• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN ANALISIS PENILAIAN HARGA WAJAR SAHAM DENGAN METODE PENILAIAN RELATIF DAN ARUS KAS TERDISKONTO DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

N/A
N/A
syifa

Academic year: 2023

Membagikan "PERBANDINGAN ANALISIS PENILAIAN HARGA WAJAR SAHAM DENGAN METODE PENILAIAN RELATIF DAN ARUS KAS TERDISKONTO DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

DYMAS ADJI ZAKSANA BUDIONO AND PUSVITA YUANA 294

JMRK

01.04.2022

DITERIMA April ‘22

DITERIMA April ‘22 Mei ‘22 Juni ‘22

DITERIMA Juli ‘22

INDEKSASI Google Scholar

PENULIS

KORESPONDENSI Dymas Adji Zaksana Budiono

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya, Indonesia.

Email:

adjibudiono@student.ub.ac.id

PERBANDINGAN ANALISIS PENILAIAN HARGA WAJAR SAHAM DENGAN METODE PENILAIAN RELATIF DAN ARUS KAS TERDISKONTO DALAM

PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

Dymas Adji Zaksana Budiono

Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya, Indonesia Pusvita Yuana

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya, Indonesia

Abstract: Based on history the JKSE level will reverse direction if it experiences a deep de- cline that occurs in global or national conditions, in 2020 the JKSE will experience a deep decline due to the COVID-19 pandemic. This makes a potential investment in the healthcare sector, based on price movements through IDXHEALTH, the price of this sector continues to increase because the industry is in high demand. Thus, this study aims to find the fair value of shares in the healthcare sector to invest in by using a comparison of two valuation me- thods, namely relative valuation and discounted cash flow. The sampling technique was non- probability sampling, namely purposive sampling on the population of the pharmaceutical and health research sectors on the Indonesia Stock Exchange. The data analysis method used is descriptive statistical analysis, relative valuation, and discounted cash flow. The results of this study indicate that both methods can be used. However, discounted cash flows are more realistic based on a safer margin of safety in risk comparisons and result in undervalued conclusions so that buying decisions for investors and companies can be a reference to im- prove company performance.

Keywords: Discounted Cash Flow, Relative Valuation, Healthcare

Abstrak: Berdasarkan historis level IHSG akan berbalik arah jika mengalami penurunan da- lam yang terjadi pada kondisi global atau nasional, pada tahun 2020 IHSG mengalami penu- runan dalam disebabkan pandemi COVID-19. Hal ini menjadikan investasi potensial pada sektor healthcare, berdasarkan pergerakan harga melalui IDXHEALTH bahwa harga sektor ini terus mengalami kenaikan karena industri sedang permintaan tinggi. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menemukan nilai harga wajar pada saham sektor healthcare untuk diin- vestasikan dengan menggunakan perbandingan dua metode valuasi yaitu penilaian relatif dan arus kas terdiskonto. Teknik pengambilan sampel adalah non-probability sampling yaitu pur- posive sampling pada populasi sektor farmasi dan riset kesehatan di Bursa Efek Indonesia.

Metode analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif, valuasi penilaian relatif, dan arus kas terdiskonto. Hasil penelitian ini menunjukan kedua metode bisa diguna- kan tetapi arus kas terdiskonto lebih realistis berdasarkan margin of safety yang lebih aman dalam perbandingan resiko serta menghasilkan kesimpulan undervalued sehingga keputusan buy untuk investor dan bagi perusahaan bisa menjadi referensi untuk meningkatkan kinerja perusahaannya.

Kata kunci: Arus Kas Terdiskonto, Penilaian Relatif, Healthcare

Cite this as: Budiono, D. A. Z and Yuana, P. (2022). Perbandingan Analisis Penilaian Harga Wajar Saham dengan Metode Penilaian Relatif dan Arus Kas Terdiskonto dalam Pengambilan Keputusan Investasi. Jurnal Management Risiko dan Keuang- an. Volume 1, Number 4, Pages 294-302. Universitas Brawijaya. DOI: http://dx.doi.org/10.21776/jmrk.2022.01.4.07.

(2)

DYMAS ADJI ZAKSANA BUDIONO AND PUSVITA YUANA 295 PENDAHULUAN

Kondisi pasar modal pada Indonesia sedang bergairah dengan trend positif saat ini, hal ini disebabkan adanya situasi pandemi COVID-19 di tahun 2020 yang mengakibatkan jatuhnya pasar modal di Indonesia. Situasi ter- sebut membuat pesatnya recovery terjadi pada Indonesia yang membuat Indeks Harga Saham Gabungan Indonesia menyentuh rekor terting- gi pada sejarah yaitu menyentuh level 7.356, Indeks Harga Saham Gabungan Indonesia me- nyentuh harga terendah sejak tahun 2013 pada levelharga3.913.Faktorkenaikandipasarmo- dal Indonesia disebabkan oleh berbagai banyak hal, salah satunya yaitu meningkatnya jumlah investor di Indonesia. Data bersumber dari Bursa Efek Indonesia (BEI) bahwa jumlah in- vestor pasar modal Indonesia sebesar 7,28 juta single identification per 10 Desember 2021.

