• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan sudut dan panjang tuba Eustachius pada otitis media kronis dan telinga kontralateral

N/A
N/A
Cut Sarah Faradilla

Academic year: 2024

Membagikan "Perbandingan sudut dan panjang tuba Eustachius pada otitis media kronis dan telinga kontralateral "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

*Departemen Bedah Otorhinolaringologi Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya/ RSUD dr. Saiful Anwar, Malang, Indonesia

Departemen Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya/RSUD dr. Saiful Anwar, Malang, Indonesia

Eggi Erlangga*, Ahmad Dian Wahyudiono*, Yuyun Yueniwati**, Nanik Setijowati***

Riset

**

Departemen Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

***

Latar belakang: Otitis media supuratif kronis (OMSK) saat ini masih menjadi masalah besar kesehatan masyarakat, terutama di negara-negara berkembang. Disfungsi tuba Eustachius merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam terjadinya OMSK. Patogenesis terjadinya otitis media akut dan kronis diawali oleh tekanan negatif di telinga tengah. Salah satu teori terjadinya OMSK adalah teori kontinum. Tuba Eustachius sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya OMSK, sudah terbukti dari hasil berbagai penelitian yang membandingkan penderita OMSK dengan populasi normal, serta OMSK dengan dan tanpa kolesteatoma. Dengan berkembangnya teknologi, pencitraan CT scan berperan penting dalam menilai kondisi patologi di telinga, baik sebagai alat diagnostik maupun sebagai media evaluasi. Pencitraan CT scan dengan teknik rekonstruksi multiplanar dapat memberikan gambaran yang jelas kondisi anatomi tuba Eustachius. Tujuan: Mengetahui kesesuaian hubungan sudut dan panjang tuba Eustachius pada telinga yang mengalami OMSK dengan sudut dan panjang tuba telinga kontralateral. Metode: Penelitian analitik dengan pendekatan potong lintang

yang melibatkan 30 sampel pasien OMSK dengan telinga kontralateral. Pengukuran sudut dan panjang tuba Eustachius menggunakan teknik rekonstruksi multiplanar HRCT scan temporal. Hasil:

Analisis statistik dengan uji t berpasangan menunjukkan sudut tuba Eustachius secara signifikan lebih horizontal pada ABSTRAK

Perbandingan sudut dan panjang tuba Eustachius pada otitis media kronis dan telinga kontralateral

Perbandingan sudut dan panjang tuba eustachius ORLI 2023 Jilid 53 No.1:15-21

Latar Belakang: Otitis media supuratif kronik (OMSK) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan, terutama di negara-negara berkembang. Disfungsi tuba eustachius merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya OMSK. Patogenesis otitis media akut dan kronis diawali oleh tekanan negatif di telinga tengah. Salah satu teori berkembangnya OMSK adalah teori kontinum. Tuba Eustachius sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya OMSK telah dibuktikan dari berbagai penelitian yang membandingkan pasien OMSK dengan rata-rata populasi; dan membandingkan OMSK dengan kolesteatoma dan tanpa kolesteatoma. Dengan teknologi canggih, CTscan membantu menilai kondisi patologis di telinga sebagai alat diagnostik dan modalitas evaluasi. Pencitraan CTscan dengan teknik rekonstruksi multiplanar dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai bentuk anatomi tuba Eustachius. Tujuan: Mengetahui hubungan sudut dan panjang tuba Eustachius pada telinga dengan OMSK serta sudut dan panjang telinga kontralateral. Metode: Penelitian analitik dengan desain cross- sectional yang melibatkan 30 sampel kasus OMSK dengan telinga kontralateral dengan mengukur sudut dan panjang tuba Eustachius menggunakan teknik rekonstruksi temporal HRCT multiplanar. Hasil: Analisis statistik dengan uji t berpasangan menunjukkan bahwa sudut tuba Eustachius secara signifikan lebih horizontal pada telinga OMSK dibandingkan telinga kontralateral (p<0,05). Panjang tuba Eustachius lebih pendek pada OMSK dibandingkan kontralateral (p<0,05). Kesimpulan: Sudut tuba Eustachius pada telinga OMSK lebih kecil (lebih horizontal) dan lebih pendek dibandingkan telinga kontralateral.

