,l
I,APORAN PENELITI.AN
SUATU PERBANDINGAN SIKAP MENTAL MAHASISWA qERGURUAN
ilt-tcct
KEGURUAN NEcERI DENGAN MAHASISwA PERcURUANTINGGI KEGURUAN SWASTA DI SUMATERA BARAT
\
u/J
\
Oleh
Drs.Zafrt
( Ketua Tinr Peneliti)
Penelitian ini diblayai oleh
Proyek Operasi dan Perawatan Fasllitas IKIP Padang Tahun Anggaran l99lll992
Surat PerJaqiian KerJa No.t oa lHl37.H9lN.2,2ll99l Tanggal 13 September 1991
-
INSTITI'T IGGURUAN DAN ILMU PENDIDIIGN PADANG1992
+.
\
!1./'l i i
te,ri-l
.* -+f 1'-t
' : ,.,- r!,
li
riI'T !!r.R.Pt]$T,AHa. *".1C+.+
lf-t.
,,*{
ro*
." "*&..*f dt
,tA
li,.J::..
.P*flAj{fi:
t_
IKIP
DA&
PA OAX
I
-)
t.,
SUATU PERBANDINGAN SIKAP MENTAL MAHASISWA PERGURUAN TINGGI KEGURUAN NEGERI DENGAN MAHASISWA PEBGURUAN
TINGGI KEGURUAN SWASTA DI SUMATERA BARAT
PERSONAIIA PENEI,ITI Konsr:J.tan
: Dr. Abizar
Ketua : Drs. ZaftL
Anggota
31. Drsi"Iarruar Efnita 2- Drs. EnizaL Anri
#
--"J!-.;'
Dewasa
tnl orang sering berbicara tentang
rendahrlyarmrtu
pendidlkan di Indonesla.
Benyakfaktor
yaDgdltuduh
sebagal peDyebBbnya
sesual
dengansudut
peudengpara
pen8-amat
pendldlkan tersebut.
I{arnunpenelltian lnl
akanmell-
hat
penganrhltngkungan
masyarakat yangkurang balk terha-
dap
mentalltas
mahaslswa ?erguruan|tlnggl
KegUnranNegerlt
dan mahaslswa Pergunran|[|nggl
KeggruanSwasta' Mentalltas
mahasisrra yang dlmeksutl
adalah; slkap
meremehkanmutut
mene-rabas, tldak
percayad,|ri, tldak berdlslplln dlrl murnl'
dantldak
bertaaggung Jawab.Populasl darL penelltlan lnL adalah
mahasisweIKI?
Padang sebagal PTN, sampelnya
cllambll secara
acak d.anpro- porslonaL atas dasar fakultas, Junrsan,
d'an progremstudl'
sedangkan
populasl untuk
PergunranTlnggl
Kegunran Swastame].lputl
nahaslswa STKI? PGRI, SIKIP rDB ],ubuk Alung 'SIKI?
Ahlussunah, STKIP ABDI Bengkawas, FKIPUnlversltae
Muhammadlyah, d,an FKIP
Untversltas
SungHatta.
sampeldi-
ambll
berdasarkan acak d,anproporslonal bagl setlap
Pergu-ruan 'Ilnggl
swasta y8ngterptllh sebagai
sampel.Data
dikumpulkanmelalul angket,
dand.ianallsis
dengan
uJl-t,
danujl-r. UJl-t
dlmaksudkanuntuk melihat
perbedaannentalltas
mahaslswadari
ked'ua jeals
?ergunranTlnggl,
sedangkanuJl-r
dlmaksudkanuntuk mellhat
kecende- runganmentalltas
mahaslswa pada maslng-maslng Pergunraa[lnggl.
1
Hasl1 anallsls
menunJukkantldak terdapat
perbed,aenmentaLltas
nahaslswa PergunranTinggi
KeguruanNegerl
de- nganmentalltas
mahaslswa Pergunran'Ilnggl
Keguruan Swasta,Begitu
Jugatldak terlLhat
ad.anyakekouslstenen mentalltas
mahasiswa
antar
espeksikap mental
pada masing-maslngPer-
guruanTinggl.
|lemuan
sepertl di atas diduga
penyebabnya adalah;1. Tldak
berbedanye budaya beJ.aJar mengaJarantara
PTNdan
PIS
Kegunran, walaupun PTN KegunranreLatif
banyakmemlLlkl
sarana/
prasarana.2.'Ildak benrrat-berakarDya mentalltas negatlf
masyarakatumumnya pad.a
dlri
mahaslewe, sehlngga penanamannlLal-
nllai ldeaL di
dalamkelas tldak
mampu menghapus se-tiap slkap
dannllal
lamatersebut.
3.
Maslhterd,apat mentaLitas negatlf tersebut
pad.a seba-' gian dosen
dan petugasadministretif,
sehlngga kebera-d.aan mereka beLum menJadl
anutan bagl
nahaeiswa de1ambertlngkah laku.
Berd,asarkan keslmpulan
yang
d'lkemukakendl atas,
make
dlsarankan
agar;1. staf
pengaJar PTN Kegunran meningkatkan usaha pembLm-blugan
mahasiswaagar
terd.orong memanfaatkan sarana/prasarana yang
reLatif
cukup pad'a PergunranTinggl
mereke.
2.
Pergunran|tlnggl
Kegunran Swesta menuJu kepadaprlorl-
lYliL Ii( iiPT P-'ilti',\l :jTl'Ht$'ii
liiiP
fl'l\1ir:il'iStas
pembangunen kemampuanberdirl eend'lr{, balk
d'arisegL d,osen,
sarana/prasaranar
dan sebegalnye'). staf
peugaJar PIN Kegunran meDyadarlsecara
suu8guh- sungguh kwaJlban clan tanggung Jawabnya dalam melaksa- nakan tugasnyaseharl-harL, sesual
d.engantugas
utama-nya.adaLah
bekerJe d,i
PfN Kegulrran'4.
Perl-u membudayakanmentalltas positif , mulal
d'arLtingkat ates, samlal ke
tJ-ngkat bewahan'agar
mahasls-wa bLsa
berslkap sesuai
dengantuJuan pendldlkan
yang dlharapkan.Penelitian
merupakansalah satu karya
iLmiahdi per-
€uruan tinggi. Karya ilniah ini
harusdilaksanakan
oleh dosenIKIP
Padang dalam rangka meningkatkannutu, baik
se-bagai
dosen maupun sebagaipene'liti.
0}eh karena itu, Pusat Penelitian IKIP
Paciang!berusaha mendorong clo'sen,/peneliti
untuk melakukan peneli-
tian sebagai bagian dari kegiatan akadeniknya.
Dengan demikian mutudosen,/peneliti
danhasil penelitiannya
dapatditingkatkan.. '
,
Akhirnya saya
nerasaEenrbira bahwa penelitian ini telah dapat diselesaikan oleh peneliti
denElannolalui proses pemeriksaan dari Tin Penilai Usul dan
LaForanPenelitian PusIit IKIP
PadangPadang,
Februari
1gg2 Kepa1aPusat Penelitian
IK adang,
r. Zainil,.
