• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbaikan Mikrofon dengan Metode Design for Manufacturing and Assembly (DFMA)

N/A
N/A
20-201 Koko Silalahi

Academic year: 2023

Membagikan "Perbaikan Mikrofon dengan Metode Design for Manufacturing and Assembly (DFMA)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MATA KULIAH

PERANCANGAN MANUFAKTUR RAKITAN

”Perbaikan Mikrofon dengan Metode Design for Manufacturing and Assembly (DFMA)”

Dosen: Ir. Rosnani Ginting, M.T., Ph.D., IPU, ASEAN Eng Ir. Mangara M. Tambunan, M.Sc.

Oleh

1. Koko Silalahi 200403201

2. Rizky Surya Saputra 239902034

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

2 0 2 3

1

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Mata Kuliah Perancangan Manufaktur Rakitan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam penyelesaian laporan ini, di antaranya:

1. Orang tua penulis yang telah banyak memberikan dukungan dan doa sehingga praktikan mampu menyelesaikan laporan ini.

2. Bapak Ir. Mangara M. Tambunan, M.Sc. dan Ibu Ir. Rosnani Ginting, M.T., Ph.D., IPU, ASEAN Eng. selaku dosen mata kuliah Perancangan Manufaktur Rakitan yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama proses penelitian dan pengerjaan laporan.

3. Pihak Harmonica Service yang sudah membantu peneliti dalam pengumpulan data pendukung penelitian.

4. Seluruh rekan-rekan mahasiswa kelas Perancangan Manufaktur Rakitan yang saling memberikan dukungan selama penelitian dan pengerjaan laporan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan laporan penulis di masa mendatang.

MEDAN, NOVEMBER 2023

(3)

DAFTAR ISI

BAB HALAMAN

LEMBAR JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR ISI (LANJUTAN)... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN... viii

I PENDAHULUAN ... I-1 1.1. Latar Belakang ... I-1 1.2. Perumusan Masalah... I-3 1.3. Tujuan Penelitian... I-3 1.4. Manfaat Penelitian... I-4 1.5. Batasan dan Asumsi Penelitian ... I-5 II LANDASAN TEORI ... II-1 2.1 Perancangan Produk ... II-1 2.2 Part List ... II-1 2.3 Bill of Material ... II-2 2.4 Struktur Produk ... II-4 2.5 Peta Kerja ... II-6

III METODOOGI PENELITIAN ... III-1 3.1 Jenis Penelitian………... ... III-1 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian... III-1 3.3 Objek Penelitian... III-1 3.4 Variabel Penelitian ... III-2

iii

(4)

BAB HALAMAN 3.5 Rancangan Penelitian... III-5 3.6 Metode Pengumpulan Data ... III-6 3.7 Metode Pengolahan Data ... III-5

3.7.1. Perbaikan dengan Metode Design for Manufacuring

and Assembly (DFMA)... III-5 3.7.2. Perbaikan Assembly Process Chart... III-6 3.5 Analisis Pemecahan Masalah... III-

IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ...

4.1. Pengumpulan Data ...

IV-1 IV-1

4.2.

4.1.1. Komponen Part Microphone...

4.1.2. Part List Microphone ...

4.1.3. Struktur Produk Microphone...

4.1.4. Bill of Material Microphone...

4.1.5. Assembly Process Chart Microphone ...

Pengolahan Data...

IV-1 IV-3 IV-5 IV-5 IV-7 IV-9 4.2.1. Rancangan Perbaikan Menggunakan Metode

Design for Manufacturing and Assembly

(DFMA)... IV-9 4.2.2. Perbaikan Assembly Process Chart ...

