• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Ulang Produk Os Table Dengan Menggunakan Metode Antropometri

N/A
N/A
3ID09@Seiliniaritama Uzarni Putri

Academic year: 2024

Membagikan "Perancangan Ulang Produk Os Table Dengan Menggunakan Metode Antropometri"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Ulang Produk Os Table Dengan Menggunakan Metode Antropometri

Redesign of Os Table Product Using Anthropometry Method

1.Tri Widodo, 2.Ismail Ferdiansyah, 3. Adi Prasetyo

1,2,3. Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Tangerang

1tiga_wd@yahoo.co.id

ABSTRACT

The table is a furniture that has a basic surface and legs as a buffer that varies in shape and function.

The design of this product is intentionally dedicated to the needs of a table that has a large capacity to store food, drinks, and even other tools. But the dimensions of the OS Table is currently felt not to provide comfort to its users. Therefore, the idea arose to redesign the multifunctional table design (OS Table) to create comfort for its users. This research was conducted using the Anthropometry method. Based on the results of data processing that has been done by collecting anthropometric data, namely Popliteal Height (Tpo), Elbow Length to Hands (Pst), Sitting Elbow Height (Tsd), Coverage of Hands Forward (Jtd) and Length of Hand Range (Prt), then it can be concluded the results of the OS Table redesign by using the 5th percentile for the smallest and the 95th percentile for the largest resulting in the dimensions of the maximum length of the table is 150 cm and the minimum length of the table is 118 cm, the width of the table is 69 cm while the height of the table is 69 cm. This multifunctional table (OS Table) has been redesigned to achieve an ergonomic dimension, thus providing comfort for the user.

Keywords: Tables , OS Table, Anthropometry, Ergonomics, Product Design

ABSTRAK

Meja adalah sebuah furniture yang memiliki permukaan dasar dan kaki-kaki sebagai penyangga yang bentuk dan fungsinya bermacam-macam. Rancang bangun produk ini memang sengaja di khususkan untuk kebutuhan meja yang mempunyai kapasitas dengan jumlah besar guna untuk menyimpan makanan, minuman, dan bahkan alat-alat lain. Namun dimensi OS Table sekarang ini dirasakan belum memberikan kenyamanan kepada penggunanya. Oleh karena itu, muncul ide untuk melakukan perancangan ulang desain meja multifungsi (OS Table) untuk menciptakan kenyamanan untuk penggunanya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Antropometri.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan dengan mengumpulkan data antropometri yaitu, Tinggi Popliteal (Tpo), Panjang Siku ke Tangan (Pst), Tinggi Siku Duduk (Tsd), Jangkauan Tangan ke Depan (Jtd) dan Panjang Rentang Tangan (Prt), maka dapat disimpulkan hasil dari perancangan ulang OS Table dengan menggunakan persentil 5 untuk yang terkecil dan persentil 95 untuk yang terbesar menhasilkan dimensi panjang maksimum meja adalah 150 cm dan panjang minimum meja adalah 118 cm, lebar meja adalah 69 cm sedangkan tinggi meja 69 cm. Meja multifungsi (OS Table) ini di desain ulang untuk mencapai dimensi yang ergonomis, sehingga memberikan kenyamanan untuk pengguna.

Kata kunci : Meja , OS Table, Antropometri, Ergonomi, Desain Produk

(2)

58 P-ISSN: 2502-4582 E-ISSN: 2580-3794

1. Pendahuluan

Perkembangan produk dalam dunia industri akan semakin dibutuhkan untuk menuju Indonesia sebagai negara maju. Produk merupakan titik awal dan titik akhir kesuksesan dalam industri manufaktur. Oleh karena itu, kesuksesan dalam persaingan industri tersebut akan ditentukan oleh keberhasilan mengembangkan produk sesuai dengan keinginan dan harapan konsumen.

