PAPER
PERBEDAAN MEDIAN SKOR CREATIVITY DARI KELAS BERBEDA MATA KULIAH STATISTIKA SOSIAL
(Sampel Keseluruhan)
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistika Sosial
Oleh:
Nama : Tietin Indriyanti NIM : 200304103 Kelas : PKP-1
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2023
BAB I PENDAHULUAN
Psikotes HEXACO merupakan tes yang berupa proses inventarisasi kepribadian. Psikotes jenis ini dilakukan untuk menilai berbagai dimensi kepribadian individu dan bagaimana mereka menerapkan interpretasi teoritis ke dalam berbagai situasi. Penggunaan HEXACO -60 sebagai salah satu tes kepribadian yang digunakan untuk mengukur kepribadian seseorang masih belum cukup familiar di Indonesia. Sebagai bagian dari pengembangan alat ukur yang sa ngat diperlukan oleh para praktisi di lapangan, diperlukan uji psikometri yang dapat menunjukkan alat tersebut cukup valid untuk digunakan. HEXACO-60 memiliki tujuan yang sama dengan penggunaan tes kepribadian MBTI yaitu mengukur kepribadian secara objektif.
Dalam tes HEXACO ini terdapat setidaknya 6 dimensi yang diukur yaitu, kejujuran dan kerendahan hati, stabilitas emosi, keramahan, kesadaran dan keterbukaan terhadap hal baru. Tes HEXACO memiliki beberapa jumlah pertanyaan yang umum yaitu 200 pertanyaan, 100 pertanyaan, dan HEXACO 60 yang hanya terdiri dari 60 pertanyaan. Skor Creativity sendiri menilai preferensi seseorang untuk inovasi dan eksperimen. Pencetak skor rendah memiliki sedikit kecenderungan untuk pemikiran orisinal, sedangkan pencetak skor tinggi secara aktif mencari solusi baru untuk masalah dan mengekspresikan diri mereka dalam seni.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk mencari tahu perbedaan median skor creativity dari kelas berbeda di mata kuliah Statistika Sosial, diantaranya kelas AGB, PKP-1 dan kelas PKP-2.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uji Non-Parametrik
Untuk membuat suatu kesimpulan mengenai sampel dari sebuah populasi, kita bisa menggunakan uji statistik. Uji statistik adalah teknik formal yang menggunakan distribusi probabilitas untuk mencapai kesimpulan mengenai sebuah hipotesis. Pengujian hipotesis yang yang berkaitan dengan uji beda diklasifikasikan menjadi dua, yaitu uji statistik parametrik dan uji statistik non parametrik.
Istilah nonparametrik pertama kali digunakan oleh Wolfowitz, pada tahun 1942. Metode statistik nonparametrik merupakan metode statistik yang dapat digunakan dengan mengabaikan asumsi-asumsi yang melandasi penggunaan metode statistic parametrik, terutama yang berkaitan dengan distribusi normal. Istilah lain yang sering digunakan untuk statistik nonparametrik adalah statistik bebas distribusi (distribution free statistics) dan uji bebas asumsi (assumption -free test).
Statistik nonparametric banyak digunakan pada penelitian -penelitian sosial. Data yang diperoleh dalam penelitian sosial pada umunya berbentuk kategori atau berbentuk rangking.
Uji statistik nonparametrik ialah suatu uji statistik yang tidak memerlukan adanya asumsi- asumsi mengenai sebaran data populasi. Uji statistik ini disebut juga sebagai statistik bebas sebaran (distribution free). Statistik nonparametrik tidak mensyaratkanbentuk sebaran parameter populasi berdistribusi normal. Statistik nonparametrik dapat digunakan untuk menganalisis data yang berskala nominal atau ordinal karena pada umumnya data berjenis nominal dan ordinal tidak menyebar normal. Dari segi jumla data, pada umumnya statistik nonparametrik digunakan untuk data berjumlah kecil (n<30).
2.2. Uji Median
Uji median adalah metode nonparametrik yang paling sederhana. Uji median ini adalah merupakan prosedur pengujian apakah dua atau lebih populasi dari mana sampel independen diambil mempunyai median yang sama. Untuk menyederhanakannya hanya akan dibatasi pada dua sampel saja (sebenarnya prosedur ini dapat dengan mudah dipe rluas untuk tiga sampel atau lebih). Uji nonparametrik ini dipergunakan untuk menentukan signifikansi perbedaan antara
median dari dua populasi yang independen. Hipotesa nihil yang akan diuji menyatakan bahwa populasi dari mana dua sampel itu diambil mempunyai median yang sama. Hipotesa alternatifnya menyatakan bahwa dua populasi itu mempunyai median yang berbeda. Uji median tidak memerlukan anggapan-anggapan tertentu tentang dua populasi dari mana sampel diambil. Untuk melakukan Uji Median, ada beberapa syarat atau asumsi yang harus terpenuhi yaitu:
1. Penarikan sampel melalui proses pemilihan yang acak
2. Data pengujian merupakan dua kelompok yang saling independen (tidak saling berhubungan)
3. Skala data minimal ordinal
4. Tidak memerlukan asumsi distribusi tertentu, karena itu uji ini adalah uji nonparametrik
BAB III METODE
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji median untuk mengetahui apakah ada perbedaan median skor creativity pada kelas yang berbeda di mata kuliah statistika sosial . Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Populasi dari penelitian ini yaitu mahasiswa dari ketiga kelas mata kuliah Statistika Sosial, yaitu kelas AGB, PKP-1 dan PKP-2.