ABSTRAK

Kata kunci: otitis media supuratif kronik, telinga kontralateral, tuba Eustachius, HRCT scan temporal

(2)

Alamat Korespondensi : Eggi Erlangga. Departemen Otorhinolaryngology-Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya RSUD dr. Saiful Anwar, Malang. Email: eggierlangga@

Kata kunci: otitis media supuratif kronis, telinga kontralateral, Tuba Eustachius, HRCT scan temporal

gmail.com

telinga dengan OMSK dibandingkan kontralateral (p<0,05). Panjang tuba Eustachius lebih pendek pada OMSK dibandingkan kontralateral (p<0,05). Kesimpulan: Sudut tuba Eustachius telinga

OMSK lebih kecil (horisontal) dan pendek dibandingkan telinga kontralateral.

PERKENALAN

Disfungsi tuba Eustachius merupakan salah satu kondisi yang dapat menyebabkan OMSK, terutama melalui tekanan negatif pada telinga tengah, yang merupakan patogenesis utama otitis media akut dan kronis. Teori kontinum merupakan salah satu teori yang menjelaskan bahwa otitis media disebabkan oleh proses inflamasi yang dinamis dan terus menerus yang didahului oleh obstruksi tuba Eustachius.3,4

Pemeriksaan langsung tuba Eustachius merupakan pemeriksaan yang rumit. Dengan

kemajuan teknologi, CT scan dapat berfungsi sebagai modalitas diagnostik dan evaluasi. Pencitraan CT scan dengan teknik rekonstruksi multiplanar dapat memvisualisasikan secara jelas kondisi tuba Eustachius

Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross-sectional yang menggambarkan sudut dan panjang tuba Eustachius. Penelitian kami dilakukan di Departemen Otorhinolaryngology Bedah Kepala dan Leher Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, dan Departemen Radiologi RSUD dr.

Pada tahun 2004, WHO menemukan bahwa 65-330 juta orang menderita OMSK, dimana >90% kasusnya terjadi di Asia Tenggara, Pasifik Barat, dan Afrika.

Tingginya angka kejadian ini disebabkan oleh faktor sosial ekonomi yang rendah, gizi buruk, dan pendidikan kesehatan yang buruk. Gangguan pendengaran merupakan salah satu komplikasi yang terkait dengan meningkatnya beban kesehatan suatu negara.1,2

Tuba Eustachius memiliki panjang dan sudut yang berbeda pada anak-anak dan orang dewasa.

Bentuknya lebih pendek dan horizontal pada anak- anak, membuat infeksi nasofaring lebih mudah menyebar ke telinga tengah. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa sudut tuba Eustachius secara

signifikan lebih horizontal pada OMSK dengan kolesteatoma.5 Otitis media supuratif kronis (OMSK) masih

menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan, terutama di negara-negara berkembang.

secara anatomis.5–7 Sebuah penelitian di Indonesia menemukan perbedaan signifikan antara kelompok telinga sehat, OMSK dengan kolesteatoma, dan OMSK tanpa kolesteatoma; menggunakan telinga kontralateral sebagai perbandingan.7 Namun, penelitian yang membandingkan OMSK dan telinga kontralateral masih terbatas. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan sudut dan panjang tuba Eustachius pada telinga OMSK dengan telinga kontralateral menggunakan temporal High Resolusi CT scan (HRCT scan).

