• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN TENTANG KUALITAS ASET PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

N/A
N/A
Abdul Muin Akmal Padang

Academic year: 2024

Membagikan "PERATURAN TENTANG KUALITAS ASET PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

Dalam hal terjadi kondisi yang mengakibatkan Nasabah tidak mampu membayar pokok dan/atau margin/bagi hasil/bunga sesuai perjanjian pembiayaan dengan BPRS, Otoritas Jasa Keuangan berwenang menurunkan Peringkat Aset Produktif Peruntukan tersebut. oleh BPRS sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat (1).

POJK.03/2019 TENTANG

UMUM

PASAL DEMI PASAL

Mengingat kedua Pembiayaan tersebut digunakan untuk membiayai 1 (satu) Nasabah yang sama, maka kualitas Aset Produktif yang ditetapkan oleh BPRS “EQ” atas Pembiayaan yang ditawarkan kepada Nasabah “Aldo” mengikuti Kualitas Aset Produktif yang paling rendah masing-masing dibawah standar. . Mengingat kedua pembiayaan tersebut digunakan untuk membiayai proyek yang sama dan sumber pembayaran kewajiban pembiayaan berasal dari proyek yang sama, maka kualitas Aset Produktif yang ditetapkan oleh BPRS “EQ” atas pembiayaan yang diberikan kepada Nasabah “Sasmi” dan Nasabah "Sulis". BPRS “EQ” dan BPRS “CB” mempunyai perjanjian pembiayaan bersama (sindikasi) untuk memberikan fasilitas pembiayaan kepada nasabah “Ardhy”.

Ardhy, baik oleh BPRS “EQ” maupun oleh BPRS “CB”, sama-sama sesuai dengan kualitas aset produktif yang lebih rendah yaitu kurang lancar. “Pelanggan” berarti Pelanggan yang wajib melakukan upaya pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Pada tanggal 20 September 2023, BPRS “YP” memberikan fasilitas pembiayaan kepada nasabah “Nia” dengan agunan berupa tanah yang dibebani hak tanggungan senilai Rp. tiga ratus tujuh puluh lima juta rupiah).

Apabila setelah 2 (dua) tahun yaitu setelah tanggal 19 September 2026, pembiayaan macet nasabah “Nia” belum teratasi, maka nilai agunan yang dijadikan faktor pengurang PPAP khusus adalah sebesar 50% (lima puluh persen) dari Rp300.000. juta rupiah) yang setara dengan Rp seratus lima puluh juta rupiah). Apabila setelah 4 (empat) tahun yaitu setelah tanggal 19 September 2028 permasalahan pembiayaan nasabah “Nia” tersebut di atas masih belum terselesaikan, maka nilai agunan tersebut tidak dapat diperhitungkan sebagai faktor pengurang dalam pembentukan PPAP. Pada tanggal 20 September 2020, BPRS “YP” memberikan fasilitas pembiayaan kepada nasabah “Nia” dengan agunan berupa kendaraan bermotor yang dibebani wali amanat sebesar Rp seratus juta rupiah).

Apabila setelah 2 (dua) tahun yaitu setelah tanggal 19 September 2024 permasalahan pembiayaan klien “Nia” belum terselesaikan, maka nilai agunan tersebut tidak dapat diperhitungkan sebagai faktor pengurang dalam pembentukan PPAP. Namun Nasabah “Fauzan” mengalami kesulitan pembayaran modal dan/atau margin sehingga kualitas Pembiayaan ditetapkan rugi dan dilakukan restrukturisasi oleh BPRS “AP” mengingat masih mempunyai prospek usaha yang baik dan dianggap mampu memenuhi kewajibannya setelah Pembiayaan direstrukturisasi. Namun nasabah “Meli” mengalami kesulitan pembayaran modal dan/atau margin sehingga kualitas pembiayaan ditetapkan merugi dan dilakukan restrukturisasi oleh BPRS “NTP” mengingat masih mempunyai prospek usaha yang baik. dan dianggap mampu memenuhi kewajibannya setelah pembiayaan direstrukturisasi.

