• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DITINJAU DARI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN ORANG TUA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DITINJAU DARI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN ORANG TUA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) "

Copied!
120
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

LANDASAN TEORI

  • Konsep Hasil Belajar
  • Latar Belakang Pendidikan Oang Tua
  • Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Hasil Bel
  • Kajian Pustaka
  • Rumusan Hipotesis

Dari teori yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan orang tua mungkin berhubungan dengan hasil belajar. 23Siti Khadijah, “Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Ipssma Negeri 2 Tambang Kabupaten Kampar”. Hasil penelitian adalah (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara tingkat pendidikan orang tua terhadap hasil belajar siswa. Dengan nilai R maka terdapat pengaruh positif dan signifikan antara gaya belajar.

Dari uraian di atas penulis terdorong untuk memilih judul “Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di SDN Inpres 1 Birobuli”. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah : Apakah tingkat pendidikan orang tua berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa di SDN Inpres 1 Birobuli. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar siswa.

Berdasarkan data yang ditemukan pada penelitian ini, bahwa tingkat pendidikan orang tua berpengaruh terhadap prestasi anak. Hipotesis nol (Ho) yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa ditinjau dari pendidikan orang tua.

METODE PENELITIAN

Tempat Dan Waktu Penelitian

Populasi Dan Sampel Penelitian

Sampel dianggap sebagai sumber data yang penting untuk menunjang penelitian.28 Sampel adalah sebagian kecil dari populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Propotionate Stratified Random Sampling yaitu apabila populasi mempunyai anggota/elemen yang tidak homogen dan terstratifikasi secara proporsional.

Variabel Dan Indikator Penelitian

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau akibat dari variabel bebas. 31 Oleh karena itu, variabel terikat (y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa dengan menggunakan raport sebagai bagian dari alat penelitian yang mengembangkan skala rata-rata prestasi belajar yang dicapai siswa pada semua mata pelajaran. Jenjang pendidikan formal dibagi menjadi 3 yaitu jenjang pendidikan dasar yang terdiri dari SD/MI dan SMP/MTS, jenjang pendidikan menengah SMA/MA/, jenjang pendidikan tinggi Perguruan Tinggi.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Analisis uji hipotesis ini digunakan untuk menguji keabsahan hipotesis yang diajukan yaitu, Terdapat perbandingan yang signifikan antara tingkat pendidikan formal orang tua dengan hasil belajar di SDIT IQRA'2 Kota Bengkulu. Pendidikan orang tua (ayah) jenjang SMA/sederajat 14 Pendidikan orang tua (ayah) jenjang S1 14 Pendidikan orang tua (ayah) jenjang magister 10 Pendidikan orang tua (ayah, ibu) jenjang. Setelah diperoleh kedua frekuensi (f dan fh), kita dapat mencari nilai chi kuadrat (X²), dengan rumus sebagai berikut: 34.

Tabel Kontigensi
Tabel Kontigensi

Deskripsi Data

  • Wilayah Penelitian
  • Deskripsi Data Penelitian
  • Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa Orang Tua (Ibu)
  • Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa Orang Tua (Ayah)
  • Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa Orang Tua (Ayah)
  • Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa Orang Tua (Ayah)
  • Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa Yang Orang Tuanya
  • Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa Orang Tua (Ibu)
  • Tingkat Pendidikan Orang Tua

Selanjutnya peneliti mendeskripsikan dan menganalisis hasil belajar siswa (Laporan) dan data mengenai pendidikan orang tua (Ayah dan Ibu) SDIT IQRA'2 Kota Bengkulu.

