Media Elektrika, Vol. 3 No. 2, Desember 2010 lssN 1g7g-7 451.
Perancangan Sistem Automatic cruise control (ACc)
Menggunakan Metode DepES (Development process of
Embedded system) Dengan simurasi Java
I E rec trica r E ngi nee ri ng
YI
X,i#H.lJTilXi# ffil"rs
il y. s era ng - r rdo ne siaru. irnan. santosoi(i.ft-untirta.ac. id
ABSTRACT
Design is an important
parl
ofa
ryst:n building. Design o/'the .rysrent could be existing system development or create -from the scratch. This paper stuiies inu,yrir* irriop*rn, in
case oJ'Auronraric Cntise Control (ACC). DePES (Developmint Process oyrmbeaaea Syiirml is used to design such systent This process focused o,n. embidded softwore components. problem anal7,,ris.speci-fications, architechfi*e and rest.
In
order to illustraieand
testin,
prop,oird'systent, JAVA simulafion is provided.ABSTRAK
.
Perancangan sangatlah pgnting dalam membuat sebuah sistem. perancangan sistem sendiri bisa berdasarkan sistem yang sudah ada, dengan kata lain mekkukan pengembangan sistem yang telah ada sebelumnya atau membuat sebuah sistem .l,ang uanr- paaa penelitianini,
perancangan sistem yang dilakukan yaitu mengambil studi kasusurtrt"rirtrm
Automatic Cruise dorurol (ACC).Metode peftmcangan sistem
yang dipakai
menggunakan DePE S_ (Developnrent processqf
Embedded system)- Proses disini berfokus.terhadfr komponen embedded so-Jwaare, pemodelan terhadap permasalahan
Qtrob.lem), spesifikas.i (specificitions),
arsitektur
(architecfiire) dan pengujian (lesr). Untuk visualisasi dan pengujian dari pe.an"angan sistem digturakan simulasi menggunakan JAVA.Kata Kunci
:
so.ftware embedded, DepES, Automatic cruise Contror (ACC), JAVA 1. PERANCANGANSISTEM ACC
Dalam perkembangan
duniaotomotif
dewasaini,
salah satu aplikasiyang sedang hangat
diperbincangkanyaitu sistem Autornatic Cruise Control
(Acc)
Sistemini
dapat bekerja dengan cara menyesuaikan kecep atan kendaraandan
mengaturjarak
kendaraan dengankendaraan di depannya.
Dengan dibenamkannyaaplikasi
sistemACC ini
pada
kendaraan,
tentunyaIain di sekitarnya trl
BerdasarkanPeraturan Pemerintah (pp)
Republiklndonesia no. 44 tahun lgg3
tentang kendaraandan
pengemudi,pasal 70
dan 7| ayat
( I), (2), dan (3)
menyebutkan bahwa komponen pendukung kendaraanbermotor salah
satunyaterdiri dari
alat pengukur kecep atan, serta pengukur j arakl2l. I^andasan hukum inilah
yangmendasari ide dirancanglya
sebuahsistem softvvare terpadu
(embeddedsofu,are) untuk
sistemAutomqtic cruise
Control (ACC).Htt p: I
I
lurnal. u ni mus,ac.idmemberikan keselamatan
dapat dan
kenyamanan baik bagi
pengemudi,penumpang,
dan
pengendara kendaraanPerancangan Sistem Automatic Cruise ...
33
tssN L979-7451,
Perancangan
sistem ACC
yangakan dibuat dalam penelitian ini
dibuat berdasarkanmetode
perancangan sisternDePES
(Developmenl Process of Embedded Sistern) Dimana
DePESmerupakan metode baru
perancangan pengembangan sistem so.ffiuareembedded yang
didalamnya
tergabung beberapapemodelan sistern yang
telahada seperti UML((ht,-fiert
Moclelling Langttage),DFD @ata FIow
Diagram),dan
Four
variable model I I]
perancangansistem ini akan
disirnulasikan rnenggunakanJAVA.
2. SISTEM AUTOMATIC
cRUrsE CONTROL (ACC)
Automqtic Cruise
L-ontrol(ACC) merupakan teknologl sistem
kendalikemudi
yangmampu
med agajarak
dan kecepatandengan
kendaraandi
depan.Sistern ini akan mendeteksi
kecepatan kendaraandi depan,
selanjutnya sistem memerintahkanmobil
untukmenyamakan kecepatan dan
menj aga j arak dengan bantuanrem
dan komputerpengatur kerja rem.
t3l
Prinsip kerja
sistemACC
pada perancangan modern saatini,
ACC dibuatdengan cara diaktifkan terlebih
dahulumelalui tombol "on/off' yang
biasanyadiletakan didaerah stir, tentunya
dalam halini,
kendaraan harus menyala tertebihMedia Elektrika, Vol. 3 N o.Z, Desember 2010
sebelumnya, diamana
ACC dibuat
selaludalam kondisi aktif. Dalarn
beberapa perancanganjuga ACC ini
dilengkapidengan fungsi-fungsi tombol
"set","resum€", "accelgratg", dan
"canc€I".Selain
itu,
alternativelain
menonaklifkanACC adalah dengan cara
menginj akpedal rem, sehingga pengemudi
dapatmeneruskan kemudi kendaraan
tanpaharus menonaktifkan sistem
ACCterlebih dahulu Sistem ini
dibuatsemudah mungkin dan diletakan
di sekitarstir
kemudi, sehingga akan mudah terjangkau pada saat pengoperasian oleh seorang pengemudi.Umumnya tombol- tombolnya berada pada batang
atautangkai belok (turn signal stalk)
yangdirancang pada kendaraan
buatanGeneral Motors (GM), Toyota,
Blv[W,dan Mercedes Benz. Berbeda
dengankendaraan Honda yang
meletakkantombol ACC ini
pada stir kemudi.3. REKAYASAPIRANTI LUNAK Rekayasa piranti lunak
adalah pengembangandan
penggunaan prinsippengembangan untuk
memperolehperangkat lunak
secaraekonomis
yangreliable dan bekerja
secaraefisien
danreal
timet4l
Media Elektrika, Vol. 3 No. 2, Desember 2010
3.1.
