• Tidak ada hasil yang ditemukan

PerPres No. 12 tahun 2021

salma raudhotul

Academic year: 2023

Membagikan "PerPres No. 12 tahun 2021"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PerPres No. 12

tahun 2021

Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2021 merupakan perubahan atas Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 16 Tahun 2018

tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Manajemen Aset

(2)

Manajemen Aset

Kelompok 4

Risti Fira Mareta

235244025

Rizka Melani

Sakhiy

Abdurrohman

Salma

Raudhotul Mahmuudah

Sky

Haidar Rasyiq Saron

235244026 235244027

235244028

235244029

Yaafi Rayhani Hammam

235244030

Zahdam Azril

Firmansyah

235244031

Zhillan

Faiz Muhammad Sugema

235244032

Kelas 1A- MA

(3)

Manajemen Aset

Definisi Pengadaan

Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan

Pengadaan Barang/Jasa oleh Kementerian

atau Lembaga atau Perangkat Daerah yang

dibiayai, oleh APBN/APBD yang prosesnya

sejak identifikasi kebutuhan, sampai dengan

serah terima hasil pekerjaan.

(4)

Manajemen Aset

Latar Belakang

Kepala LKPP menyampaikan bahwa pengadaan barang dan jasa bermaksud untuk membantu Usaha Mikro Kecil ataupun usaha- usaha baru dalam kegiatan ekonomi sehingga mereka mendapat kesempatan yang sama dan persaingan yang lebih sehat.

Dalam usaha ini usaha usaha kecil,

koperasi dan usaha produk dalam

negeri memperoleh anggran

sebesar 40% dari nilai anggaran

belanja pemerintah juga menaikkan

batasan paket pengadaan untuk

usaha mikro dan usaha kecil

menjadi Rp15 miliar atau enam kali

lipat dari nilai sebelumnya yang

hanya Rp2,5 miliar.

(5)

Ruang Lingkup

Kementerian (perangkat pemerintah)

Lembaga (organisasi non- kementerian negara)

Perangkat Daerah (unsur

pembantu Kepala Daerah atau DRPD)

Institusi Pengguna Barang/Jasa

Anggaran Belanja yang Digunakan

APBN/APBD

Pinjaman Dalam Negeri

dan/atau hibah Dalam Negeri yang diterima

Pemerintah/Pemda

Pinjaman Luar Negeri atau

hibah luar Negeri

(6)

Manajemen Aset

Contoh Kasus

Di dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, tepatnya pada Pasal 67.

Terkait dengan hal ini, Ditjen Bina Konstruksi melalui Direktorat

Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi melakukan sosialisasi

secara massif terhadap ketentuan dan tata cara pemberian

preferensi harga barang TKDN kepada para Pokja Pemilihan. Hal ini

sebagai antisipasi agar para Pokja dapat melakukan evaluasi harga

terhadap penawaran penyedia jasa yang menawarkan barang

TKDN. Apalagi, pada bulan akhir tahun anggaran 2021 ini, dimana

mulai banyak dilakukan lelang dini paket-paket pengadaan

barang/jasa yang akan dilaksanakan pada tahun 2023.

(7)

PASAL 1

Pasal 1

Pasal ini memuat tentang LKPP, SDM, DAN E-COMMERCE pengadaan barang dan jasa.

ada angka yang dihapus pada pasal ini yaitu 14,15,47.

pengelola pengadaan barang/jasa adalah pejabat fungsional yang di beri tanggung jawab.

Pasal 1 ayat 6

LKPP bertugas mengembangkan dan memutuskan kebijakan pengadaan barang batas jasa pemerintah

Layanan pengadaan secara elektronik

Pasal 1 ayat 21

(8)

7

Pasal 4-10

Menghasilkan barang dan jasa yang diukur dari aspek kualitas, kuantitas, waktu, biaya, lokasi, dan penyedia Meningkatkan penggunaan produk dalam negeri

Meningkatkan peran pada usaha mikro, usaha kecil, dan koperasi serta peran pelaku usaha nasional