Gambar 4.1  Denah SDIT IQRA’ 2 Kota Bengkulu
Gambar 4.1 Denah SDIT IQRA’ 2 Kota Bengkulu

Analisis Data

Mencari Chi Kuadrat (X2hitung ) dengan rumus :. 2) Tingkat Hasil Belajar Siswa Orang Tua (Ibu) yang berpendidikan Sarjana. Mencari Chi Kuadrat (X2hitung ) dengan rumus :. 3) Tingkat Hasil Belajar Siswa Orang Tua (Ibu) dengan Pendidikan Tingkat Magister. Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas hasil belajar (rapot) siswa yang ibunya berpendidikan SLTA/sederajat mempunyai X2hitung 5,78 sedangkan pada taraf signifikan 0,05 dengan db = k-2 = 5-2= 3 diperoleh dari tabel X2 sebesar 7.81472, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa tersebut ibunya berpendidikan menengah/sederajat dengan distribusi normal.

Selain itu uji normalitas hasil belajar siswa yang ibunya berpendidikan S1 mempunyai X2hitung sebesar 2,938, sedangkan pada taraf signifikan 0,05 dengan db=k-2=5-2=3, X2tabel sebesar 7,81472 diperoleh, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang ibunya berpendidikan S1 berdistribusi normal. Uji normalitas hasil belajar siswa yang ibunya berpendidikan jenjang Magister mempunyai X2hitung 5,897 sedangkan pada taraf signifikan 0,05 dengan db=k-2=4-2=2 X2tabel diperoleh 5,99148 sehingga dapat disimpulkan, bahwa hasil pendidikan siswa yang ibunya berpendidikan tinggi dinyatakan berdistribusi normal. Selanjutnya uji normalitas hasil belajar siswa yang ayahnya berpendidikan SMA/sederajat mempunyai X2hitung 2,211, sedangkan pada taraf signifikan 0,05 dengan db=k-2=5-2=3 X2tabel diperoleh 7,81472, jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang ayahnya berpendidikan SMA/sederajat seharusnya berdistribusi normal.

Uji normalitas hasil belajar siswa yang ayahnya berpendidikan perguruan tinggi mempunyai X2hitung sebesar 10,396 sedangkan pada taraf signifikan 0,05 dengan db=k-2=5-2=3 diperoleh X2tabel 7,81472 sehingga dapat dikatakan menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang ayahnya berpendidikan tinggi sebaliknya tidak berdistribusi normal. Selain itu uji normalitas hasil belajar siswa yang ayahnya berpendidikan jenjang Magister mempunyai X2hitung 2,001 sedangkan pada taraf signifikan 0,05 dengan db=k-2=4-2=2 diperoleh X2tabel sehingga dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang ayahnya berpendidikan jenjang Magister dinyatakan berdistribusi normal. Uji normalitas hasil belajar siswa yang orang tuanya mempunyai pendidikan yang sama mempunyai X2hitung 1,147 sedangkan pada taraf signifikan 0,05 dengan db=k-2=4-2=2 X2tabel 5,99148 maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang orang tuanya mempunyai pendidikan yang sama dinyatakan berdistribusi normal.

Kemudian hasil belajar siswa yang ibunya berpendidikan Magister mempunyai nilai terbesar yaitu 98, terkecil 87, mempunyai mean 91,9, deviasi 14,1 dan standar deviasi 3,8. Selanjutnya hasil belajar siswa yang ayahnya berpendidikan jenjang Magister mempunyai nilai terbesar 95, terkecil 88 dengan nilai mean 91,9, deviasi 4,57 dan standar deviasi 2,15. Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas hasil belajar (rapot) siswa yang ibunya berpendidikan SLTA/sederajat X2hitung 5,78 sedangkan dicapai pada taraf signifikan 0,05 dengan db = k X2tabel 7.81472 jadi sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang ibunya berpendidikan SMA/sederajat berdistribusi normal.