Rancang bangun produk ini awalnya di khususkan untuk kebutuhan meja yang mempunyai kapasitas dengan jumlah besar guna untuk menyimpan makanan, minuman, dan bahkan alat-alat lain. Masalah yang dihadapi saat ini adalah tidak ergonomisnya produk OS Table saat ini dikarenakan pada saat merancang dan mendesain produk ini lebih mengedepankan desain dan fungsi tambahan tanpa mempertimbangkan pola tubuh pengguna sehingga para pengguna merasakan ketidaknyamanan saat menggunakan produk ini. Hal ini terbukti pada Gambar 1 dibawah ini:

Gambar 1 Produk awal OS Table Tampak Belakang (Sumber : Fatind Team’s 2017)

Masalah yang terlihat pada gambar adalah tinggi meja sama dengan tinggi rata-rata siku kaki pengguna menyebabkan seringnya terbentur dengan meja sehingga menimbulkan rasa sakit oleh pengguna. Maka dari itu meja multifungsi yang dirancang sedemikan rupa akan memberikan nilai tambah jika dimensi meja tersebut membuat rasa nyaman oleh pengguna. Desain ulang produk OS Table dibuat berdasarkan data antropometri dan ergonomi sehingga pengguna selain merasa nyaman dan dapat digunakan sehari-hari. jenis ruang tamu.

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk merancang ulang OS Table agar sesuai dengan konsep Ergonomi adalah Pendekatan Antropometri.

2. Metodologi Penelitian 2.1 Teknik Analisis Data

Dengan adanya hasil pengumpulan data, kemudian selanjutnya dilakukan analisis desain rancangan meja multifungsi yang ergonomis dengan menggunakan pendekatan antropometri. Analisis ini dilakukan agar diperoleh rancangan yang sesuai dalam pembuatan desain prototipe meja multifungsi yang ergonomis tersebut yang menjadi teknik analisa pada tulisan ini yaitu:

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan software SPPS 20. Dalam pengujian dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Z, adapun prosedur pengujian adalah sebagai berikut:

a) Jenis Data : Data Tunggal

Disebut data tunggal karena banyaknya data ditaksir tidak akan melebihi 30 data sehingga tidak perlu menggunakan tabel distribusi frekuensi.

b) Sifat Data : Data Interval

Data Interval adalah data yang termasuk kelompok data kuantitatif, dimana berupa

(3)

angka-angka yang didalamnya dapat dilakukan operasi matematika serta urutan antara satu data dengan data lainnya mempunyai rentang yang sama

c) Hipotesis

H0 = Data berdistribusi normal H1 = Data tidak berdistribusi normal d) Statistik uji : Uji Kolmogorov-Smirnov Z e) α = 0,05

f) Daerah kritis : H0 ditolak jika Sig. < α 2. Uji Keseragaman Data

Uji keseragaman data merupakan salah satu uji yang dilakukan pada data yang berfungsi untuk memperkecil varian yang ada dengan cara membuang data ekstrim.

Sebelum melakukan uji keseragaman data maka terlebih dahulu dihitung mean dan standar deviasi untuk mengetahui batas kendali atas dan batas kendali bawah. Menurut Barnes (1980), rumus yang digunakan dalam uji ini adalah:

x =𝑋1 + 𝑋2 + 𝑋3 … + 𝑋𝑛 𝑁

𝑆𝐷 = √𝛴 (𝑋𝑖 − 𝑋)2 𝑁 − 1 BKA = x + 3 × SD BKB = x - 3 × SD Dengan :

SD : Standar Deviasi x : Mean Data

BKA : Batas Kendali Atas BKB : Batas Kendali Bawah 3. Uji Kecukupan Data

Uji kecukupan data berfungsi untuk mengetahui apakah data hasil pengamatan dapat dianggap mencukupi. Dalam menetapkan berapa jumlah data yang seharusnya dibutuhkan, terlebih dahulu ditentukan dengan ketelitian (s) yang menunjukkan penyimpangan maksimum hasil penelitian, dan tingkat kepercayaan (k) yang menunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan ketelitian data antropometri (Barnes, 1980), berikut rumus uji kecukupan data:

