• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANKAN SYARIAH DI KOTA METRO

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PERBANKAN SYARIAH DI KOTA METRO "

Copied!
83
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam perkembangannya, bank syariah saat ini tidak tertinggal dari kemajuan bank konvensional. Peneliti dapat mendeskripsikan persepsi pengusaha di desa Banjarsari kabupaten Metro Utara terhadap bank syariah yang masyarakat umumnya masih belum mengenal bank syariah. Perbedaan bank syariah dan konvensional adalah bank konvensional tidak mempersulit pembiayaan.

Pertanyaan Penelitian

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi pengusaha perbankan syariah di Kota Metro di Desa Banjarsari Kecamatan Metro Utara. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran yang dapat memperkaya informasi guna meningkatkan pemikiran tentang seluk beluk keberadaan bank syariah di masyarakat, serta untuk mengkaji operasionalnya. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan bagi para pengusaha di Desa Banjarsari Kecamatan Metro Utara dalam praktiknya untuk mengetahui betapa pentingnya bank syariah bagi perkembangan perekonomian masyarakat sekitar.

Penelitian Relevan

Berdasarkan penelusuran judul yang relevan dengan tesis ini, ditemukan beberapa judul terkait Persepsi Wirausaha di Desa Banjarsari Kecamatan Metro Utara Terhadap Perbankan Syariah di Kota Metro. Penelitian yang dilakukan oleh Elly Nurrohman, mahasiswa IAIN Walisongo tahun 2010 berjudul “Persepsi Masyarakat Muslim Terhadap Perbankan Syariah Di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal Tahun 2010”10. 10 Elly Nurrohman, Persepsi Ikatan Islam Terhadap Layanan Perbankan Syariah di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal Tahun 2010, (Semarang: IAIN Walisongo, 2010).

LANDASAN TEORI

Persepsi

  • Pengertian Persepsi
  • Proses Persepsi
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Persepsi 11
  • Pengertian Bank Syariah
  • Karakteristik Bank Syariah
  • Produk-Produk Bank Syariah
  • Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Berdasarkan berbagai pendapat yang telah dikemukakan, dapat dipahami bahwa bank syariah atau bank syariah adalah lembaga keuangan perbankan yang kegiatan operasionalnya dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip hukum Islam. Prinsip bagi hasil merupakan ciri umum dan dasar fundamental bagi operasional bank syariah secara keseluruhan. Sistem bagi hasil sebagai identitas bank syariah tentunya memiliki mekanisme dan sistem operasional yang sangat berbeda dengan prinsip bunga pada bank konvensional.

Bank syariah menempatkan penyimpan dana, nasabah pengguna dana, serta bank dengan kedudukan yang sama dan setara. Dengan sistem bagi hasil yang diterapkannya, bank syariah membutuhkan kemitraan yang membagi keuntungan dan risiko secara bersama-sama. Produk perbankan syariah sesuai dengan prinsip dan kaidah mu'amalah Islam, antara lain tidak ada unsur riba dan penerapan harta zakat.

Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk lain untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat pada umumnya 36 Di Indonesia dikenal dua jenis bank yaitu Bank Syariah dan Bank Syariah. Bank syariah merupakan bank yang secara operasional berbeda dengan bank syariah, perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 2 Penghasilan yang dibayarkan dan/atau diterima berasal dari bagi hasil atau penghasilan lain berdasarkan prinsip.

Perbedaan bank syariah dan konvensional terletak pada investasi, imbal hasil, perjanjian/kontrak, orientasi bisnis, hubungan dengan bank dan nasabah, dewan pengawas dan penyelesaian sengketa.

Gambar 1  Proses Persepsi 18
Gambar 1 Proses Persepsi 18

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Sifat Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisa Data

Teori persepsi masyarakat ini diperlukan untuk melengkapi penelitian yang akan diteliti yaitu pandangan masyarakat terhadap bank syariah. Wawancara”, 20 Juni 2019. . tempe) percaya bahwa sistem bank konvensional sama dengan sistem bank syariah karena mereka tahu bahwa bank syariah juga memberikan tambahan pengembalian dana pinjaman. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang sama dari Bapak. Harwija (pengrajin stainless steel), Bpk. Lipusa (peternak burung puyuh), Bpk. Warino (mebel) dan Bpk. Ipung (pabrik tempe) itu bank syariah dan konvensional sama, sama-sama bayar bunga..

Sementara itu, berdasarkan pengalaman Bapak. Doni (distributor bawang merah) dan mr. Najam (tukang kayu) yang menjadi nasabah Bank Syariah mengatakan, konsep Bank Syariah berbeda dengan bank konvensional karena prinsip yang diterapkan adalah prinsip bagi hasil. Nilai dan keyakinan pengusaha mendorong mereka untuk memiliki pandangan yang kurang baik terhadap bank syariah. Hal ini sejalan dengan pernyataan Bapak Lipus (peternak burung puyuh) dan Bapak Aeng (pabrik mie) bahwa mereka tidak menggunakan jasa bank syariah karena mereka percaya bahwa bank syariah hanya dilihat oleh masyarakat muslim.