H.A.IP
.130187088-
111\I}o 4=
o
4,
Eo
+;::,
A1t tlt\ +ABSTfu\I(
PEi.lG:Li'ITAR
DAFTAR
ISI
DAFTAR, TABEI 3AB
I.
B-4.8
II.
BAB
III.
BAB
IV.
3 o r. o. o... a... a. o... a. a.i
! a a . . . a . . . . a . a a . . . a . . . a a a a lV 3 o. a a... .. . a. a a. . . . ... .. a. a. a a a a aV . a a a . . . a o . . . o . . . . a a . a . .'a . a o a ' ' ' t t a Vti
IE]{DAHiIIUAI'I
.... ... ... ..
tr...1 A. latar
Belakang i',{asalah...1 B. Identiflkasi
d.an lembatasanhiasalah
13
. . . . . a a o . a . . . .. a a a .. a1'1
C.
Tujuan?ene1i-tlan ...o... .,12
D.
PentingnyaPenelj.tian ... ... -...12
iGRAIIGI{A TEORITIS
... o... " ". "13 A. [eori-Teorj.
YanE DigunakanB.
I(erangkaKonseptual... ....22
C. Hipotesis r..."""t tt24
I,'IETODOIOGI
. . . . . ." " " " " ..' " "'25 JL. Variabel-Variabel ?enelitian .... ..2J B. ?opu1asi,
Sampel, clanSampling
. . . .25C. Instrumen lDenelitian ... ""'27 D. Tgknik Analisa Data ...o. ""'28
HASII AIdAIISIS
'
?ElriGUJIAi'i HI?OTESISOLiU pEt'mAH.tlSAitl'
.... .. " " "'' " " " "
'"29
A. Anali-sis ....o."""..""""" "29 B. Pengujian Hipotesis...o.. " "'37
C. Pembahasan ..."".. tt"""ttt38
v
MItlli
$PT PERPUSTAI(AiIN' I i(li)
Plr D AIqs
HAIAi.JAI'i BAB V. KESII.PI]IAI'i DAN
A.
I(esimpulanSARirlI 45
..
.... ... ,.
r45B.
Saran 46DAFTAR BACAd.I,I ],AI.JPIRAN
4B
fabel
1.Tabe1 2,
Tebel 3. Hasil
Ud,engan Ked.ua J
Tabel
5.Tabel
6.Tabe1 7.
Tabel
8.Distribusi
?engambilan Sampel?enelitian.
. .27Hasil Analisis Korelasi.
Aspek I'.'leremehkanMutu dengan Aspek
lair:nya
pad.a i(ed.uaJenis
Pergunran
linggi
3oji Korelasi Sikap l/lental
}ienerabasAspek
Sikap I'llental lainnya
pad.aenis
?ergunranTinggi o... ...32
Tabel 4. Hasil Uji Korelasi Sikap Llental
?ercayaDiri
denganSikap lainnya
pad.a KeduaJenis
PerguruanfJ-nggi .... o... " ..
o" " "o Hasil Uji Korelasi Sikap
L1entalDisinlin Diri
d.enganSikap triental lainnya
pad'aKedua
Je[is Perglruan finggi ... ...)4
33
)c
Hasj.l Uji Korelesj. Sikap
li{enta1 TanggungJawab dengan
Sikap
I'.tlentaltrainnya
paCaKed.ua
Jgnis
?ergurtranfinggi ...'
!Suatu ?erband.ingan Skor
Rata-Rata
danSimpangan Bakir
Sikap ftiental
l'lahasislvaPTN dan ?TS 39
Hasil Korelasi antara Sikap lllental
padaXearr" Kelompok tdahasiswa
... '.." '{1
Tabel
9. Rata-RataSkor Sikap Llental
I{ahesisiva?flri
dan PTS... ...42
vlt
PEi,TDAHULUAN
A. latar
Bel-akang Masalahusaha manusia
untuk
memperoleh pend.id.ikantelah
lahir
bersamaan d.engan adanya manuslasejak
d.ahul-ukala' tetapi pendidikan
dalamartj-
ii:od.ernbaru
berkembang pad'aakhir-akhir ini.
I(esempatan manusiauntuk
memperolehpendidikan
mod.ernsetiap
negarabervariasi
i'iaictunyar se- suaj. d.engan perkembangan negaratersebut. Salah
satunyaIndonseia
sebagai negara yang masiih berada pad.ataraf
perkernbangan
lebih
kernud.ian meppraktekkan pendiciikan mo- d.ern d.iabndingkan d.engan negara-negara maiu.Faktor
yang membedakan Pendid.ikan modern d.enganjenis pendidikan
sebelumnyaterletak,pada
perencanaan yangsj.stematis. Artinya pendirlikan
mod.ernidentik
de-ngan adanya perencenaan yanS matang,
mulai d.afi tujuan
yang hendal<dicapai,
pelaksanaanproses belajar
men8ajar,pengadaan
sarana/prasarana,
dansejumlah faktor
pendtrkunglainnya.
Denganselunrh
kelengkapannyaini
diharapkanbisa d.icapai tujuan pendidikan j-tu sendiri '
Tujuanpendidikansuatune8araberbed'asatusama lainnya, hal ini
d.isebabkanoleh pola dasar filsafat
dan1
Fenpusr
[0LE[.qi
AKAAH r[lP
lC iLI"lU
PADANG
f;i3At li( LlilT PIiii]USTI\ !([rl\]i
(HU5U$
tvi TIDAT illPiNLl[1"''i11N
tlp A! liBrll-A$1 PEtrtr]llTNAA^I iI
tl(iP
FArr AI'l"ltujuan
yangingin d.icapai oleh
ne8ara yanS bersangkutan.Di Indonesia, tujuan pendidikan tersebut dapat dilihat
pad.a GBHI,I yang
dibuat oleh
LIPRsekali
dalarnlima tahun'
Pacta d.asarnya
setlap
GBrIIri menghendalcipenoidikan
d'iIndonesia dilandesi oleh ?ancasj-Ia,
.cl'anbertujuan
untuk mencerdaskan kehidupanbangsa.
Dasarinilah
yangdipe-
d,omani
oleh pengelola
pend.id.ikan(pemerintah)
dalem men-jalankan
tugasnyasehari-hari. Bile dilihat tujuan
pen-did.ikan Indonesia
menurut GBI{N sekarang adalah:rrpendid.ikan
nasional
berdasarkan?ancasila, !uT-
ill;;ilntut-meninekatkan kualitas
manusiaIndo-
;;3i;;."l"ai
manuEla yang berimaT. dan bertqwa-iiup"a" iuflan-yang ],4ah".El{,
berbudi.pekerti luhur'
6"i't"p"iu"ai"", Eerdisiplin, kerja
kerasrtangguh' bertairggung Jaivau,mandiri-, cerdas,,
danterampi-l' serta E6it"I iasmani
6anrohani, serta iuga
mampumenumbuhkan
&",, ,,"*perlalarn rasa cinta tanah air' ,;;p;=t"utr ""r""e"t-kebangllgn-dan rasa setia kayan, so"iail'.lll;(S"lcjen-DPP Golkar
19882 57) .Berdasarkantujuandiatas,keberad'aanpendidikan
di Inclonesia tidak dapat
d.iabaj-Ican. Denganistilah lain
bahvza
kualitas
bangsaIndonesla serta
kemajuanke
arahrnana bangsa
Indonesia di
masa d.epanditentukan oleh
ke-berhasilan
penclidikanitu sendiri. Tetapi
dalarn kenya-taannya,
banyaft hambatan-hambatan yangd-itemui
sehingga rnutu pend.idikandi Indonesia
d.ipertanyakan keberadaennya' Ada orang yangmelihat
bahwaltamatan suatu
lembagapendi-
'.t. l,:...;:.i :.r.- .r;ljll$3
:.i'tiiii ii,;:;,i{li iLlvlU
I i]^\l{ $t}i}i:',rM;{ AN
;i 1i:;u$ liPtiiti 0,1Lair] PtRtr.isT4t{aArt
dikan tidak berhasiL
mend,apatkanpekerjaan
dan penghid.u- pan yang]ayak.