Angka ini tumbuh sebesar 193% semenjak aw- al tahun 2020 atau kejadian pandemi COVID- 19 dimulai, pada akhir tahun 2019 jumlah in- vestor pasar modal Indonesia hanya ada 2,48 juta investor. Kelonjakan angka yang drastis ini membuat bergairahnya pasar modal Indone- sia dan menyentuh rekor tertinggi dari Indeks Harga Saham Gabungan. Terjadinya pandemi COVID-19 membuat beberapa masyarakat pe- duli terhadap keuangan melalui berinvestasi di pasar modal Indonesia, karena pada saat itu si- tuasi sedang krisis pada ekonomi global khu- susnya Indonesia. Kejadian tersebut pun men- jadi momentum untuk para pemangku kepen- tingan dalam edukasi terkait keuangan atau in- vestasi.

Pandemi COVID-19 adalah sebuah pe- nyakit virus berbahaya yang muncul pada akhir tahun 2019 di Cina. Virus tersebut pun berhasil menyebar ke seluruh dunia, sehingga WHO memutuskan status virus tersebut menjadi pan- demi. Menurut data WHO, per 05 Januari 2022 kasus terkonfirmasi sebanyak 293.750.692 ka- sus. Kondisi ini membuat industri farmasi se- dang berkebutuhan tinggi untuk memenuhi pa- ra pasien yang terjangkit virus COVID-19, ten- tu hal ini menjadi angin segar bagi para inves- tor untuk mulai berinvestasi dan masuk ke da- lam industri farmasi dikarenakan kebutuhan yang tinggi. Pada tahun 2020, pertumbuhan ke- lompok Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tra- disional mencapai sebesar 9,39% (yoy), yang tidak saja meningkat dari pertumbuhan sebesar 8,48% (yoy) pada tahun 2019. Pada kuartal 3

2021 pun masih konsisten tumbuh dikisaran 9,71% (yoy). Hal ini disebabkan pandemi CO- VID-19 yang membuat kebutuhan industri ini meningkat serta juga merupakan pertumbuhan kelompok industri tertinggi di antara kelompok industri lainnya. Adanya hal tersebut, Industri Kimia, Farmasi, dan Obat Tradisional menjadi bagian yang krusial bagi keberlangsungan sek- tor industri pengolahan, dan termasuk industri farmasi yang menjadi bagian fokus pengem- bangan industri dikarenakan industri ini masuk ke industri strategi. Kategori industri ini jika melihat pada Bursa Efek Indonesia termasuk dalam industri sub-sektor farmasi dan kesehat- an yang beranggotakan 23 perusahaan, hal ini menjadikan fokusan objek untuk menilai harga wajar saham perusahaan dalam penelitian ini.

Sumber: Kementerian Perindustrian (2021)

Gambar 1. Pertumbuhan Industri Kimia, Farmasi, dan Obat Tradisional

Sumber: Investing.com (2022)

Gambar 2. Grafik IHSG Tahun 2008

Adanya fenomena pandemi COVID-19 menjadikan potensi untuk melakukan investasi pada keadaan pasar sedang mengalami penu- runan cukup drastis khususnya pada sektor he- althcare. Berdasarkan historis pasar modal In- donesia, saat pasar mengalami tekanan penu- runan yang disebabkan hal yang tidak terduga

(3)

DYMAS ADJI ZAKSANA BUDIONO AND PUSVITA YUANA 296 akan menyebabkan IHSG mengalami penurun-

an yang tidak biasa tetapi dengan adanya siklus dalam pasar yang akan kembali lagi ke harga normal biasanya, kejadian tersebut terjadi pada halnya di tahun 2008 dan 2015. Hal itu dapat menjadi suatu momentum untuk memaksimal- kan keuntungan dengan cara melakukan peni- laian harga wajar saham pada saat kondisi pa- sar yang tidak baik. Adapun dampak langsung pada sektor healthcare disebabkan adanya po- tensi permintaan tinggi pada indsutri ini, men- jadikan harga saham pada sektor ini mengalami kelonjakan naik. Data ini berdasarkan historis harga pada sektor healthcare melalui IDXH- HEALTH yang dibentuk oleh Bursa Efek In- donesia dengan grafik timeframe monthly.

Sumber: Investing.com (2022)

Gambar 3. Grafik IDXHEALTH

Bagi para investor melihat ada potensi ini membuat angin segar dalam berinvestasi, tentu sebelum berinvestasi dalam perusahaan- nya atau saham, diperlukan analisis yang kom- perhensif untuk menentukan nilai harga wajar saham pada saat pasar sedang mengalami gejo- lak, khususnya pada perusahaan industri he- althcare. Terdapat dua cara untuk menganalisis saham yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental ini berafiliasi dengan keseluruhan ekonomi, industri, atau pe- rusahaan tertentu. Pemilihan sebuah investasi akan dimulai dengan analisis fundamental.

