesel (SELL Maintenance) sehingga memepermudah pegawai perusahaan kereta api dalam menyimpan data pemeriksaan dan perawatan wesel sehingga data menjadi lebih terstruktur. Pembuatan sistem atau website dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui wawan cara, obeservasi dan kajian pustaka. Pembuatan website SELL Maintenance menggunakan metode User Centered Design dengan menerapkan bahasa pemrograman PHP dan menggunakan framework bootstrap untuk membuat tampilan menjadi lebih menarik. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah website yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pengguna sehingga lebih mudah digunakan dan intuitif karena dalam penelitian ini melakukan pengamatan langsung dan interaksi dengan pengguna untuk memahami bagaimana pengguna menggunakan produk atau layanan tersebut. Dialam penelitian ini setelah melakukan pengujian kepada pegawai perusahaan kereta api didapatkan bahwa font presentasi pada tampilan Status Reporting diubah agar lebih besar, foto wesel pada tampilan data asset diubah menjadi lebih kecil agar tidak terlalu banyak scroll ke bawah, header dan footer pada tampilan cetak dihilangkan, ukuran font pada tampilan cetak di kurangi, ukuran pixel foto dan tata letak di perbaiki agar tidak terlalu banyak halaman.

Kata Kunci: Website; Framework; PHP; Bootstrap; User Centered Design Abstract

In the era of globalization like now the website becomes very important to spread information or to store data. The internet is one of the tools to spread information that is easy and fast because it can be done anywhere and anytime. With the existence of the internet and websites can be used to store data inspection and note maintenance. At present the Indonesian railroad company is still reporting the results of the inspection and maintenance of the letter of notes manually, making it difficult to find inspection and mai ntenance information when the supervisor of the railroad company needs to conduct an inspection. The purpose of this research is to build an information system or website inspection and maintenance website (sell maintenance) so that it makes it easier for railroad company employees to store inspection and note maintenance data so that the data becomes more structured. Making a system or website is done by collecting data through Wawan Ways, Observation and Literature Review. Creating the Sell Maintenance website uses the User Centered Design method by applying the PHP programming language and using the Bootstrap framework to make the display more attractive. The result of this study is a website that suits the needs and preferences of users so that it is easier to use and intuitive because in this study conduct direct observations and interactions with users to understand how users use these products or services. In this study after testing the railroad company employees it was found that the presentation font in the reporting status display was changed to make it greater, the notes photo in the asset data display was changed to be smaller so that it was not too much scroll do wn, the header and footer on the printed display were removed, The font size on the print display is reduced, the size of the photo pixel and the layout are repaired so that they are not too many pages.

Keywords: Website; Framework; PHP; Bootstrap; User Centered Design

1. PENDAHULUAN

Saat ini, cara terbaik untuk mempublikasikan dan menyebarkan informasi informasi kepada banyak orang baik kalangan tertentu maupun semua orang didunia adalah menggunakan web[1]. Internet merupakan suatu jaringan yang digunakan untuk berkomunikasi yang saling terhubung di seluruh dunia bertujuan untuk menyimpaan dan berbagi informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat[2]. Pada era teknologi yang sudah berkembang sangat pesat penggunaan internet sangat dibutuhkan oleh masyarakat, menurut survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII), lebih dari separuh penduduk Indonesia telah terhubung dengan internet, yang menunjukkan bahwa masyarakat mudah mengakses informasi[3].

Pesatnya perkembangan teknologi berdampak negatif bagi pengguna yang menggunakan internet secara berlebihan, karena dapat menyebabkan kecanduan media sosial dan penggunaan gawai secara terus-menerus sehingga membuat aktivitas menjadi terhambat[4]. Sedangkan dampak positif yaiut jiga internet digunakan secara benar makan internet dapat memberikan dampak positif seperti sebagai sarana kreatif, pembelajaran, mencari informasi yang bermanafat, dan menyimpan berbagai informasi atau data[5]. Berdasarkan dampak positif diatas dimana internet dapat digunakan untuk menyimpan dan berbagi informasi maka divisi IT pada Perusahaan Kereta Api Indonesia ingin memanfaatkan internet sebagai sistem informasi untuk menyimpan dan berbagi informasi mengenai perawatan dan pemeriksaan wesel untuk memudahkan pegawai dalam melakukan pengecekan wesel dengan memanfaatkan website.

