Perbedaan metode kuantitatif &
kualitatif
Kuliah 2
Siswanto, S.Psi., M.Si
Fakultas Psikologi Unika Soegijapratana Semarang
Prinsip penelitian kuantitatif
1. Realita adl suatu hal yang objektif, sederhana, positif & terdiri dr impresi-impresi indera. Ada keyakinan 1 realita, 1 kebenaran
2. Manusia dipengaruhi oleh dunia sosialnya dlm cara yg sama seperti dunia alam diatur oleh hukum-hukum pasti
3. Fakta harus dipisahkan dari nilai, tdk boleh membuat pernyataan ttg nilai
4. Ilmu-ilmu sosial & alam memiliki dasar logika & metodologi yg serupa
5. Metafisik, penalaran filosofis & spekulasi hanyalah ilusi yg tidak mampu memberikan data yang reliabel& dpt dibuktikan
6. Eksplanasi dibatasi pd gejala positif (yg memang ada) & diambil secara eksklusif dr pengalaman
7. Bentuk logis teorinya deduktif
1. Fenomena sosial tidak berada di luar individu ttp berada dalam interpretasi individu.
2. Realita sesungguhnya tidak dapat didefinisikan secara objektif, tetapi harus diinterpretasikan sebagai aksi2 sosial
3. Menjaga jarak dr objek penelitian dianggap tidak menjamin objektivitas, karena persepsi dan pemikiran peneliti disadari atau tidak masuk dalam proses penelitian melalui berbagai cara
4. Kondisi objektif hanyalah ilusi. Standardisasi dapat merubah dunia sosial menjadi artifisial
5. Penekanan berlebihan pd kuantifikasi & pengukuran jumlah tidak tepat krn bisa tidak dapat mengungkap makna sesungguhnya
6. Penggunaan hipotesis menjadi problematik karena akan menentukan secara kaku arah penelitian
7. Gagal membedakan penampilan luar dan esensi
8. Cenderung mendukung status quo, sehingga merugikan banyak pihak lain 9. Metode dianggap penting sehingga realita disesuaikan dengan metode