Analisis fundamental meneliti lingkungan eko- nomi, kinerja industry, dan kinerja perusahaan sebelum membentuk keputusan investasi (An- gersia, 2021). Sedangkan untuk analisis tekni- kal adalah suatu metodologi peramalan fluktu- asi dalam pergerakan harga saham bersumber dari data perdagangan saham yang terjadi di pasar saham. Data yang didapat bisa berbentuk nilai transaksi, harga saham, jumlah volume, atau berbagai informasi lain yang terkait deng- an transaksi saham yang terwujud dalam ben- tuk tren harga saham (Raharjo, 2006).

Dalam hal ini, analisis fundamental me- miliki banyak metode untuk memperkirakan nilai wajar pada perusahaan tersebut. Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan dua metode yaitu penilaian relaitf dan arus kas ter- diskonto untuk mendapatkan nilai wajar peru- sahaan. Metode penilaian relaitf adalah metode yang bertujuan untuk menilai aktiva dengan memperbandingkan aktiva serupda yang terda- pat di dalam pasar (Damodaran, 2012) dan me- tode kedua arus kas terdiskonto (DCF) adalah metode valuasi saham atau menilai harga wajar dengan prinsip yang digunakan adalah time value of money. Menurut Damodaran (2012), arus kas terdiskonto adalah metode valuasi sa- ham yang menggunakan future free cash flow (FFCF) dan diskon weighted average cost of capital (WACC) untuk mendapatkan nilai di masa depan yang potensial dalam melaksana- kan investasi. Damodaran berpendapat bahwa DCF ini untuk menilai perusahaan secara kese- luruhan, arus kas terdiskonto bertujuan untuk bisa memberikan gambaran nilai masa saat ini dari nilai harapan di masa depan. DCF mem- prediksikan nilai sekarang dari suatu aset deng- an mendiskontokan arus kas operasi perusaha- an yang diharapkan di masa depan untuk me- nentukan nilai harga wajar saham dan menjadi pertimbangan serta keputusan untuk para in- vestor dalam menanggapi keuntungan dan risi- ko yang dihadapi.

Dalam hal ini, penulis menemukan bah- wa investor khususnya investor retail masih menggunakan valuasi metode penilaian relaitf sebagai menilai harga wajar dari perusahaan yang ingin dibeli atau dijual. Metode penilaian relaitf dapat dipakai untuk mengestimasi nilai saham dengan cepat sehingga dapat membantu para investor cepat dalam mengambil keputus- an dalam memilih saham mana yang baik un- tuk dijadikan target investasi (Colline, 2021).

Dalam penelitian Colline (2021) tersebut dise- butkan bahwa dibutuhkan pembanding metode valuasi lain serta yang lebih komprehensif agar hasil yang dihasilkan tidak terlalu jauh dengan harga pasar yang terjadi. Berdasarkan penjelas- an tersebut, maka penulis bermaksud akan me- lakukan penelitian nilai wajar saham terhadap sektor saham healthcare dengan membanding- kan hasil metode penilaian relaitf dan arus kas terdiskonto periode 2017 - 2021. Setelah men- dapatkan hasil tersebut, nantinya akan diban- dingkan dengan rata-rata harga di pasar saham

(4)

DYMAS ADJI ZAKSANA BUDIONO AND PUSVITA YUANA 297 selama periode berjalan dengan judul “Per-

bandingan analisis penilaian harga wajar saham dengan metode penilaian relaitf dan arus kas terdiskonto dalam pengambilan keputusan (Studi pada perusahaan sektor healthcare).”

KAJIAN PUSTAKA Saham

Saham merupakan surat kepemilikan a- tas nama perusahaan dalam bentuk surat atau saat ini sudah berbentuk elektronik, saham ter- masuk sebagai salah satu instrumen di dalam pasar modal yang cukup banyak peminatnya.

Saham ini bisa diartikan dalam tanda penyeta- an modal suatu pihak, sehingga bisa memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim aset perusahaan, dan berhak memiliki suara dalam pengambilan keputusan di rapat umum peme- gang saham. Saham adalah instrumen pasar modal yang paling banyak minat investor kare- na mampu memberikan tingkat pengembalian (return) yang menarik. Saham ini kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama pe- rusahaan, dan diikuti dengan hak kewajiban yang dijelaskan kepada pada pemegang saham (Fahmi, 2012).