(2)

Sistem informasi adalah sistem internal perusahaan atau organisasi yang menggabungkan kebutuhan pemrosesan transaksi harian, mendukung kegiatan operasional, melayani administrasi, bersifat strategis organisasi, dan menyediakan pelaporan yang diperlukan kepada pihak eksternal[6]. Sistem adalah suatu fungsi atau operasi atau metode pengumpulan dan pengolahan data secara sistematis untuk mencapai tujuan yang diharapkan[7]. Sistem informasi adalah penerapan sistem teknologi informasi dan komunikasi diselenggarakan oleh perusahaan dagang[8]. Sistem informasi manajemen tingkat lanjut membutuhkan peran individu yang berkualifikasi tinggi sebagai manajer bisnis. Sistem informasi menggunakan manusia sebagai sumber, perangkat keras, perangkat lunak, data, dan jaringan untuk memasukkan, memproduksi, memproses, menyimpan, dan mengontrol data menjadi informasi.

Saat ini pelaporan hasil pemeriksaan dan perawatan wesel Perusahaan Kereta Api Indonesia masih dilakukan secara manual dan mengakibatkan susahnya mencari data pemeriksaan dan perawatan saat akan diadakan pengecekan oleh atasan perusahaan kereta api. Berdasarkan pada masalah diatas maka dibutuhkan inovasi yang dapat mempermudah dalam menyimpanan data perawatan dan pemeriksaan wesel yang sebelumnya disimpan dalam bentuk berkas. Sehingga menghasilkan sistem informasi SELL Maintenance yang digunakan dan di kelola oleh divisi Jalan Dan Jembatan untuk mempermudah dalam menyimpan data perawatan dan pemeriksaan wesel karena didalam sintem informasi ini terdapat data asset, form untuk pemeriksaan dan perawatan, maupun arsip untuk memisahkan antara pemeriksaan dan perawatan yang sebelumnya sudah dilakukan atau yang sekarang sedang dilakukan. Pembuatan website ini pemeriksaan dan perawatan wesel bertujuan untuk mengubah bisnis proses yang sebelumnya dilakukan secara manual dengan dengan adanya website ini maka bisnis proses dapat dilakukan secara automasi[9]. Dalam melakukan perancangan front end dapat menggunakan beberapa pilihan metode yaitu metode Human Centered Design (HCD), Parcipatory Design (PD), Design Thinking, dan yang terakhir adalah Agile Development. Dari metode metode tersebut dapat diuraikan perbedaan dari penelitian sebelumnya yang menggunakan metode tersebut dan penelitian yang sedang dilakukan dengan metode User Centered Desig (UCD).

Pada penelitian Cut husnul Fitrun dan Fayruz Rahma dengan menggunakan metode Human Centered Design (HCD) lebih menekankan pada manusia sebagai pusat yang bertujuan untuk menciptakan sistem yang efisien dan berguna sesuai dengan kebutuhan[10]. Metode Human Centered Design (HCD) terdiri dari tiga fase yaitu Inspiration, Ideation dan Implementation[11]. Perbedaan antara metode HCD dan metode yang digunakan pada penelitian ini adalah HCD lebih berfokus pada masalah yang ingin dipecahkan, sedangkan UCD lebih menitikberatkan pada kebutuhan pengguna.

Kemudian pada penelitian Perancangan Aplikasi Penyedia Informasi Perguruan Tinggi Bagi Pelajar SMA/ Sederajat dengan Metode Participatory Design dengan melibatkan pengguna dalam setiap desain, perancangan, hingga evaluasi[12]. Perbedaan utama antara UCD dan PD adalah tingkat keterlibatan pengguna. Di UCD, pengguna juga terlibat dalam proses desain, tetapi biasanya pada tingkat yang lebih terbatas, seperti saat menguji produk atau layanan yang sudah dirancang. Pada penelitian Perancangan Ui/Ux Menggunakan Metode Design Thinking Berbasis Web Pada Laportea Company melakuka penelitian untuk membuat model perancangan User Interface dan User Experience dengan menggunakan lima tahapan yaitu Emphatize, Define, Ideate, Prototype, dan Test[13]. Dalam Design Thinking, desainer memulai dengan memahami pengguna dan kemudian merancang solusi kreatif yang memenuhi kebutuhan mereka.