4.2.3. Efisiensi Desain dan Biaya Perakitan...

4.2.3.1. Efisiensi Desain ...

4.2.3.2. Biaya Perakitan...

IV-12 IV-13 IV-13 IV-15

V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

5.1. Analisis Perbaikan...

V-1 V-1

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

(5)

BAB HALAMAN 5.2. Analisis Struktur Produk dan Assembly Process Chart .... V-1 5.3. Analisis Perbaikan Rancangan dengan Metode Design

for Manufacturing and Assembly (DFMA)... V-2

VI KESIMPULAN DAN SARAN... VI-1 6.1. Kesimpulan ... VI-1 6.2. Saran... VI-2

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

v

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

(6)

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

3.1. Variabel Operasional Penelitain... III-3 4.1. Part List Microphone ... IV-4 4.2. Bill of Material Microphone ... IV-6 4.3. Elemen Aktivitas Perakitan Microphone ... IV-7 4.4 Waktu Kerja Elemen Perakitan Microphone ... IV-8 4.5. Eliminasi Komponen Microphone ... IV-9 4.6. Rekapitulasi Perbaikan Assembly Process Chart... IV-13 5.1. Perbandingan Proses Awal dan Perbaikan ... V-1 5.2. Rancangan Perbaikan Komponen Microphone... V-2

(7)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

1.1. Mikrofon... I-2 2.1. Part List... II-3 2.2. Single-Level Bill of Material ... II-4 2.3. Idented Bill of Material ... II-4 2.4. Summarized Bill of Material ... II-5 2.5. Struktur Produk... II-6 2.6. Product Structure Tree... II-6 3.1. Langkah-langkah Penelitian... III-4 3.2. Flowchart Perbaikan dengan Metode DFMA... III-6 3.3. Flowchart Perbaikan Assembly Process Chart ... III-7 4.1. Level 0 Microphone ... IV-1 4.2. Level 1 Microphone ... IV-1 4.3. Level 2 Microphone ... IV-2 4.4. Level 3 Microphone ... IV-2 4.5. Level 4 Microphone ... IV-3 4.6. Level 5 Microphone ... IV-3 4.7. Dimensi Rangka Badan Mic...V-11 4.8. Dimensi Rangka Dalam Mic ... IV-12

vii

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN HALAMAN

1. Struktur Produk Microphone ... L-1 2. Assembly Process Chart Micropone ... L-2 3. Rangka Badan Mic ... L-3 3. Rangka Dalam Mic ... L-4 3. Form Asistensi ... L-5

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari keberadaan peralatan elektronik, di mana alat elektronik berperan penting dalam mendukung berbagai macam kegiatan yang dilakukan manusia. Alat elektronik adalah alat yang menggunakan supply listrik sebagai energi dan mentransformasikan energi listrik tersebut menjadi energi lain.

Alat elektronik tanpa disadari sangat mudah ditemukan, seperti speaker, kipas angin, rice cooker, mikrofon, dan sebagainya. Alat elektronik tersusun atas banyak komponen penyusun berukuran besar dan kecil yang saling disatukan dengan cara perakitan biasa atau dengan metode lain agar dapat terbentuk satu produk utuh yang fungsional.

Salah satu alat elektronik yang banyak digunakan dalam kehidupan adalah mikrofon. Mikrofon merupakan alat yang dapat mentransformasikan gelombang suara menjadi energi listrik yang dihubungkan dengan speaker dan dapat diatur kekuatan suaranya.

Mikrofon digunakan pada beberapa alat, seperti perekam suara, alat bantu dengar, radio, dan telepon. Mikrofon memiliki variasi ukuran dan jenis yang banyak dan kegunaannya berbeda, dimulai dari hanya sebagai penerima gelombang suara saja hingga penguat suara secara tidak langsung dengan bantuan speaker. Mikrofon yang umum dijumpai sehari-

I-1

(10)

hari adalah mikrofon pengeras suara, yang visualisasinya dapat dilihat pada Gambar 1.1.

(11)

I-2

Sumber : Pengumpulan Data

Gambar 1.1. Mikrofon

Mikrofon tersusun atas banyak komponen penyusun yang berukuran sangat kecil. Banyaknya komponen penyusun menimbulkan permasalahan, yaitu waktu perakitan yang cenderung lama dikarenakan perlu tingkat ketelitian tinggi untuk merakit komponen-komponen penyusun mikrofon tersebut. Permasalahan lamanya waktu perakitan dapat diatasi dengan penerapan metode Design for Manufacturing and Assembly (DFMA).