Pendekatanrekayasa perangkat lunak
3.1.1 Metode
konvensionalPengembangan sistem
padarekayasa piranti lunak dengan
metodekonvensional terdapat dua
komponenyang digunakan untuk
menganalisa sistemketika
membuat pemodelan, yaituDato-f,-low Diagram
(menggambarkan fungsi sistem), danFour
LrariableModel (menggambarkan 4 variabel
yangmenganalisa pada lapisan
softwarearsitektur).
Dataflout Diagram
dalam halini berarti yang digunakan dalam
modele nvironme nt, y aifii C ontext-Di apyam atau
yang digunakan untuk
penurunan levelyaitu leveled. Untuk
menganalisa sistemlebih efektif
lagS, dapat digunakan suatumetode. Ada dua metode
pendekatan dalam membangun sistem, yang pertamayaitu
Top-Down. pada metodeini
sistemditurunkan dari
pemetaan secara globalyang kemudian akan menurun ke
arah yang lebih deskriptif. Metode yang keduayaitu Bottom-Up, dalam hal ini
sistemdipetakan dari
satuanterkecil
sehingga kesatuan terbesar.Four lrariabte Model merupakan konsep pendekatan
empatvaribel yang menjadi fokus
dalammelakukan observasi pada
lapisan arsitektur software untuk komponen yangmenjadi bagan program, variabel ini
Perancangan Sistem Automatic Cruise ...
tssN 1979-745L
meli puti
Mrtitored variahle, (,ontrolted
variable, Inpur data danoutprtt data l4j 3.1.2.
Kons ep ObjectOriented
Teknolog Ohject
Orientedmerupakan paradignra baru
dalam rekayasapiranti
lunak (softv,are). Metodeini didasarkan pada objek dan
kelas.object oriented memandang
so.ftwarebagian
per bag,&r, dan
menggambarkansatu bagian tersebut dalam satu
objek.Satu
objek dalarn
sebuah sebuah modelmerupakan suatu fokus selama
dalamproses analisis, desain, dan implementasi
dengan menekankan state,
perilaku (behavior),, dan interaksi obj ek-obj ek [4].3.1.3. Konsep unified Modeiling
Language(UndL)
(lnified Modeiling
l^angytage&rML) adalah sebuah "bahasa"
yangtelah menjadi standar dalam
industriuntuk visualisasi, merancang
danmendokumentasikan si stem
piranti
lunak.unified Modelling Language (trML)
merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam
ooAD (obiect oriented
AnalysisAnd Desigtr) dengan satu
bahasa yang konsisten untuk menentukan,menvisualisasi, mengonstruksi,
danmendokumentasikan
program-program yang terdapatdalam
sistern sofrhyare[5-
l3l
35
tssN L979-7
45r
3.2. Metode DePES
(Developmentkocess
Of En$edded system)Metode DePES
(DeveloPment Processof
Entbedded System) [ 14] yangberarti adalah metode
pengembangan prosesuntuk sistem komputer
teftan&ffi,bersifat
menjelaskanbagan-baglan
dariperancangan suatu
sistem.
Tahapan-tahapan
dari mulai apa dan
bagaimanadijelaskan secara menyeluruh
sehinggamembentuk pola arsitektur sistem
danprogram yang dapat
dikembangkan.Metode
ini
sangatefektif
sekali dalam hal memberikaninformasi
terpadudari
suatu sub-sub progr&ffi, sehingga memudahkanpara progrommer untuk
daPatmengetahui kesalahan-kesalahan
danpengembangan program
Langkah-langkah perancangan
sistem
dengan metode DePES yaitu:l.
Menggambarkan peffnasalahan sistem (describe problent)2. Membuat persyaratan
sistem (corts o li date r e qu i r e m e n t s)3. Menguraikan
perrnasalahan dalam sistem (decompose problem)4.
Menghubungkan kebiasaanspesifikasi dari machine untuk
tiapsub masalah (derive a
machine behavior specrficationsfor
each rubproblem)
Media Elektrika, Vol. 3 N
o.2,
Desember 2010Merancang sistem arsitekfur
secaraglobal (desigrr global
systemarchitecture)
Menghubungkan spesifikasi
setiapkomponen untuk sistem
arsitekturglobal Qlerive
specrfcatiortsfor all
components o.f lhe global
systemacrhitecture)
Merancang
sebuaharsitektur
untuksetiap komponen yang
dapatdiprogam dari sistern
arsitekturglobal yang
dibangun,kemudian
diimplementasikan ke dalam
bagiansoftware. (design qn
architechturefor all programmable
componenlof global
systemarchitecture that will
be implemented in software).
Menj
elaskan behavior dari
seluruhkomponen yang menjadi
bagiansoftware arsitektur
menggunakansequence diagram. (Specrfu
thebehavior of all
componentsof all
sofiv'are architectires,
usittgseqaence diagrams).