Perbedaan utama antara UCD dan Design Thinking adalah fokus pada masalah yang akan dipecahkan. UCD lebih menekankan pada kebutuhan pengguna, sedangkan Design Thinking lebih menekankan pada pemecahan masalah yang kompleks. Pada penelitian Pengembangan Aplikasi E-DUK Dalam Pengelolaan SDM Menggunakan Metode Agile Development, metode Agile Development dapat digunakan untuk melakukan pengembangan aplikasi e-DUK Universitas manado dengan waktu pengembagnan yang sangan singkat[14]. Pada pendekatan Agile Development terdapat lima tahapan dalam pengerjaannya yaitu requirement, design, development, testing, deployment, dan review[15]. erbedaan utama antara UCD dan Agile Development terletak pada skala partisipasi pengguna. Dalam UCD, pengguna terlibat dalam tahap desain tertentu, sementara dalam Agile Development, pengguna terlibat dalam setiap tahap pengembangan produk atau layanan.

2. METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Alur Penelitian

Gambar 1. Alur Tahapan Penelitian

(3)

a. Mengumpulkan Data / Studi Literatur

Pada penelitian ini langkah pertama yang dilakukan yaitu melaukan pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan manager pada divisi Jalan Rel dan Jembatan untuk mengetahui permasalahan yang terdapat pada divisi Jalan Rel dan Jembatan. Selain melakukan wawancara langkah mengumpulkan data juga dapat menggunakan studi literatur berdasarkan jurnal-jurnal yang sejenis dengan penelitian yang akan dilakukan.

b. Analisis Kebutuhan

Proses analisis kebutuhan dilakuakan setelah mendapatkan permasalahan sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan sebelumnya. Dalam penelitian ini menggunakan metode User Centered Design untuk merancang Sistem Perawatan dan Pemeriksaan Wesel.

c. Design Menggunakan Metode User Centered Design

Untuk merancang sebuah sistem perawatan dan pemeriksaan wesel menggunakan metode User Centered Design dalam mendesain aplikasi. Kemudian untuk bahasa pemrograman menggunakan bahasa pemrograman PHP, dan untuk membuat desain front end menggunakan framework Bootstrap.

d. Implementasi

Pada tahap ini merupakan tahap membuat tampilan website (front end) sesuai dengan desain yang sudah dibuat berdasarkan pada tahap yang sebelumnya sudah dilakukan. Sistem yang dibuat untuk memperudah proses pengarsipan dan penyimpanan data hasil perawatan dan pemeriksaan wesel.

e. Pengujian

Tahapan ini melakukan testing secara langsung kepada pegawai perusahaan kereta api divisi Jalan Rel dan Jembatan (JJ) apakah sistem sudah sesuai dengan yang dibutuhkan sesai dengan analisis kebutuhan yang sudah dilakukan sebelumnya. Jika pada tampilan terdapat kesalahan maka akan dilakukan perbaikan sesuai dengan yang diinginkan oleh divisi Jalan Rel dan Jembatan (JJ).

f. Tampilan Website

Setelah tahapan tahapan sebelunya dilakukan makan akan menghasilkan tampilan website yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dari divisi Jalan Rel dan Jembatan (JJ).

g. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan saran dapat dibuat setelah berhasil menyelesaikan penelitian. Kesimpulan merupakan tahap terakhir dari penelitian yang berisi ringkasan hasil yang diperoleh selama penelitian dan masuk ke dalam rumusan masalah yang ada. Kesimpulan juga berisi saran untuk objek yang akan diteliti dan saran untuk penelitian selanjutnya.

2.2 Workflow

Gambar 2. Workflow Pemeriksaan dan Perawatan Wesel

(4)

Proses bisnis yang ada pada unit JJ (Jalan Rel dan Jembatan), tepatnya pada proses bisnis pemeriksaan dan perawatan wesel seperti pada Gambar 2 Workflow Pemeriksaan dan Perawatan Wesel. Standar Operasional Prosedur (SOP) dari Pemeriksaan Wesel itu sendiri diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Persiapan Pekerjaan

1. KUPT/KAUR menyiapkan nota pekerjaan dan berkoordinasi dengan KS/PPKA.

2. KUPT/KAUR melakukan Pemeriksaan tenaga kerja (minimal dua orang), alat-alat kerja, dan alat komunikasi.

b. Pelaksanaan Pekerjaan

Tahapan pelaksanaan pekerjaan dibagi menjadi beberapa bagian yang berkaitan dalam pemeriksaan wesel yang diantaranya adalah Pengukuran Point of Protection, Pemeriksaan Kondisi Jarum Wesel, Pemeriksaan Kondisi Bantalan Wesel, Pemeriksaan Kondisi Baut-Baut Wesel, Pemeriksaan Lidah dan Lantak Wesel, Pengukuran Lebar Jalur, Pengukuran Pertinggian (h), Pemeriksaan Lengkung di Belakang Wesel.