Harga Saham

Harga saham merupakan harga penutup- an pasar saham selama periode pengamatan un- tuk tiap-tiap jenis saham yang dijadikan sampel dan pergerakannya senantiasa diamati oleh pa- ra investor. Salah satu konsep dasar dalam ma- najemen keuangan adalah bahwa tujuan yang ingin dicapai manajemen keuangan adalah me- maksimalisasi nilai perusahaan. Bagi perusa- haan yang telah go public, tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara memaksimalisasi nilai pa- sar harga saham yang bersangkutan. Dengan demikian pengambilan keputusan selalu dida- sarkan pada pertimbangan terhadap maksima- lisasi kekayaan para pemegang saham. Harga saham terbentuk melalui mekanisme perminta- an dan penawaran di pasar modal. Apabila su- atu saham mengalami kelebihan permintaan, maka harga saham cenderung naik. Sebalik- nya, apabila kelebihan penawaran maka harga saham cenderung turun (Agus, 2011).

Valuasi

Valuasi adalah sebuah teknik atau meto- de untuk memperhitungkan secara keseluruhan

dari hasil analisis yang dilakukan untuk me- ngetahui seberapa besar nilai suatu perusahaan tersebut. Pada valuasi saham perlu diperhati- kan tujuan asal valuasi sehingga penggunaan metode, analisis serta penerapan unsur-unsur pembentuk nilai dan hasil valuasi. Pada peneli- tian ini, peneliti menggunakan 2 yang diban- dingkan, yaitu penilaian relatif dan arus kas ter- diskonto. Menurut Damodaran dasar pendekat- an dari arus kas terdiskonto merupakan present value dimana nilai asal aset apapun itu adalah masa kini (present value) dari ekspektasi masa yang akan tiba yang didapatkan oleh aset terse- but. (Damodaran, 2012) juga menyampaikan bahwa penggunaan arus kas terdiskonto berhu- bungan dalam valuasi perusahaan yang identik pada time value of money dengan penggunaan future free cash flow (FFCF) dan weighted ave- rage cost of capital (WACC).

Penilaian Relatif

Penilaian Relatif adalah metode penilai- an bisnis yang membandingkan nilai perusaha- an dengan pesaing atau rekan industrinya untuk menilai nilai keuangan perusahaan. Model pe- nilaian relatif adalah alternatif dari model nilai absolut, yang mencoba menentukan nilai in- trinsik perusahaan berdasarkan estimasi arus kas bebas masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang, tanpa mengacu pada rata-rata perusahaan atau industry lain. Seperti model nilai absolut, investor dapat menggunakan mo- del penilaian relatif saat menentukan apakah saham perusahaan merupakan pembelian yang baik. Menurut Damodaran (2012) ada dua komponen untuk penilaian relatif yang pertama adalah bahwa untuk menilai aset secara relatif, harga harus distandarisasi, biasanya dengan mengubah harga menjadi kelipatan pendapat- an, nilai buku, atau penjualan dan kedua adalah menemukan perusahaan serupa, yang sulit di- lakukan karena tidak ada dua perusahaan yang identik dan perusahaan dalam bisnis yang sama masih dapat berbeda pada risiko, potensi per- tumbuhan dan arus kas.

Arus Kas Terdiskonto

Mewakili uang tunai yang dihasilkan pe- rusahaan setelah memperhitungkan arus kas keluar untuk mendukung operasi dan pemeli- haraan aset modalnya (Damodaran, 2012). Ti- dak seperti pendapatan, arus kas bebas adalah ukuran profitabilitas yang mengecualikan bia-

(5)

DYMAS ADJI ZAKSANA BUDIONO AND PUSVITA YUANA 298 ya non-tunai dari laporan laba rugi dan terma-

suk pengeluaran untuk peralatan dan aset serta perubahan modal kerja dari neraca. Pembayar- an bunga dikecualikan dari definisi arus kas be- bas yang diterima secara umum.

METODE Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, berdasarkan (Sugiyono, 2015) menyatakan bahwa metode deskriptif merupakan suatu metode yang digunakan un- tuk menggambarkan atau menganalisis suatu akibat penelitian tetapi tidak dipergunakan un- tuk membuat konklusi yang lebih luas.

Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam peneli- tian ini adalah dari sub-sektor farmasi dan riset kesehatan sebanyak 23 perusahaan. Menurut Sugiyono (2015) sampel merupakan bagian da- ri jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh sebuah populasi. Teknik penentuan yang digu- nakan dalam penelitian ini adalah Teknik sam- pling non-probability sampling yaitu purposi- ve sampling. Rincian sampel yang diambil se- bagai berikut; perusahaan pada sektor health- care yang telah terdaftar di Bursa Efek Indone- sia dengan minimum sebelum tahun 2017, pe- rusahaan yang mempublikasikan laporan keu- angannya secara konsisten pada tahun 2017 hingga 2021, membukukan laba positif pada laporan keuangan akhir tahun selama periode 2017-2021, dan memiliki likuiditas saham yang baik dan bukan merupakan saham tidur.

Berdasarkan kriteria tersebut, peneliti menggu- nakan sampel dengan jumlah 5 perusahaan de- ngan periode penelitian 5 tahun (2017 – 2021).

Maka jumlah observasi dalam penelitian ini se- banyak 25 observasi (5 perusahaan x 5 tahun).

