• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/ KEPALA BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF

N/A
N/A
Anna Maria Tyala Pradipta

Academic year: 2023

Membagikan "PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/ KEPALA BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF "

Copied!
136
0
0

Teks penuh

Keputusan Presiden No. 96 Tahun 2019 tentang Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 269); Keputusan Presiden No. 97 Tahun 2019 tentang Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 270); Menetapkan : PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/KEPALA BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF TENTANG PETUNJUK TEKNIS BELANJA DANA TAMBAHAN NON FISIK KHUSUS JASA PARIWISATA.

Satuan Kerja Perangkat Daerah Pariwisata yang selanjutnya disebut SKPD Pariwisata adalah perangkat daerah pada pemerintahan daerah yang membidangi masalah pariwisata, mempunyai nomenklatur pariwisata dan bertanggung jawab atas pelaksanaan DAK non fisik untuk dana pelayanan. wisata. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang pariwisata dan tugas pemerintahan di bidang ekonomi kreatif. Kementerian adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pariwisata dan tugas pemerintahan di bidang ekonomi kreatif.

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 8 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik. Petunjuk teknis terkait peningkatan kualitas pengelolaan destinasi pariwisata dan kapasitas usaha pariwisata, serta biaya operasional non-rutin fasilitas wisata, dituangkan dalam Petunjuk Teknis sebagai dasar pelaksanaan kegiatan dana alokasi khusus non fisik. untuk dana jasa pariwisata di daerah.

PERENCANAAN

Untuk menjaga sinkronisasi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program pariwisata provinsi dan kabupaten/kota, SKPD kabupaten/kota penerima alokasi Dana Layanan Tak Berwujud DAK Pariwisata agar berkoordinasi dengan SKPD Pariwisata tingkat provinsi dan Badan Pengelola Aset Keuangan Daerah (BPKAD). ). ).

PENGGUNAAN

Penyelenggaraan peningkatan kapasitas masyarakat dan pelaku ekonomi pariwisata ini ditujukan bagi pemerintah kota dan tenaga pariwisata yang mempunyai kompetensi khusus di bidang jasa pariwisata. Pelatihan pemandu wisata alam (diving, surfing, lifeguard), rafting, trekking, ecotourism, geotourism, caving dan paralayang); Pelatihan Digitalisasi: Branding, Pemasaran dan Penjualan di Desa Wisata, Akomodasi/Hostel, Kuliner, Souvenir, Fotografi.

Dukungan operasional non-rutin fasilitas wisata Tourist Information Center (TIC) dilakukan untuk mewujudkan pusat informasi wisata yang dapat memberikan pelayanan informasi wisata yang berkualitas berbasis teknologi informasi, sehingga dapat memenuhi kebutuhan wisatawan secara valid. , informasi yang akurat dan nyaman. informasi yang dapat diakses. Dukungan operasional non-rutin fasilitas pariwisata diberikan kepada Tourism Information Center (TIC) yang dibangun melalui DAK Fisik Pariwisata.

PELAKSANAAN

PENYELENGGARAAN KEGIATAN DAK NONFISIK DANA PELAYANAN KEPARIWISATAAN

Pelatihan Keselamatan dan Keamanan pada Destinasi/Daya Tarik Wisata berlangsung minimal 16 jam pelatihan dalam 2 (dua) hari, dimana satu jam pelatihan adalah 45 menit. e.

PEMBIAYAAN

Pelatihan dapat dilakukan secara bertahap/gelombang sebagai upaya menghindari kerumunan dan menjaga jarak antar peserta selama pelatihan. Pendanaan dukungan operasional non-rutin fasilitas pariwisata untuk TIC (Tourism Information Center) meliputi: (1) Pembangunan TIS (Tourist Information System); (2) Pembuatan konten promosi multimedia (media cetak, media elektronik/digital, media sosial di TIC dan (3) pembuatan peta wisata. Pembiayaan dukungan operasional non-rutin layanan informasi wisata disesuaikan dengan standar biaya masing-masing daerah. .