2.3 User Centered Design (UCD)

Metode yang digunakan dalam perancangan front end website SELL Maintenance yaitu menggunakan metode User Centered Design (UCD) agar sesuai dengan pengguna. Metode User Centered Design merupakan pendekatan user interface dan pengembangan sistem, metode user-centered design memiliki konsep bahwa pengguna adalah pusat pengembangan sistem pengalaman pengguna[16]. Tahapan-tahapan yang dilakukan didalam metode User Centered design (UCD) pada gambar 2 dibawah ini.

Gambar 3. Tahapan User Centered Design (UCD)[17]

a. Specify the context of use

Pada tahap ini yaitu melukan proses identifikasi siapa saja yang akan menggunakan sistem, menjelaskan kondisi seperti apa mereka menggunakan sistem dan menjelaskan mengenai sistem yang akan dibuat.

b. Specify the user and organizational requirments[18].

Tahapan ini melakukan wawancara atau kuesioner untuk mengidentifikasi kebutuhan dari pengguna untuk mendapatkan informasi kebutuhan yang bersifat fungsional maupun non-fungsional yang akan diterapkan pada sistem yang akan dibuat[19].

c. Produce design solution

Kemudian pada tahapan ini mulai melakukan perancangan antarmuka sesuai dengan hasil dari analisis kebutuhan yang sudah dilakuka pada tahap sebelumnya[20].

d. Evaluate design

Setelah proses perancangan selesai dilakukan maka langkah selanjutnya sistem yang telah dibuat diberikan kepada calon pengguna untuk dilakukan evaluasi yang berguna untuk mengetahui apakah sesuai dengan kebutuhan dari pengguna atau belum. Jika belum sesuai maka harus dilakukan perbaikan rancangan design sesuai dengan evaluasi yang diberikan oleh calon pengguna[21].

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi Sistem

SELL Maintenace merupakan sebuah sistem informasi perawatan dan pemeriksaan wesel perusahaan kereta api yang berbasis website yang berutujuan untuk mempermudah pegawai pada divisi Jalan Rel dan Jembatan (JJ) untuk menyimpan data hasil pemeriksaan dan perawatan wesel, serta untuk mempermudah dalam pengarsipan hasil perawatan wesel karena sudah di kelompokan sesuai dengan tahun pemeriksaan dan perawatan. Didalam website SELL Maintenace terdapat dua user yaitu super admin dan admin. Super admin bertugas untuk mengelola user dan mengelola keseluruhan informasi yang ditampilkan pada user admin. Sedangkan admin bertugas untuk menampilkan data yang sudah diinputkan pada super admin dan menginputkan data perawatan dan pemeriksaan yang sudah dilakukan sebelumnya. Pada sisitem ini

(5)

menggunakan framework bootstrap dan menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor) dan untuk memperindah tampilan menggunakan CSS. Pada website SELL Maintenace terdapat fitur tambah user, edit halaman home admin, tambah emplasemen, tambah data asset wesel, tambah resor, perawatan, pemeriksaan, dan status reporting. Pada website ini admin juga dapat mendownload hasil pemeriksaan dalam bentuk pdf jika ingin mencetak hasil pemeriksaan dalam bentuk hardcopy.

3.2 Use case Diagram

Pembuatan sistem perawatan dan pemeriksaan wesel berbasis web dirancang dan dibangun dengan menggunakan desain perancangan sistem use case diagram. Terdapat dua aktor dalam website SELL Maintenance yaitu super admin dan admin.

Hal-hal yang dapat dilakukan oleh user antara lain adalah melakukan tambah user, setting halaman home admin, tambah resor, tambah emplasemen, dan tambah data asset wesel. Sedangkan pada aktor admin dapat melakukan lihat data asset, lihat arsip, lihat status reporting, melakukan pemeriksaan, melakukan perawatan, dan melihat halaman about.