METODE

Saiful Anwar Malang mulai Februari 2022 sampai dengan April 2022, setelah mendapat izin etik. Sampel penelitian kami adalah seluruh pasien otitis media supuratif kronik (OMSK) yang datang ke klinik ORLHNS RSUD dr. Saiful Anwar Malang periode Desember 2018 sampai dengan Desember 2021 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

Kriteria inklusi meliputi OMSK pada salah satu atau kedua telinga dengan kondisi telinga kontralateral lebih baik berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan hasil HRCT scan temporal. Kondisi telinga diukur

(3)

Keluhan utama pasien OMSK adalah keluarnya cairan dari telinga (otorrhea). Frekuensi lama penyakit tertinggi ditemukan pada kelompok <1 tahun yaitu 10 kasus (33,3%) dan 1-5 tahun sebanyak 10 kasus

(33,3%). Kelompok 6-10 tahun dan >10 tahun masing- masing ditemukan sebanyak 5 kasus (16,7%).

Terdapat 8 kasus OMSK bilateral dimana telinga kontralateral juga mengalami keluhan otorrhea yang paling banyak ditemukan pada kelompok umur 6-10 tahun (37,5%), dan terendah pada kelompok umur 1-5 tahun (12,5%). Komplikasi terbanyak adalah mastoiditis sebanyak 25 kasus (83,3%). Pada 8 kasus OMSK bilateral, 37,5% diantaranya menderita mastoiditis.

Variabel bebas pada penelitian ini adalah sudut dan panjang tuba Eustachius, sedangkan variabel terikatnya adalah telinga dengan OMSK dan telinga kontralateral. Data dikumpulkan dari sumber data sekunder yaitu rekam medis RSUD dr. Saiful Anwar Malang. Alat yang digunakan dalam penelitian adalah formulir pengumpulan data, data digital HRCT scan temporal pasien OMSK pada solid disc, dan program viewer Digital Imaging and Communications in Medicine (DICOM) dengan teknik rekonstruksi multiplanar.

Pengukuran sudut dan panjang tuba Eustachius berdasarkan pengukuran berdasarkan Reid

HASIL

Karakteristik klinis pada penelitian ini meliputi telinga ipsilateral dengan OMSK, durasi otorrhea, jenis OMSK dengan atau tanpa kolesteatoma, dan komplikasi OMSK. Terdapat 22 kasus OMSK unilateral (73,3%), dan 8 kasus OMSK bilateral (26,7%) dengan kondisi telinga kontralateral lebih baik. Ditemukan bahwa telinga kiri lebih rentan terkena OMSK (56,7%) dibandingkan telinga kanan (43,3%). Angka kejadian OMSK dengan kolesteatoma lebih tinggi (60%) dibandingkan tanpa kolesteatoma (40%).

Ada total 30 pasien yang memenuhi syarat dalam penelitian kami. Karakteristik demografi menunjukkan dominasi perempuan sebanyak 23 subjek (76,7%). Rentang usia berada pada rentang usia 20–68 tahun yang terbanyak pada rentang usia 41–50 tahun sebanyak 13 subjek (43,3%), sedangkan kelompok paling sedikit pada kelompok usia 31–40 tahun sebanyak 2 subjek (6,7%). ).

berdasarkan adanya kolesteatoma, durasi otorrhea, jenis perforasi membran timpani, dan temuan audiometri. Pasien berusia lebih dari 20 tahun dilibatkan. Pasien dengan riwayat operasi mastoidektomi sebelumnya pada salah satu atau kedua telinga dikeluarkan dari penelitian ini. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 orang.

dilakukan oleh Takasaki dkk.6

Distribusi data sudut dan panjang tuba

Eustachius dianalisis menggunakan uji Shapiro-Wilk.