iriamunha1 ini harus disadarj-
baht'iaper-
cepatanpendidikan kualitasnya tidak
seimbang d.enganperkembangan
sektor
modernsebagai tempat
lapangankerja, ha} ini
merupakan masalehbagi
bangsa-bangsa'berkembangterrnasulc
Ind.onesla.
Adapara ahli melihet
bahlva rend'ah-nya
mutu pendld.i-kantersebut
€T&tukaltannya
dengan ke-mampuan ekonomi
orang Indonesia terutama para
pengelolapendidikan
dan keadaan anakdidik,
padaha1 (Philip
Robinson, 1986t329),
kebutuhanpendidikan tersebut
cukuptinggi.
Penyebablain d.ari
rendahnya mutu pendiclikand.i
negara berkemballg(Inclonesia) adalah
bertukarnyafungsi
penclidikanmenjadi pabrik ilazala. ?are
anakdi-
di-k tidak
mementingkankualitas suatu
lembaga pendidikanmelainkan kebutuhan
akan iiazah
karenauntuk
mernasukipekerjaan
paclasektor
modernyan8 diperlukan
ad'alah 1a-bel ij
azahpara calon (Philip Robinson,
19862319).Akibetnya, kualitas calon d.ari suatu
tamatentidak
dapatdipertanggungjawabkan,
karena
denganjiaza]n sebagai
sya-rat
utamatidak
mampu membedakanantara calon
yanSber-
kualitas
d.enganyang tidak berkualitas. Dore (?hilip
Robinson, 1986i 337)
menyimpulkan kelemahan pendidikancli clunia' Icetiga
ad.alahpengajaran berbentuk fakta
yangharus dihafalkan, akibatnya
anakdidik tidak
mampu mema-hami
dunia secara baik. Begj-tu iuga tokoh
pendidikanThurow, menyimpulkan baht'ra
di
negaraketiga
pendidikanitu berfungsi untuk
mend.apatkaniiazah
sebagaiukuran
:status, atau untuk bersaing
memperolehpekerjaan
pad-apasar kerja. /rkibatnya fungsi pendidikan tidakl-ah
untuk memperolehketerampilan.
Iriakasetelah
anakd'idik
tamatd,ari suatu
lembagapenclidikan
dan berhad.apan d.engansi- tuasi
mesyarakatatau
lapanganpekerjaan banr, dia
tid.ak akanterampil untuk melaksanakannya. Di
sampingitu
Thurow mellha'r, bahvua besarnya
jumlah gaii
yangdiperoleh oleh
seseorang dalampekerjaan sangat erat kaitannya
d.e-ngan
tingkat ijazah
yangdimiliki,
bukan karenakualitas
yang
dimi1iki
seseorang.Banyak
ahli lain
mengemukakan penyebab rend-ahnya mutupendiolkan.
Akhi-rnyaorang
menyaclari bahwa masalahpendidikan
merupakan masalah yanSsangat kornpleks.
Namunpada praktekrrf,ar bahv'ra
faktor proses belajar
mengajarlahyan8dianggappalingbertangSun8jav,rabterhadapout-put
lembaga pendiclikan
tertentu.
Sekarangtimbultantanganbagiparapelaksana proses belajar mengajar,
khususnyadosen/guru'
-frosesbelajar
mengajar bagaimanakah yangtepat untuk dllaksana-
kan. untuk itu timbul teori tentang fungsi
pendid'ikan.iYilL 1I/., U1:T P |:F'P\ISTA H l\lll\l
!i/'li?
PA D l\H fi?ara ahli me]ihat
bahrvapendidikan berfungsi.
sebagaj- pe- nerusan budayake generasi berikutnya.
Dalamha] irt.i
Taba(1962:
18- 30)
memerincj.atas tiga hal.
?ertama,adalah fungsi transmisinya yaitu
pendld-ikan berfu-ngsisebagaiper0elih&robud'a;rad'ariSenerasiyanSlalu'ked'ua' pendidikan berfungsi sebagai
pengubah budayaj-tu send'iri
karena
pertumbr-than dan perkembangan budayaitu
sendirj-'
Akhirnya fungsi ketiga
ad.alahr pengembanganinclivid'ua]
peserta didik untuk
memungkinkan memelihara clan mengem- bangkan bud.a;rai1q send.iri.
Dengan d.emikian pengernbang-an i.iri
per.;arisan budaya dan pengernban8an bud.aya adaIahproses
yang menyatu d,alam lembagapendidikan'
Pelvarisanbudayakhususnyapengetahuankepad.age-
nerasi beri-kutnya
dalam lembagapendidikan formal
rnem-punyai karakteristiic
berbed.ad.ari
kead'aan sesungguhnya'Artinya,
c1a1am lembagapendidikan formal
penemuan dan temuanbutir-butir
pengetahuan yangberlangsung
d'alamkegiatan atau
lvaktu yanS panianghams
d'irvariskan dalam rgaktu yangterbatas. Akhirnya ahli
penclidikan berpend'a- pa-u, khazanah pengetahuansecara keseluruhan tidak
sem-pat lagi d.ilariskan.
Un-uukitu
y:'ang utama d'iivariskan aclalah proses bagaimanasuatu butir
pengetahuanitu di-
temukan
oleh ahlinYa.
t11'1;:-'-:i ,r:.ii;1 :;l l;ii! - 1il,\l:'J
I(OLEI{S! BITAFIU iLtrIU TIDAi{ DiPlfiJAl'l'rtAN
ltHUSUS DIPATAI OALAII FII?IJSIA[AAI{
Dengan tirnbulny
^ p,J^triran tentang
pelvarisan ke-terampilan
memproses pengetahuanbagi
anakdidik,
makalernbaga
pendidikan
bukanlagi tempat peserta didlk itu
d.uduk d.an mendengar,
tetapi
tempatbekerja
d.an rnelakukankegi-atan
sirrulasi
bagaimanabutir-butir
pengetahuan yang akan d.i-,,varisiitu dulunya diproses ahlinya.
I;runcullah konsep-konsepproses belajar
mengajar yang menekankanpad.a
aktivitas pelaiar yaitu
konsepbelaiar aktiv.