DFMA adalah metode yang digunakan untuk menentukan desain produk dengan waktu dan biaya yang terbaik. DFMA dapat digunakan dalam pengembangan untuk meningkatkan kualitas dan mengukur peningkatan desain mikrofon. DFMA bertujuan untuk mendefinisikan suatu desain produk di mana komponen atau sub komponen yang tidak memiliki value-added berdasarkan fungsi yang dibutuhkan oleh konsumen dapat dihilangkan. DFMA juga digunakan untuk mempelajari desain, kualitas, pemilihan material, komponen, dan proses produksi dari proses dan produk pesaing, kemudian mengevaluasi kesulitan manufaktur dan atau perakitan untuk mendesain produk berdasarkan hasil analisis terperinci (Fauzi, et al. 2021).DFMA merupakan gabungan dari dua istilah dalam manufaktur, yaitu Design for Manufacturing

(12)

I-3

(DFM) dan Design for Assembly (DFA). DFM adalah batasan yang berkaitan dengan fase awal dari perancangan produk. Perancang produk dapat memilih material, teknologi, dan memperkirakan biaya yang mungkin timbul. Kemudian, rencana perancangan produk yang ada dianalisis dan diulas sehingga kesalahan dapat diperbaiki berdasarkan umpan balik yang diterima. Sedangkan DFA adalah bagian dari DFM yang bertujuan untuk meminimasi biaya perakitan suatu produk (Fatima, et al. 2018).

Penerapan metode DFMA pada perakitan mikrofon diharapkan dapat mengurangi estimasi lamanya waktu perakitan komponen penyusun mikrofon yang dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya perakitan.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan laatr belakang, rumusan masalah yang diperoleh dari penelitian ini adalah rancangan aktual mikrofon yang memiliki permasalahan lamanya waktu perakitan komponen mikro, sehingga perlu dilakukan perbaikan rancangan awal mikrofon. Perbaikan dilakukan dengan menerapkan metode DFMA.

(13)

I-4

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian perbaikan mikrofon adalah sebagai berikut.

1. Mengidentifikasi struktur produk dan assembly process chart mikrofon.

2. Menemukan alternatif perbaikan mikrofon menggunakan metode DFMA.

3. Menghitung perubahan waktu, biaya perakitan, biaya part dan effisiensi rancangan mikrofon sebelum dan sesudah perbaikan dengan metode DFMA.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dalam penelitian perbaikan mikrofon adalah sebagai berikut.

1. Manfaat bagi Perusahaan

Menentukan keputusan yang lebih baik terhadap metode perakitan mikrofon.

2. Manfaat bagi Kasanah Ilmu Pengetahuan

Menambah pengetahuan mengenai perancangan manufaktur dan perakitan dengan berbagai macam manfaat.

3. Manfaat bagi Mahasiswa Sebelum Memasuki Dunia Kerja

Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam pengaplikasian teori yang diperoleh semasa kuliah dan meningkatkan pemahaman dan cara

(14)

I-5

berpikir dalam menyelesaikan permasalahan terkhusus di bidang perakitan produk.

1.5. Batasan dan Asumsi Penelitian

Batasan yang digunakan dalam penelitian perbaikan mikrofon adalah sebagai berikut.

1. Tindakan analisis hanya dilakukan pada analisis rekayasa desain dan biaya mikrofon.

2. Biaya yang akan dihitung adalah biaya perakitan mikrofon

3. Waktu perakitan yang digunakan adalah waktu standar yang dihitung dengan stopwatch time study.

Asumsi yang digunakan dalam penelitian perbaikan mikrofon adalah sebagai berikut.

1. Rancangan awal mikrofon yang dijadikan objek penelitian memiliki komponen dan material dalam kondisi normal.

2. Proses produksi mikrofon tidak mengalami perubahan.

(15)

I-6

(16)

Referensi

Dokumen terkait