Jika p-value < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal, sebaliknya jika p-value ÿ0,05 maka data berdistribusi normal. Perbedaan rata-rata sudut dan panjang tuba Eustachius antara telinga OMSK dan telinga kontralateral dianalisis dengan uji T berpasangan untuk data yang berdistribusi normal;

sedangkan jika salah satu data tidak berdistribusi normal maka digunakan uji Wilcoxon.

pesawat standar. Sudut tuba Eustachius diukur dengan menggambar garis dari muara timpani ke muara faring tuba Eustachius. Sudut tuba Eustachius dibuat dari sudut lubang timpani hingga lubang faring dan bidang standar Reid. Panjang antara dua lubang tuba Eustachius diukur sebagai panjang tuba Eustachius.6,8

,

Hasil pengukuran sudut tuba Eustachius pada telinga OMSK menunjukkan rata-rata sebesar 29,62°, dengan sudut tersempit sebesar 21,3° dan sudut terlebar sebesar 39,3° dengan mean ± SD (standar deviasi) sebesar 29,62 ± 5,34; sedangkan sudut tuba Eustachius telinga kontralateral menunjukkan rata- rata 32,53°, dengan sudut tersempit 24,9° dan sudut terlebar 43,2°, dengan rerata ± SD 30,48±4,31.

Perbandingan sudut dan panjang tuba eustachius ORLI 2023 Jilid 53 No.1

(4)

Tuba Eustachius OMSK dan kontralateral

DISKUSI Sanglah Denpasar, dan menemukan bahwa proporsi subjek laki-laki dan perempuan hampir sama (masing- masing 50%) dan sebagian besar berada pada kelompok usia 31-40 tahun (32%). Laporan kasus Artono et al.11 (2020) menemukan bahwa kasus OMSK dengan komplikasi di RSUD Dr. Soetomo Surabaya lebih banyak terjadi pada subjek laki-laki (88%) pada tahun 2017 dan 68% pada tahun 2018.

Mayoritas ditemukan pada kelompok umur 2017.

11-25 tahun, sebesar 44,44% pada tahun 2017 dan

50% pada tahun 2018, disusul kelompok umur 26-45 tahun (33,33%).

Hasil penelitian kami menunjukkan dominasi perempuan sebanyak 23 subjek (76,7%). Temuan ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan Mahdiani dkk.9 di RSUP Dr.

Hasil analisis dengan uji T berpasangan juga menemukan perbedaan yang signifikan secara statistik antara panjang kedua kelompok (p<0,05) (Tabel 3).

Menurut uji normalitas Shapiro-Wilks, data sudut dan panjang

telinga semua mempunyai distribusi normal (p>0,05), oleh karena itu untuk mengetahui hubungan antara tuba Eustachius OMSK dengan telinga kontralateral dapat dilakukan dengan uji T berpasangan. (Tabel 1).

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik antara sudut kedua kelompok (p<0,05) (Tabel 2).

Panjang tuba Eustachius pada telinga OMSK menunjukkan rata-rata 30,48 mm, dengan panjang terpendek 20 mm dan panjang terpanjang 39,3 mm;

rerata±SD sebesar 30,48±4,31; sedangkan panjang tuba Eustachius pada telinga kontralateral rata-rata 32,17 mm, dengan panjang terpendek 22,2 mm dan panjang terpanjang 39,2 mm; rata-rata±SD sebesar 32,17±3,71.

Hasan Sadikin Bandung yang menunjukkan perbedaan gender yang tidak signifikan, yaitu 53% laki-laki dan 46,3% perempuan. Penelitian serupa juga menunjukkan dominasi pasien OMSK pada kelompok usia 36-45 tahun (28%).

Narendra dkk.10 melakukan penelitian di RSUP

nilai p 0,612

Medis (Min-Maks)

OMSK

0,001 (<0,05) Variabel

0,500

28.40(22.2–39.2)

xÿ±SD sudut OMSK

Sudut sudut CLE

nilai p

0,000 (<0,05)

30.30(20.0–39.3) Panjang CLE

CLE

Panjang

31,90 (22,2–39,2)

Tabel 1. Uji normalitas data panjang dan sudut tuba Eustachius pada OMSK dan telinga kontralateral.

0,940

29,62 ± 3,71

CLE nilai p

Tabel 2. Hasil uji T berpasangan antara sudut tuba Eustachius OMSK dengan telinga kontralateral.