𝑁2= ⌊𝑘/𝑠√𝑁𝛴𝑥2− (𝛴𝑥)2

𝛴𝑥 ⌋

2

Dengan :

k : Tingkat Kepercayaan s : Derajat Keyakinan (5%)

N : Jumlah Data Pengamatan Sebenarnya N’ : Jumlah Data Secara Teoritis

4. Perhitungan Persentil

Pada penentua dimensi pada rancangan dibutuhkan beberapa persamaan berdasarkan pendekatan antopometri. Hal ini berkaitan dengan penentuan penggunaan persentil 5 dan persentil 95 (Panero, 2003). Penggunaan persentil dalam perhitungan

(4)

60 P-ISSN: 2502-4582 E-ISSN: 2580-3794 disesuaikan denga kategorinya. Dimensi ruang menggunakan persentil besar sedangkan dimensi jangkauan menggunakan persentil kecil (Purnomo, 2013).

Untuk menggunakan persentil 5 dan persentil 95 menggunakan rumus sebagai berikut:

Persentil 5 : x - 1,645 SD Persentil 95 : x + 1,645 SD Dengan :

SD : Standar Deviasi x : Mean Data 2.2 Langkah-Langkah Penelitian

Gambar 3.1 Langkah-Langkah penelitian

(5)

1. Studi Literatur

Studi literatur didapatkan dari jurnal penelitian dan buku-buku yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

2. Studi Lapangan

Studi lapangan dilakukan melalui pengukuran langsung oleh peneliti yang respondennya adalah mahasiswa Fakultas Teknik Prodi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang dengan melakukan pengukuran tubuh mahasiswa sebanyak 30 responden.

3. Identifikasi Masalah

Peneliti menemukan permasalahan tentang tidak standarnya dimensi meja multifungsi sehingga menimbulkan meja tidak ergonomis.

4. Perumusan Masalah

Tahapan selanjutnya adalah merumuskan masalah yang ada pada produk meja multifungsi.

5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang desain meja multifungsi yang lebih efisien dan ergonomis yang sesuai kebutuhan rumah tangga baik dari aspek fungsi dan kenyamanan dan untuk menciptakan produk yang berkualitas, inovatif dan mempermudah aktifitas masyarakat dalam rumah tangga.

6. Tahap Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan untuk penelitian ini nantinya akan diolah dengan menggunakan metode yang telah dipilih. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder, antara lain:

a. wawancara

b. Pengukuran Langsung c. Jurnal dan Buku Pustaka 7. Tahap Pengolahan Data

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang didapat, maka selanjutnya dilakukan pengolahan data terhadap data tersebut, dengan melakukan beberpaa pengujian data, sebagai berikut: Uji normalitas data

a. Uji keseragaman data b. Uji Kecukupan data c. Perhitungan persentil

8. Menentukan Dimensi Rancangan Produk Setelah Perbaikan

Setelah tahap pengolahan data dengan melakukan uji normalitas data, uji keseragamn data, uji keucukupan data dan perhitungan persentil, maka dapat ditentukan dimensi untuk perancangan produk.

9. Analisa Hasil dan Pembahasan

Pada tahap ini berisi analisa dan pembahasan berdasarkan hasil pengolahan data Antropometri.

10. Kesimpuan dan Saran

Merupakan rangkuman berdasarkan hasil analisa pemecahan masalah yang kemudian memberikan solusi yang efektif sehingga akan tercipta desain produk meja multifungsi yang sesuai dengan kebutuhan pemilik.