0erujudnya
konsepbelajar aktiv ini
diharapkanmasyarakat
atau
anakdidik tidak menjadi
binSung ataukecewa
detelah
mereka mengamatiatau
mengecap d.unia pen-didikan
terrrtamasekali
pemanfaatanilmu
yang cliperolehtersebut
dalam mernbimbing dan mengapl-ikasikannya pad'a kebutuhannyasehari-hari setelah dia tamat.
Batrkanilmu
yang
ciperolehnya tersebut
mampuuntuk
memperoleh penga- lamanserta
lapangankerja
sehinggadirasakan
pendi-d'ikantersebut
memberikan kebahagi-aan d.ankesejahteraan hidup'
Iriaka pad.a
taraf ini pendidikan
sudah bergunabagi
kebaha-giaan
manusia clan anakd.idik
merasaticlak terpisah
d'arimasyaralcat dan lingkungannYa.
Keberartian pendidikan seperti
dikemukakand'i
atastelah
d.isad.ariorang sejak
abadke-20,
bahkanakhir-alchir
ini para
pelaksana pend.idikan berusaha melaksanakanteori-
tersebut.secara
maksj-maI (lYasty Soemanto;19A): 3)'
Begitu juga
berdasarkan pengalamansehari-hari
terutamadl
PerguruanTinggi selalu digiatkan
pemakaian ?BI"'i yangberorientasi
padakeaktivan
mahasiswa.IJIodel pengajaran
aktiv
yangdiperkenalkan
dalamd.unia
pendidikan
d.elasaini
merupakanproduk
manusia yangbermanfaat,
dikbrenakanilia sebagai
produk manusia, makadia disebut
d.engankebuday&allr
Kebudayaan dalamtingkat
manapun
terpeut
kepad.aselunrh unsur
non manusiadi
da-1am
lingkungannya. Artlnya,
manusi-a dalam tautanrSra de-nSanse]unrhunsurmanusiadalamlingkun8annyaitulah
yang menghasil-kan
budaya. lfaka terbentuknya suatu
bud'a-yaterkaitlangsutngdenganunsurmanusia'ruang'benda'
tingkah 1aku, tujuan,
d.an emosi manusianya(Yii1iams'
1g8B:
1OB). Untuk itu spindler (19842 31)
mengemukakan bah,.rasekolah sebagai serana pendidikan
merupakaninsti-
tusi sosiaL nremiliki
kehid.upan dan kebudayaan send.iri -Artinya,
bud'ayabelajar aktiv
yangditerapkan
pad'a ?Bldakanberbedakaclarnyapad'asetiaplembagapendidikan.
tral<tor pembed.a
tersebut
disebabkanoleh unsur
manusia danunsur
nonmanusia. unsur
manusiameliputi peserta didikt
guru,
petugasad.ministrasi
dansebagai'nya'
Sed'angkanunsur
non manusj-a yangterpenting
ad.alah sarana/prasarana'iESi:,":1,',:iiA.:l,l l;{lF i A, Al i...
I(tLEii$l EIuAI'{$ !l-t4U TltlAl{ DIP!}j,JAI'ltlAN
ttHUSUS 0lPAi(Al D/.LAi''i PERFU$IAIiIAN
I
Sagaimanapun,
para pengelola
pend.idikan berusahauntuk
meni-ngkatkankualitas pendidikan melalui
PBI/I,namun
hasil
temuanpara pemikir sosial
dan kebud.ayaan mencennaskankita
d.a]ambidang
PBiriini. Hasil
temuantersebut
acralah ad.anyasejumlah nilai
clansikap
mentalmasyaraka-u
Indonesia
yangkurang
mendukung usaha pemba-ngpnan. Sikap-sikap mental tersebut ad.alah;
meremehkenmutu,
menerabas, ' kepercayaandiri, dj-siplin diri,
d'antanggung jawab
(KoentSaraningrat' 1974: 18
54).Fektor
manusia sebagai.salah satu unsur
dalamPBM
(peserta didik)
sebagaibagian d.ari
masyaxakat umum-nya secara tidak sadar
membalvanilai-ni]ai
masyarakatumum
ke
dalemkelasnya. Itri]ai-nilaj- tersebut
akanber- ujud
dalamtata laku
padaberbagai kegiatan proses bela-
jar mengajar.
contohnya ad.alah adanya mahaslsv'ra yang mencontek dalamujlan,
memfoto copyhasj.l.kerja (tugas-
tugas
temar:3ya) dansebagainya. ?erilaku lni
adalahujud-rijud clari mentalitas
menerabas, meremehkan mutu, d.an seterusnya yangberasal dari
masyarakat 1uas.(
Di1aln pihak pendidikan
mempunyaidua
fungsj-uta-
ma: mevrarlskan d.an mengembangkan kebud.ayaan.
HaI ini berarti
bahiva lembagapendidikan luas memiliki
kemampuanuntuk
menghasilkanpeserta d.idik
yang mer1punyaini'Iai
t:': ,!,-'.- l,t:i -r ' . i ,,,;l- , i':.lfltl
; ,l
..'./iJ;', ;
;"
,, j,iiUir'J.. a.Ui L:-,'/:i.i.. ir
TiLlAl{ Eifjrilu+ri,i..^i'l
l{HUSti$ ti;iriri il,iLAt],itRprJsfit(aAr{
:r'sikap., d.an kemampuan-kemampuan yang ada delam masyarakat
d.isatu pihak,
clandipihak lain memiliki
kemampuan untukmengembangkankebudayaanj.tusendiri.i.llakapeningkatan
mutu
pendidikan
d.lantaranya d.apbtberarti
peningkatankemampuan
untuk
ked.uafungsi ini.
Dengan ad.enyaujud-
ujud.sj.kapmentalyanSberkembangseper-uiyangd.isebutkan
di atas,
mengakibatkankeberartian proses belajar
menga-jaryangberkualitastidakmemberikanefekpositifter-
hadap mutu
pendidikan
khususnyaout-put
lembaga pendidi-
kan.
Jika dilihat lebih lanjut,
lembaga penclidj'kan-uinggi di Indonesia terdiri d.ari
duakategori- berdesar- kanstatusnya:yaitulembagapendidikantingginegeri
dan lembaga
pendidikan slvasta.
icrususuntuk
lembagapenclldikan keguruan
di
sumateraBarat,
ked'ua macamstatus
lernbaga
tersebut
berbed.asecara nyata.
?erbedaan-perbe- d.aan -uers€but d.apatdilihat dari segi in-put
(masukan)'ketersed.iaan
sarana/prasarana'
kesed.iaanstaf pengajar'
untur/usla
lembagatersebut dan seterusnya'
?erbeclaan- perbed.aanini
d.apat menyebabkantraclisi, ni1ai,
clansikap
berbecla
pula bagi
mahasislvanya'Ditinjaudarisegiin-put(calonmasukan),kuali- tas in-put
sl,rastalebih
rend.ah.dibandingkan i-n-put
yanSIVIIL lY, Ui:'T P.tiiP\JSTA I(J\AI\
II{IP
PI\ D AN Smemesukl perguruan
tinggi negerJ.r'ha} ini diyakini kare-
na
sampai sekaranguiian seleksi
masuk perguruantinggi
maslh d.iakuj-
sebagai tes penyeleksian
kemampuan maha-Sist-:Ia.