32,53±5,34

Medis (Min-Maks)

32,65 (24,9–43,2)

30,48±4,31 panjang OMSK

OMSK

Tabel 3. Hasil uji T berpasangan antara panjang tuba Eustachius OMSK dan telinga kontralateral

32,17±3,71 0,062

xÿ±SD

(5)

Masita dkk.7 juga melakukan penelitian serupa di RSUD H. Adam Malik Medan, diperoleh hasil perbedaan yang signifikan antara rata-rata sudut tuba Eustachius kelompok standar 33,61°±3,83, OMSK tanpa kolesteatoma 32,82°±3,82, dan OMSK dengan kolesteatoma 27,74°±4,44 (p<0,001). Aksoy et al.5 menemukan sudut tuba Eustachius yang lebih sempit pada telinga OMSK dibandingkan dengan telinga normal.

Pada orang dewasa, tuba Eustachius memiliki sudut 45° dari garis horizontal, dibandingkan dengan

10° pada anak-anak. Tuba Eustachius masih berkembang dan sudutnya diubah menjadi lebih miring hingga usia 20 tahun, dan akhirnya dapat dibagi menjadi 3 bagian besar: bagian tulang, sambungan, dan tulang rawan.6,15,16 Dinc dkk. 14 mengusulkan

bahwa sudut yang lebih sempit (horizontal) menyebabkan disfungsi tuba, yang menyebabkan retraksi kantong yang selanjutnya menjadi awal pembentukan kolesteatoma.

Sampai saat ini pengukuran sudut tuba

eustachius pada telinga OMSK dibandingkan dengan telinga kontralateral masih jarang diteliti. Sebuah penelitian di Jepang oleh Takasaki et al.6 terhadap orang dewasa normal menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara sudut tuba Eustachius kanan (27,3°±2,7) dan kiri (27,3°±2,8). Ia juga mengukur sudut kelompok anak dengan OME yang menunjukkan hasil 20,4°±3,5, dan kelompok anak normal dengan 21,2° ± 4,8 yang secara statistik tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Pengukuran yang dilakukan oleh Nemade et al.8 menunjukkan perbedaan yang signifikan pada sudut tuba Eustachius, yang lebih sempit pada kelompok OMSK yaitu 25,41°

±2,57 dibandingkan dengan kelompok standar 27,56°

±3,62 (p<0,05). Di RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, Ridwan et al.13 menemukan rata-rata sudut tuba Eustachius pada populasi normal adalah 28,23°

±2,46, OMSK tipe aman 29,12°±2,72, dan OMSK tipe tidak aman 26,95° ±4,19, dengan nilai p >0,005. Oleh karena itu, hal itu tidak signifikan. Dinc dkk.14, dilakukan

Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh variasi data berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Oleh karena itu, data kami tidak mewakili proporsi yang tepat menurut jenis kelamin dan kelompok umur populasi OMSK di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

sebuah penelitian di Turki, dengan hasil sudut kelompok standar yang lebih luas secara signifikan (124 subjek) yaitu 23,6°±2,4 dibandingkan dengan kelompok OMSK (126 subjek) dengan 22,9°±2,8 (p<0,05), namun tidak signifikan untuk perbandingan antara telinga yang terkena (22,7°±2,8) dan telinga kontralateral (23,4°±2,6) (p>0,05).

Pada penelitian ini, rata-rata sudut tuba Eustachius pada kelompok telinga OMSK adalah 29,62°; dengan sudut tersempit 21,3° dan terlebar 39,3°. Sedangkan rerata sudut tuba Eustachius pada kelompok telinga kontralateral (CLE) adalah 32,53°;

dengan sudut tersempit 24,9° dan terlebar 43,2°. Uji T berpasangan menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara kelompok OMSK dengan CLE (p<0,005).

pada tahun 2017 dan 31,25% pada tahun 2018).

Penelitian yang dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang oleh Wahyudiono dkk.12 yang membandingkan skor Middle Ear Risk Index (MERI) pada pasien OMSK dengan komplikasi intrakranial dan ekstrakranial menunjukkan proporsi yang sama antara laki-laki (47,5%) dan perempuan (52,5%). .