3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Pengumpulan Data 1. Data Ukuran OS Table Awal

Setelah melakukan pengukuran terhadap tubuh responden, kemudian dilakukan analisa ukuran atau dimensi OS Table yang dipakai saat ini. Hal ini untuk membandingkan antara OS Table dimensi aktual dengan hasil perancangan dimensi yang baru. Adapaun hasil analisa ukuran atau dimensi OS Table aktual dapat diihat pada tabel 4.1.

(6)

62 P-ISSN: 2502-4582 E-ISSN: 2580-3794 Tabel 4.1 Dimensi Awal OS Table

Nama

Produk Dimensi Ukur

Ukuran Awal (Cm)

OS Table

Tinggi Meja 45 Panjang

Maksimum Meja

100 Panjang

Minimum Meja

62 Lebar Meja 50 (Sumber : Fatind Team’s 2017)

2. Pengumpulan Data Antropometri

Tabel 4.2 Data Pengukuran Tubuh Responden

(Sumber : Hasil Pengukuran Data Antropometri)

(7)

Keterangan:

Tpo : Tinggi Popliteal

Pst : Panjang Siku Ke Tangan Tsd : Tinggi Siku Duduk

Jtd : Jangkuan Tangan Kedepan (dari ujung bahu ke ujung jari tengah) Prt : Panjang Rentang Tangan (Panjang Rentangan Tangan Kiri-Kekanan) 3. Klasifikasi Tujuan

Gambar 4.1 Klasifikasi Pohon Tujuan

Tahap ini menggunakna metode objective tree (Pohon tujuan) yang menjelaskan perancangan. Pohon tujuan merupakan suatu diagram yang menunjukan bahwa tujuan pada tingkat rendah merupakan arti pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

4. Tahap Penentuan Fungsi

Dalam tahap ini digunakan analisa fungsi. Tahap awal dari analisa fungsi adalah menentukan funsgi dari produk secara luas dan kemudian melakukan penyempitan.

Dengan daftar fungsi yang penting dari produk dapat diketahui aspek-aspek yang perlu di masukan untuk suatu desain.

Gambar 4.2 Analisa Fungsi Produk OS Table

(8)

64 P-ISSN: 2502-4582 E-ISSN: 2580-3794

5. Tahap Penyesuaian Kebutuhan

Dari analisa fungsi diatas dilakukan identifikasi mengenai kreiteria yang mungkin untuk mencapai setiap fungsi yang penting. Daftar ini menyajikan kriteria untuk sub solusi yang apabila dikombinasikan dapat membentuk solusi dari keseluruhan rancangan.

Tabel 4.3 Kriteria Desain OS Table

3.2 Pengolahan Data 1. Uji Normalitas Data

Dalam uji normalitas data antropometri ini tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95

% dan α = 0,05. Kemudian data tersebut diuji menggunakan software SPSS 20.

a. Jenis Data : Data Tunggal b. Sifat Data : Data Interval c. Uji Hipotesis

H0 = Data antropometri berdistribusi normal H1 = Data antropometri tidak berdistribusi normal d. Uji statistik dengan Uji Kolmogrov-Smirnov

Jika Sig. > α, maka H0 diterima Jika Sig. < α, maka H1 ditolak

e. Berikut tabel hasil pengujian data menggunakan software SPSS 20.

Tabel 4.4 Uji Normalitas Data

(Sumber : Hasil Pengolahan Data Dengan Software SPSS 20)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Tpo Pst Tsd Jtd Prt

N 30 30 30 30 30

Normal Parametersa,b

Mean 47.4000 40.4333 21.9667 77.2667 166.8667 Std. Deviation 2.06113 5.15072 2.07586 4.84898 10.30143 Most Extreme

Differences

Absolute .156 .119 .143 .136 .119

Positive .119 .105 .143 .136 .105

Negative -.156 -.119 -.105 -.079 -.119

Kolmogorov-Smirnov Z .857 .655 .781 .747 .655

Asymp. Sig. (2-tailed) .455 .785 .575 .632 .785

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

(9)

Dari hasil pengolahan data antropometri sebanyak 30 responden, maka diperoleh nilai signifikan yaitu, 0,455 untuk Tpo, 0,785 untuk Ppo, 0,575 untuk Tsd, 0,632 untuk Jtd dan 0,785 untuk Prt.

