• Tidak ada hasil yang ditemukan

DRAFT PERATURAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA TENTANG STANDAR MINIMAL KETERSEDIAAN LOGISTIK DAN PERALATAN

N/A
N/A
labureke betta

Academic year: 2023

Membagikan "DRAFT PERATURAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA TENTANG STANDAR MINIMAL KETERSEDIAAN LOGISTIK DAN PERALATAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

DRAFT PERATURAN

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA TENTANG

STANDAR MINIMAL KETERSEDIAAN LOGISTIK DAN PERALATAN

BAB I PENDAHULUAN

Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala ini yang dimaksud dengan:

1. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

3. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis sesuai dengan peraturan yang berlaku

4. Bencana Alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi karena alam, letusan gunung berapi, angin topan, tanah longsor, banjir, banjir bandang, kekeringan, kebakaran hutan/lahan karena faktor alam, kebakaran gedung dan permukiman karena faktor alam, hama penyakit tanaman, kejadian luar biasa, dan kejadian antariksa/benda-benda angkasa

5. Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.

(2)

6. Koordinasi adalah kegiatan manajemen yang mencakup penyusunan rencana, pelaksanaan kegiatan, dan monitoring evaluasi yang dilakukan dalam bentuk pertemuan atau rapat; konsultasi; permintaan laporan, analisis dan umpan balik baik secara lisan maupun secara tertulis yang mengarah pada upaya pelaksanaan penyelenggaraan penanggulangan bencana dan penyelesaian persoalan yang dihadapi untuk mencapai tujuan pengurangan risiko bencana.

7. Logistik adalah barang untuk pemenuhan kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, papan, dan turunannya dalam rangka penanggulangan bencana.

8. Peralatan adalah segala bentuk alat yang dapat dipergunakan untuk melakukan, pencarian, penyelamatan, dan evakuasi masyarakat terdampak bencana, membantu pemenuhan kebutuhan dasar untuk pemulihan segera sarana prasarana vital.

9. Standar minimal Ketersediaan Logistik dan peralatan adalah jenis ketersediaan logistik dan peralatan yang wajib dimiliki oleh BNPB, BPBD dan Pemerintah Daerah sebagai barang persediaan yang siap dimanfaatkan untuk korban bencana.

10. Pangan adalah keperluan individu berupa bahan makanan.

11. Sandang adalah keperluan individu berupa pakaian dan perlengkapan pribadi.

12. Papan adalah keperluan individu berupa tempat tinggal.

13. Logistik Lainnya adalah keperluan individu yang tidak termasuk sandang, pangan dan papan.

14. Kategori Logistik adalah suatu pengelompokan terhadap jenis barang logistik.

15. Kategori Peralatan adalah suatu pengelompokan terhadap jenis peralatan.

16. Kendaraan bermotor Penanggulangan Bencana adalah seluruh jenis peralatan transportasi darat yang mempunyai mesin bermotor

17. Peralatan Air Penanggulangan Bencana adalah seluruh jenis peralatan, moda transportasi dan mesin untuk mendukung penanggulangan bencana di perairan 18. Alat Komunikasi Penanggulangan Bencana adalah seluruh jenis peralatan komunikasi

yang mendukung kegiatan logistik dan peralatan penanggulangan bencana

19. Hunian dan Penerangan Penanggulangan Bencana adalah seluruh jenis peralatan yang mendukung kebutuhan tempat tinggal sementara

20. Air dan Sanitasi Penanggulangan Bencana adalah seluruh jenis peralatan yang mendukung kebutuhan air dan sanitasi

(3)

21. Peralatan lainnya Penanggulangan Bencana adalah peralatan yang belum termasuk dalam kategori kendaraan bermotor, peralatan air, alat komunikasi, hunian dan penerangan, air dan sanitasi penanggulangan bencana

22.Service Level adalah persentase minimal kebutuhan yang harus dipenuhi oleh Pemerintah Daerah

23. Data pengungsi adalah data jumlah orang terdampak dan atau yang meninggalkan rumah

24. Metode Perhitungan Persediaan Logistik dan Peralatan adalah suatu cara yang digunakan berdasarkan rumus yang tersedia untuk menghitung standar minimal ketersediaan jumlah logistik dan peralatan

BAB II RUANG LINGKUP

Pasal 2 Ruang lingkup peraturan ini, meliputi:

a. Prinsip dasar, kebijakan dan strategi standar minimal ketersediaan logistik dan peralatan b. Kategori logistik dan peralatan

c. Parameter perhitungan standar minimal ketersediaan logistik dan peralatan bagi BNPB, BPBD dan Pemerintah Daerah

d. Kewajiban Pemerintah Daerah e. Pemantauan dan Evaluasi;

