• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN JUMLAH INAP HARI PERTAMA DENGAN RAWAT INAP HARI JUMLAH TROMBOSIT PADA PASIEN DBD RAWAT INAP HARI PERTAMA DENGAN RAWAT INAP HARI KETIGA DI RUMAH SAKIT RUMAH SAKIT DIK PUSDIKKES KRAMAT JATI

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PERBANDINGAN JUMLAH INAP HARI PERTAMA DENGAN RAWAT INAP HARI JUMLAH TROMBOSIT PADA PASIEN DBD RAWAT INAP HARI PERTAMA DENGAN RAWAT INAP HARI KETIGA DI RUMAH SAKIT RUMAH SAKIT DIK PUSDIKKES KRAMAT JATI"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

  • Demam Berdarah Dengue (DBD)
  • Trombosit
  • Pemeriksaan Laboratorium
  • Hubungan Trombosit pada pasien DBD
  • Kerangka Teori
  • Hipotesis

Demam berdarah (DD)/DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang terinfeksi virus dengue (famili Flaviridae dan genus Flavivirus) yang terdapat di berbagai daerah di Indonesia (1). DBD sekunder terjadi pada pasien dengan riwayat paparan virus dengue sebelumnya, yang dapat menyebabkan demam berdarah yang dikenal dengan Demam Berdarah Dengue (DBD).

Demam berdarah disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.Virus Dengue masuk ke dalam tubuh inang kemudian mencapai sel target yaitu makrofag. Replikasi virus dengue juga terjadi di limfosit yang bertransformasi karena adanya virus dalam jumlah banyak, yang mengarah pada pembentukan kompleks antigen-antibodi (Virus Antibody Complex) yang selanjutnya akan menyebabkan aktivasi sistem komplemen (8). Agregasi trombosit ini juga menyebabkan fungsi trombosit terganggu, sehingga walaupun jumlah trombosit masih cukup banyak namun tidak berfungsi dengan baik.

Hormon trombopoietin yang diproduksi di hati bekerja dengan meningkatkan jumlah megakariosit untuk menghasilkan lebih banyak trombosit (15). Trombosit yang baru menempel ini melepaskan lebih banyak ADP, yang menyebabkan trombosit menumpuk di tempat perdarahan dan membentuk sumbat trombosit. Trombosit memainkan peran penting dalam pembentukan sumbat mekanis pada cedera vaskular, tetapi ada beberapa kelainan trombosit yang dapat memengaruhi fungsi dan jumlah trombosit.

Jumlah trombosit yang di bawah normal dapat menyebabkan tubuh kesulitan membentuk gumpalan darah saat pembuluh darah mengalami kerusakan. Pemeriksaan jumlah trombosit secara manual menggunakan pipet eritrosit Thom dan hemositometer dengan reagen Rees Ecker dan amonium oksalat. Prinsip pengoperasian cara manual menghitung jumlah trombosit adalah berupa darah yang diencerkan dalam pipet eritrosit thoma dengan larutan Rees Ecker kemudian dituangkan ke dalam hemositometer.

Baris "G" dan "M" ditampilkan di jendela hasil jika antibodi IgG dan IgM terhadap virus dengue ada dalam sampel. Pada pemeriksaan laboratorium khususnya pemeriksaan jumlah trombosit, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan. Diagnosis DBD menggunakan kriteria WHO yaitu kriteria klinis dan laboratorium berupa trombositopenia <100.000/µl. Salah satu pemeriksaan laboratorium yang dapat menunjang diagnosis DBD adalah pemeriksaan darah rutin yang terdiri dari hemoglobin, hematokrit, hitung leukosit dan hitung trombosit. .

Tidak ada perbandingan bermakna jumlah trombosit pasien DBD yang masuk rumah sakit pada hari pertama dan hari ketiga. Terdapat perbandingan jumlah trombosit yang signifikan pada pasien DBD yang dirawat di rumah sakit pada hari ke-1 dibandingkan hari ke-3.

Gambar 2.1 Perjalanan Klinis DBD (12)
Gambar 2.1 Perjalanan Klinis DBD (12)

METODOLOGI PENELITIAN

  • Kerangka Konsep
  • Jenis dan Desain Penelitian
  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Populasi penelitian
  • Sampel Penelitian
  • Variabel Penelitian
  • Definisi Operasional
  • Teknik Pengolahan Data
  • Teknik Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian yang membandingkan jumlah trombosit pada pasien DBD yang dirawat pada hari ke-1 dengan jumlah trombosit pada pasien DBD yang dirawat pada hari ke-3 dan menjalani rawat inap pada bulan Oktober 2021 sampai dengan Desember 2021, diperoleh 46 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria eksklusi: pasien DBD, usia <5 tahun dan >50 tahun, dan data medis tidak lengkap pada pemeriksaan laboratorium darah rutin, pada hari pertama rawat inap pada hari ketiga. Kriteria inklusi: pasien DBD laki-laki dan perempuan dalam rentang usia 5 sampai 50 tahun dan melengkapi data medis pemeriksaan darah laboratorium rutin, hari pertama rawat inap dan hari ketiga rawat inap.

Pada penelitian “Perbandingan Jumlah Trombosit Pada Pasien Demam Berdarah Dengue Yang Dirawat Hari Pertama Dengan Yang Dirawat Hari Ketiga” peneliti akan menggunakan beberapa variabel sebagai berikut. Data diperoleh dari pasien DBD yang dirawat di rumah sakit pada hari pertama dan pasien DBD yang dirawat di hari ketiga. Berdasarkan Tabel 4.2 pasien rawat inap DBD di RS DIK PUSDIKKES terdapat 46 data dengan kelompok umur 5-10 tahun, lebih banyak dari kelompok umur lainnya dengan persentase 39,1%.