Namun Nasabah “Arman” mengalami kesulitan pembayaran modal dan/atau margin sehingga kualitas Pembiayaan ditetapkan rugi dan dilakukan restrukturisasi oleh BPRS “EQ” mengingat masih mempunyai prospek usaha yang baik dan dianggap mampu memenuhi kewajibannya setelah Pembiayaan direstrukturisasi. Namun Nasabah “Aldo” mengalami kesulitan pembayaran modal dan/atau margin sehingga kualitas Pembiayaan ditetapkan merugi dan dilakukan restrukturisasi oleh BPRS “YP” mengingat masih mempunyai prospek usaha yang baik dan dinilai mampu. mampu memenuhi kewajibannya setelah Pembiayaan direstrukturisasi. Pada tanggal 20 September 2021, BPRS “EQ” mengambil alih agunan yang diserahkan oleh Nasabah, batas waktu pelunasan AYDA adalah tanggal 19 September 2022.

Pada tanggal 20 September 2021, BPRS “NS” mengambil alih agunan berupa tanah yang diserahkan nasabah dengan nilai realisasi bersih sebesar Rp seratus juta (seratus juta rupiah). Pada tanggal 20 September 2021, BPRS "RW" mengambil alih asuransi berupa kendaraan bermotor yang diserahkan nasabah dengan nilai realisasi bersih sebesar Rp seratus juta (seratus juta rupiah).

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

FUNGSI DAN TUJUAN KEBIJAKAN PEMBIAYAAN BPRS 1. Fungsi

KEBIJAKAN POKOK DALAM PEMBIAYAAN 1. Prinsip Kehati-hatian dalam Pembiayaan

Nasabah kelompok dan/atau nasabah besar dengan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai batas maksimal penyaluran dana Bank Rakyat Syariah; BPRS membentuk Finance Committee (FC), khusus bagi BPRS yang membiayai nasabah terkait BPRS, nasabah kelompok dan/atau nasabah besar dan nasabah berisiko tinggi. KP bertugas membantu Direksi dalam mengevaluasi dan/atau memutuskan permintaan pendanaan sesuai dengan jumlah dan jenis pendanaan yang ditetapkan oleh Direksi.

Persetujuan pemberian pembiayaan tidak boleh didasarkan hanya pada proses permohonan 1 (satu) transaksi atau 1 (satu) rekening pembiayaan dari pemohon, namun harus berdasarkan penilaian menyeluruh terhadap seluruh fasilitas pembiayaan yang telah dilakukan. tersedia atau akan disediakan. disampaikan secara bersamaan kepada pemohon pendanaan yang dituju atau yang dituju yang dikenal dengan konsep rasio total pemohon pendanaan. Yang dimaksud dengan pemohon pendanaan adalah seluruh perseorangan, perusahaan, dan/atau pihak-pihak yang terkait dengan pemohon pendanaan yang telah menerima fasilitas pendanaan atau akan disediakan dalam waktu yang bersamaan. Setiap permohonan pembiayaan yang memenuhi persyaratan harus dianalisis secara tertulis dengan memperhatikan: .. a) bentuk, format dan analisis pembiayaan menurut besaran dan jenis pembiayaan;

Jenis dokumen pembiayaan yang perlu didokumentasikan disesuaikan dengan pembiayaan yang diberikan, antara lain dokumen permohonan pembiayaan, dokumen analisis pembiayaan, perjanjian pembiayaan, dan dokumen pencairan pembiayaan. Segala pembiayaan yang diberikan oleh BPRS harus dicatat dan dicatat dengan benar, lengkap dan akurat serta memuat semua informasi yang diperlukan. Hal ini harus tercermin dalam sistem pengendalian internal BPRS terhadap Pembiayaan, yang bagaimanapun juga meliputi organisasi dan pengelolaan Pembiayaan, KPB dan tata cara Pembiayaan, serta sistem informasi.

Fungsi audit internal adalah memantau kinerja sistem pengendalian internal dan memastikan bahwa pelaksanaan pembiayaan telah dilaksanakan dengan benar dan sesuai dengan KPB serta memenuhi ruang lingkup prinsip-prinsip pengawasan pembiayaan, disertai dengan tindakan perbaikan atau usulan. . .

TRANSPARANSI

Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan/atau margin paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal jatuh tempo angsuran dan pembiayaan belum jatuh tempo. terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau margin lebih dari 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal jatuh tempo angsuran, tetapi tidak lebih dari 90 (sembilan puluh) hari sejak tanggal jatuh tempo angsuran; terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau margin lebih dari 90 (sembilan puluh) hari sejak tanggal jatuh tempo, tetapi tidak lebih dari 180 (seratus delapan puluh) hari sejak tanggal jatuh tempo; atau.