BAB III

MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 3

MAKSUD

Memberikan panduan bagi BNPB, BPBD dan Pemerintah Daerah dalam menetapkan standar minimal ketersediaan logistik dan peralatan minimal pada masa kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Pasal 4 TUJUAN

a. Memastikan ketersediaan logistik dan peralatan minimal yang wajib dipenuhi oleh BNPB, BPBD dan Pemerintah Daerah secara mandiri dan/atau bersama-sama

(4)

pemangku kepentingan dalam bidang logistik dan peralatan penanggulangan bencana.

b. Meningkatkan kesiapsiagaan dan memperlancar pengerahan logistik dan peralatan pada saat kejadian bencana.

BAB IV

PRINSIP DASAR, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI Pasal 5

Prinsip dasar standar minimal ketersediaan logistik dan peralatan:

a. Menggunakan standar yang berlaku dan telah ditetapkan oleh BNPB, BPBD dan pemerintah sesuai kaidah logistik dan peralatan secara umum.

b. Menyusun standar minimal ketersediaan logistik dan peralatan yang diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan korban bencana termasuk kelompok rentan.

c. Menggunakan metode perhitungan yang mudah, cepat, tepat dan akuntabel.

d. Dalam memenuhi ketersediaan minimal logistik dan peralatan sepenuhnya memanfaatkan sumber daya internal yang dimiliki dalam hal ini BNPB, BPBD dan Pemerintah Daerah.

Pasal 6

Kebijakan standar minimal ketersediaan logistik dan peralatan adalah:

a. Menetapkan standar minimal ketersediaan logistik dan peralatan sebagai bahan pengambilan keputusan.

b. Menetapkan standar minimal ketersediaan logistik dan peralatan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dasar kemanusiaan dan sesuai kebijakan pembangunan.

c. Menetapkan standar minimal ketersediaan logistik dan peralatan didasarkan pada kebutuhan kelompok rentan seperti orang berkebutuhan khusus, penyandang disabilitas, lansia, perempuan dan anak.

d. Menetapkan standar minimal ketersediaan logistik dan peralatan dilakukan melalui pemetaan sumberdaya yang ada serta mekanisme kerjasama antar pihak.

Pasal 7

(5)

Strategi standar minimal ketersediaan logistik dan peralatan adalah:

a. Diutamakan untuk memenuhi kebutuhan logistik dan peralatan dalam keadaan darurat bencana.

b. Dilaksanakan bersama-sama dengan pemangku kepentingan pada bidang penanggulangan bencana dan bidang logistik dan peralatan bencana.

c. Diselenggarakan melalui serangkaian perencanaan sampai pemantauan dan evaluasi.

d. Dilaksanakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan pengembalian hak korban bencana secara bermartabat.

BAB V

KATEGORI LOGISTIK DAN PERALATAN Pasal 8

Kategori logistik disusun berdasarkan:

a. Pangan, yang termasuk dalam kategori ini adalah makanan pokok (beras/sagu/jagung/ubi,dll), lauk-pauk, air bersih, bahan makanan pokok tambahan seperti mie, susu, kopi, teh, dan barang lain yang sejenis;

b. Sandang, yang termasuk dalam kategori ini adalah perlengkapan pribadi berupa baju, kaos dan celana anak-anak sampai dewasa lakilaki dan perempuan, sarung, kain batik panjang, kantong tidur (sleeping bag), handuk, selimut, daster, perlengkapan ibadah, perangkat lengkap pakaian dalam dan barang lain yang sejenis;

c. Papan yang termasuk dalam kategori ini adalah Tenda Gulung, Tikar,Matras dan barang lain yang sejenis; dan

d. Logistik lainnya, termasuk dalam kategori ini adalah, obat dan alat kesehatan habis pakai, kantong jenazah, peralatan dapur keluarga dan barang lain yang sejenis.

Pasal 9 Kategori peralatan disusun berdasarkan:

a. Kendaraan bermotor PB yang termasuk dalam kategori ini adalah seluruh jenis peralatan transportasi yang mempunyai mesin (mobil ambulance, mobil dapur lapangan, mobil logpal, mobil pick up, mobil rescue, mobil komando, truk serbaguna, mobil tangki air, mobil toilet, mobil water treatment, motor trail)