Berdasarkan uji normalitas hasil belajar siswa yang ibunya berpendidikan sarjana diperoleh X2hitung sebesar 2,938 sedangkan pada taraf signifikan 0,05 dengan db=k-2=5-2=3 X2tabel memperoleh nilai 7,81472 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar siswa yang ibunya berpendidikan sarjana dinyatakan berdistribusi normal. Uji normalitas hasil belajar siswa yang ibunya berpendidikan jenjang Magister mempunyai nilai X2 sebesar 5,897 sedangkan pada taraf signifikan sebesar 0,05 dengan db=k-2=4-2=2 X2tabel sebesar 5,99148 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang ibunya berpendidikan Sarjana sebaliknya berdistribusi normal. Selanjutnya uji normalitas hasil belajar siswa yang ayahnya berpendidikan SMA/sederajat mempunyai nilai X2 sebesar 2,211, sedangkan diperoleh pada taraf signifikan 0,05 dengan db=k-2=5-2=3 X2tabel 7.81472 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang ayahnya mempunyai pendidikan setingkat SMA/sederajat dikatakan berdistribusi normal.

Uji normalitas hasil belajar siswa yang ayahnya berpendidikan S1 mempunyai nilai X2 sebesar 10,396, sedangkan dicapai pada taraf signifikan 0,05 dengan db=k-2=5-2=3 X2tabel 7.81472 sehingga dapat disimpulkan bahwa disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang ayahnya berpendidikan sarjana dinyatakan tidak berdistribusi normal. Uji normalitas hasil belajar siswa yang orang tuanya mempunyai pendidikan yang sama mempunyai nilai X2 sebesar 1,147 sedangkan pada taraf signifikan 0,05 dengan db=k-2=4-2=2 X2tabel mencapai 5,99148, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar jumlah siswa yang orang tuanya mempunyai pendidikan yang sama dinyatakan berdistribusi normal.

Keterbatasan Penelitian

Setelah mengetahui hasil pengujian hipotesis, peneliti membandingkan hasil yang diminta dengan tabel chi square. Dengan derajat kebebasan dengan memperhatikan jumlah grafik baris adalah 3, sedangkan jumlah grafik kolom adalah 3, maka df maka lihat tabel chi kuadrat dengan tingkat signifikan maka dapat disimpulkan Xhitung = 9,49 ˂ Xtabel = 1,449 yang berarti Ho dalam penelitian ini ditolak dan Ha diterima, masing-masing terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan ditinjau dari latar belakang pendidikan orang tua. Oleh karena itu bimbingan dari dosen pembimbing sangat membantu dalam mengoptimalkan hasil penelitian ini.

Hal ini dibuktikan dengan hasil uji hipotesis peneliti dengan membandingkan hasil yang diminta dengan tabel chi square. Dengan derajat kebebasan dengan memperhatikan jumlah grafik baris adalah 3, sedangkan jumlah grafik kolom adalah 3, maka df maka lihat tabel chi kuadrat dengan tingkat signifikan maka dapat disimpulkan X tabel = 1,449 ˂ Xhitung = 9,49 yang berarti Ha dalam penelitian ini diterima dan Ho ditolak, masing-masing terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan ditinjau dari latar belakang pendidikan orang tua. Hal ini dikarenakan orang tua merupakan pendidik terpenting sebelum anak memasuki usia prasekolah.

Orang tua agar meningkatkan diri dalam bidang pendidikan, pengetahuan dan pengalaman untuk membimbing anaknya dalam mencapai hasil belajar yang baik. Sekolah hendaknya selalu mampu menciptakan suasana belajar yang baik, nyaman, dan menyampaikan materi dengan baik sehingga diharapkan siswa memperoleh hasil belajar yang baik. Azhari Akmal Tarigan, Tafsir Ayat Ekonomi Al-Qur'an Eksplorasi Melalui Kata Kunci, (Bandung: Perintis Media Citapustaka Th 2012) Candra wijaya.

PENUTUP

Saran

Gambar

Tabel Kontigensi
Gambar 4.1  Denah SDIT IQRA’ 2 Kota Bengkulu
Tabel  4.36 diatas  menunjukkan kategori bahwa tingkat pendidikan  orang tua siswa di SDIT IQRA’2 Kota Bengkulu terdapat  11 orang  atau  12.50%  ibu yang berpendidikan  kategori SMA/ Sederajat, 15 orang atau

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dari kemampuan pemahaman konsep siswa berdasarkan minat belajar dapat disimpulkan bahwa Siswa dengan kategori minat