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang diguna- kan adalah studi dokumentasi mengumpulkan hasil kinerja perusahaan yaitu laporan keuang- an perusahaan dalam periode 2017-2021 yang diperoleh dari data sekunder website Bursa E- fek Indonesia (www. idx.co.id) dan situs ma- sing-masing perusahaan yang diteliti.

Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan pa- da penelitian ini merupakan analisis statistik

deskriptif. Analisis statistik deksriptif adalah memberikan gambaran atau penjelasan des- kripsi terhadap suatu data yang bisa diukur de- ngan nilai rata-rata, minimum, maksimum, dan standar deviasi yang terdapat di dalam peneli- tian (Ghozali, 2015).Ditulis dalam satu para- graf narasi berurutan yang dimulai dari jenis penelitian sifat penelitian, lokasi, periode pene- litian, jumlah populasi, teknik pengambilan sampel, jumlah sampel, sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis data yang dilakukan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Objek Penelitian

Objek penelitian yang digunakan pene- liti adalah perusahaan sektor healthcare yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan peri- ode 2017 – 2021, dari semua perusahaan yang terdaftar tidak semua perusahaan yang bisa di- jadikan sampel. Dengan menggunakan metode purposive sampling, peneliti menetapkan bebe- rapa kriteria untuk menyeleksi perusahaan-pe- rusahaan yang datanya dapat dijadikan dalam penyelesaian penelitian sehingga sampel yang digunakan adalah 5 perusahaan selama 5 tahun berturut-turut yaitu 2017 hingga 2021 yaitu PT.

Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, PT. Kimia Farma Tbk, PT. Kalbe Farma Tbk, PT. Mitra Keluarga Karyasehat Tbk, dan PT.

Prodia Widyahusada Tbk.

Hasil Analisis Data

Penggunaan valuasi perusahaan dengan metode arus kas terdiskonto bersumber dari da- ta historis yang digunakan dari laporan keuang- an perusahaan dari tahun 2017 2021. Proyeksi untuk mendapatkan free cash flow to the firm dilakukan berdasarkan perhitungan rata – rata historis tahun 2017 - 2021. Pertumbuhan pen- dapatan pada skenario optimis didapatkan me- lalui cara hasil rata – rata pertumbuhan industri farmasi dan riset kesehatan dari tahun 2017 hingga 2020 (4 tahun) yang bersumber dari ha- sil data Kementerian Perindustrian. Hasil yang didapat sebesar 5,12% dengan penyesuaian tingkat konservatif untuk tahun selanjutnya se- besar 2%. Maka nantinya akan dijumlahkan dengan hasil rata-rata pertumbuhan perusahaan berdasarkan perusahaan masing-masing. Per- tumbuhan pendapatan pada skenario moderat dihitung berdasarkan perhitungan rata-rata pe- rusahaan selama 5 tahun kebelakang (2017 -

(6)

DYMAS ADJI ZAKSANA BUDIONO AND PUSVITA YUANA 299 2021), disesuaikan pada perusahaan masing-

masing dan untuk tahun selanjutnya disamakan dengan rata-rata pertumbuhan perusahannya.

Pertumbuhan pendapatan pada skenario pesi- mis dihitung berdasarkan rata-rata pertumbuh- an perusahaan dikurangi dengan angka konser- vatif sebesar 1%. Hal ini dilakukan disebabkan prospek industri kesehatan masih terlihat bagus dengan permintaan yang masih tinggi untuk beberapa tahun kedepan. Sehingga peneliti memberikan antisipasi pada pertumbuhan ske- nario optimis adalah hasil dari pertumbuhan rata-rata perusahaan dikurangi dengan angka konservatif (1%).

Setelah perhitungan dalam pendapatan, maka peneliti menggunakan rata – rata historis pertumbuhan pada setiap akun laporan keuang- an untuk memproyeksi laporan keuangan peru- sahaan kedepannya untuk tahun 2022 – 2026.

Hasil tersebut mendapatkan FCFF melalui ha- sil projection EBIT dalam tahun 2022 – 2026 dan dikurangi dengan tax projection mengha- silkan net operating profit after tax. Dari hasil tersebul dijumlahkan dengan depreciation and amortization projection serta working capital changes projection 2022 – 2026 dan dikurangi dengan fixed asset projection 2022 – 2026.

Maka akan ditemukan hasil dari FCFF pada sa- ham tersebut dengan perhitungan terminal va- lue menggunakan metode exit multiple. Se- dangkan dalam perhitungan metode relative valuation menggunakan metriks valuasi rela- tive valuation adalah PBV, PER, dan EV/

EBITDA. Sehingga setiap metriks mempunyai penyesuaian dalam perhitungannya. Data yang perlu dikumpulkan dalam masing-masing sa- ham adalah jumlah lembar saham yang bere- dar, market capitalization, net profit 2021, to- tal equity 2021, dan EPS.