2. Uji Keseragaman Data Uji Keseragaman Data Tpo a. Rata-Rata

x=∑ni=1Xi n

x = 46+49+⋯+4230 x = 144230 x = 47,4 𝑐𝑚 b. Standar Deviasi SD = √∑(𝑋𝑖 − x) 2

𝑛 − 1

SD = √(46 − 47,4)2+ (49 − 47,4)2+ ⋯ + (42 − 47,4)2 30 − 1

SD = √123,20 29 SD = 2,06

c. BKA dan BKB BKA = x + (3 × SD) = 47,4 + (3 × 2,06) = 53,58

BKB = x - (3 × SD) = 47,4 - (3 × 2,06) = 41,22

Gambar 4..3 Grafik Uji Keseragaman Data Tinggi Popliteal (Tpo) (Sumber : Hasil Pengolahan Data Dengan Ms. Excel 2016)

(10)

66 P-ISSN: 2502-4582 E-ISSN: 2580-3794

Tabel 4.5 Uji Keseragaman Data

(Sumber : Hasil Pengolahan Data) 3. Uji Kecukupan Data

Uji Kecukupan Data Tpo

Berdasarkan hasil uji keseragaman data maka dapat dilakukan uji kecukupan data.

Pada pengujian kecukupan data untuk tingkat kepercayaan dipilih 95 % dan tingkat ketelitian (α) yaitu 5 %, maka:

Tingkat kepercayaan = 95 % s = Derajat Ketelitian = 5 % = 0,05 maka nilai k = 1,96 ≈ 2

Adapun perhitungan data teoritis dapat dihitung sebagai berikut:

𝑁= ⌊𝑘/𝑠√𝑁Σ𝑥2− (Σ𝑥)2

Σ𝑥 ⌋

2

𝑁= ⌊2/0,05√30 × [(46)2+ (49)2+ ⋯ + (42)2] − [(46 + 49 + ⋯ + 42)2]

46 + 49 + ⋯ + 42 ⌋

2

𝑁= ⌊40√30 × 67.526 − 2.022.084

1422 ⌋

2

𝑁= ⌊40√2.025.780 − 2.022.084

1422 ⌋

2

𝑁= ⌊40√3.696 1422 ⌋

2

𝑁= ⌊40 × 60,79 1422 ⌋

2

𝑁= 2,92 N’ = 3 Data

Tabel 4.6 Hasil Uji Kecukupan Data

(Sumber : Hasil Pengolahan Data Antropometri)

No. Data Ukuran Simbol N N’ Keterangan

1. Tinggi Popliteal Tpo 30 3 Cukup

2. Panjang Siku ke-Tangan Ppo 30 25 Cukup

3. Tinggi Siku Duduk Tsd 30 14 Cukup

4. Jangkauan Tangan ke-Depan Jtd 30 6 Cukup 5. Panjang Rentang Tangan Prt 30 6 Cukup

(11)

4. Perhitungan Persentil Perhitungan Persentil Tpo P5 = x - (1,645 × SD)

= 47,40 – (1,645 × 2,06)

= 44,01 cm P50 = x

= 47,40 cm P95 = x + (1,645 × SD)

= 47,40 + (1,645 × 2,06)

= 50,79 cm

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Persentil

(Sumber : Hasil Pengolahan Data)