DAK Nonfisik Dana Pelayanan Pariwisata bukan merupakan dana utama pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia pariwisata di daerah, sehingga SKPD Pariwisata diharapkan tetap mengalokasikan dana pendamping melalui APBD untuk mendukung pelaksanaan kegiatan yang dibiayai oleh Dana Pelayanan Pariwisata Non-fisik. -Dana Hibah Khusus Fisik Dana Pelayanan Pariwisata.

PENYALURAN

Monitoring dan Evaluasi Dana Pelayanan Pariwisata Non Fisik DAK merupakan kegiatan untuk memastikan pelaksanaan pelaksanaan Dana Pelayanan Pariwisata Non Fisik DAK di daerah penerima manfaat dapat terlaksana sesuai peruntukannya. Monitoring dan Evaluasi bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan DAK Dana Pelayanan Pariwisata Non Fisik dan solusi penyelesaian permasalahan tersebut, sehingga kegagalan pelaksanaan dapat dihindari sesegera mungkin. Pemantauan dan evaluasi dilakukan oleh Kementerian dan SKPD Pariwisata sebagai pelaksana dan penanggung jawab pelaksanaan kegiatan DAK Dana Pelayanan Pariwisata Nonfisik di provinsi dan kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. .

Hasil monitoring dan evaluasi menjadi dasar pertimbangan dalam usulan pengalokasian dana DAK nonfisik untuk jasa pariwisata pada tahun berikutnya. Sebagai alat pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi, pelaporan mempunyai peranan penting dalam memberikan informasi perkembangan fasilitas pariwisata melalui Dana Pelayanan Pariwisata Nonfisik DAK yang dilaksanakan daerah pada periode tertentu. Selain itu, pelaporan dimaksudkan sebagai fungsi kontrol dalam mengoptimalkan efektivitas kerja sama di daerah penerima anggaran DAK Dana Pelayanan Pariwisata Nonfisik dari tahun ke tahun.

Laporan ini merupakan laporan yang disusun oleh Kepala SKPD provinsi dan kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pariwisata, selaku penerima dana DAK non fisik jasa pariwisata sebagai penanggung jawab anggaran, yang meliputi pelaksanaan kegiatan. dan pengelolaan dana nonfisik DAK bidang jasa pariwisata. Bentuk laporan semester pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan DAK Dana Pelayanan Pariwisata Non Fisik disampaikan dalam bentuk kertas dan elektronik dengan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan. Laporan ini merupakan laporan akhir tahun pelaksanaan kegiatan DAK Dana Pelayanan Pariwisata Non Fisik setelah akhir tahun anggaran melalui DAK Non Fisik Bidang Pariwisata selama 1 (satu) tahun, yang disampaikan oleh provinsi dan kabupaten. SKPD/SKPD kota penerima Dana DAK Pelayanan Pariwisata Non Fisik kepada Gubernur dan bupati/walikota, dan tembusannya disampaikan kepada menteri dengan alamat no.

Format laporan akhir pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan Dana Pelayanan Pariwisata Non Fisik DAK disampaikan dalam bentuk hard copy dan soft copy dengan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan. Masukkan jumlah sasaran (perencanaan) penerima manfaat untuk setiap jenis kegiatan pariwisata. Diisi unit penerima manfaat sasaran (perencanaan) untuk setiap jenis kegiatan pariwisata. Masukkan jumlah pagu untuk setiap jenis kegiatan berdasarkan hibah pada tahun yang bersangkutan. Masukkan jumlah target (yang dilaksanakan sampai dengan dan termasuk periode pelaporan) penerima manfaat untuk setiap jenis Kegiatan Pelayanan Pariwisata.

Masukkan unit sasaran (yang dilaksanakan sampai dengan dan termasuk periode pelaporan) penerima manfaat untuk setiap jenis Kegiatan Pelayanan Pariwisata. Masukkan jumlah aktual penggunaan Dana Pelayanan Pariwisata untuk setiap jenis kegiatan sampai dengan dan termasuk periode pelaporan. Masukkan persentase output yang merupakan perbandingan antara realisasi penggunaan Dana Pelayanan Pariwisata per setiap jenis kegiatan sampai dengan periode pelaporan (kolom 8) dengan pagu alokasi (kolom 5).

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

In this paper we explore early IS research using stories and story fragments, reveal what we learn from observing how researchers in other disciplines use storytelling, and adopt the