Dalam menemukan PER dan PBV de- ngan cara rata-rata PER atau PBV sebuah sa- ham selama 5 tahun kebelakang, maka akan di- temukan hasil rata - rata rasio PER atau PBV saham tersebut. Hasil dari rasio PER tersebut dikalikan dengan earnings per share dan untuk rasio PBV dikalikan dengan equity per share untuk menemukan harga wajar dalam metriks PER dan PBV tersebut. Sehingga ditemukan hasil nilai perbandingan dari harga pasar saat ini dengan dibandingkan dengan nilai harga wajar dalam metriks PER dan PBV tersebut.

Sedangkan pada EV/EBITDA membutuhkan data proyeksi dari EBITDA, enterprise value,

debt, cash, equity value, dan jumlah saham ya- ng beredar. Maka dengan memasukan formula dari EV/EBITDA akan mendapatkan hasil dari fair value sebuah saham yang menggunakan metriks EV/EBITDA.

Pembahasan

Tabel 1. Hasil Valuasi Saham SIDO Menggunakan Arus Kas Terdiskonto

Skenario Po Fair Value

Optimis 995 1.715

Moderat 995 1.359

Pesimis 995 1.234

Sumber: Data Sekunder (2022)

Tabel 1. memperlihatkan bahwa saham SIDO mengalami undervalued dengan semua skenario dibandingkan dengan harga pasarnya pada tanggal 30 Maret 2020 yaitu Rp 995. Pada skenario optimis, SIDO mendapatkan nilai wa- jar di harga Rp 1.715. Sedangkan pada skena- rio moderat saham SIDO dinilai wajarkan pada harga Rp 1.359. Terakhir pada skenario pesi- mis, nilai wajar yang didapatkan pada saham SIDO sebesar Rp 1.234.

Tabel 2. Hasil Valuasi Saham KAEF Menggunakan Arus Kas Terdiskonto

Skenario Po Fair Value

Optimis 1.735 3.093

Moderat 1.735 2.339

Pesimis 1.735 1.580

Sumber: Data Sekunder (2022)

Berdasarkan tabel 2. diketahui bahwa harga saham KAEF pada tanggal 30 Maret 2022 adalah sebesar Rp 1.735 dibandingkan dengan beberapa skenario menghasilkan dua assessment. Skenario Optimis mendapatkan ni- lai wajar sebesar Rp 3.093 yang artinya peru- sahaan masih dinilai undervalued. Penggunaan skenario moderat, perusahaan juga masih dini- lai undervalued dikarenakan nilai wajar pada skenario ini sebesar Rp 2.339. Skenario pesi- mis menghasilkan assesment yang sama yaitu overvalued dengan nilai wajar sebesar Rp 1.580.

(7)

DYMAS ADJI ZAKSANA BUDIONO AND PUSVITA YUANA 300 Tabel 3. Hasil Valuasi Saham KLBF

Menggunakan Arus Kas Terdiskonto

Skenario Po Fair Value

Optimis 1.660 1.976

Moderat 1.660 1.785

Pesimis 1.660 1.520

Sumber: Data Sekunder (2022)

Pada harga saham KLBF pada tanggal 30 Maret 2022 adalah Rp1.660 dibandingkan dengan beberapa skenario. Skenario optimis mendapatkan nilai wajar sebesar Rp1.976 yang artinya perusahaan masih dinilai undervalued.

Skenario moderat, perusahaan masih dinilai undervalued dikarenakan nilai wajar pada ske- nario ini sebesar Rp 1.785. Sedangkan skenario pesimis menghasilkan overvalued dengan nilai wajar sebesar Rp 1.520.

Tabel 4. Hasil Valuasi Saham MIKA Menggunakan Arus Kas Terdiskonto

Skenario Po Fair Value

Optimis 2.170 3.313

Moderat 2.170 2.805

Pesimis 2.170 2.560

Sumber: Data Sekunder (2022)

Dari hasil perhitungan pada metode arus kas terdiskonto bahwa perusahaan MIKA men- dapatkan hasil yang sama dibandingkan deng- an nilai harga saham di tanggal 30 Maret 2022 dengan harga Rp 2.170 yaitu saham ini masih keadaan undervalued. Skenario optimis men- dapatkan nilai wajar sebesar Rp 3.313 maka dalam skenario ini dinilai perusahaan masih undervalued. Pada skenario moderat, MIKA dinilai pada harga Rp 2.805 sehingga hasil pa- da skenario moderat dinilai masih undervalu- ed. Terakhir pada skenario pesimis, perusahaan mendapatkan nilai wajar sebesar Rp 2.560 se- hingga pada skenario ini seperti yang lain yaitu masih dinilai undervalued.

Berdasarkan perhitungan tabel 5 bahwa saham PRDA mengalami assessment underva- lued pada semua skenario dengan perbanding- an harga di tanggal 30 Maret 2022. Skenario optimis, PRDA dinilai wajar sebesar Rp 11.748. Sedangkan pada skenario moderat, pe-

rusahaan dinilai sebesar Rp 9.932. Terakhir de- ngan skenario pesimis, PRDA dalam nilai wa- jar sebesar Rp 8.731.