Berd.asarkan pengamatansehari-hari
keadaan sa-TarLa/pTasarana pergunran
tinggi
swastarelatif
kurang'Dari segi
ketersed.iaanstaf penSaiari perguruan tinggi
sr,vasta sampai sekarang masih
sangat
tergan-uung kepadeperguruan
tinggi
keguruanne8eri. Begitu iuga clarl
seSiumur/usia
perguruan.tinggi
keguruan srvastalebih
mud'ad.arj- perguruan
tlnggi- negeri kegurtran. Akibat dari
se-mua perbedaan
tersebut, melahirkan
kebud.ayaan yan8ber-
beda
pula
karena budayaitu lahir adalah hasil
prod'ukmanusia
beserta
lingkungannya'Kebuclayaandiartikansebagaimeropunyaitigaujud,, ujud ideal, ujud kelakuan,
danujud fisik' fingkatan
ujuoj.dealyangtertinggiad'alahniIaibudaya.l.[iIai
bud'ayadapatdikatakansebagaikonsepsi-konsepsiyang hidup
d.alampikiran
sebagian vrargasatuan-satuan sosial
mengenai
hal-hal
yang dianggapbernilai
dalbm hidup(Koentjaraningrat, 1974t 32)'
Dj'hubungkan oenganketiga unsur
yangdisebutkan d.i atas,
i-uuberarti
bahl'ranllai
bud.ayaadalah sebagai
pedomantertinggi bagi pri-
laku
manusla yang padStaraf lebih lanjut
clapatdilihat
perujud.arulya dalam
tingkah laku
sehari-hari '
-, ,' . 'i,'-.I. ,i, .:,i ,.,"1.,' : r')AliG
ii i" i": rl;: ; B;il,iiiU ii-t'lll
Tii-:A t{ DiPiitdAMi{Al'l
ili'Ai(,11 DA LAll PERf Ug Ut{AAN
Sesuai dengan
kajian penelitian ini,
berusaha me-l-ihat sikap
mentaL mahasisr,.rad.l
perguruantinggi
keguruan berar'ui. mel-ihat ujud.tingkah
lal<u sebagai- pencerrninan bu- daya yanEclianut merelra.
Dikarenakan ad.a keyakinan bahlvabudaya yang
lahir d.i
perguruantinggi
keguruan srvasta d.e-ngan
di perijuruan tinggi
keguruannegeri,
makapenelitian inl
berusaira,melihat
perbandingancliantara
ked-ua rnacamlembaga
tersebut.
B. Iclen'bifikasi
da,n Pembatasan ldasalahBerclasarlcan pengamatan
sehari-hari
banyak permasa-lahan dibidang sikap mental
mahasist'vaini
yangingin lcita
kaji,
namunpenel-itian ini
akan mengkajihal-hal berikut:
'i
.
,irpalcahterclapat
perbedaansikap mental
yangberarti
antara
mahasiswa PTS keguruan dengan PTN keguruan.2.
Apakahterdapat korelasj- antara
aspek-aspel< sikapmental
pad"a masing-masing kelompofu mahasisrva ?TS dan PTN keguruan.Sikap-sikap mental
yang dimaksudterbatas
padasikap-sikap
menerabas, kepercayaandirj-,
meremehkan mutu,disiplin diri,
dan tanggung jawab.C.
Tuiuan?enelitian
Berd.asarkan
latar belakang
dan rumusan masalahdi- atas,
makatujuan penelitis.n ini adalah
:1
.
Untultmellhat,
apakahsikap mental
mahaslslYa pergu-ruan tinggi
kegunrannegeri
berbed.a d.engansikap
men-ta1
perguruantinggi
kegunran stvasta.2.
Untukmelihat
apakahsikap mental
mahasj-sla pad.a ke- duajenis
perguruantinggi
keguruanini konsisten antara satu
aspeksikap mental
d.engan aspeklainnya.
D.
?entlngnyaPenelitian
Penelltian ini dihaiapkan
mampu mengungkepkansi-
lcap
mental
mahasiswad.i
keduajenis'perguruan tinggi ter- sebut, Berdasarkan'analisj-s
perbedaan dankorelasj'
dapatdiketahui karakteristik
dansikap mental
yang ad'a pad'enahasisr,va
?fli
dan?[S
keguruan.Temuan-temuan
ini
akan mengemukakan masukan yangberharga bagi
usahapeningkatan
mutupendidikan
khususnyauntuk
mengambilkebijakan bagi pengelola
d'an d-osen-dosen d.alam mel-alcsanakanproses belajar
mengajar'KIA.ANGKA
A. Teori-Teori
Yang DigunakanL,lahasisrva
sebagai saleh satu unsur
manusiadi
se-kolah tidalc terlepas dari
anggota masyarakatdi
tempatd.ia tinggal. Di sekolah d.ia
mendapatkanj.nformasi
yan3sengaja
dj.rancangmelalui proses belajar
mengajar menSe-nai
pengetahuan,nilai-niIai,
da4keterampilan. Di
sam-ping j-tu,
d.iajuga
memperoleh.informasioari cara ber- buat
d.anbertindak
sebagaiunsur
manusialainlya,
yai'uudari
dosen d.an petugasadministrasi '
sebagai
anggota masyarakat diamana mahasi-swater-
sebut tinggal, dia iuga
menclapatinformasi
yang akanikut
membentuk
diri
mereka.,!'iaktu
beradadi
masyarakat mele-bihi
vraktu mereka beradad.i sekolah.
Dengan d.emikian,berarti
mahasislva rnemperoleh sumberinformasi dari
prosesbelajs,rmengajaryanSsengajad.irancang,d.aripergaulan
mahasis,,va dengan
unsur lainnya d.i lingkungan
sekoleh, danciari
anggota masyarakat umurn paclalingkungan
tempattinggal
mereka.SekolahsebagailembagapendidikanJangberfungsi
mer.rariskan budaya
ke generasi selanjutrllle.
maka dirancang13
ivrlL 1111 i-',i-
I
1] t llirilSTA l(i\l\lill{iP
p/\DAl'lGpengetahuan,
ni]ai.-ni]ai,
danketerampilan sesuai
d.engankunkulum
yangdiharapkan, ternyata tidak
semuanya dapattermanifestasl
d.enganbaik, tbnrtama
disebabkanoleh
pe- nganrh budaya masyarakatlingkungannya. Artinya, tingkah laku
mahasj-s'vratersebut
yanglahir
hanya sebagiankecil
yang. merupakan pengamh
proses belajar
mengajar(Spindler,
19742
54 56). Untuk itu saling
pengaruhinformasj-
d'annilai-nilai cii sekolah
d.and.i luar sekolah penting di- llhat interaksinya
d.a1amprilaku
mahasisvra.1
. Sikap l(ental
Indonesia sebagai salah satu
neSara berkemban8.membutuhkan lvarga negaranya yanS mempunyai mental- yang mendukung pembangunan.