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengisi kuisioner. Analisis uji median dilakukan dengan menggunakan aplikasi excel dan SPSS.
Tahapan dan rumus dalam Uji Median adalah sebagai berikut 1. Merumuskan hipotesis
o Untuk uji dua arah
H0 : Median dari dua populasi adalah sama (Me1 = Me2) H1 : Median dari dua populasi berbeda (Me1 ≠ Me2) o Untuk uji satu arah
H0 : Median dari dua populasi adalah sama (Me1 = Me2)
H1 : Median dari populasi pertama lebih besar/kecil dari populasi kedua (Me1 > Me2 atau Me1 < Me2)
2. Menetapkan tingkat signifikansi alpha, biasanya menggunakan alp ha 10%, 5%, atau 1%
3. Bentuk tabel yang berisi nilai di atas dan di bawah median gabungan 4. Menghitung statistik uji
o Untuk sampel besar (N > 40) gunakan rumus berikut:
o Untuk sampel sedang (20 ≤ N ≤ 40) juga bisa menggunakan rumus di atas dengan syarat tidak ada sel (A/B/C/D) yang nilai ekspektasinya lebih kecil dari 5 (e < 5). Jika ada sel dengan e < 5, maka gunakan uji fisher exact
o Sedangkan pada sampel kecil (N < 20), hitung statistik uji dengan pendekatan uji fisher exact 5. Keputusan dan kesimpulan
Jika statistik ujinya adalah χ2, maka tolak H0 dengan ketentuan berikut
o Untuk uji dua arah tolak H0 saat χ2 >χ2(α;1)
o Sedangkan pada uji satu arah, cari nilai p-value yang bersesuaian dengan statistik uji χ2 kemudian tolak H0 jika p-value < 2α.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Adapun tabel data skor creativity dari keseluruhan kelas (AGB, PKP-1 dan PKP-2) mata kuliah Statistika Sosial adalah sebagai berikut:
No. Kelas Skor Creativity No. Kelas Skor Creativity
1 PKP 1 1.5 69 PKP 2 3
2 PKP 2 1.25 70 PKP 2 3
3 AGB 1.75 71 PKP 1 3.23
4 PKP 1 1.75 72 AGB 3.25
5 PKP 2 1.75 73 AGB 3.25
6 AGB 2 74 AGB 3.25
7 AGB 2 75 AGB 3.25
8 PKP 1 2 76 AGB 3.25
9 PKP 1 2 77 AGB 3.25
10 AGB 2.25 78 AGB 3.25
11 AGB 2.25 79 PKP 1 3.25
12 AGB 2.25 80 PKP 1 3.25
13 AGB 2.25 81 PKP 1 3.25
14 AGB 2.25 82 PKP 1 3.25
15 PKP 1 2.25 83 PKP 1 3.25
16 PKP 1 2.25 84 PKP 1 3.25
17 PKP 1 2.25 85 PKP 1 3.25
18 PKP 2 2.25 86 PKP 1 3.25
19 PKP 2 2.25 87 PKP 1 3.25
20 PKP 2 2.25 88 PKP 2 3.25
21 AGB 2.5 89 PKP 2 3.25
22 AGB 2.5 90 AGB 3.5
23 AGB 2.5 91 AGB 3.5
24 AGB 2.5 92 AGB 3.5
25 AGB 2.5 93 AGB 3.5
26 PKP 1 2.5 94 AGB 3.5
27 PKP 1 2.5 95 AGB 3.5
28 PKP 1 2.5 96 AGB 3.5
29 PKP 1 2.5 97 AGB 3.5
30 PKP 2 2.5 98 AGB 3.5
31 PKP 2 2.5 99 AGB 3.5
32 PKP 2 2.5 100 PKP 1 3.5
33 AGB 2.75 101 PKP 1 3.5
34 AGB 2.75 102 PKP 1 3.5
35 AGB 2.75 103 PKP 2 3.5
36 AGB 2.75 104 PKP 2 3.5
37 AGB 2.75 105 PKP 2 3.5
38 AGB 2.75 106 PKP 2 3.5
39 AGB 2.75 107 AGB 3.75
40 AGB 2.75 108 AGB 3.75
41 AGB 2.75 109 AGB 3.75
42 AGB 2.75 110 PKP 1 3.75
43 PKP 1 2.75 111 PKP 1 3.75
44 PKP 1 2.75 112 PKP 1 3.75
45 PKP 1 2.75 113 PKP 1 3.75
46 PKP 1 2.75 114 PKP 1 3.75
47 PKP 1 2.75 115 PKP 2 3.75
48 PKP 1 2.75 116 PKP 2 3.75
49 PKP 1 2.75 117 AGB 4
50 PKP 1 2.75 118 AGB 4
51 PKP 2 2.75 119 PKP 1 4
52 PKP 2 2.75 120 PKP 1 4
53 PKP 2 2.75 121 PKP 1 4
54 PKP 2 2.75 122 PKP 1 4
