• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN PERTUMBUHAN Escherichia coli DAN Salmonella sp PADA HARI PERTAMA DAN HARI KEDUA DI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PERBANDINGAN PERTUMBUHAN Escherichia coli DAN Salmonella sp PADA HARI PERTAMA DAN HARI KEDUA DI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

Perbandingan pertumbuhan Escherichia coli dan Salmonella sp pada Hari ke-1 dan Hari ke-2 di Tangki Isi Ulang Air Minum” beserta peralatan yang ada (bila diperlukan). Air minum yang dikonsumsi harus terhindar dari cemaran mikroba seperti Escherichia coli dan Salmonella sp. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan jumlah koloni Escherichia coli dan Salmonella sp pada hari pertama dan hari kedua pada tangki air minum isi ulang.

Kesumpulan: tydak adanya fuggat Escherichia coli dan Salmonella sp pada air minum yang didapat dari depot. Drinking water consumed must be protected against microbial contamination, such as Escherichia coli and Salmonella sp. Objective: the objective of this study was to compare the number of Escherichia coli and Salmonella sp colonies on the first day and the second day at the refilled drinking water depot.

Methods: this research is an observational analytical study using a case-control approach using the Non-Probability Sampling Technique with the Total Sampling Method, namely taking all samples (9 samples) in the Tegal Sari I-III Village, followed by identification of Escherichia coli and Salmonella sp bacteria in the samples at the Microbiology Laboratory of FK UMSU Results: there was no Escherichia coli on EMB media and Salmonella sp on SSA media. CFU = Colony Forming Units DAMIU = Depot Air Minum Isi Ulang EMBA = Eosin Methylene Blue Agar MHA = Mueller Hinton Agar SSA = Salmonella Shigella Agar WHO = World Health Organization.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian .1 Tujuan umum .1 Tujuan umum

  • Tujuan khusus

Untuk mengetahui jumlah koloni Salmonella sp pada hari kedua penyimpanan air minum isi ulang di gudang.

Manfaat Penelitian .1 Bagi peneliti .1 Bagi peneliti

  • Bagi masyarakat
  • Bagi institusi pendidikan
  • Definisi
  • Sumber a l ir minum
  • Persya l ra l ta l n kua l lita l s a l ir minum

Aliran minum adalah aliran yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidrasi tubuh manusia yang padat dengan mikroorganisme. Aliran minum yang ideal, yaitu aliran minum yang dapat dikonsumsi, jernih, bersih, tidak tercampur, tanpa kualitas Berkat altalup, proses pengolahan alpalbilal yang dapat langsung diminum memenuhi syarat kesehatan. Dari sudut pandang ini, aliran permukaan merupakan sumber aliran kasar akibat pengolahan aliran air minum Perusahaan Penyedia Air Minum (PDAlM).

PDAM adalah perusahaan halal yang dibentuk oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan air minum berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010.12. Perbaikan ini belum didukung dari segi higiene dan sanitasi, karena pengembaliannya pada akhirnya mengalir ke depot pengisian minuman. Paldalhall, sumber aliran air minum dipastikan tidak tercemar alga sehingga tidak menyebabkan malnutrisi paldal.

Depot A l ir Minum .1 Definisi

  • Pera l la l ta l n
  • Proses produksi depot a l ir minum
  • Proses desinfeksi pa l da l depot a l ir minum

WHO menghitung keseimbangan aliran yang biasa digunakan atau tidak, halrus diperlukan berdasarkan persyaratan fisik, kimia dan balcteriologi aliran. k normal, pada suhu normal. 10 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492/menkes/IV/2010 menetapkan ketebalan 26 elemen standar malcalm. Kemudian unsur alda yang mengandung racun tetapi masih kurang dapat ditoleransi untuk aliran minuman seperti fenol, alkohol, selenium, kromium, sianida, kalkamin, timbal, dalam aliran mineral dilihat menggunakan mikroskop. Masalah bakteriologis ini tidak selalu ada E.coli pada bakteri coliform, tidak selalu ada ragi, juga tidak selalu ada kontaminasi virus di tinja. salmal, tabung kedua filter alga dengan malnfalalt algalr tidak kekeruhan aldalnyal dengan Halsil yang efisiensi maksimum, di tangki ketiga adalah alga aktif calorbon medial filter malnfalalt supalyal tidak aldalnyal organik, tidak aldalnyal issal klorin dan debu tertutup.

Menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 651/MPP/Kep/2004 tentang Persyaratan Teknis Depot Air Minum dan Sumber Daya Mineral. Disinfeksi bertujuan untuk membunuh kuman melalui pensinyalan ozon (O₃), ultraviolet (UV) dengan panjang gelombang 254 nm, tetapi juga melalui reverse osmosis. Kemudian depot denda harus memeriksa apakah konsumen berhak untuk tidak menerimanya, meskipun sebenarnya tidak digunakan untuk air minum.

Kemudian, yang digunakan untuk pemurnian harus diasinkan terlebih dahulu menggunakan ozon (O₃ ) dan kemudian aliran ozon (aliran yang mengandung ozon). Terakhir, untuk menghilangkan residu pencucian Malkal Bilal, gunakan jet minum dan aliran produk untuk mencicipi garamnya. Waldalh ditutup dengan cap yang dikirimkan oleh konsumen atau cap yang disediakan oleh depot aliran air.

Aliran basa dari sinar UV mempromosikan penghilangan alga dari partikel tersuspensi, bahan organik, Fe dan Mn terlebih dahulu melalui filter halus pada karbon aktif. Disinfeksi dengan analisis ozon menunjukkan bahwa kualitas aliran dapat bertahan sekitar 1 bulan setelah diminum. Jika tidak menggunakan ozonasi, kualitas aliran air dapat berulang untuk beberapa bagian garam sehingga dapat menyebabkan pertumbuhan aldalnyal bakteri.16 c.

Sistem RO dikenal sebagai sistem pemurnian aliran-melalui yang memiliki keunggulan membran semipermeabel tekanan tinggi internal 50-60 psi.

Kemudian arus dilewatkan melalui bak dengan lampu UV berkualitas tinggi, akhirnya bakteri tersebut mati dengan radiasi sinar ultraviolet. Sebelum sterilisasi, lebih baik menyaring bahan organik, besi dan asam alga untuk menghilangkan garam alga. RO dalam penghilangan altalu mengurangi altalu logam seperti tembaga, nikel, seng, dll dan memiliki efektivitas menyaring mikroorganisme seperti bakteri altaluvirus.

Coliform non feses, misalnya Enterobacter allerogenes, merupakan bakteri pada feses hewan yang sudah malt. Bakteri Escherichial coli dan Enterobacter memiliki asal asam Coliform, tetapi Escherichial coli memiliki sifat memfermentasi laktosa, yang menghasilkan alkohol dalam empedu pada suhu 37 ℃ dalam langkah 48 jam. Kurangnya higienitas malcal dalpalt diindikasikan terjadi pada bakteri patogen Escherichial coli dan Salmonella sp calrenal terdalpalt di usus yang dikeluarkan melalui feses.

Bakteri patogen yang terdapat pada tinja yang bersifat basa berpotensi menularkan penyakit alpalbilal di dalam tubuh. Sallmonellal sp aldallalh adalah bakteri yang dapat menular ke manusia Kalrenal mengkonsumsi malkalnaln kemudian diminum secara oral melalui feses. Alpalbilal seseorang tidak memiliki kepedulian terhadap kebersihan diri seperti kebersihan yang minim dan minim minum, sanitasi lingkungan yang kotor, dalam penyediaan sirkulasi yang bersih yang menyebabkan kurangnya alkalinitas, menyebabkan terjadinya infeksi Salmonella 21 b.

Salmonella sp adalah bakteri gram negatif berbentuk bola dengan ukuran sekitar 1-2 µm, tidak membentuk spora dan umumnya motil dengan flagela peritrichous. Salmonellal sp merupakan pseudoalnaerob yang secara biokimia memiliki karakteristik mampu memfermentasi glukosa, menghasilkan gal dalam alsalm, dan tidak mampu memfermentasi laktosal. Suhu optimal pertumbuhan Salmonella sp adalah 38℃, maka Salmonella sp aktif tumbuh saat sel memiliki pH 3,6-9,5 dan optimal saat nilai pH mendekati normal.

Menurut reaksi biokimianya, Salmonella sp dalpalt diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu: Salmonella typhi, Salmonella choleralesuis dan Salmonella enteritidis.

Kera l ngka l Teori

Kera l ngka l Konsep

Hipotesis

Perhitungan koloni Escherichia coli yang terkumpul didasarkan pada deteksi kultur sisi medial EMAl berupa koloni berwarna hijau metalik. Perhitungan agregat koloni Salmonella sp. didasarkan pada deteksi kultur lapisan medial SSAl pada sampel koloni dengan dinding bening disertai bintik hitam.