Sikap.mental
yang diharapkan un-tuk
menunjang pembangunan dikemukakanoleh Koentjaara-
ningrat
d.engan memakai kerangkaI(luchon (I(oentiaraningrat,
1874:38 42)
mempunyaiciri-cirj- berorj.entasi ke
masa depan,berhasrat mengeksploitasi lingkunSallr
memandangtinggi hasil karya
manusia,hemat,
memandangtinggi
kemam-pua4
sendiri, berd.isiplin,
danberani
bertang8ung jal'rabsendiri.
Dengan memakai kerangka Kluchon
ini, Koentjara-
ningrat
menernulcan beberapasikap mental
masyarakat Ind'o-nesia
yang kurang mend.ukung pembangunan,sebagai akibat
pf,(i-1i-r.----; rhA:.i i,itii ,! )
[0t.Eii$i *;diii$ ii-iiiu
TIDAK I]IPIN-JA!'i:{ AN TFUSUS DIPAilAI0lLA11PEFiiJSIA'*Ai.N
sampingan
dari revolusj.
masaLalu (Koentjaranlngrat, 1974| 48
5+).Dengan d.iperolehnya kemerd.ekaan
oleh
mas;rarakatIndonesia
pada masa}a1u, berarti secala praktis
merekateLah memlLikl
kebebasanrkedaulatan, tetapl darl segi
bud.aya
tidak bisa
berubahsekaligus secara
mendasar,karena
keterkaj-tan
budaya lama d.enganakibat
yangdi-
timbulkannya norma-norma lama
ditinggalkan tetapi
belumsempat menbina
nilai-nilai baru. Di
sampingitu
period'epost-revolusi
yang berlangsung lameitu
mengakibatkanterabaiken
sarana-saranavitasl seperti sarane
ekonomi,jalan-jaIan,
jembatan-iembatan, dansebagainyer
canini
mengakibatkan ekonomi
menjadi mund'ur.
Bersamaan dengankemunduran ekonomi
ini timbul sikap mental
yangtidak
mendukung usaha pembangunan pad.a z,aman kemerd'ekaan seka-
rang ini. sikap-sikap mental tersebut adalah; sikap
me-rend.ahkan
mutu,
menerabas,tidak percaya
pacladiri
sen-dirl, tidak berdisiplin murni,
dantidak
bertanggung- j alvab.1 .1
.
I';ieremehka4 l,tutuLlentalitas
menuniukkan kebutuhan akenkualitas d.ari hasil karya,
d.anrasa
pekaterhadap
mutu suclah ham-pir hi1an8.
Pad.a rnulanyamentalj-tasini rahir akibat oto-
a
matis darl
kenriskinan yang menghebat yang melenda bangsaIndonesia,
sehinggakita tidak
sernpat rnemi.kirkan menge-nal
mutud.ari
;oekerjaan yangdihasilkan
clan muttr d-ari barangatau jasa
yangdikonsumsi. Kita
suoah merasa Sern-bira bila
suatutpekerjaan dapat d'icepai
penyelesaiantatau
barang d.anjasa
ad.atersediakan.
Sesuai
d.engansituasi
c1iatas, terd-apat pula
ku-rangnlra
unsur bersaing bagi
bangsaIndonesia.
BanyakpenysSaS
timbulnya sikap kurang bersaing
ba.gl bangsaIndonesia,
ad.a yang disebabkan masi-hterbatasnya kapasi-
tas produksi akibat dikelola oleh sejumlah
orang yangmampu dan tenaga
ahlj-,
ad.akarena jiwa bersaing itu
ku- xangaimifiti
pad.a umunnya kebud.eyaan bangsa Inclonesia,atau
ad.a yang disebabkan lcarenaproses
penyebaranr peng-lciasan, perusakan,
clanekstensj-fikasi d.ari sistem
pend.i-d.ikan
kita
yangtak disertai
dengan perlengkapan sewajar-nya dari
sarana,/prasarana pend'idikan.1
.2.
Suka I'/ienerabasIiientalltas ini
merupakansuatu mentalitas
yan8ingin cllcapai tujuan
secepet-cepatnyatanpa
banSrskkere-
Laan berusahadari
permulaan setahap d-ernisetahap'
lrien-tal-ita,s ini dilcenal iuga
dengan, r'ii,iencarijalan paling
garnpangtr.
r'Ii... ii:'f,,i)ri.l :,i l.i:!; .t._i:j-rlrtS
H';i-[iltr
riiiriii
irirtUTlDAl,( LliFlNJAfl,,i Al';
I{ iiUSUS :,iA(AI DILAi.I i)i:ii,:;SIAitAAN
Lienyebarluasnya
mentalitas ini, akhir-alchir ini erat kaitanlya
dengansituasi atau pengalaro[
y4pg d'uva-risi sejak
zamarLJepang.
Pad.asaat
Jepang menguasaiIndonesia,
orang-orang Ind.onesia banyak mend.apat kesem-patan
mencluduki kedudukantinggi akibat
penanSlcapanter-
had.ap pega'.'rai-pegayrai
Be]and.a. liereka
dengan rnud.ahbisa
rnend.apatl<en lcedudukan
tinggi
d.engenslstem
meloncat-loncat. Proses.ini terjadi berulang kali
pad.a zamanke-
merdekaan,
te:rttama sekali
padasaat
perubahan sisternpolitik. Akibat proses meloncat-loncat ini, terjadi
ke-mund.uran
keahlian d.i Ind.onesia, karena tanpa keahlian
yang mailtap seseorangbisa naik ke
kedudukanatas
ataurnenempati
tugas-tugas baru.
1.).
TaI< Percaya padaDiri
Sendi-riSikapinimerupakansifatyanglebihpercayapad.a
orang
lain
d.iband.ing padadirj-nya. Irlentalitas ini
rneru-pakan lconsekuensi
d.ari
serangkaj.an kegagalan yangd|ala- mi oleh
bangsaIndonseisa. setelah didapatkan
keme?d'e-kaan, ternyata
bangsa Ind.onesia menSalami benyak kegaga- 1an d.alam beberapa aspekkehidupan.
Bersamaan denganj-ni terdapat pula ciri mentalitas yang
samabagi
pegawaid.an
priayi,
d.imana merekalebih berorientasi vertikal
terhadap atasan atau senior-seniornya. lJentalitas ini
IVIIL II'( UPT PEIIPUSTA KIII\N
II(IP
P/\DAI'IGberkembang
secara luas
pada masyarakatfnclonesia
sampai sekerangini.
1
.4.
TakBerdisiPlin
IilurniI,rlentalitas ini
merupakand.isiplin yeng
dipaksakand.ari 1uar, sePerti karena
ad.a pengavrasanoleh atasan
dansebagainya. 3i1a
pengay/asan kend.or, makahilang pulalah hasrat murni
d.a]amjiwanya untuk secara ketat
mentaatiperaturan-peraturan.
seteleh
zamarLrevolusj-,
tampaksifat ini
semakinmemburuk, d.an merupakan
saleh satu pangkal
d.arj- paoa ba- nyak masalahsosial
bud.aya yanS sekarangini
d.ihadaploleh
bangsa Inclonesia.1
.5.