Tabel 5. Hasil Valuasi Saham PRDA Menggunakan Arus Kas Terdiskonto

Skenario Po Fair Value

Optimis 7.725 11.748

Moderat 7.725 9.932

Pesimis 7.725 8.731

Sumber: Data Sekunder (2022)

Tabel 6. Hasil Valuasi Menggunakan Relative Valuation

Saham Pendekatan Po Target Price

SIDO P/E Ratio 995 883

PBV 995 657

EV/EBITDA 995 1.051

KAEF P/E Ratio 1.735 9.691

PBV 1.735 5.651

EV/EBITDA 1.735 2.312 KLBF P/E Ratio 1.660 2.048

PBV 1.660 2.319

EV/EBITDA 1.660 1.807 MIKA P/E Ratio 2.170 3.834

PBV 2.170 2.962

EV/EBITDA 2.170 1.477 PRDA P/E Ratio 7.725 10.145

PBV 7.725 5.513

EV/EBITDA 7.725 3.114

Sumber: Data Sekunder (2022)

Berdasarkan tabel 6 yang merupakan ha- sil valuasi menggunakan relative valuation pa- da saham SIDO dengan pendekatan P/E ratio dan PBV yang mengalami overvalued, target price masing-masing sebesar Rp 883 dan Rp 657 dibandingkan dengan harga saat ini pada 30 Maret 2022 sebesar Rp 995, sedangkan de- ngan pendekatan EV/EBITDA mendapatkan hasil undervalued sebesar Rp 1.051. Perusaha- an kedua yaitu KAEF mendapatkan assessment undervalued pada semua pendekatan yang di- lakukan dengan dibandingkan dengan harga

(8)

DYMAS ADJI ZAKSANA BUDIONO AND PUSVITA YUANA 301 pada tanggal 30 Maret 2022 yaitu Rp 1.735.

Dalam pendekatan P/E ratio menghasilkan ni- lai wajar sebesar Rp 9.691. Pendekatan kedua yaitu PBV mendapatkan nilai wajar pada Rp 5.651. Serta pendekatan terakhir EV/EBITDA dinilai wajar sebesar Rp 2.312. Perusahaan ke- tiga adalah Kalbe Farma yang dinilai dengan pendekatan PBV dan EV/EBITDA menghasil- kan bahwa saham KLBF masih undervalued dengan dinilai wajar sebesar Rp 2.319 dan Rp 1.807. Berbeda dengan pendekatan P/E ratio yang menghasilkan saham KLBF overvalued dikarenakan pada pendekatan ini dinilai sebe- sar Rp 2.048. Perusahaan selanjutnya adalah saham MIKA yang didapatkan hasil pada P/E ratio dan PBV undervalued, sedangkan pada pendekatan EV/EBITDA menghasilkan over- valued. Nilai wajar yang didapatkan pada P/E ratio dan PBV sebesar Rp 3.834 dan Rp 2.962, sedangkan pada pendekatan EV/EBITDA se- besar Rp 1.477. Dari hasil wajar dan diban- dingkan dengan nilai pasar pada 23 Maret 2022. Saham PRDA mendapatkan hasil yang berbeda dengan semua pendekatan, hanya pen- dekatan P/E ratio yang mengalami undervalu- ed dengan hasil nilai wajar sebesar Rp 10.145.

Sedangkan pendekatan lainnya PBV dan EV/

EBITDA mengalami overvalued dibandingkan dengan harga saham pada 30 Maret 2022, da- lam penggunaan pendekatan PBV dan EV/

EBITDA menghasilkan nilai masing-masing sebesar Rp 5.513 dan Rp 3.114.

KESIMPULAN DAN SARAN

Penelitian ini memberikan nilai valuasi yang berbeda dengan asumsi pertumbuhan ya- ng berbeda. Peneliti menggunakan 5 objek pe- nelitianyangsesuaikriteriayaituSIDO, KAEF,

KLBF, MIKA, dan PRDA untuk melakukan valuasi dengan metode arus kas terdiskonto dan penilaian relatif. Hasil dari penelitian ter- sebut memberikan bahwa DCF sebagai metode valuasi yang valid dan menggambarkan bahwa metode DCF bisa diandalkan dan sesuai. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari Afna Dalilah dan Riko Hendrawan (2021) yang di- mana DCF merupakan salah satu metode yang reliable dan tepat untuk digunakan dalam me- lakukan valuasi saham karena metode ini akan menghasilkan nilai wajar yang mendekati har- ga pasarnya dengan menyesuaikan pada aspek fundamental yang dimiliki oleh perusahaan.