Penelitian ini menunjukkan rata-rata panjang tuba Eustachius pada kelompok OMSK adalah 30,48 mm, yang terpendek 20 mm dan terpanjang 39,3 mm.

Sebagai perbandingan, rata-rata panjang tuba Eustachius pada kelompok kontralateral adalah 32,17 mm, yang terpendek 22,2 mm dan terpanjang 39,2 mm. Perbandingan panjang dianalisis dengan uji T berpasangan karena berdistribusi normal. Penelitian ini menunjukkan perbedaan yang signifikan antara panjang tuba Eustachius pada kelompok OMSK dan telinga kontralateral (p<0,05). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dinc dkk.14 , durasi kelompok OMSK secara signifikan lebih pendek dibandingkan kelompok normal (p=0,03). Namun tidak terdapat perbedaan bermakna antara panjang OMSK dan telinga kontralateral (p=0,710).

Takasaki et al.6 mengukur panjang

Perbandingan sudut dan panjang tuba eustachius ORLI 2023 Jilid 53 No.1

(6)

Otitis media lebih sering terjadi pada anak-anak.

Bluestone et al.15 menjelaskan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi adalah faktor anatomi tuba, dimana pada anak-anak, tuba lebih horizontal dan pendek sehingga rentan mengalami disfungsi.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada seluruh rekan-rekan Departemen THT RSUD dr. Saiful Anwar Malang yang mendukung proyek ini.

REFERENSI

Dari penelitian tersebut, metode pengukuran dilakukan dengan mengukur jarak dari muara timpani ke muara faring tuba Eustachius.

Panjang tuba Eustachius bervariasi antar individu, dengan kisaran 30-40 mm. Perkembangan tuba Eustachius pada masa kanak-kanak memainkan peran penting dalam patomekanisme infeksi telinga tengah.

Tuba Eustachius pada anak-anak dan orang dewasa, masing-masing dengan dan tanpa OME. Panjang telinga kanan pada orang dewasa adalah 42,5±2,8 mm dan telinga kiri 42,9±2,9 mm. Panjang telinga kanan pada anak penderita OME adalah 37,2±3,0 mm dan telinga kiri 37,6±3,2 mm, sedangkan pada anak sehat adalah 37,5±3,3 mm dan 38,0±3,2 mm pada telinga kiri. Ridwan dkk.13 menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara panjang tuba Eustachius telinga normal (35,39±2,00 mm), OMSK tipe aman (33,58±2,39 mm), dan OMSK tipe tidak aman (29,53±2,81 mm).

PENGAKUAN

Penelitian ini membuktikan perbedaan yang signifikan secara statistik (p<0,05) pada sudut dan panjang tuba Eustachius antara OMSK dan telinga kontralateral. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini diterima.

Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai anatomi tuba Eustachius, meliputi diameter, sudut tubo-timpani, panjang bagian tulang, bagian tulang rawan, dan volume lumen antara telinga dengan OMSK dan telinga kontralateral. Selain itu, diperlukan juga penelitian lebih lanjut untuk mencari hubungan antara sudut dan panjang anatomi tuba Eustachius dengan mengkaji fungsi tuba Eustachius (Eustachian tube ETF) antara telinga dengan OMSK dan telinga kontralateral.

Praktek Klinik Niger J. 2016;19(3):318-22.

Di dalam: Dhingra P, Dhingra S, editor. Penyakit Telinga, Hidung dan Tenggorokan serta Bedah Kepala dan Leher. edisi ke-6. New Delhi: Elsevier;

2014. hal. 67-74.

6. Takasaki K, Takahashi H, Miyamoto I, Yoshida H, Yamamoto-Fukuda T, Enatsu K, dkk. Pengukuran sudut dan panjang tuba Eustachius pada computer tomography menggunakan teknik rekonstruksi multiplanar. Laringoskop. 2007;117(7):1251- 3. Jadia S, Mourya A, Jain L, Qureshi S. Status pra dan

pasca operasi telinga kontralateral pada Otitis media kronis unilateral.