55 AGB 3 123 PKP 1 4
56 AGB 3 124 PKP 2 4
57 AGB 3 125 PKP 2 4
58 AGB 3 126 AGB 4.25
59 AGB 3 127 AGB 4.25
60 PKP 1 3 128 PKP 1 4.25
61 PKP 1 3 129 AGB 4.5
62 PKP 1 3 130 AGB 4.5
63 PKP 1 3 131 AGB 4.5
64 PKP 2 3 132 PKP 1 4.5
65 PKP 2 3 133 PKP 2 4.5
66 PKP 2 3 134 PKP 1 4.75
67 PKP 2 3 135 PKP 1 4.75
68 PKP 2 3 136 AGB 8
Total populasi: 136 sampel Median: 3
Tabel Silang:
Jumlah Skor Kelas Jumlah
AGB PKP 1 PKP 2
Di atas overall median 34 30 19 83
Di bawah overall median
22 20 11 53
Total 56 50 30 136
Dari tabel diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa di kelas AGB terdapat 34 mahasiswa yang punya skor creativity di atas overall median dan 22 mahasiswa yang memiliki skor creativity di bawah overall median. Di kelas PKP-1 terdapat 30 mahasiswa yang punya skor creativity di atas overall median dan 20 mahasiswa yang memiliki skor creativity di bawah overall median, Di kelas PKP-2 terdapat 19 mahasiswa yang punya skor creativity di atas overall median dan 11 mahasiswa yang memiliki skor creativity di bawah overall median.
E11 34.176471 E12 21.823529 E21 30.514706 E22 19.485294 E31 18.308824 E32 11.691176
α 0.05
df 2
Chi-Square Hitung 0.33
Chi-Square Tabel 5.991
Chi-Square hitung < Chi-Square Tabel
0.33 < 5.991 H0 Diterima
Berdasarkan hasil dari tabel Chi-Square dengan α sebesar 0.05 dan df = 3 diperoleh nilai 5.991. Nilai Chi-Square dari hasil penghitungan sebesar 0.33. Sehingga diketahui Chi-Square hitung < Chi-Square tabel (0.33<5.991), sehingga dapat disimpulkan H0 Diterima dan H1 Ditolak. Artinya Tidak ada perbedaan yang nyata median skor creativity di kelas berbeda mata kuliah statistika sosial.
Adapun uji statistic non-parametrik dapat diselesaikan dengan menggunakan software SPSS yaitu sebagai berikut:
Dari hasil uji median dengan menggunakan SPSS diperoleh signifikansi sebesar 0.311.
Nilai sig (0.311) > α0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak. Berarti dapat disimpulkan bahwa Tidak ada perbedaan yang nyata median skor creativity dari kelas berbeda mata kuliah statistika sosial.
BAB V KESIMPULAN
Dari pengolahan data non-parametrik dengan uji median dengan judul “PERBEDAAN MEDIAN SKOR CREATIVITY DARI KELAS BERBEDA MATA KULIAH STATISTIKA SOSIAL” berdasarkan populasi keseluruhan 3 kelas (AGB, PKP-1, PKP-2) mata kuliah Statistika Sosial didapatkan hasil penghitungan manual Chi-Square hitung < Chi-Square tabel (0.33<5.991), sehingga dapat disimpulkan H0 Diterima dan H1 Ditolak. Artinya Tidak ada perbedaan yang nyata median skor creativity di kelas berbeda mata kuliah statistika sosial. Dan hasil pengujian menggunakan SPSS dengan hasil Nilai sig (0.311) > α0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak. Berarti dapat disimpulkan bahwa Tidak ada perbedaan yang nyata median skor creativity dari kelas berbeda mata kuliah statistika sosial. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan nyata median skor creativity di kelas berbeda pada mata kuliah statistika sosial.