Tujuan Pengadaan barang dan jasa

Menurut Pasal 8

PA KPA PPK

Pejabat Pengadaan Pokja Pemilihan

Agen Pengadaan Penyelenggara Swakelola

Penyedia

Melakukan tindakan yang mengakibatkan

pengeluaran anggaran belanja

Menetapkan

perencanaan pengadaan Menetapkan dan

mengumumkan RUP Menetapkan PPK

Menetapkan Pejabat Pengadaan

Menurut Pasal 4

Pelaku Pengadaan barang dan jasa

Menurut pasal 9

Melaksanakan

pendelegasian sesuai dengan pelimpahan dari PA

KPA berwenang

menjawab sanggah

banding peserta Tender KPA dapat menugaskan PPK untuk melaksanakan kewenangan

Tugas PA Tugas KPA

Menurut pasal 10

(9)

Pasal 10-26

Pasal 10 ayat 5

KPA pada Pengadaan Barang/Jasa yang menggunakan anggaran

belanja dari APBD, dapat merangkap sebagai PPK.s.

Pasal 11

PPK dalam pengadaan barang dan jasa jadi lebih berfokus kepada pelaksanaan yang sebelumnya lebih berfokus kepada pengawasan dan perencanaan

Pasal 15

PPK memeriksa

jasa/konstruksi yang

sedikitnya bernilai 200jt menjadi ditiadakan atau pasalnya dihapus.

Pasal 16

Ditabah ayat 5 yang isinya swakelola yg berisi tim

pelaksana dapat dibantu oleh pengelola pengadaan barang dan jasa

Pasal 19

Diubah sehingga produk dalam negeri, produk ramah lingkungan dan produk e-commerce

mendapat peluang untuk penyebutan merk

Pasal 26

Awalnya nilai hps rahasia menjadi tidak rahasia

tetapi rinciannya jadi

dirahasiakan dan ayat 4

dari pasal 26 dihapus

(10)

Pasal 27-30

Kontrak Lumsum

Kontrak Harga Satuan

Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan Kontrak Payung

Kontrak Putar Kunci

Kontak Biaya Plus lmbalan

Kontrak berdasarkan Waktu Penugasan

Menjelaskan mengenai beberapa jenis kontrak pengadaan,

seperti Menjelaskan bahwa PPK dapat menggunakan selain jenis

Kontrak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sesuai dcngan karakteristik pekerjaan yang akan dilaksanakan.

PPK dalam menetapkan jenis Kontrak harus memperhatikan prinsip efisien, efektif dan tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

Pasal 27 Pasal 27A

Bukti pembelian/pembayaran Kuitansi

Surat perintah kerja Surat perjanjian

Surat pesanan

Menjelaskan mengenai bentuk kontrak, seperti:

Pasal 28

Jaminan Penawaran

Jaminan Sanggah Banding

Jaminan dapat berupa bank garansi atau surety bond.

Bentuk Jaminan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Menjelaskan mengenai Jaminan Pengadaan Barang/Jasa, seperti:

Pasal 30

(11)

Pasal 33-50

Jaminan pelaksanaan diberlakukan untuk kontrak pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya dengan nilai paling sedikit di atas dua ratus juta rupiah.

Metode pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa antara lain: E-purchasing, pengadaan langsung, penunjukkan langsung, tender cepat, tender.

Metode evaluasi penawaran Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dilakukan dengan: Sistem Nilai, penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis atau Harga Terendah.

Metode pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi terdiri atas: seleksi, pengadaan langsung, penunjukkan langsung

Pelaksanaan pemilihan melalui Tender/Seleksi yang bertujuan untuk Seleksi Jasa Konsultansi dilakukan klarifikasi dan negosiasi terhadap penawaran teknis dan biaya setelah masa

sanggah selesai.

Pasal 33

Pasal 38

Pasal 41 Pasal 39

Pasal 50

(12)

Pasal 51

Aspek aspek yang menyebabkan prakualifikasi gagal yang dinyatakan oleh pokja pemilihan; dan tender/seleksi gagal yang dinyatakan oleh PA/KPA. Jika mengalami kegagalan dalam keduanya harus menindak lanjuti dengan melakukan prakualifikasi dan tender/seleksi ulang

Pasal 58

PPK mengesahkan barang dan jasa sebagaimana dimaksud dalam pasal 57 kepada PA/KPA

PPHP tidak lagi melakukan pemeriksaan administratif dan hasil dari pemeriksaan dituangkan dalam berita acara

1.

2.

Pasal 65

Pemberlakuan pemaketan dalam pengadaan barang/jasa yang dilakukan dengan menetapkan sebanyak-banyaknya paket untuk usaha kecil tanpa mengabaikan prinsip efisiensi, persaingan usaha yang sehat, kesatuan sistem, dan kualitas kemampuan teknis.