Mengimplementasikan
menjadi progrirln,
dantest
environtment.soffiuare
con ponents environrnent)komponen melakukan
(Inplement
arul
test1
0.
Mengintegrasikan seluruh komponenyang telah diprogram
menjadisoftware yang utuh dan
testsistem
5
6.
7
I
9
Media Elektrika, vol. 3 No. z, Desember 2010
(Integrate and
test cumprnent.;)soflu,are
4.
PERANCANGAIY SISTEM
4.1
rahap pertama:
I)escribeprohlem
Phenomena hubungan antar domain
di atasyaitu
:a. (Pengemudi menekan pedal
rem, Pengemudi melepaskan pedal rem)b.
(Pengemudi menekan pedal akselerasi,Pengemudi melepaskan
pedal akselerasi)c: (Pedal rem mernberikan
informasi posisi pedal rem keCAN
Bus)d: (Pedal akselerasi
memberikaninformasi posisi
pedal aksererasi keCAN
Bus)e: (mengaktifkan rnekanisme
rem, menonaktifkan mekani sme rem)f: (menambah kecepatan
motor,mengurangi kecepatan motor)
lssN 1979-7 451
Pada fase pertama ini
m endepenelitiankan
perancangan
sistem
awal CruiseControl (ACC),
berikut dalam context dictgram.tahapan Autornatic dijelaskan
ci-id
-- - i cAN bus i-- -=----
t---*---r il
i o.oar rem L -_
tl
---.--t- --
l' l--**---t
I;ABsi
L_*
---_-_--l
r'--'-- '--- --t
llri
i pensemudi i
lr' l-.-
rl
Gambar
l. context
Diagram sisternyang
ada4.2 Tahap
kedua:
Consolidate RecluirenrcntPada fase kedua ini,
akandiperkenalkan context diagram
sisternyang dikembangk an (developed system), Phenomena hubungan antar domain diatas adalah :
a:
( Pengemudi menekan pedal rem, Pengernudi melepaskan pedal rem) b: ( Pengemudi menekan pedal akselerasi, pengemudi melepaskan pedal akselerasi )c: ( Pedal rem memberikan informasi posisi pedal rem ke
CAN
Bus ) d: ( Pedal akselerasi memberikan informasi posisi pedal akselerasi keCAN
Bus)e: ( mengahifkan mekanisme rem, menonaktifkan mekani sme rem)
I
l|37
Perancangan sistem Automatic cruise ...
tssN 1979-7451"
f: (
meningkatkan kecepatan motor, mengurangi kecepatan motor ) g: ( tekan tombol OFF., tekan tombol RESI.JME, tekan tombol PLUS, tekantombol MNUS,
tekan tombol SET, peringatan visual )h:
(
pe.intah panelkontrol
)i:
( informasi radar untuk nilaijarak
)4.3
Tahap
ketiga:
I)ecomposehoblem
Pada fase ini
merupakanpenyusunan kelompok
permasalahan kedalam bentuk problem diagram.Phenomena hubungan antara
domain unhrk problem diagramdi
atas adalah : E1. ( perintah"ON",
perintah "OFF" )Gambar 2 Context Diagram sistem yang ada
Media Elektrika, Vol. 3 N
o.2,
Desember 2010j: (
sinyal akselerasi)k: ( rnenerjemahkan/membaca pesan
CAN,
menulis pesanCAN
)l: (
sinyal pengereman ) m: ( mengaktifkan ABS ) n: ( kecepatan motor )4.3.1
koblem Diagrant
4.3.1.1
hoblem Diagrom untuk "ACC- Switching"
E2. ( status ditetapkan ON,
statusditetapkan OFF )
Yl: (
mengaktifkanACC,
menonaktifkan ACC)\_
Media Elektrika, Vol. 3 No. z, Desember 2010
siat,:^::=r+
ilssN L979-74s1
kurangi ABS,
l)!E: 1
i--*----i
ir
i "6n e€ rntr <ri
L-*-_ .._--.* ___--_-I €__l_l
Gambar
3
Problem DiagramACc
Switching 4.3. 1.2Problern Diagram "pengemudi
mengendalikan kecepatan melalui ACC"
Phenontenq hubungan antar
domain diatas yaitu:El:
( Perintah rrar. perintah"-",
perintah''SE,T'')
Ez.(Tambah kecepatan
yang dikehendaki, kurangi kecep atan yang3.3.1.3
Problem Diagram .,ACC mengendalikan mobil,,
Phenomeno hubungan
antar domain
diatas adalah .
dikehendaki, tetapkan
kecepatan yang dikehendaki)Yl.
(t
bah kecepatan yang dikehendaki)Cl: (
Sinyal sensor kecepatan) C2. ( Kecepatan motor saatini)
c3: (
Tambah kecepatan motor, kurangi kecepatan rnotor)C4: ( Llbah kecepatan motor)
c2
Gamb ar
4
Problem Diagram Pengemudi Menggunakan ACCCl: (
Tambah kecep atan motor, kecepatan motor, Aktifkan
nonaktifkan ABS)
Kecepatan yang dikehanclaki
Perancangan sistern Automatic cruise ...
39
tssN 1979-7451
C2: (Ubah
kecepatankendaraan)
C3: ( Sinyal sensor kecepatan,
sinyal sensor radar)4.3.1.4
Problem Diagram "interrelasi Driver
danACC"
Phenomena hubungan
antar domain
diatas yaitu.