Hal ini juga terjadi di Kota Metro, di mana terdapat bank syariah, namun hanya sedikit masyarakat yang menggunakan bank syariah. Minimnya minat pengusaha untuk menjadi nasabah bank syariah tercermin dari persepsi mereka terhadap perbankan itu sendiri. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang persepsi pengusaha di Desa Banjarsari Kecamatan Metro Utara terhadap bank syariah di Kota Metro dapat disimpulkan bahwa terdapat keragaman persepsi pengusaha terhadap bank syariah, baik dari segi produk (pinjaman dan tabungan), sistem bagi hasil dan pengembalian tambahan atas uang pinjaman.

Ada beberapa karakteristik yang mempengaruhi para pengusaha untuk memiliki persepsi yang berbeda terhadap bank syariah, yaitu faktor pengalaman dan harapan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Desa Banjarsari Kecamatan Metro

  • Sejarah Desa Banjarsari Kecamatan Metro Utara
  • Potensi Desa Banjarsari Kecamatan Metro Utara
  • Struktur Organisasi Desa Banjarsari Kecamatan

Awalnya sekitar 400 KK dengan jumlah penduduk 2.057 jiwa dipindahkan secara paksa dari Desa Banjarsari Kabupaten Blitar Jawa Timur dengan istilah “Jebol Payung” ke daerah tujuan yaitu Provinsi Lampung tepatnya pada Dati II Lampung Tengah. . Apalagi setelah mendapat jatah tanah, semua warga menanam padi dan membuat gubuk (rumah kecil) beratap tertutup yang ditugaskan pemerintah dan secara bertahap menempati rumah masing-masing. Kemudian seluruh warga menempati rumahnya masing-masing dengan kelompok/kampung dari asalnya yaitu Banjarsari dan terdiri dari 5 orang.

Kemudian pada tahun 2003 terjadi penambahan pegawai kelurahan untuk mengisi jabatan struktural yang ada yaitu 1 sekretaris dan 3 kepala bagian. Kemudian pada tahun 2004 terdapat 4 Kepala Departemen yaitu Departemen Pemerintahan, Departemen Rakyat, Departemen Pembangunan dan Departemen Perekonomian. Desa Purwoasri terletak di dataran rendah, termasuk di wilayah Kecamatan Metro Utara, Kota Metro, Provinsi Lampung, berbatasan dengan wilayah Kabupaten Lampung Tengah.

Sarana transportasi untuk mencapai kecamatan Banjarsar adalah dengan kendaraan roda dua atau empat, melalui jalan beraspal. 49 Wawancara dengan Bpk. Edy Purwanto sebagai staf di Desa Banjarsari, Kecamatan Metro Utara, Kota Metro 24 Juni 2019. 51 Wawancara dengan Bpk. Edy Purwanto sebagai Staff di Desa Banjarsari, Kecamatan Metro Utara, Kota Metro 24 Juni 2019.

Persepsi Wirausaha di Desa Banjarsari Kecamatan Metro

Namun sayangnya, masih banyak masyarakat terutama pengusaha dominan yang lebih sering menggunakan jasa perbankan memilih bank konvensional dibandingkan bank syariah dengan berbagai alasan. Sedangkan menurut Bpk Simon (pabrik kerupuk), Bpk Jojo (petani ikan) dan Bpk Suradi (perumahan) mereka lebih memilih bank konvensional karena memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap usahanya dimana bank konvensional mendapatkan pinjaman yang besar dengan proses yang cepat sedangkan berbeda dengan bank syariah yang dana pinjamannya terbatas dan proses pencairan dananya memakan waktu lama. Ada juga pengusaha non muslim yaitu Pak Lipus (peternak burung puyuh) dan Pak Aeng (pabrik mie) yang tidak menggunakan jasa bank syariah karena menganggap bank syariah hanya untuk masyarakat muslim.

Bank syariah dan bank konvensional memiliki banyak perbedaan, namun pada kenyataannya masih banyak orang yang menganggap bahwa bank syariah dan bank konvensional itu sama. Perbedaan persepsi pengusaha yang muncul di masyarakat tentang bank syariah disebabkan oleh karakteristik yang dapat mempengaruhi persepsi, yaitu sebagai berikut:59. Timbulnya minat seseorang terhadap sesuatu dapat mempengaruhi pengambilan keputusan seseorang, seperti halnya bagi hasil yang diberikan bank syariah pada tabungan Pak Doni (pembagian bawang merah) dan Pak Najam (tukang kayu).