Tak Se,rtanggung ,iavrabsifat tak
bertanggung jawabini diartikan
sebagaisifat
yangtidak
merasa bersalah,bila dia berbuat tidak
sesuai
dengansesungguhnya. Basa. bersalah tersebut tim- bul kalau
adaorang lain melihat. R.Benedict
mengemuka- kanhal demikian,
bahvuaorang
merasabersalah kalau keli- hat oleh
banyakorang, tetapi tidak
dj-dasarkanatas
suaturasa
menyesalkarena
perbuatan-perbuatan kesalahan i'uusencliri.
.tVilL il/r 1l trT i' -'r|ii) ii 3'l A i( i\ l\t'
l1/.
iP
F,A D iib'isSifat tak
ed.anyarasa
bertanggung jawabini
pad.azaman sekarang sesungguhnya
.erat kaitannya
d.engannilal
bud.aya
tradisional
yangterlempau
banyak,berorientasi ver'uikal,
sehingga tanggung jalvab terhad.apkewajiban itu
hanya
kuat apabila
ad.a pengaivasan yangkeras d.ari atas.
Di
sampi.ngitu juga d.ipengaruhi oleh
kurangnya pend.id.ikan clan kematangan lvatak manusia yangberasal dari salah
satu kalangan yang kurang memperhatikan pendid.ikan danter-
utama perkembangan
natak, biasanya
menunjukkansikap
taic bertanggung j avrab .ilasih
banyaksikap-sikap mentali-tas
yengnegatif lain
yang berkembangd.i
ruengeh masyaralrat (sebagai
con-tohnya llhat
i','iukhtarlubis , 1977).
Ilamununtuk
keperluanpenelitian ini, sikap-sikap
menta1 yang akandilihat
berkembang ujud.nya
d,i
t€ngah-tengah mahasi'svuad.i
Pergu-ruan Tinggi
Keguruan (PTN)dan
swastahanyalah seperti
yang dikemukakand.i
atasI;iahasiswa sebagai
unsur
manusiad.i
PerguruanTing-
gi
mempunyai budayatersendirl (Spindl-er,
1g74: 31), te- tapi tidak bersih dari
pengartrhlingkungan
masyarakatny&r karena mahasiswatersebut tinggal d.i
tengah-tengah rnasya-rakat.
Bud.aya selcolah dan bud.ayamasyarakat
menggelimang dalam kehidupan mahasisvrarYent
kemud.ian mel-ahirkan polatingkah laku sehari-hari.
Dilaln pihak terdapat
duakategori
?ergu:rrenTing-
gi
Keguruandi
SumateraBarat
berdasarkanstatusnya, yai- tu
Perguruan[inggi
l(eguruanNegeri
dan ?erguruanTinggi
Kegunran
Slvasta.
Berd.asarkan pengalamansehari-heri
an-tar
dua PerguruanTinggi tersebutr. secara prinsip
berbed.adi bidang unsur
manusi.a d.an non-manusia,kualitas
maha-sisqa
?erguruanfinggi
KeguruanNegeri berada setingkat
di atas
mahasislva PerguruanTinggi
KegumanStrasta.
Ke- beradaan sarana/prasarana pad.a lembaga ?erguruanfinggi
Swas.ta
relatif
sed.erhana d.iband.ing dengan lembaga ?ergu-ruan Tinggi
KegunranNegeri-. i(etergarrirtgtt
PergurrranAn .Swestg. terhadan dosen-d ,;
[inggi
Keguruan Swas.ta terhad,ap dosen-dosen ?ergunreTlnggi
KeguruanNegeri untuk
menjalankanproses belajar mengajar,
d.anpengelolaen
dana ?erguruanTinggi
I(eguruanSlasta relatif
bebas dj-band.ing d.engan PerguruanTinggi
Keguruan
irlegeri. Jika
d.isimpulkan bahrva berbedanya Per- guruanfinggi
KeguruanS'lasta
d.engan PerguruanTinggi
Keguruan
Negeri di
SumateraBarat sekaligus
mengikutper-
bed.aan
unsur
manusia dan lingkungannya.Perbed.aan
unsur
manusia danlingkungannya
secara mendasar pada keduakategori
PerguruanTinggi
mempengaru-hi terbentuknya
budaya padasetiap kategori,
kedua kebu- d.ayaan d.aIamtingkat
manapunterikat
kepadaseluruh
unsurmanlusia dan non-manusia
di
dalam lingkungalLnya.Artinya, lehirnye suatu
bud.ayaterikat
pad.a unsur-unsur manusia,ruang,
bend.a,tingkah 1aku, tujuan,
dan emosi manusianya('r'i1IIiams, 1988;
108 ) .Secara
lebih rinci
iYasty Soemanto( 1983; 81 )
me-ngemukakan bahv'ra
si-fat
dantingkah laku
seseorangd.iten- tukan oleh hered.itas
danlingkungannya.
Hered-itas d.i- maksudkan ad.alah perbed.aan yangdimiliki oleh setiap
individu sejak lahir, te:rrtama
dalam kemampuan d'asar, seclangkanlingkungan adalah
mencakupsegala material
dan stimul-usd.i
dalam dandi luar irri:-.r:-ar., baik
yangbersifat flsiologis, psikologis,
maupunsosiokultural.
i,ienyatunya
hereditas
denganlingkungan
mengujud'kanpola' tingkah laku
cialam kehidupansehari-hari
seseorang.Di
cla]amini, bailc unsur hered.itas
maupun lingkunganberbed.a
secara prinsip antara
?erguruanTinggi
Kegur,ranSi,tasta d.engan
?erguntan Tinggi
l(eguruanidegeri di
Suina-ue-ra Barat.
Artinya, d.ari segi
mahasislvactiyakini
bahlia lcernam-puan mahasiswa ?erguruan
Tinggi
Kegurua4idegeri lebih baik
dibancllngkan cier,.ga., mahasisvia'?erluruin [r:rggi
IiegU-ruan Slasta,
khrena umumnya mahasisva.?erguruan1ing3i
iieguruan Swastadi
SumateraBarat
merupaka'n'ordng-orangyent gagal nengikuti tes
seleksi'ma'suk ?erguruanTinggi
PERF'US'iA. AAil U(iP PAOJHG
rt{jt-Eltsl B!*i?'l|i Il-l4u
Iri'Jsu'j
TiDAK DIPI}JJlMltt/:H DiPi:ill U,1l l.ii Ftl?i$Il')lA{i{
Negeri. Iial ini diyalcini-
bahlva sampai sekarangfungsi
tes seleksj- untuk
masuk ?erguruanTinggi
ad-alah untukmembed.akan anak yang mempunyai kemampuan d.engan anak
yang kurang
memili-ki
kemampuan.Dari segi
lingkungarrr bahvra keadaan sarana,/prass,ranarketersediaan staf
penga-jar
dan setertrsnyatidak
samaantara
PergunranTinggi
Keguruan
}legeri
dengan ?erguruantinggi
Keguruan Stniasta.B.
Kerangkaffonseptual
lembaga
pendidikan
umurur.yaberfungsi untuk
mervaris-kan sekaligus untuk
mengembangkanbuclaya.