4.3 Analisa dan Pembahasan 1. Penyusunan Konsep Perancangan

Penyusunan konsep perancangan dilakukan dengan mengacu pada data studi pendahuluan yang diperoleh. Data studi pendahuluan ini menunjukkan fakta yang terjadi di tempat penelitian dan memberikan informasi tentang apa yang diinginkan pengguna meja multifungsi. Penyusunan konsep perancangan konsep dilakukan dengan cara menjabarkan keiinginan pengguna meja multifungsi menjadi kebutuhan perancangan yang dilanjutkan dengan pengembangan ide perancangan sesuai dengan kebutuhan yang telah dibuat sebelumnya.

a. Penjabaran konsep perancangan (Need)

Penjabaran kebutuhan dibuat untuk memperjelas batasan-batasan masalah dalam pembuatan konsep perancangan dan mempermudah tahapan penyelesaian yang harus dilakukan sehingga produk yang dirancang sesuai dengan tujuan.

b. Pembangkitan gagasan dalam perancangan (Idea)

Berdasarkan penjabaran kebutuhan, peneliti melihat adanya peluang untuk mengantisipasi tmbulnya keluhan pengguna dan untuk meminimalkan timbulnyha sikap paksa dengan merancang ulang desain OS Table. Peneliti berusaha memperjelas pembangkitan ide perancangan.

2. Perhitungan Spesifikasi Rancangan a. Perhitungan Dimensi

• Tinggi Meja

Tinggi Meja = Tpo P50 + Tsd P50 = 47,40 + 21,97 = 69,37

= 69 cm (Pembulatan)

• Panjang Meja

Panjang Meja Min. = Prt P5 - Pst P95 = 149,93–48,90 cm

= 101,03 cm

= 101 cm (Pembulatan)

Panjang Meja Maks. = Prt P5 = 149,92 cm = 150 cm

(12)

68 P-ISSN: 2502-4582 E-ISSN: 2580-3794

• Lebar Meja

Lebar meja = Jtd P5 = 69,29 = 69 cm

• Panjang dan Tinggi Laci

Panjang laci = 40 cm × 2 buah = 80 cm Tinggi laci = 15 cm

Tinggi laci dari permukaan = 69-15 = 54 cm

Tabel 4.8 Dimensi OS Table Hasil Pengukuran Antropometri

(Sumber : Hasil Pengolahan Data Persentil) b. Gambar Perancangan Desain OS Table

Rancangan OS Table dibuat berdasarkan dimensi yang telah ditentukan dari pengukuran antropometri dengan perhitungan persentil. Pembuatan gambar rancangan desain OS Table dilakukan dengan menggunakan AutoCad 2016. Satuan pengukuran menggunakan centimeter (cm).

Gambar 4.4 Desain OS Table Tampak Depan (Sumber : Blueprint Desain OS Table)

Gambar 4.4 Desain OS Table Tampak Samping Panjang Min.

(Sumber : Blueprint Desain OS Table)

Nama Produk Dimensi Ukur Ukuran Perbaikan (Cm)

OS Table

Tinggi Meja 69

Panjang Meja Minimum 101 Panjang Meja Maksimum 150

Lebar Meja 69

Panjang Laci 80

Tinggi Laci 15

(13)

Gambar 4.5 Desain OS Table Tampak Samping Panjang Maks.

(Sumber : Blueprint Desain OS Table)

Gambar 4.6 OS Table Panjang Min 3D (Sumber : Blueprint Desain OS Table)

Gambar 4.7 OS Table Panjang Maks.

(Sumber : Blueprint Desain OS Table) 3. Analisis Hasil dan Pembahasan Penelitian

a. Dimensi OS Table

Dimensi OS Table setelah dilakukan perbaikan perancangan (re-desgin) tentunya lebih ergonomis yang membuat pengguna akan merasa aman dan nyaman karena dirancang dengan memperhatikan data antropometri dari pengguna yang bersangkutan, dibandingakn dengan kondisi awal OS Table yang tidak ergonomis dan tidak nyaman ketika digunakan.

b. Posisi Kenyamanan Pengguna

Ditinjau dari tingkat kenyamanan pengguna OS Table dengan adanya perbaikan perancangan OS Table, posisi pengguna yang awalnya posisi lutut yang terbentur dengan laci sehingga menyulitkan ketika akan membuka laci dan tinggi meja tidak standar tentunya tidak terjadi lagi lutut terbentur dengan laci dan memudahkan

(14)

70 P-ISSN: 2502-4582 E-ISSN: 2580-3794 ketika membuka laci dikarenakan tinggi meja sudah dirancangan dengan pengukuran persentil antropometri.