Dari hasil analisis yang dilakukan dalam proses

penggunaan dua metode bahwa saham sektor healthcare memberikan assessment undervalu- ed dalam penggunaan dua metode arus kas ter- diskonto dan penilaian relaitf. Sehingga hasil gabungan pada valuasi metode arus kas terdis- konto dengan semua skenario dan metode pe- nilaian relatif dengan semua pendekatan me- nyatakan bahwa saham sektor healthcare layak untuk dikoleksi atau direkomendasikan buy un- tuk para investor. Dalam perbandingan dalam hasil nilai intrinsik pada saham sektor health- care dengan metode arus kas terdiskonto dan penilaian relatif cukup berbanding jauh, deng- an hasil tersebut bahwa metode arus kas terdis- konto lebih realistis pada harga pasar saat ini.

DAFTAR PUSTAKA

Angersia. (2021). Analisis Fundamental dan Teknikal terhadap Harga Saham pada Perusahaan Utilitas dan Transportasi. E- Jurnal Akuntansi, 31 No.2, pp. 499–512.

Bodie, Z. (2008). Investments. New York: Mc.

Graw Hill.

Colline, F. dan Anwar, R. (2021). Valuasi Sa- ham Perusahaan Menggunakan Metode Relative Valuation. COSTING: Journal of Economic, Business and Accounting, 5(1), pp. 1–6.

Damodaran, A. (2012). Investment Valuation:

Tools and Techniques for Determining the Value of Any Asset. 3rd Edition. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Darmadji, T. (2011). Pasar Modal di Indone- sia. Jakarta: Salemba Empat.

Fahmi, I. (2012). Analisis Kinerja Keuangan.

Bandung: Alfabeta.

Fakhruddin. (2011). Pasar Modal Indonesia.

Jakarta: Salemba Empat.

Ghozali. (2015). Partial Least Squares: Kon- sep, Teknik dan Aplikasi Menggunakan Program SmartPLS 3.0. Semarang: Ba- dan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hartono, J. (2017). Teori Portofolio dan Anali- sis Investasi. Yogyakarta: BPFE.

Husnan, S. (2015). Dasar-Dasar Teori Porto- folio dan Analisis Sekuritas. Yogyakar- ta: UPPN STIM YKPN.

Hutapea, E., Poernomoputri, T., dan Sihom- bing, P. (2011). Analisis Valuasi Nilai Wajar Saham PT. Adaro Energy TBK Menggunakan Metode Free-Cash Flow To Firm (FCFF). Journal of Applied Fi- nance and Accounting, 5(2), 240–270.

(9)

DYMAS ADJI ZAKSANA BUDIONO AND PUSVITA YUANA 302 Martia, D., Setyawati, W. dan Khaerunisa, F.

(2018). Analisis Valuasi Saham PT. Se- men Indonesia (Persero) Tbk Dengan Metode Discounted Cash Flow (DCF).

Jurnal Aktual Akuntansi Keuangan Bis- nis Terapan, 1(2).

Mohamad, S. (2015). Pasar Modal dan Mana- jemen Portofolio. Jakarta: Erlangga.

Panjaitan, G. (2014). AnalisisValuasiNilaiWa- jar Saham Dengan Metode Free Cash F- low To Firm dan Relative Valuation Pa- da Emiten Migas (Studi Kasus PT. Elnu- sa, TBK dan PT. Medco Energi Interna- sional Tbk). Universitas Sumatera Utara.

Prihadi, T. (2013). Analisis Laporan Keuang- an. Jakarta: PPM.

Raharjo, S. (2006). Kiat Membangun Aset Ke- kayaan. Jakarta: PT. Elex Media Com- putindo.

Ranodya. (2016). Reasonable Price Analysis of Stock Using Dividend Discount Model (DDM) and Price Earning Ratio (PER) for Decision Buy, Hold, Sell. e-Proceed- ing of Management, III (2).

Rudianto. (2013). Akuntansi Manajemen In- formasi untuk Pengambilan Keputusan

Strategis. Jakarta: Erlangga.

Satjawidjaja, A. (2012). Komparasi Nilai In- trinsik Harga Saham PT. Bank Bukopin Berdasarakan Laporan Keuangan Ta- hun 2009 - 2010. Universitas Indonesia.

Subandi. (2019). Analisis Valuasi Saham Me- nggunakan Metode Discounted Cash Fl- ow (DCF) (Studi Pada Saham LQ45 ya- ng Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013 - 2017). Institut Informati- ka dan Bisnis Darmajaya.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombi- nasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuanti- tatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Al- fabeta.

Trienisa, M. (2012). Penilaian Harga Saham Wajar Dengan Metode Discounted Cash Flow Pada PT. PP London Sumatra In- donesia Tbk. Institut Keuangan Perban- kan dan Informatika Asia.

Utama, D.N. (2018). Analisis Model Valuasi Discounted Cash Flow Dalam Mempre- diksi Nilai Wajar Saham Perusahaan Sektor Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia. Universitas Sumatera Utara.

Referensi

Dokumen terkait

The learning application in the form of adaptive learning media developed in this study has received a proper assessment from experts, both learning technology experts, software design