Sebagai pel"re-rj-s
sehanrsnyaia
mewariskan bud.aya yangpositif
'
sed.ang-lcan sebagai pengembang, seharusnya
la
mempunyai kekuatanuntuk
menerj.maunsur-unsur positif darj- luar ( yaitu
da-ri
masyarakatluas ). Agar terujud fungsi seperti
yangdiharapkan
di atas, di.rancanglah seperangkat
budayapro-
sesbelajer mengajar,
d.engan pbmtersebut
diharapkanrnahasisrva mampu sebagai.
pewaris,
pengernbang bud.eya yangpositif.
Di lain pihak,
mahasiswa yangtelah disiapkan
de-ngan
berbagai
budayapositif di
lernbagapendidikan dipe- ngaruhi berbagai
bud.aya yang adadi
tengah rnasyarakat dimana merekatinggal.
Bahkan budaya masyarakat umumlebih
banyak merekaserap, karena
merekalebih
lama t'ualctul$lL i
ii
LI iiT Pif; Pi,l:^TIi I(i\ iit''ILILP
Fi\ DAI'I$beracla
di
tengeh masyaraketdibanding
d.engan lvaktu yang merekamiliki di sekolah.
tr{aka, keberad.aan bud.aya seko- 1ah yang ditanamkand.iintervensi
ol-eh bud.aya masyarakatumurnnya. Dj.antara budaya masyarakat umum
tersebut
yang masihberakar kuat
sampai'sekarangterllhat d.eri perilaku
meremehkan
mutu,
suka menerabas,ticlak percaya d.iri, ti-
dak
beroisiplin murni,
d.antidak
bertangS"ung jaurab.Sikap mental ini
tampak penrjudannya da1amkegiatan
yang suka mencenek mahasiswalain
dalamsaat ujian,
mernfotocopy
tugas
teman, dan seterusnyaoIntervensi
budayaluar
(L'lasyarakat umum) kepada bud.ayasekolah
patLad.iri
mahasisurad.ipenganrhi oleh le-
mah-kuetnya budaya
sekolah
yangd'imilikj-
mahasisl'ra.Persyaratan terujudnya
bud.ayaitu sendiri d.itentukan
oleh keadaanunsur
manusia d.anunsur
non-manusia(lingkungan)
pad.a
setiap
kelompokmasyalakat.
Dikarenakan keadaan Perg'uruanTinggi
Keguruan Swastadi
SumateraBarat rela-
tif
kurangdari segala
aspek d.ibandingkan dengan?erguru-
anTinggi
Keguruanidegeri,
makadiduga
bud.ayatingkah laku
mahasiswa?fS
Kegu:rtanlebj-h
banyakdipengaruhi
olehsikap
mental yangkurang
d,iharapkan sebagaimana d.ikemuka-kan terclahulu.
Untukkeperluan ini.
akand'ilihat setiap
aspek
"itrp mental
d.antotalnya secara
umum, pad.a aspek-aspek manakah mahasiswa Perguruan
Iinggi
Kegunran Slvastaberbed.a clengan mahasi.sYra Pergunran
Tinggi
Kegunran i'[ege-ri.
C. Hipotesis
?ad.a kerangka pemj.kj-ran
terdahulu telah
oikemuka-kan bahvia perbed-aan
status
?erguruanfinggi
menyebabkan perbed.aan kemampuan mahasiswanya menolekunsur-unsur
bu-d.aya
negatj.f d.arl
masyaTakat luasr
sebab berbeoestatus
Perguruan
Tinggi tersebut
pad.a hakekatnyaterdapat per-
bed.aan
unsur
manusj.a d.annon-manusia. Atas
d.asar keyakj-- nantersebut, diajukan hipotesis
sebaSaiberikut:
1
.
Terd.apat perbedaansikap mental
yangberarti antara
mahasist'ra PTS Kegunran dengan mahasisvra PTItr KeguILtsII.
2.',
Terdapatkorelasi
y'angberarti antara setiap
aspeksilcap
mental
pada keduakategori
mahasiswa ?ergumanTinggi
bersangkutan.A.
Vari-abe1-Vari.abelPeneli.tlan Varlabel
BebasIlama
:fipe
3Nilai
3Status
PergunranTinggi
Keguruan I{omi-na1-
Perguruanfinggi
Keguruan Svrasta-
?erguruanTinggi
Kegunran}iegeri
1 o
2. Variabel [erikat
I{ama : Sikap
},lentaL lilahasislvafipe : Interval Nilai z 1
5Variabel ini d.ibagi ke
d.alamlima
aspek.:B.
Meremehkan inutub.
I{enerabasc.
Kepercayaand,iri d. Disiplin diri e.
Ianggung jal'rabIndikator-indikator
yang d.ipergunakan d.aIam pene-litian ini ad.alah; 1) untuk
aspek meremehkan nmtumefiputi
tidak bekerja keras untuk
mencapaihasil, bekerja
bukanuntuk
memperolehkualitas
yangbaik, 2) untuk
aspek mene- 25rabas yaitu berbuat sesuatu agar tercapai tujuan
tanpamelalui prosedur, )) untuk
aspektak percaya d'iri yaltu
merasa
ragu
d.a]amberbuat sesuatu, 4) untuk
aspektak berdisiplin murni yaitu
merasaterpaksa
d.a]am mengeria-kan sesuatu,
d.an5) untuk
aspektak
bertanggung javrabyaitu tidak bertang3rng
javuab dalamberbuat/
mengeriakan sesuatu.B.
Popula3i, @.1,' @
FamPling?opulasi penelitian ini adalah
mahasist'ra ?erguruanTinggi
l(eguruaniriegeri
dan Slvastadi
SumateraBarat.
Perguntan
fj-nggi Negeri
dalamha] ini
ad.alahIKI?
?ad'ang.Sedangkan yang termasuk Perguruan
Tinggi
I(eguruan Swastaadalah
STKIP?GRI,
STK]P YDB l,ubuk A1ung, STKIP Altlussu-nah, sTifiP
ABDI Sengkawg.sBukittinggi,
FKI?Universitas
hiuhammadiyah,
serta
r,KI?universitas
BungHatta.
Sampel
diambil
berdasarkan Random fuelompok(Cluster
Rand.om Sampling) dengan mempertimbangkan
ketervakilan
fakultas, junrsan, program. Hasil
randomdiperoleh
seba-gai berlkut, untuk
sampelIKIP
?ad'ang ad'aIah Ju:rrsan PI"'IP' i.,;latematika,
Teknik illesin,
BahasaInggeris, Kepelatihan,
cLan
AI?.
sedangkanuntuk
PerguruanTi.nggi
slvastadlper- oleh
FKIP l,iuhammadiyah, STKI? l,ubukAlung
dan sTlff??GRI
(fabel
1).
Tabel
1. Distribusi
Pengambilan Sampel ?eneli-uj-enJ enls
?erg. Tinggi
?TI'[
( IKI? )
PT}IJurusan/lembaga
?iriP
l,riatematika
Teknik
lvlesinB.Inggeris I(epelatihan
AI?6 5 6 10
B 5
Jumlah 40
70
C. lns
trumen?enelitian
Alat
pengumpuldata
d.alampenelitisn ini
ad.