4.

Bedah Leher Kepala J Otolaryngol India.

2016;68(1):20-4.

1. Acuin J. Otitis Media Supuratif Kronis Beban Penyakit dan Pilihan Penatalaksanaan.

7. Masita S. Perbandingan Sudut Tuba Eustachius pada Penderita Otitis Media Supuratif Kronis dan Telinga Normal Berdasarkan CT Scan Temporal di RSUP Haji Adam Malik Medan Oleh. 2017.

Jenewa: Organisasi Kesehatan Dunia; 2004. hal.13.

Diakses dari https://repositori.usu.ac.id/

2. Dhingra P, Dhingra S, Dhingra D.

4. Paparella MM, Abdelhammid MM, Schachern PA, Sahni R, Yoon TH, Da Costa SS. Korelasi otopatologis dari kontinum otitis media. Ann Otol Rhinol Laringol.

1990;99(6 II SUPPL.148):17-22.

pegangan/123456789/17430

5. Aksoy S, Sayin I, Yazici ZM, Kayhan FT, Karahasanoglu A, Hocaoglu E, dkk. Evaluasi sudut tuba Eustachius pada pasien dengan otitis media kronis pada temporal computerized tomography.

Kolesteatoma dan Otitis Media Kronis.

(7)

11. Artono, Ahadiah TH, Rahmawati R, Purnami N, Handoko E. Profil komplikasi otitis media supuratif kronis pada Pasien Indonesia: Review dari 25 kasus.

Sistem Rev Pharm. 2020;11(11):1477-81.

12. Wahyudiono AD, Santoso D. perbandingan skor Middle Ear Risk Index (MERI) pada pasien Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK) dengan komplikasi intrakranial dan ekstrakranial. 2022;13(1):143-7.

13. Ridwan A, Tr TH, Machilah N, Aria Z.

Perbandingan sudut, panjang, dan diameter tuba eustachius OMSK yang aman dan tidak aman berdasarkan CT scan di RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, Indonesia. Bali Med J. 2021;10(2):510-4.

10. Narendra E, Saputra KAD. Karakteristik penderita otitis media supuratif kronis (OMSK) yang menjalani operasi di RSUP Sanglah. Kedokteran (B Aires).

2020;51(1):46- 9.

9. Mahdiani S, Lasminingrum L, Anugrah D. Evaluasi manajemen pasien dengan otitis media supuratif kronis: Sebuah studi retrospektif. Ann Med Bedah.

2021;67:102492.

8. Nemade SV, Shinde KJ, Rangankar VP, Bhole P.

Evaluasi dan signifikansi sudut tuba Eustachius dan diameter pretimpani pada tulang temporal HRCT pasien dengan otitis media kronis. Dunia J Otorhinolaryngol - Bedah Kepala Leher.

2018;4(4):240-5.

14. Dinç AE, Damar M, Uÿur MB, Öz II, Eliçora Sÿ, Biÿkin S, dkk. Apakah sudut dan panjang tuba eustachius mempengaruhi perkembangan otitis media kronis?

15. CD Batu Biru. Anatomi dan Fisiologi Sistem Tabung Eustachius. Di dalam: Bailey BJ, Johnson JT, editor.

Bedah Kepala & Leher - THT. Keempat. Philadelphia:

Lippincott Williams & Wilkins; 2006.

Laringoskop. 2015;125(9):2187-92.

16. Smith ME, Takwoingi Y, Deeks J, Alper C, Bance ML, Bhutta MF, dkk. Disfungsi tuba Eustachius: Sebuah studi akurasi diagnostik dan jalur diagnostik yang diusulkan. PLoS Satu. 2018;13(11):1-28.

Perbandingan sudut dan panjang tuba eustachius ORLI 2023 Jilid 53 No.1

Referensi

Dokumen terkait