Gambar 4. Use Case Diagram

Pada gambar 4 terdapat 2 pengguna yang dapat menggunakan website SELL Maintenance yaitu Super Admin dan Admin. Semua proses yang terdapat pada website SELL Maintenance harus melakukan login terlebih dahulu. Lalu kegiatan yang dapat dilakukan oleh Super Admin adalah melakukan pengelolalan user seperti tambah user, hapus user, dan mengedit user. Kemudian dapat melakukan setting halaman home admin, pengelolaan resor, pengelolaan empalsemen, dan pengelolaan data asset wesel. Sedangkan pada Admin dapat melakukkan lihat arsip, lihat data asset, lihat status reporting, melakukkan pemeriksaan, melakukkan perawatan dan melihat halaman about.

3.3 Implementasi

Setelah selesai membuat perancangan sistem, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pembuatan tampilan atau front end dari website perawatan dan pemeriksaan wesel (SELL Maintenance). Pada halaman login terdapat dua pilihan yang dapat dipilih user sesuai dengan kebututuhan, pilihan tersebut antara lain Lengkun dan Wesel seperti pada gambar 5 dibawah ini.

Gambar 5. Halaman Awal

(6)

Kemudian setelah memilih Lengkung atau Wesel maka tampilan berikutnya adalah login. Pada tampilan login terdapat dua form yaitu form username dan password seperti pada gambar 6 dibawah ini.

Gambar 6. Halaman Login

Pada gambar 7 merupakan tampilan halaman resor pada website SELL Maintenance terdapat tombol tambah resor dan table berisi data resor seperti kode resor, nama resor, alamat, serta tombol edit dan hapus.

Gambar 7. Halaman Resor

Tampilan pada gambar 8 dibawah ini merupakan tampilan form pemeriksaan untuk melakukan pemeriksaan ukuran tempat-tempat penting. User diharuskan mengisi semua form pemeriksaan agar dapat melanjutkan pengisian form pemeriksaan lebar sepur, dan opname lain-lain.

Gambar 8. Halaman Form Pemeriksaan

Tampilan pada gambar 9 dibawah ini merupakan tampilan form perawatan wesel dimana form ini hampir sama dengan form pemeriksaan hanya saja pada form perawatan bagian form pemeriksaan sudah teriisi karna sudah dilakukan perawatan sebelumnya. Untuk melenjutkan keform berikutnya user diharuskan mengisi semua form yang tersedia.

(7)

Gambar 9. Halaman Form Perawatan 3.4 Testing

Setelah melakukan coding maka tampilan website yang sudah dibuat di serahkan kepada bapak manager divisi JJ (Jalan Rel dan Jembatan) untuk dilakukan pengujia dan evaluasi jika terdapat tampilan yang kurang sesuai dengan kebutuhan.

Setelah dilakukan pengujian dan evaluasi didapat bahawa website yang sudah dibuat perlu dilakukan perbaikan pada:

a. Font presentasi pada tampilan Status Reporting diubah agar lebih besar.

b. Foto wesel pada tampilan data asset diubah menjadi lebih kecil agar tidak terlalu banyak scroll ke bawah.

c. Header dan footer pada tampilan cetak dihilangkan d. Ukuran font pada tampilan cetak di kurangi

e. Ukuran pixel foto dan tata letak di perbaiki agar tidak terlalu banyak halaman

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, kesimpulan dari perancangan front end SELL Maintenance adalah Dengan adanya hasil perancangan front end website SELL Maintenance dapat mempermudah pegawai pada divisi JJ (Jalan Rel dan Jembatan) dalam melakukan penyimpanan data terkait pemeriksaan dan perawatan wesel, Mempermudah pihak Jalan Rel dan Jembatan dalam melakukan pengarsipan data karena data sudah dikelompokkan berdasarkan tahun perawatan dan pemeriksaan wesel, Mempermudah monitoring wesel yang sudah dilakukan pemeriksaan dan perawatan karena dalam website SELL Maintenance terdapat menu Status Reporitng yang dimana didalam menu tersebut terdapat progress bar untuk mengetahui sejauh mana wesel dilakukan pemeriksaan dan perawatan dalam satu tahun. Pada penelitian ini menggunakan metode User Centered Design (UCD) karena untuk membuat website yang baik maka harus mementingkan kebutuhan dari pengguna agar pengguna menjadi lebih nyaman, mudah dan dapa digunakan secara terus menerus. Pada metode User Centered Design (UCD) terdapat empat tahapan yaitu Specify the context of use dimana pada tahap ini adalah melakukan identifikasi siapa saja yang akan menggunakan website ini, Specify the user and organizational requirments pada tahap ini adalah melakukan wawancara atau penyebaran kuesioner untuk mengetahui kebutuhan dari pangguna, Produce design solution pada tahap ini merupakan proses pembuatan antarmuka atai tampilan website sesua yang telah didesain sebelumnya sesuai dengan kebutuhan user, dan yang terakhir yaitu tahap Evaluate design dimana pada tahap ini adalah memberikan tampilan website yang sudah jadi kepada user yang kemudian dilakukan pengujian dan evaluasi untuk mendapatkan perbaikan jika dalam proses pembuatan website terdapat tampilan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna.