Pasal 66

Kewajiban Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah wajib menggunakan produk dalam negeri, termasuk rancang bangun dan perekayasaan nasional yang dicantumkan dalam RUP, spesifikasi teknis/KAK, dan Dokumen Pemilihan.

Pasal 51-66

(13)

Pasal 67-75

Pasal 67 ayat 1-4

Membahas Preferensi harga dalam pengadaan barang/jasa dengan nilai HPS paling sedikit diatas 1M dengan beberapa ketentuan dan untuk pekerja kontruksi paling tinggi 7,5% kepada badan usaha nasional.

Pasal 72 ayat 1-5

Membahas pengelolaan katalog elestronik yang terdiri dari katalog eletronik nasional, sektoral dan lokal.

Lalu, disisipkan pasal 72A yaitu

membahas tentang penggunaan toko daring

Pasal 74

membahas sumber daya

pengelola fungsi pengadaan barang/jasa, kebijakan dan

sistem pengadaan barang/jasa, pendukung ekosistem

pengadaan barang/jasa

Pasal 74A

Antara pasal 74 dan 75 disisipkan menjadi 2 pasal yaitu 74A dan 74B.

Pasal 74A membahas tentang sumber daya pengelola fungsi pengadaan

barang atau jasa.

Pasal 74B

Semua kementrian/lembaga/

pemerintah daerah wajib memiliki pengelola pengadaan barang/jasa untuk menyusun rencana aksi

pemenuhan pengadaan barang atau jasa.

Pasal 75

Mengenai UKPBJ yang memiliki tugas untuk menyelenggarakan dukungan pengadaan barang/jasa pada kementrian atau lembaga atau pemerintah daerah dan memiliki

beberapa fungsi dalam menjalankan tugasnya.

(14)

Perubahan Pasal 80-85

Memuat perbuatan dikenai sanksi dlam proses katalog, perbuatan atau tindakan Penyedia yang

dikenakan sanksi dalam proses E-purchasing berupa tidak memenuhi kewajiban dalam kontrak

pada katalog elektronik atau surat pesanan.

Pada pasal 82 memuat hukuman disiplin ringan, sedang, berat serta sanksi administrasi yang

dikenakan kepada PA KPA PPK dan pejabat yang lalai dalam kewajibannya.

Pasal 80 Pasal 82

memuat PA/KPA yang menayangkan informasi peserta pemilihan/Penyedia yang dikenakan Sanksi Daftar Hitam dalam Daftar Hitam Nasional

serta sebagai LKPP menyelenggarakan Daftar Hitam Nasional

Pasal 83

Pasal 85 memuat penyelesaian sengketa Kontrak antara PPK dan Penyedia dalam pelaksanaan Kontrak

yang dapat dilakukan melalui layanan penyelesaian sengketa Kontrak, arbitrase, Dewan Sengketa Konstruksi atau penyelesaian melalui pengadilan.

Pasal 85

(15)

Kesimpulan

Perubahan Perpres no. 12 tahun 2021 ini sangat erat kaitannya dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) oleh karena itu perubahan Perpres dilakukan guna melakukan beberapa penyesuaian terkait dengan

pengaturan penggunaan produk UMKM dan

pengaturan pengadaan jasa konstruksi.

Referensi

Dokumen terkait

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui penggunaan metode bermain peran dalam upaya

(4) Tata cara penggunaan Biaya yang diberikan kepada Puskesmas, Puskesmas Pembantu, dan Puskesmas Keliling sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini akan diatur

bahwa dalam upaya meningkatkan peran penyelenggara hiburan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah serta sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui penggunaan metode bermain peran dalam upaya

Peran program puskesmas dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang dilakukan oleh pegawai puskesmas makbon sudah baik, peran puskesmas

(1) Pemantauan air tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) dilakukan untuk mengetahui perubahan kualitas, kuantitas, dan dampak lingkungan akibat pengambilan

Semakin besar biaya lingkungan yang dikeluarkan oleh perusahaan, maka akan semakin meningkatkan kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan ROE Penelitian sejalan dengan

Ruang Lingkup Proses Pemilihan Penyedia: Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 yang mengganti Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Pasal 1 angka 36, disebutkan bahwa ETendering