El: (
Perintah panel kontrol)C1:
( Tambah kecepatan motor,kurangi kecep atan motor, alctifkan ABS, nonalctifkan ABS)Media Elektrika, Vol. 3 N
o.2,
Desember 2010C4. ( Kecepatan motor,
jarak
denganmobil di
depan)E1: ( Peringatan visual)
Yl
:( Informasi
pengemudi)motor,
remParrcl l(ontrol
Gambar
5
Problem Diagram ACC MengendalikanMobil
Gamb ar
6
Problem Diagram InterrelasiDriver
dan ACCC2:
( Ubah kecepatan motor, rem kendaraan)C3: (
Akselerasi melalui pedal, Rem melalui pedal)Media Elektrika, vol. 3 No. 2, Desember 2010
4.3.1.5
Problem Diagram "Reaksi jiLa
tssN 1979-7 457 Sensor
Rusak"
f -""''----_-1-
L---_----L-aj
Gambar
7
Problem Diagram ReaksiBila
Sensor RusakPhenomenq hubungan antar domain di atas yaitu:
E 1 :
( Tetapkan
statusON,
tetapkan status OFF)Yl: ( Aktifkan ACC,
NonaktifkanACC)
E2.(
Sinyal peringatan visual)Y2: (
Informasi pengemudi)Cl: (
Sinyal sensor radaq sinyal sensor kecepatan)C2:
(
Informasi status sensor)4-4
Tahap keempat: Derive o
fuIachinebehavior specification fo, each
subproblem
Pada fase ini, akan
dibuatsequence diaEyam unfuk
menjelaskan masing-masing sub problem pada fase ke3. Salah satu contoh dari
sequence diagramini
terlihat pada gamb ar 7 .Gambar
8
probrem Diagram Interrelasi Driver dan ACC Perancangan Sistem Automatic Cruise ...driver mcngatur mobil )
I I
Te ka n_peda lj_a ksele ras i
4T
tssN 1979-7451
4.5. Tahap kelima: I)esign of Global
System
Architecture
(GSA)Media Elektrika, Vol. 3 N
o.2,
Desember 2010Pada fase ini,
dij elaskan perancangan arsitekturglobal dari
sistem ACCBacaCAN
i( .i-
T--
r,il'sRs:3:lf * _ll ,,t".
-li;
I,,
,=T, L,, ,,,,"*n*.*,
Il-l f-*-"-* I I
"5;^,-1,,,i5'
i,i
IACC
Status ACC
Kecepatan ACC
s- f, ----l
RS-232 cAN-Bus
Gamb ar
9
Sistem Arsitektur Global4.6
Tahap keenam: Derive
specifications
for all
componentof
GSATahapan ini meruPakan
detailperilaku komponen interface
Padaarsitektur sistem.
t;;] L__ ":"
___lI I
IV. jarak-yang-dikehendaki I
DAiJ ----..-..-.-\. : i
D>batas*amanf 1' akseterasi ) ! i
Akselerabi-motor(A) I
'\-=-__-.-
I - t
---=?
PesaAkselerasi (A)
IV r.iaral<--yang*dil<ehendaki i
ATAU i
D< batas-arnanl ..4'
Gambar
l0
Spesifikasi detail perilaku dari komponen RS232 dan AktuatorMotor
4.7 Tahap ketujuh: Design
softworeArchitecture
fo, alt
componentof
GSAFase
ini
menjelaskan Perancangan software untuk komponen sistem ACC.Media Elektrika, vol. 3 No. z, Desember 2010 lssN 1979-7451
Gambar I
I Arsitekt*r
Grobal software4.8. Tahap ke delapan: specify
thehehavior of alt contponent from sofnuore architecture, using
sequencediogram
Menjelaskan semua
perilaku komponen padaarsitekfur sofiwure
faseke tujuh kedalam sequence
cliagram.Perilaku
komponen-komponenyang
adadalam arsitektur software,
diuraikandalam
seqttencediagram IAL
(interfaceabstraction layer) untuk
Sensor KecepatanIAL, Radar IAL, pedal IAL,
Panel
Kontrol IAL, Motor Aktuator IAL, RS-232IAL
4.9 Tahap ke sembilan: Implement
softwflre
conponent and
test environmentPada
mengimplementasikan keseluruhan komponen
fase ini
bagan-bagan
dari software.4.10 Tahap ke sepuluh: Integrote and
Test soffiuore componentsPada fase
ini
menjelaskan proses penyatuan beberapa komponen yang telahdiprogram
padaarsitektur software
faseke
4 -7, dan behaviour kompoqen fase ke4.8 yang diimplementasikan
kedalamsub-sub kelas dan
interfaces.
prosesintegrasi ini bertujuan
unhrkmenyempurnakan arsitekfur
softwarekedalam pro$am JAVA!
dan menerapkannya menjadi sebuah softwareyang utuh sehingga kemudian
bisadilakukan pengujian.
APLIKASI ACC
Perancangan Sistem Automatic Cruise ...
43
tssN 1979-745r
5.
Pengujian
danAnalisa
SistemSetelah melakukan
integrasimenjadi program yang utuh,
langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian.Pengujian dilakukan agar
mengetahuiapakah sistem tersebut
berjalan
sesuaidengan yang diinginkan atau
tidak.Pengujian
menggunakanmetode
blackbox yang mengutamakan
Penilaianterhadap pemenuhan
kebutuhanfungsi onal itas perangkat lunak.