REFERENCES

[1] L. Oktaviani and M. Ayu, “Pengembangan Sistem Informasi Sekolah Berbasis Web Dua Bahasa SMA Muhammadiyah Gading Rejo,” J. Pengabdi. Pada Masy., vol. 6, no. 2, pp. 437–444, 2021.

[2] W. A. Wiwi and M. Syahlanisyiam, “Sosialisasi Penggunaan Internet yang Sehat bagi Anak-Anak di yayasan Domyadhu,” Abdi J. Publ., vol. 1, no. 1, pp. 13–17, 2022.

[3] C. A. Prawastiyo and I. Hermawan, “Pengembangan Front-End Website Perpustakaan Politeknik Negeri Jakarta dengan menggunakan Metode User Centered Design,” J. Teknol. Terpadu, vol. 6, no. 2, pp. 89–95, 2020, doi: 10.54914/jtt.v6i2.280.

[4] A. G. Ratulangi, B. H. R. Kairupan, and A. E. Dundu, “Adiksi Internet Sebagai Salah Satu Dampak Negatif Pembelajaran Jarak Jauh Selama Masa Pandemi COVID-19,” J. BiomedikJBM, vol. 13, no. 3, p. 251, 2021, doi: 10.35790/jbm.13.3.2021.31957.

[5] T. D. I. Banten, “Jurnal Aksioma Ad-Diniyyah : The Indonesian Journal of Islamic Studies PEMBAHARUAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM MAJELIS,” vol. 9, no. 1, pp. 103–125, 2021.

[6] S. F. Arief and Y. Sugiarti, “Literature Review: Analisis Metode Perancangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web,” J.

Ilm. Ilmu Komput., vol. 8, no. 2, pp. 87–93, 2022, doi: 10.35329/jiik.v8i2.229.

[7] A. Wijaya, N. Hendrastuty, and M. Ghufroni An, “Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (Simpeg) Berbasis Web (Studi Kasus: Pt Sembilan Hakim Nusantara),” J. Teknol. dan Sist. Inf., vol. 3, no. 1, p. 77, 2022, [Online].

(8)

Available: http://jim.teknokrat.ac.id/index.php/JTSI.

[8] E. Putri Primawanti and H. Ali, “Pengaruh Teknologi Informasi, Sistem Informasi Berbasis Web Dan Knowledge Management Terhadap Kinerja Karyawan (Literature Review Executive Support Sistem (Ess) for Business),” J. Ekon. Manaj. Sist. Inf., vol.

3, no. 3, pp. 267–285, 2022, doi: 10.31933/jemsi.v3i3.818.

[9] B. Pardamean and H. Setyodewi, “Information System Model of A Work-Plan Budget,” J. Softw., vol. 9, no. 5, pp. 1095–1106, 2014, doi: 10.4304/jsw.9.5.1095-1106.

[10] C. H. Fitri and F. Rahma, “Evaluasi dan perbaikan Tampilan Desain Antarmuka pengguna Web Jogja Center dengan Metode Human-Centered Design,” Automata, 2022, [Online]. Available: https://journal.uii.ac.id/AUTOMATA/article/view/21921.

[11] C. Damayanti, A. Triayudi, and I. D. Sholihati, “Analisis UI/UX Untuk Perancangan Website Apotek dengan Metode Human Centered Design dan System Usability Scale,” J. Media Inform. Budidarma, vol. 6, no. 1, p. 551, 2022, doi:

10.30865/mib.v6i1.3526.

[12] W. Reynaldo, M. Nainggolan, and C. Theresia, “Perancangan Aplikasi Penyedia Informasi Perguruan Tinggi Bagi Pelajar SMA/

Sederajat dengan Metode Participatory Design,” J. Rekayasa Sist. Ind., vol. 10, no. 1, pp. 73–88, 2021, doi:

10.26593/jrsi.v10i1.4516.73-88.