4. Kelebihan dan Kekurangan Desain OS Table Setelah Perbaikan a. Kelebihan pada perancangan ulang produk OS Table ini adalah:

• Rancangan Desain OS Table yang baru sudah sesuai dengan data antropometri yang diambil penenliti ambil di tempat penelitian yang menandakan bahwa rancangan OS Table yang baru sudah ergonomis.

• Tidak banyak merubah fungsi dari OS Table karena adanya perubahan desain dimensi

• Ditambahkannya 1 laci tambahan karena mengikuti perubahan dimensi panjang OS Table.

b. Kekurangan pada perancangan ulang produk OS Table ini adalah:

• Dibutuhkan penelitian lebih lanjut yaitu pembuatan sample OS Table untuk mengetahui apakah desain yang dirancang sudah sesuai dengan tubuh para pengguna.

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan pengamatan, pengukuran antropometri dimensi tubuh, perhitungan, pengujian lapangan dan analisa keseluruhan, maka dapat ambil kesimpulan yang berkaitan dengan perancangan OS Table yang ergonomis adalah sebagai berikut:

1. Data antropometri yang digunakan untuk merancang perancangan OS Table yang ergonomis adalah Tpo, Pst, Tsd, Jtd dan Prt. Besar ukuran antropometri tubuh responden setelah pengolahan data dengan menggunakan persentil 5, persentil 50 dan persentil 95 yang digunakan untuk merancang ulang OS Table maka didapatkan dimensi perancangannya yaitu: Tinggi meja 69 cm, Panjang meja minimum 118 cm, Panjang meja maksimum 150 cm, Lebar meja 69 cm, Panjang laci seluruhnya 80 cm (terdapat dua buah laci), dan Besar tinggi laci 15 cm.

2. Hal ini yang harus diperhatikan selama penentuan desain OS Table ergonomis adalah dimensi OS Table, dimana dimensinya harus sudah sesuai dengan data yang didapat.

Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah detail OS Table tersebut. Desain OS Table tersebut harus memeiliki detail-detail yang membantu para pengguna dalam menggunakan OS Table dengan memperhatikan poin-poin tersebut, maka desain OS Table yang ergonomis adalah seperti rancangan desain OS Table yang baru.

5.2 Saran

Saran yang penulis berikan adalah:

1. Diperlukan sampling yang lebih banyak agar OS Table ini bisa digunakan dalam bidang apapun

2. Dapat dilakukan penelitian selanjutnya untuk membuat rancangan OS Table yang sudah dilengkapi fasilitas pembantu lainnya.

3. Penelitian ini hanya sebatas penggambaran dan menghasilkan rancangan ulang (re- desain) OS Table sebagai meja yang multifungsi, diharapkan adanya penelitian lebih lanjut untuk pembuatan prototype meja dari hasil rancangan yang baru agar hasil penelitian dapat diujikan di Universitas Muhammadiyah Tangerang.

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, N. & Rahim, A. (2017). Perancangan Desain Sajadah Dengan Pendekatan Ergonomi. Jurnal Teknik Ibnu Sina , Vol. 2, No. 2, Hal. 91-99

Chuan, T.K., Hartono, M., & Kumar, N. (2010). Anthropometry of the Singaporean and Indonesian populations. International Journal of Industrial Ergonomics, 40, 757- 766.