5.1
Prosedur pengujian
Pada perancangan
sistemAutomatic Cruise Control (ACC)
ada 2 aktivitas/prosesutama yang
difokuskan untuk pengujian, yaitu:I
Perilaku antarmuka (interfaces)Mengacu pada fase ke
4.6menjelaskan proses
bagaimanainteraksi
interface, mulai
dariini
sialisasi tampilan awal,
inPutperintah dari panel
control,RESIJME, PLUS, MINIUS,
SET,OFF, dll. diwakili oleh
sebuahtampilan pada simulasi
aPlikasiprogam
ACC.2.
Perilaku komponenMengacu pada fase ke 3-8
dansequence
diagram
3.4
menj elaskanrelevansi skenario yang
dilakukanuntuk mendepenelitiankan
sistemMedia Elektrika, Vol. 3 N
o.2,
Desernber 2010komponen yang dirancang
menyesuaikan
behaviornya
dengan aplikasi program ACC5.2
Faktor-faktor yang diuj
Faktor-faklor yang diuji dalam
software yang dibuatmeliputi [ 5]
:1. Pengujian
komponen,
adalahpenguj
ian pada setiap
kornponen pembentuk modul2 Pengujian modul adalah
pengujianterhadap kesatuan
kornponenpembentuk modul
3. Pengujian sistem adalah
pengujiansi
stem operasional
setelahmenyatukan modul .
Implementasi sistem
ACC dibag
rnenjadi2
modul (lihat 3.9):I Modul inti
ACCModul inti ACC terdiri
dari beberapa komponen sebagaiberikut
:a.
Pedal akselerasib.
Pedal remc.
Sensor kecepatand.
Sensor radare.
Panel control2. Modul
CAN-BusDriver
Modul CAN-Bus terdiri dari
motor aktuator dan RS-232.Modul-modul ini
merupakan komponenyang
masing-masing
telahdiimplementasikan ke dalam
programMedia Elektrika, vol. 3 No. z, Desember 2010
komponen-komponen yang
telah terprogram diintegrasikan kedalam kelas utama, barulah proses pengujiannya dapatdi I akukan Proses penguj i annya
dilakukan dengan membuka,
scripr tersebut padaJAVA NetBean IDE
6 7,kemudian dilakukan debug file
unruk mengetahui apakahscript java
tersebut sudahbenar atau masih ada
kesalahan[ 16]
Selain itu, untuk
pengujian
sistemsecara keseluruhan ada 6
skenariopengujian. Tujuannya adalah
untuk menguji apakah modul di atas
dapat berjalan dan sesuai dengan
rancangan.I
.
SkenarioI "inisialisasi
awal,,2.
Skenano2 "ACC
su,itchin{,3.
Skenario3
"Pengemudimengendalikan kecepatan via
ACC"
4.
Skenario4 "ACC
mengendalikanMobil"
5.
Skenario 5 "hubungan pengemudi dan ACC".6.
skenario 6 "ReaksiACc jika
sensor rusak"lssN 1g7g-7 451,
5.3 cara pengujian dan konfigurasi pengujian
Pengujian sistern
dirakukandengan cara mengaplikasikan
danmenj
alankan program pada
sebuahkomputer. Konfigurasi hardwqre
yang digunakan adalah sebuah komputer yang diharapkan dapatmewakili
dan penyusun mengharapkan denganmodel
sepertiini wakru pengujian tidak terlalu lama
dantanpa mengurangi kuaritas
pengujian.Konfigurasi yang digunakan
dalampengujian adalah: pclr-aptop
dengansistem operasi
windows )(P
professional denganJAVA
NetBeansIDE
6 7+JDK 5.0 dan minimum prosessorIntel
pentiumtrL
kapasitas harddisk Z0GB,
danRAM
128
MB
5.4
llasil
danAnalisa pengujian
Hasil
dan analisa pengujian dapatdilihat
dalam tabel-tabel berikutini
:Perancangan sistem Automatic cruise ...
45
tssN 1979-745r Media Elektrika, Vol. 3 N a.2, Desember 2OlA
Tabel
1 Hasil pengujian untuk proses insialisasi RESUME, PLUS, MINUS, SET,OFF
No NANTA
PROSES
SKENARIO
PENG UJIAN YANG DI}+APAPKAN H.A,.sIL
L R ES U
'\AE
ekan tornbol RESUME
>siste rn
rne ngaktlf kan ACC
rrrerr.renuhi
>CAN rrrenerlrna kode 5M dari panel kontrol
> CAN rnenglrirnkan kode pesan 6O1 peri ngatan visual (ACC-oN)
2 PLUS tekan tornbol
PLTJS
>kecepatan yanB di ke he ndakl bertarnbah (v+1O)
rnernenuhi
>CAN rrrenerirna kode 5O1 dari panel kontrol
3 w,ll N us tekan tornbol
IVII N US
>kecepatan yanB dikehendaki
bertarnbah {v- 10) rnernenuhi
>CAN trrenerlrna kode 502 dari panel kontrol
4 SET te kan tornbol
SE-T
>tetapkan kecepatan sebagal kecepatan yang dlkehendakl
rnernenuhi
>CAN tr.lenerirna kode 503 dari panel kontrol
5 OFF tekan tornbol
OFF
>slstern
rrrre nonaktlfkan ACC
rnernen uhi
>CAN rnenerlrna kode 5O5 dari panel kontrol
>CAN rnengl rl rnkan kode 6O1 untuk rnenglnforrnasl kan status ACC-OFF
dalam program.