Pembiayaan jatuh tempo pembayarannya dalam jangka waktu lebih dari 15 (lima belas) hari, tetapi tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari. terdapat keterlambatan angsuran pokok dan/atau margin lebih dari 180 (seratus delapan puluh) hari sejak tanggal jatuh tempo angsuran, tetapi tidak lebih dari 360 (tiga ratus enam puluh) hari sejak tanggal jatuh tempo angsuran; atau Pembiayaan jatuh tempo pembayarannya dalam jangka waktu lebih dari 30 (tiga puluh) hari, tetapi tidak lebih dari 60 (enam puluh) hari.

terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau margin lebih dari 360 (tiga ratus enam puluh) hari sejak tanggal jatuh tempo angsuran; Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau margin paling lama 15 (lima belas) hari sejak tanggal jatuh tempo angsuran dan pembiayaan belum jatuh tempo. terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau margin lebih dari 15 (lima belas) hari sejak tanggal selesainya angsuran, tetapi tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal selesainya angsuran; atau.

terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau margin lebih dari 180 (seratus delapan puluh) hari sejak tanggal jatuh tempo angsuran; Terdapat tunggakan pembayaran sewa paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal jatuh tempo pembayaran. terdapat tunggakan pembayaran sewa lebih dari 90 (sembilan puluh) hari sejak tanggal jatuh tempo pembayaran sewa tetapi tidak lebih dari 180 (seratus delapan puluh) hari sejak tanggal jatuh tempo pembayaran sewa;

terdapat kelewatan pembayaran sewa lebih dari 180 (seratus lapan puluh) hari dari tarikh jatuh tempo pembayaran sewa, tetapi tidak lebih dari 360 (tiga ratus enam puluh) hari dari tarikh jatuh tempo pembayaran sewa; atau Kelewatan pembayaran sewa adalah maksimum 15 (lima belas) hari dari tarikh akhir pembayaran. terdapat kelewatan pembayaran sewa lebih dari 15 (lima belas) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran sewa, tetapi tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran sewa; atau

terdapat tunggakan sewa lebih dari 90 (sembilan puluh) hari sejak tanggal jatuh tempo pembayaran sewa tetapi tidak lebih dari 180 (seratus delapan puluh) hari sejak tanggal jatuh tempo pembayaran sewa; atau. terdapat tunggakan sewa lebih dari 180 (seratus delapan puluh) hari sejak tanggal jatuh tempo pembayaran sewa;

Referensi

Dokumen terkait

Perbankan syariah di Indonesia telah menunjukkan perkembangan yang cukup pesat khususnya dalam bentuk Bank Umum Syariah dan (BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Prosedur Pendirian BPRS Berdasarkan bentuk hukum BPRS, maka BPRS adalah badan hukum perseroan terbatas yang mendirikan dengan mengacu pada UUPT yang secara umum

Selain itu dalam prosedur pembiayaan yang dilakukan BPRS Kota Bandar Lampung nasabah mengajukan permohonan dengan mengisi formulir yang telah diselesaikan

Efektivitas pemberlakuan pendaftaran jaminan fidusia secara online terhadap pembiayaan bank syariah di BPRS Artha Amanah Ummat Kabupaten Semarang belum sepenuhnya

Pada tahap ini calon nasabah mengajukan permohonan pembiayaan untuk usaha mikro secara tertulis kepada pihak BPRS Harta Insan Karimah. Permohonan fasilitas

(3) Proses pemberian putusan pembiayaan terdiri dari: (a) prakarsa dan permohonan pembiayaan merupakan permohonan pembiayaan yang diajukan oleh nasabah/calon nasabah secara

Prosedur Pendirian BPRS Berdasarkan bentuk hukum BPRS, maka BPRS adalah badan hukum perseroan terbatas yang mendirikan dengan mengacu pada UUPT yang secara umum

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS Adam Bengkulu dalam meningkatkan Customer Delight maka yang dilakukan pihak BPRS adalah karyawan harus memberikan yang terbaik kepada nasabah