(15)

Hanson, L., Sperling, L., Gard, G., Ipsen, S. & Vergara, C. O. (2008). Swedish Anthropometrics For Product And Work Place Design. Applied Ergonomics, Vol. 40, Hal. 797-806.

Harahap, P., Huda, Listiani N. & Pujangkoro, Sugih A. (2013) Analisis Ergonomi Redesain Meja Dan Kursi Siswa Sekolah Dasar. E-Jurnal Teknik Industri FT USU, Vol. 3, No. 2, Hal 38-44.

Hermanto, Sinambela S. & Irvan M. (2017). Usulan Rancangan Ukuran Pada Meja Dan Kursi Lipat Belajar Yang Ergonomis Untuk Rumah Petak Di Jakarta. Jurnal IKRAITH Teknologi, Vol. 1 No. 2 Hal. 9-15.

Hernawati S. T. & Ramdani R. (2019). Desain Kursi Santai Multifungsi Ergonomis Dengan Menggunakan Pendekatan Antropometri. Journal Industrial Manufacturing, Vol 4, No. 1, Hal. 45-54.

Ismaila, S. O., Musa, A. I., Adejuyigbe, S. B. & Akinyemi, O. D. (2013). Anthropometric Design Of Furniture For Use In Tertiary Institutions In Abeokuta, Southwestern Nigeria. Engineering Review. Vol. 33, Hal. 179-192.

Ismaila, S. O., Akanabi, O. G., Oderinu, S. O., Anyanwu B. U., & Alamu, K. O. (2015).

Design Of Ergonomically Compliants Desks And Chairs For Primary Pupil In Ibadan Nigeria. Journal Engineering Science and Technology. Vol. 10, No.1, Hal. 35-46.

Kristanto, A. & Saputra D. A. (2011). Perancangan Meja Dan Kursi Kerja Yang Ergonomis Pada Stasiun Kerja Pemotongan Sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 2 Hal. 78-87.

Nurmianto, Eko. 1996. Ergonomi, Konsep Dasar Dan Aplikasinya. Surabaya : Guna Widya.

Pardede, D. M., Matondang, A. R. & Huda, L. N. (2013). Analisis Ergonomi Desain Kursi Kerja Karyawan Di PT. YYY. E-Jurnal Teknik Industri FT USU. Vol. 8, No. 2, Hal. 14-18.

Rizani, N. C. & Satria A. (2011). Perancangan Dan Pengembangan Tas Backpack Ergonomis Dan Multifungsi. Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340, Hal. 92- 103.

Robinette K. M. (2013). Anthropometry For Product Design, Handbook of Human Factors and Ergonomics.

Santoso, Gempur, 2013. Ergonomi Terapan, Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher

Sokhibi A. (2017). Perancangan Kursi Ergonomis Untuk Memperbaiki Posisi Kerja Pada Proses Packaging Jenang Kudus. Jurnal Rekayasa Sistem Industri, Vol. 3 No. 1, Hal. 61-72.

Widodo, Imam Djati. 2003. Perencanaan dan Pengembangan Produk. Yogyakarta : UII Press Indonesia.

Widodo T. & Sasmita H. (2016). Perancangan Kursi Kerja Berdasarkan Prinsip-Prinsip Ergonomi Pada Bagian Pengemasan Di Pt. Propan Raya ICC Tangerang. Journal Industrial Manufacturing, Vol. 1 No. 2.

Wignjosoebroto, Sritono. (2006). Ergonomi Studi Gerak dan Waktu, Surabaya Guna Widya

Yuliarty P., Permana T. & Pratama A. (2008). Pengembangan Desain Produk Papan Tulis Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD). Jurnal Ilmiah PASTI, Vol.

VI, Hal 1-13.

Konsultan Statistik - Uji Normalitas Dengan Kolmogrov Smirnov – Sabtu, 21 September 2019 - http://www.konsultanstatistik.com/2009/03/uji-normalitas-dengan- kolmogorov.html

Referensi

Dokumen terkait