Berikut
debugfile
untuk Penguj ian komponen dilakukandebug, untuk
mengetahuicara nren- kesalahan
Eh Ei lbl !n/t* t$rtr Rdllr *rr niilt Dd. rtl lrnli Xt*ri tF$
i
Effi
$Ie,S F
i i+;.*.,..,-_:ffiT ts
FB.S-
Gambar 12 Hasil
Pada Gambar 12 menunjukan
hasilpengujian komponen dengan
caramelakukan debug, dan hasilnya
100%debug tes komponen
catatan walffu total untuk mendebug
adalah 0,375 detik.Berikut rincian wakhl
untuk komponen-komponen yangdiuji
:Media Elektrika, vol. 3 No. z, Desember 2010
Selain
itu, untuk
pengujian sistem secarakeseluruhan ada G skenario
pengujian.Tujuannya adalah
untuk menguji
apakahmodul diatas dapat berjalan dan
sesuaidengan rancangan. Berikut
skenariopengujiannya adalah :
l. skenario pertama "inisialisasi awal, skenario ini merupakan
pengujiantahap
pengenalantampilan
awal,
padasaat ACC akan digunakan.
DengantssN 1979-7 451
Tabel 2 hasil pengujian komponen
rnengacu sequence
diagrarn
3.6.l,
padaproses "insialisasi
awil" , kedua
pedal(akselerasi dan rem)
dilepaskan,jarak
denganmobil di
depanbelum
diterima.Kecepatan
mobil
sama dengan 0km{&ffi,
kecepatanACc
yang dikehendaki belumditentukan. Dengan
parameter tersebut,rnaka output sistern di atas
akan ditampilkan olehJAvAb
sebagaiberikut
:Jenis test komponen Status Lamanya proses (detik|
AccCoreModule passe d 0,015
speedsensorlAL passe d 0,015
RadarlAL passe d
0
PedallAL passe d 0
ControlPanellAL p asse d 0
MotorAktuatorlAL passe d
0
RS232IAL p asse d 0
CAN BusHALDrive r passed 0,015
RS232HALDrive r passe d 0
l.t i
t 'r-^'_ r
r---1 i.*lt:..j
,-3---l
ffi
ilrocr*r*3'lr*
m
ra----' f * ".- -;; :: ^-;:G;=ffi m:t
': :
E-ffiEffiJ ---1--
IGI** *
rrrdtrxtre
Gambar 13
Perancangan Sistem Automatic Cruise ....,...
krffhrarir*ffi ff&ot-_*:X-=
fi:
h"F.'1
j
Ei It;
frcf
r*,
H j[i.
l? .
'$.
l$:Setting
Inisiasi
ACC47
a
II
rssN 1979-745L
Output gambar
l3 di
atas menj elaskanbahwa insialisasi awal
tamPilanrancangan progam ACC,
dengankondisi ACC belum diaktifkan,
pedal akselerasidan
pedal rem berada pada posisi dilepaskan.2.Skenario kedua'oAcc-switching"
Skenario
ini
merupakan Pengujianbagaimana respon software
terhadappengaturan
$eitching
(penukaran)kondisi status ACC, rne\gacu
Pada)
sequence diagram 3
.4.1 I )
Media Elektrika, Vol. 3 N
a.2,
Desember 2010Pada proses "ACC-switchinB", skenarionya adalah kedua
pedal(akselerasi dan
rem)
dilepaskan,jarak
denganmobil
didepan belum diterima.Kecepatan mobil sama dengan
0km{&ffi., kecepatan ACC
yangdikehendaki belum
ditentukan.Pengemudi mengaktifkan
ACCdengan menekan tombol
RESUME pada panel kontrol . Dengan parametertersebut, maka output sistem
diatas akanditampilkan
olehJAV,\
sebagai berikut:ilffii
Hrocr-lh
tg;
@.rl---+-
tr. !.: .!r'{rtar':- r.l.rri:
ffi!.H ffi
Eelrtr lttfiicc.rr*f-*.-*:l
li, '*.11, ll, /|:
*l*-lIIS]-:j
IiDi --
t{
*"*d,k'[l [i,
I
Sr[i.
ril iG
[ffi
Gambar 14 ACC Switching
3.
Slcnario ketiga "Pengemudi Mengendalikan
Kecepatanmelalui ACC"
Skenario
ini
merupakan Pengujianbagaimana respon software
terhadapmengendalikan
ACC, mengacu
pada sequence diagram 3 .4.2Pada proses ini,
skenarionya adalahpedal akselerasi ditekan
sampaikecepatan mobil menunjukan
80Media Elektrika, Vol. 3 No. 2, Desember 2010
yang dikehendaki ditetapkan
80 krn/jam Pengemudi
telahmengahifkan ACC
DenganOutput gambar l5
memperlihatkanbahwa
pengemudi memberikan perintah PLUS, untuk menambah kecep atan mobil( v +10 k*/jam), dan
memberikanperintah SET untuk
menetapkankecepatan ACC.
4. Skenario keempat ,.ACC
Mengendalikan Mobil"
Skenario ini merupakan
pengujianbagaimana respon softrvare
terhadapmobil ketika diberi perintah oleh
ACC,mobil
menerjemahkan pesanACC
untuk.9.s *. 7i+?iffi.ii,!il!zt:. r6i$f'gl#;ni;*t*7i:i:iiti:y.;*;:et:rit ;*:;*,r:*r:?rt;Fdgj E
i..,t*i i*-1iiri-L':r Ii li' i ll,fr :
t-l{*i li u
i I r.od.eo.rd-
li . ,,.*r"o*o li ,
.Er#li
,''&c.cr d*E rm.rm ii l!