Jenis Penelitia l n

  • Sa l mpel penelitia l n

Setelah allalt disiapkan dalam balhalin, semua alkalin yang digunakan dicuci bersih terlebih dahulu, kemudian dikeringkan dan dibungkus dengan air, kemudian disterilkan dalam autoclave pada suhu 121℃ dalam 1 tekanan altomosfer selama 15 menit. Halri II, menumbuhkan koloni paldal Malc Conkey pada medial paldal kultur EMB untuk mendeteksi bakteri E.coli. Halri ketiga, koloni yang tumbuh pada EMB suspensi paldal NaCl fisiologis dengan McFalralland independent, kemudian semua MHAl paldal medial.

Kedua, Malc Conkey menumbuhkan koloni paldal pada kultur media SSAl paldal untuk mendeteksi bakteri Salmonella sp. Baris ketiga, koloni yang tumbuh paldal SSAl paldal suspensi NaCl fisiologis dengan McFalralland stalindal, kemudian semua MHAl paldal medial.

Data yang terkumpul dari uji laboratorium alkalin diolah dengan menggunakan program Alkaline Balanced Statistical Solutions of Products and Services (SPSS), yang diolah dengan metode statistik deskriptif untuk penyajian data menggunakan tabel distribusi frekuensi. Analisis univalrial dalam penelitian ini juga mengidentifikasi perbandingan pertumbuhan Escherichial coli pada Salmonella sp paldal halri pertalmal pada halry kedua pada pengisian minuman aliran depot. Analisis bivalrial pada penelitian ini juga membandingkan pertumbuhan Escherichial coli dengan Salmonella sp paldal halry pertalmal pada halry kedua pada penyimpanan aliran refill liquor menggunakan uji statistik One-Way AlNOVAl (Analysis of Valrialnce).

A l lur Penelitia l n

Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa dari 9 sampel depot minuman isi ulang tidak ditemukan pertumbuhan bakteri Escherichial coli pada Salmonella sp.

Kaji pertumbuhan bakteri Escherichial coli pada depot minuman isi ulang Salmonellal sp paldal flow dengan lamal store 1 hari sampai 7 hari. Selain itu pemilik depot untuk aliran minuman ringan selalu memperhatikan kebersihan pada fungsi mesin depot alkohol agar tidak terkontaminasi bakteri Escherichial coli dan Salmonella sp. Sanitary Hygiene pada Tes Escherichial Coli Depot Aliran Minum Isi Ulang (Dalmiu) di Desa Pesisir Kecamatan Limal Puluh Kotal Pekalbalru.

Identifikasi Bakteri Coliform dan Depot Aliran Minum Isi Ulang Paldal Escherichial coli di Kota Balndal Lampung. Galmbaraln Hygiene Salnitalsi dan Kualitas Bakteriologis Paldal Flow Refill Drink di Kecalmaltan Biringkalnalyal Kotal Malkalsalr. Analisis Uji Kualitas Bakteriologi Aliran Refill Drinking (AlMIU) Menggunakan Metode MPN Paldal Flow Processing Sistem Reverse Osmosis (RO) Pada Sistem Ultra Violet (UV).

Sanitasi dalam menghormati penyimpanan aliran isi ulang yang dapat diminum di Balnyuwalngi Kalbupalten Balnyuwalngi Jalwal Timur : Perhitungan deskriptif. Identifikasi aliran bakteri Escherichial coli paldal pada minuman isi ulang di Kelurhalln Talmpaln Kecalmaltaln Palyung Sekalki Pekalnbalru. Perbandingan pertumbuhan Escherichial coli dan Salmonella sp.

Aliran air minum yang dikonsumsi harus terhindar dari kontaminasi mikroba, seperti Escherichial coli pada Salmonella sp. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan jumlah koloni Escherichial coli pada Salmonella sp paldal halri pertalmal dan keduanya pada aliran depot minuman isi ulang. Kesimpulan: pertumbuhan Escherichial coli pada Salmonella spp. dalam aliran air minum yang diekspor dari depot tidak mungkin.

Jenis penelitian ini adalah observasional analisis dengan pendekatan calse control untuk membandingkan pertumbuhan Escherichial coli di Sallmonellal sp paldal pertalmal dan kedua di depot minuman isi ulang. Berdasarkan Tabel 1, 9 sampel dari depot aliran minuman isi ulang menunjukkan tidak adanya pertumbuhan bakteri Escherichial coli pada Sallmonellal sp. Salam higienis dalam pengujian Escherichial Coli Depot Aliran Minum Isi Ulang (Dalmiu) di Desa Pesisir, Kecamatan Limal Puluh, Kotal Pekalbalru.

Referensi

Dokumen terkait

The significant difference in using flashcard to improve students' vocabulary mastery in writing descriptive text in class VI SMPN 5 Ambarawa and without using