[13] D. Haryuda, M. Asfi, and R. Fahrudin, “Perancangan UI/UX Menggunakan Metode Design Thinking Berbasis Web Pada Laportea Company,” J. Ilm. Teknol. Infomasi Terap., vol. 8, no. 1, pp. 111–117, 2021, doi: 10.33197/jitter.vol8.iss1.2021.730.

[14] S. Pratasik and I. Rianto, “Pengembangan Aplikasi E-DUK Dalam Pengelolaan SDM Menggunakan Metode Agile Development,” CogITo Smart J., vol. 6, no. 2, pp. 204–216, 2020, doi: 10.31154/cogito.v6i2.267.204-216.

[15] A. C. Hutauruk and A. F. Pakpahan, “Perancangan Sistem Informasi Organisasi Kemahasiswaan Berbasis Web pada Universitas Advent Indonesia Menggunakan Metode Agile Development (Studi Kasus: Universitas Advent Indonesia),” CogITo Smart J., vol. 7, no. 2, pp. 315–328, 2021, doi: 10.31154/cogito.v7i2.328.315-328.

[16] Z. Munawar et al., “PERANCANGAN INTERFACE APLIKASI PENCATATAN PERSEDIAAN BARANG DI KIOS BUKU PALASARI BANDUNG DENGAN METODE USER CENTERED DESIGN MENGGUNAKAN BALSAMIQ MOCKUPS,”

vol. 06, pp. 10–20, 2019.

[17] M. Iqbal, G. I. Marthasari, and I. Nuryasin, “Penerapan Metode UCD (User Centered Design) pada Perancangan aplikasi Fitur Darurat,” J. Repos., vol. 2, no. 8, pp. 201–214, 2020, doi: 10.22219/repositor.v2i8.218.

[18] H. Firdaus and D. Hidayatullah, “Pengembangan Sistem Informasi Pariwisata Geopark Ciletuh Menerapkan Metode User Centered Design,” vol. 6, pp. 81–89, 2022, doi: 10.30865/mib.v6i1.3413.

[19] H. N. Hadi, A. Tirtana, and A. Zulkarnain, “PENGGUNAAN USER CENTERED DESIGN DALAM PEMBUATAN WEBSITE PORTAL MGBK SMA KOTA MALANG,” vol. 16, no. 1, pp. 138–143, 2022.

[20] P. Studi, S. Informasi, and U. Bakrie, “PENGEMBANGAN TAMPILAN ANTARMUKA APLIKASI SURVEI BERBASIS WEB DENGAN METODE USER CENTERED DESIGN,” pp. 106–114.

[21] B. Priyatna, “PENERAPAN METODE USER CENTERED DESIGN (UCD) PADA SISTEM PEMESANAN MENU KULINER NUSANTARA BERBASIS MOBILE ANDROID,” pp. 17–30, 2019.

Referensi

Dokumen terkait

Proses awal alur yang dilakukan dalam metode ini yaitu Understand Context of Use (memahami konteks pengguna). Pada tahap ini dilakukan proses identifikasi siapa pengguna

Penetapan Metode UCD (User Centered Design)… 1049 Gambar 11 diatas merupakan gambar halaman utama ketika aplikasi pertamakali di jalanakan, halaman utama akan

Dalam penelitian ini penulis melakukan analisis pada Website Universitas Sriwijaya untuk mengukur kelayakan User Interface pada website tersebut dengan menggunakan

Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian berjudul “PERANCANGAN UI/UX APLIKASI E-RAPOR PADA TPQ BERBASIS ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN METODE USER CENTERED DESIGN UCD” dengan tujuan

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini menggunakan metode User Centered Design UCD dalam proses perancangan portal website MGBK SMA Kota Malang karena lebih

Keywords: job portal, interface, UI/UX, User Centered Design UCD, usability ABSTRAK KitaLulus merupakan platform portal kerja terpercaya dengan lebih dari 3 juta pencari kerja, namun

Journal of Emerging Information Systems and Business Intelligence 1 Perancangan Ulang User Interface Berdasarkan User Experience Menggunakan Metode User Centered Design Pada Website

Inti dari proses penelitian adalah pada tahap perancangan, dimana penulis menggunakan metode user-centered design yang memiliki lima tahap, yaitu 1 Plan the Human Centered Design