Perkembangan bank syariah dibandingkan dengan bank konvensional masih jauh, baik dari segi jumlah nasabah maupun dari segi penghimpunan dan penghimpunan dana. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun para pengusaha mengakui keberadaan bank syariah, belum tentu mendorong masyarakat untuk memilih bank syariah. Minimnya jumlah bank syariah tersebut berarti perlu adanya penambahan jumlah bank syariah di Provinsi Lampung agar masyarakat dapat mengakses bank syariah.

Bank syariah juga tidak menjelaskan secara detail tentang administrasi yang harus dikeluarkan nasabah dalam pembiayaan.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Seperti yang diungkapkan oleh Bpk. Doni (pembagian bawang merah) dan mr. Najam (tukang kayu), mereka mengetahui konsep Bank Syariah dan produk Bank Syariah karena mereka menggunakan Bank Syariah sebagai tempat menabung, alasan mereka menggunakan Bank Syariah karena keyakinan mereka terhadap prinsip Syariah yang ada di Bank Syariah. Pada saat pengiriman dana (transfer), Bpk. Doni (pembagian bawang merah), mr. Najam (tukang kayu), mr. Jojo (petani ikan) dan Bpk. Namun Suradi (perumahan) bank konvensional karena banyak nasabahnya menggunakan bank konvensional. bank, selain ATM. Bank konvensional lebih mudah ditemukan di semua tempat. 55. 55 Pak. Najam (tukang kayu), mr. Doni (penyalur bawang merah), Bpk. Jojo (petani ikan), dan Bpk. Suradi (Perumahan), Pengusaha Desa Banjarsari, Kecamatan Metro Utara.

Selain itu mereka mengungkapkan bahwa proses pencairan pinjaman dana dari bank konvensional lebih cepat dibandingkan dengan bank syariah, karena berdasarkan pengalaman dari Bapak. Harwija (pengrajin stainless steel) dan Bpk. Warina (mebel) saat meminjam uang di bank syariah, proses pencairannya lebih lama, sehingga mereka membatalkan pengajuan pinjaman sementara mereka membutuhkan uang cepat untuk meningkatkan bisnis yang mereka jalankan. 56 Bpk Harwi (pengrajin stainless steel), Bpk. Lipus (peternak burung puyuh), Bpk. Warino (mebel) dan Bpk. Ipung (pabrik tempe), pengusaha Desa Banjarsari, Kecamatan Metro Utara, “Wawancara”, 20 Juni 2019. Bahkan masih banyak masyarakat yang belum mengetahui manfaat bank syariah dan pandangan bahwa bank syariah sama dengan bank konvensional karena memiliki pengalaman panjang dengan proses pembayaran lebih memilih bank konvensional.

Berdasarkan hal tersebut maka dapat dikatakan bahwa pengetahuan para pengusaha di desa Banjarsari Kabupaten Metro Utara mengenai bank syariah dikatakan masih rendah.Dilihat dari hasil wawancara di atas, masyarakat mengatakan bahwa bank syariah adalah bank yang, pada saat menyalurkan dana pinjaman, sertakan dana tambahan dalam pengembalian dana. Sehingga sangat jelas bahwa sosialisasi dan promosi yang dilakukan bank syariah kepada masyarakat muslim di desa Banjarsari masih sangat rendah, sehingga masih ada masyarakat yang belum mengetahui tentang bank syariah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak Harwi (ahli stainless steel) dan Bpk. Warino (mebel) ketika mereka meminjam uang dari bank syariah, proses pencairannya lebih lama sehingga mereka membatalkan pengajuan pinjaman mereka sementara mereka membutuhkan uang tunai cepat untuk mengembangkan bisnis yang mereka jalankan.

Situasi yang menuntut seseorang untuk mengikuti kebutuhan dalam melakukan aktivitasnya, seperti yang dilakukan oleh Bapak. Doni (pembagian bawang merah) dan Bpk. Najam (pengrajin kayu) karena menggunakan bank konvensional untuk mengirim uang (transfer), karena banyak nasabah yang menggunakan jasa perbankan konvensional, walaupun sudah terbiasa menjadi nasabah bank syariah, terbukti dengan setor dana yang hanya dilakukan di bank syariah. Dari data yang diperoleh dari hasil wawancara diketahui bahwa ada beberapa hal yang membuat nasabah tidak memilih bank syariah yaitu kurangnya sosialisasi perbankan syariah kepada masyarakat terutama dalam hal produk dan prinsip. Mengenai saran yang peneliti sampaikan kepada bank syariah di Kota Metro agar lebih aktif melakukan sosialisasi perbankan syariah terutama mengenai prinsip bagi hasil terutama kepada para pengusaha karena kegiatan wirausaha lebih dekat dengan layanan perbankan.

Gambar

Gambar 1  Proses Persepsi 18

Referensi

Dokumen terkait

The main objective of this study is to identify the competencies needed to support the development and utilization of solar power plants in the Navy environment in the