.{-}..._-*-_-**- irl ' !i '
.*-_{!/E-
ir*"ffi]
D,-itl;It.Ett3t3.-r
rtb*rlo.i Brmn roralrrsia:rrourrrd, ffi_-",-ll- --._ l rss:o i- , -^- s\-*_.-_,-]
sD€c.tsuarfi W_.g:__--:
Gambar 15 Pengemudi Mengeset Kecepatan 80 Km l1am
lssN 1979-7 451
parameter diatas,
maka output
sistemdiatas akan ditampilkan oleh JAVA,
sebagai berikut
:mendeteksi jarak, dan
mendeteksikecepatan
mobil
mengacu pada sequencediagrarn
3 .4.1.4. Pada proses
ini,skenarionya adalah pedal
akselerasiditekan sampai kecepatan
mobilmenunjukan 100 k*4am, jarak
denganmobil didepan dalam jarak
aman.kecepatan ACc yang
dikehendakiditetapkan 90
kmdam
pengemudimengaktifkan ACC. Kemudian
pedal akselerasi dilepaskan. Dengan parameter diatas,maka output
sistemdi
atas akan ditampilkan olehJAVA'
sebagai berikut:Perancangan Sistem Automatic Cruise ... 49
-
II
tssN 1979-7451"
Output ini
menggambarkanbahwa pengemudi
memberikanperintah PLUS, uotuk
menambahkecepatan
mobil ( v
+10km/jam),
danmemberikan perintah SET
untukmenetapkan kecePatan
ACC.Kemudian Pedal akselerasi dilepaskan
5. Skenario kelima "Interrelasi
Pengemudi danACC"
Skenario
ini
meruPakan Pengujian bagaimanarespon software
terhadaphubungan ACC sesuai
Perintahpengemudi untuk
mengendalikanmobil, mengacu pada
sequencediagram
4.4.1.4 Pada Proses ini, skenarionya adalah pedal
akselerasiditekan sampai kecePatan
mobilMedia Elektrika, Vol. 3 No. 2, Desember 2010
Trr* padra O
Gambar 16 ACC Mengendalikan
Mobil
pada 90 KmlJamoleh
pengemudi,yang
teryadi adalah kecepatan kendaraan akan tetap sesuaikecepatan yang dikehendaki
padaACC.
Dengan katalain ACC
rnenj aga kecepatanmeskipun pedal
akselerasidilepaskan Hal ini sesuai
dengansi stem
misi
perancangan.menunjukan 100 km/jam,
jarak
denganmobil didepan dalarn jarak
aman.kecepatan ACC yang
dikehendakiditetapkan 100 km/jam. Akan
tetapipengemudi menambah
kecepatanhingga pedal
akselerasi menunjukkanposisi
120 km/jam. Dengan parametertersebut, maka output sistem
diatas akanditampilkan
olehJAVA'
sebagai berikut.rF*e,
-
IIII
rssN 7979-7451 Media Elektrika, Vol. 3 N o.2, Desember 2010
Ii lt lr'"1*ro illl Ji
lf,
II(a
rnidrffi"-ii{'-- -"*-j
h f,t
it ti ii
&r'**. ii
irii il)l
s
Aa!*.i "' "-.- "{ --,- '
I
Garnbar 18 Reaksi ACC Jika Sensor Rusak
Output progam di
atasmenggambarkan
ketika
terjadi
sensorrusak atau sensor tidak
menerimasinyal informasi
jarak,
kecePatanmobil akan dikendalikan
olehpengemudi
dengan
mengacukecepatan terakhir yang
ditentukanpengemudi
. kemudian ACC
akanmemberikan
sinyal
peringatan berupa peringatanvisual
dengan pesan ACCOFF(ERR) Dengan
kemungkinan terjadinya kondisi ini, sistem
telahdirancang agar mobil daPat
terusberoperasi melanjutkan
perj alanansesuai perintah Pengemudi.
5.5
Analisa Manfaat
Metode DeveloPment Process
Of
Embedded System(DePES)
meruPakanmetode 'baru
yang menyajikan
suatuproses
pengembangansistem
berbasissistem
embedded.Dimana
keunggulandari metode
ini
yaitu dalam proses semua tahapan yang dikerjakanmemiliki
sebuahpola yang terstruktur rapi dan
j elas.DePES ini
memfokuskan terhadap pola pengemban gan berbasis komponen untuksistem embedded
Il4].
Kompleksitasdalam pembuatan sistem
embedded,seperti halnya
pembuatanyang
dibuatdalam skalg besar, dan
membutuhkantingkat ketelitian untuk
meminimalisasi kesalahan-kesalahan dal am si stem,memicu lahirnya metode DePES
ini.Mudah-mudahan diharapkan
denganmetode ini, daPat
membantumempercepat
dalam siklus
perencanaansoftware (sofiv)are llfe cycle)
[ I ],mengelola
dan mendefinisikan perrnasalahan dalam tiap bingkai masalah@roblem frames), menjelaskan
secaraterperinci prinsip-prinsip
prosespengembangan
berikut
.a.
Menentukan seluruh aktivitas utama52 Muhammad lman Santoso
Media Elektrika, vol. 3 No. 2, Desember 2010
Menggunakan sumber daya, dengan batasan tertentu, untuk menghasilkan produk awal dan produk
akhir
Tersusun dari beber apa sub proses
Setiap aktivitas mempunyai kriteria
masukan dan keluaranAkti
vitas
di organisasikan
secara terafurf.