(6)

b. Peralatan Air yang termasuk dalam kategori ini adalah seluruh alat transportasi air dan mesin yang mendukung peralatan air (kapal cepat evakuasi, kapal cepat katamaran, perahu dolphin, perahu evakuasi, perahu karet, perahu katamaran, perahu lipat, perahu polyethylene, sea rider, speedboat, pelampung, mesin perahu)

c. Alat Komunikasi yang termasuk dalam kategori ini adalah seluruh jenis peralatan komunikasi yang mendukung kegiatan logistik dan peralatan penanggulangan bencana (handy talky, radio komunikasi wilayah, RIG, single side band (SSB)

d. Hunian dan Penerangan yang termasuk dalam kategori ini adalah seluruh jenis peralatan yang mendukung kebutuhan tempat tinggal sementara (lampu badai, lampu penerangan, lampu senter, light tower portable, senter rescue, sollar cell, tenda, velbed, genset)

e. Air dan Sanitasi yang termasuk dalam kategori ini adalah flexible tank, toilet portable, water treatment portable

f. Peralatan Khusus yang termasuk dalam kategori ini adalah trailer dapur lapangan, trailer tangki air, kamera under water rescue, chainsaw, pompa apung, pompa karhutla, pompa air

BAB VI

STANDAR MINIMAL LOGISTIK DAN PERALATAN Pasal 10

Standar Minimal logistik terdiri dari:

a. Makanan Siap Saji merupakan makanan siap santap yang tidak perlu dimasak;

b. Paket Perlengkapan Keluarga merupakan paket terkait kebutuhan keluarga, yang minimal terdiri dari sabun mandi, sikat gigi, pasta gigi, handuk, shampo, pembalut, jas hujan dan sarung;

c. Matras merupakan barang yang berfungsi sebagai alas tidur;

d. Selimut merupakan kain atau bahan yang berfungsi untuk memberikan rasa hangat;

e. Paket Sandang merupakan paket pakaian yang terdiri dari baju, celana dan pakaian dalam;

f. Terpal merupakan lembaran material besar yang kuat, fleksibel dan tahan air.

Pasal 11 Standar Minimal Peralatan terdiri dari:

(7)

a. Semua jenis bencana yang terdiri dari:

1. Velbed merupakan tempat tidur lipat yang memiliki rangka;

2. Genset merupakan mesin yang menggerakan pembangkit listrik melalui motor bakar pembakaran dalam;

3. Motor Trail merupakan alat transportasi roda dua untuk menjangkau medan bencana;

4. Tenda Pengungsi merupakan tempat untuk menampung pengungsi dan korban bencana;

5. Light Tower Portable merupakan alat penerangan dengan tiang dan memiliki beberapa lampu;

6. Mobil Rescue merupakan alat transportasi roda empat untuk menjangkau medan bencana

7. Mobil Pick Up merupakan alat transportasi roda empat yang memiliki bak terbuka;

8. Mobil Tangki Air merupakan alat transportasi roda enam yang memiliki tempat penampungan air;

9. Mobil Dapur Lapangan merupakan alat transportasi roda empat atau enam yang memiliki peralatan memasak;

10. Mobil Toilet merupakan alat transportasi roda enam yang memiliki sarana MCK (mandi cuci kakus);

11. Truk Serbaguna merupakan alat transportasi roda enam yang memiliki fungsi sebagai alat pengangkut orang dan barang.

b. Bencana gempa bumi terdiri dari:

1. Alat pemotong bermesin (beserta APD) merupakan alat pemotong bermesin yang berguna untuk memotong kayu, besi, baja, beton hingga pipa;

2. Tenda Keluarga merupakan tempat untuk menampung pengungsi satu keluarga;

c. Bencana Banjir terdiri dari:

1. Perahu Evakuasi beserta kelengkapannya (Pelampung, Dayung, Helm dll) merupakan alat transportasi air yang digunakan untuk mengevakuasi korban bencana banjir;

2. Pompa Banjir merupakan alat yang digunakan untuk melayani aliran banjir yang cukup besar;

3. Mesin Perahu merupakan motor penggerak perahu;

4. Alat Penjernih Air (water treatment portable) merupakan alat yang digunakan

(8)

untuk pengolahan air bersih yang dapat berpindah.

d. Bencana Tsunami terdiri dari:

1. Alat pemotong bermesin (beserta APD) merupakan alat pemotong bermesin yang berguna untuk memotong kayu, besi, baja, beton hingga pipa;

2. Penghancur beton merupakan alat yang digunakan untuk menghancurkan beton;

3. Alat Penjernih Air (water treatment portable) merupakan alat yang digunakan untuk pengolahan air bersih yang dapat berpindah.

e. Bencana Kebakaran hutan dan Lahan terdiri dari:

1. Pompa Pemadam beserta kelengkapannya (Nozzle, Selang, APD) merupakan alat yang digunakan untuk memadamkan api;

2. Flexible Tank merupakan alat yang digunakan untuk menampung air;

f. Bencana Tanah Longsor terdiri dari:

1. Alat pemotong bermesin (beserta APD) merupakan alat pemotong bermesin yang berguna untuk memotong kayu, besi, baja, beton hingga pipa;

2. Pompa Air merupakan alat yang digunakan untuk mengalirkan air berfungsi sebagai penyemprot lumpur dan tanah.

g. Bencana Kekeringan terdiri dari:

1. Tandon Air merupakan alat yang digunakan untuk menampung air bersih;

2. Pompa Air merupakan alat yang digunakan untuk mengalirkan air dari sumber air.

h. Bencana Puting Beliung berupa Alat pemotong bermesin (beserta APD) merupakan alat pemotong bermesin yang berguna untuk memotong kayu, besi, baja, beton hingga pipa;

i. Bencana Erupsi Gunung Api berupa Alat pelindung diri (APD) merupakan seperangkat perlengkapan pelindung diri tahan panas yang digunakan untuk petugas;

j. Bencana Pandemi berupa Alat pelindung diri (APD) merupakan seperangkat perlengkapan pelindung diri untuk penanganan medis;

k. Khusus Daerah Kepulauan berupa Speed Boat, yaitu alat transportasi air bermesin yang bergerak dengan kecepatan tinggi.

BAB VII

PARAMETER PERHITUNGAN STANDAR MINIMAL KETERSEDIAAN LOGISTIK DAN PERALATAN

Pasal 10

(9)

Standar Minimal Ketersediaan Logistik dan Peralatan ditetapkan melalui Kepala Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai berikut:

a. Kebutuhan setiap jenis logistik dan peralatan dengan menggunakan data jumlah pengungsi dan jumlah keluarga berdasarkan riwayat kejadian bencana dalam 5 tahun.

b. Kebutuhan setiap jenis peralatan yang berupa kendaraan menggunakan parameter jumlah kecamatan di Kabupaten/Kota.

c. Kabupaten/Kota menyediakan 1% service level perhitungan logistik.

d. Kabupaten/Kota menyediakan 10-20% service level perhitungan Peralatan.

e. Provinsi menyediakan minimal 5% dari jumlah perhitungan standar minimal ketersediaan logistik di seluruh kabupaten/kota

f. Provinsi menyediakan minimal 10% dari jumlah perhitungan standar minimal ketersediaan peralatan di seluruh kabupaten/kota.

g. Berdasarkan perhitungan kebutuhan setiap jenis logistik pemerintah daerah wajib memenuhi seluruh hasil perhitungan dan diperbaharui setiap 1 (satu) tahun.

h. Berdasarkan perhitungan kebutuhan setiap jenis peralatan pemerintah daerah wajib memenuhi seluruh hasil perhitungan dan diperbaharui setiap 5 (lima) tahun.

i. Rumusan perhitungan masing-masing logistik dan peralatan ada pada lampiran perban ini.

BAB VIII

KEWAJIBAN PEMERINTAH DAERAH Pasal 11

a. Pemerintah daerah wajib memenuhi standar minimal logistik dan peralatan sesuai dengan rumus perhitungan sebagaimana terlampir pada lampiran perban ini;

b. Pemerintah daerah dapat memenuhi kebutuhan logistik dan peralatan yang dibutuhkan dalam rangka penanggulangan bencana diluar standar minimal sesuai kategori pada pasal 8 dan 9.

BAB IX

PEMANTAUAN DAN EVALUASI Pasal 12

(10)

a. BNPB melaksanakan pemantauan dan evaluasi standar minimal ketersediaan logistik dan peralatan yang dilaksanakan oleh BPBD Provinsi, Kabupaten/Kota dan Pemerintah Daerah sesuai ketentuan peraturan perundang – undangan minimal satu kali dalam satu tahun.

b. BPBD Provinsi melaksanakan pemantauan dan evaluasi standar minimal ketersediaan logistik dan peralatan yang dilaksanakan oleh BPBD Kabupaten/Kota dan Pemerintah Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan minimal satu kali dalam satu tahun.

BAB VII PENUTUP

Pasal 13

Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku, Peraturan Kepala BNPB Nomor 17 Tahun 2009 tentang standar minimal peralatan penanggulangan bencana dan Peraturan Kepala BNPB Nomor 23 Tahun 2014 tentang standar minimal logistik dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 14

Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal ...

KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

(11)

Suharyanto

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Our study showed that cognitive impairment of majority of patients was complicated with psychiatric symptoms and some somatic diseases table, which have distorted the clinical features

Tata Kelola Pemerintahan Daerah dan Pelayanan Publik Berbasis Standar Pelayanan Minimal di Indonesia Studi Kasus Tata Kelola Pemerintah dalam Pelayanan Publik Berbasis Standar