Berdasarkan Tabel 4.3 Distribusi Jumlah Trombosit Pasien DBD Rumah Sakit DIK PUSDIKKES RS DIK PUSDIKKES, rata-rata jumlah trombosit pada pasien DBD hari pertama adalah 88.200/µl, rata-rata jumlah trombosit pada hari ketiga pasien DBD DBD adalah 64.000/µl. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan bermakna jumlah trombosit pada pasien DBD yang dirawat inap pada hari pertama dan ketiga rawat inap. Berdasarkan Tabel 4.4, nilai Sig. Signifikan) terhadap jumlah trombosit pada pasien DBD yang dirawat di rumah sakit pada hari pertama 0,14 dan Sig.

Penelitian ini dilakukan pada pasien DBD yang menjalani rawat inap pada bulan Oktober 2021 sampai dengan Desember 2021 di DIK PUSDIKKES RS Kramat Jati. Distribusi frekuensi penderita DBD menurut umur dijelaskan pada Tabel 4.2 yang menjelaskan bahwa kelompok umur 5-10 tahun mendominasi pada pasien rawat inap pada bulan Oktober sampai Desember 2021. Distribusi jumlah trombosit pada pasien DBD yang dirawat di RS DIK PUSDIKKES Berdasarkan Tabel 4.3 didapatkan nilai minimal pada hari pertama rawat inap adalah 31.000/µl, nilai tertinggi 156.000/µl, rata-rata jumlah Trombosit pasien DBD pada pasien rawat inap pada hari pertama adalah 88.200/µl µl.

Pada hari ketiga rawat inap, jumlah trombosit minimum adalah 12.000/µl, jumlah trombosit maksimum adalah 133.000/µl, dan rata-rata jumlah trombosit pasien DBD yang dirawat di hari ketiga adalah 64.000/µl. Perbandingan jumlah trombosit pada pasien DBD yang masuk rumah sakit pada hari ke-1 dan hari ke-3 rawat inap dengan rata-rata jumlah trombosit pada hari ke-1 masuk rumah sakit sebesar 88.200/ul dan rata-rata jumlah trombosit pada hari ke-3 rawat inap ketiga sebesar 64.800/ul. Berdasarkan hasil uji statistik, nilai (p = 0,00 < 0,05) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna jumlah trombosit pasien DBD hari pertama dengan pasien DBD hari ketiga yang dirawat di RS DIK PUSDIKKES. perbedaan yang terjadi pada jumlah trombosit cenderung menurun pada hari ketiga.

Gambar 4.1 RS DIK PUSDIKKES Kramat Jati
Gambar 4.1 RS DIK PUSDIKKES Kramat Jati

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Analisis univariat digunakan untuk melihat distribusi frekuensi variabel dependen dan independen yang akan diteliti berdasarkan jenis kelamin, usia dan jumlah trombosit. Berdasarkan Tabel 4.1 untuk pasien DBD rawat inap di RS DIK PUSDIKKES terdapat 46 data dengan kelompok jenis kelamin laki-laki sebanyak 24 pasien dengan persentase 52,2% lebih banyak dibandingkan kelompok jenis kelamin perempuan sebanyak 22 pasien dengan persentase 47,8%.

Tabel  4.3 Distribusi jumlah trombosit
Tabel 4.3 Distribusi jumlah trombosit

Pembahasan

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ni Putu dkk di RSUP Sanglah menjelaskan bahwa jumlah trombosit awal pada penderita DBD adalah µl dengan jumlah trombosit rata-rata. Hal ini dikarenakan jumlah trombosit pada penderita infeksi dengue turun pada hari ketiga sampai hari ketujuh dan biasanya memuncak kembali pada hari kedelapan atau kesembilan.Penurunan trombosit umumnya mengikuti penurunan leukosit dan memuncak dengan turunnya demam (5). Di Kandou Manado, terjadi penurunan jumlah trombosit pada fase demam (2-3 hari sakit), bahkan mencapai angka terendah pada hari kelima rawat inap (2).

Hubungan antara faktor pejamu dan lingkungan dengan prevalensi demam berdarah dengue pada anak di Kabupaten Serdang Bedagai. Perbedaan rerata jumlah trombosit pada pasien demam berdarah dengue dengan manifestasi perdarahan berat ringan dan sedang di RSUP Sanglah Tahun 2015

Perbandingan jumlah hematokrit dan jumlah trombosit antara infeksi dengue primer dan sekunder pada anak di rumah sakit umum. Hubungan usia, jenis kelamin dan status gizi dengan kejadian syok pada pasien demam berdarah dengue di bagian anak RSUP Dr.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran

RS DIK PUSDIKKES diharapkan menggunakan tes NS-1 atau Dengue IgG/IgM untuk mendiagnosis DBD. Petugas memanggil nama pasien sesuai nomor urut, kemudian petugas mempersilahkan pasien masuk dan duduk di kursi sampel. Petugas memblok lengan atas pasien dengan tourniquet, kemudian petugas meminta pasien untuk mengepalkan tangannya.

Petugas polisi mendisinfeksi pembuluh darah yang akan diangkat dengan menyekanya dengan gerakan melingkar menggunakan bola kapas yang dibasahi alkohol 70%. Saat darah muncul di ujung jarum suntik, pasien disuruh melepaskan kepalan tangan.

Gambar

Gambar 2.1 Perjalanan Klinis DBD (12)
Gambar 2.2 Kerangka Teori Terbentuk virus
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Pasien Rawat
Gambar 4.1 RS DIK PUSDIKKES Kramat Jati
+5

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan dari hasil survei awal 6 dari 10 orang pasien di ruangan rawat inap Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Payakumbuh, diketahui bahwa yang menjadi permasalahan di