Mempunyai panduan yang menjelaskan tujuang Aturan validasi dipakai pada
tiapahivitas,
sumbe rdaya dan produk.6. KESTMPULAN
Telah dilakukan
perancangansistem software tertanam
(embeddedrystem) dengan menggunakan
metodeDePES (Development process of
Embedded system) untuk studi
kasusAutontqtic Cruise Control
(ACC).Aktivitas
perancangansistem
berjalan denganbaik. Tiap
tahapandari
prosespengembangan benar-benar
dilakukandengan teliti dan sesuai
prosedur,divalidasi
sertadikaji
sesuai requirement danmisi
perancangan sistem.Dari hasil pengujian,
dapatdisimpulkan bahwa
fungsi-fungsisoftware be.jalan dengan baik,
sesuaiinput dan output yang
diinginkan.Fungsi-fungsi ini meliputi
fungsiRES(A[E, PL(JS, MINUS, SET,
danOFF Pengujian sistem
secaratssN L979_7 451
fungsi tersebut kedalam
skenario-skenario berikut:
I Inisialisasi awal;
rnenghasilkanoutput tampilan utama
progr&ffi,dengan kondisi status ACc
belumaktif,, nilai akselerasi dan
nilai pengeremanyang diharapkan
tidakada.
2. ACC
s+,itching; rnenghasilkan ouputtampilan utama program,
denganmengindikasikan perubahan
statusACC. Status ACC OI\i,
sistemdiahifkan, nilai
akselerasidan
nilai pengeremanyang diharapkan
tidak ada.3.
Pengemudi kecep atanmengendalikan
melalui ACC;
menghasilkan output
simulasiprogram, dengan status
ACCdiaktifkan, pengemudi
menetapkankecepatan
Acc, nilai
akselerasi yangdiharapkan normal, dengan
nilai pengeremantidak
ada.ACC mengendalikan
mobil;menghasilkan ouput
simulasiprogram, dengan kondisi
pedal akselerasi dilepaskan,nilai
akselerasiyang diharapkan norrnal dan nilai
pengeremantidak
ada.4. lnterrelasi ACC dan
pengemudi;menghasilkan output
simulasiprogroffi, yang
mengindikasikanperintah pengemudi lebih
prioritasb
c.
d
e.
tssN 1979-7
4st
akselerasi yang diharaPkan
120km/jam dan nilai
pengereman tidak ada5. Reaksi ACC jika sensor
rusak;menghasilkan outPut
simulasiprogram
yang menunjukankegagalan penerimaan
sinYalinformasi jarak., ACC
akanmemberikan sinyal
Peringatanberupa peringatan
visual
denganpesan ACC OFF (ERR)
DAFTAR PUSTAIi{
tl] M,
Heisel andH,
Dennis,"A Model-
Based Development Process
-forEmbedded System"
[Jniversit"at Duisburg-Essen, Fachbereich Ingeni eurwi ssenschaften,Institut f'ur Medientechnik und
Software-Engt neering, Germ&ny, 2005
L21
www
legalitas org, tentang"
Peraturan pemerintah
rePublikIndonesia llomor 14 tahun
1993Tentang
Kendaraan
danpengemudi ", Jakarta, 1993 .
t3] H, Kazi,T, A., Stanton, N,
A.,Harrison, D.
"The
interactiort betweendrivers conceptual
modelsof automatic-cnise -conffol
andlevel of trust in the
systen,".
2004.Brunel University, Design
and Systems Engineering.t4] Pressm&n, Roger S.,
SoftworeEnggirrcering: A
Practitionerss4
I IMedia Elektrika, Vol. 3 No. 2, Desember 2010
Approach (sixth
ed), McGraw-Hill, Newyork,
200 It5l
Laurent Doldi: UML 20
IllustratedTMSO, 2003. http://www
tmso- syQteqsgltU
t6l M Jeckle, C Rupp, J Hahn,
BZengler.,
S
Queins:UML2
glasklar.Hans er, 2004.
17]
B Aldrich.,
"Usirtg model
coverageanaly.sis tct improve the
conlrols developmettt process,"AIAA
20Azt8]
GornM., Hassan.,
Desigtrirtg('oncurrenl, Dislributed, And
Real-Time Applications Wth fniL,
Addi son-Wesley, Newyork., 200 I
t9] Jacobson,Iv&r.., Boosch,
Grady.,Rumbaugh, James., The Unified
Sofuqre Development
Process,(uNrt[- series ed) Addison
Wesley,I 999
[ 0] unified Modeling
tanguageSpecificatiolt, Object
Management Group, ww"w.omg.org, 1999 .I I 1
] Architecture
and Design:Unified
Modeling l-anguage (UML),
[http'llwww.cetus-
I i nks. org/oo_uml . html
l
[2] Darwiyanti, Sri.,Wahono,
SatriaRomi,. Pengantar
UML,www.ilmukomputer.com
I
l3] Suprapti, Iswanti,
"PerancanganMula Sistem lnformasi
Penerimaan SiswaBaru Online
DenganUnified
Muhammad lman Santoso
Media Elektrika, vol. 3 No. 2, Desember 2010 lssN 1979-7451.
Modelling
Language (LIN4L)",thesis Enbeddetl
Systems Developmertt, magister,ITB, Bandung,ZO}4 Master thesis, Duisburg
Essen,U41 Maritta Heisel, prof., Dr.,
Universitat German."Development Process (DepES)
For tl6]
Siallagan,Embedded Systems" Departement
of
Sariadin.,,,pemogranwtr
Jm,a,computer science software Dasardasar pengenala,
tlanEngineering. Duisburg Essen pemahanwn, Andi,
yogyakarta,Univeritat Germany.2005
Z0Og[ 5] Hatebur, Denis, "A Pqttern and
Component-Based Process .for