• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN SURAT UTANG NEGARA (SUN) DENGAN SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA (SBSN)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PERBEDAAN SURAT UTANG NEGARA (SUN) DENGAN SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA (SBSN) "

Copied!
83
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Permasalahan yang diangkat oleh peneliti adalah perbedaan antara Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Sementara itu, penelitian ini berfokus pada perbedaan antara obligasi pemerintah dan surat berharga syariah pemerintah dari perspektif filosofis. Penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk oleh pemerintah berdasarkan pendapatan (income based) bertujuan untuk menghilangkan beban pemerintah dalam membayar biaya surat utang berbasis bunga (funds based).

Persetujuan kepatuhan syariah, Surat Utang Negara (SUN) tidak diwajibkan sedangkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) wajib digunakan. Perbedaan Prinsip Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dalam Ekonomi Syariah. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) adalah surat berharga jangka panjang yang memiliki nilai yang terkandung dalam nilai ekonomi syariah seperti materi dan amal, karena Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) merupakan bentuk kerjasama antara negara dan masyarakat.

Dalam ekonomi syariah, Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tentunya merupakan wahana investasi yang tepat. Saran yang dapat peneliti berikan untuk penelitian mengenai analisis perbedaan obligasi pemerintah dan surat berharga syariah di Indonesia adalah:

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Metode Penelitian

  • Jenis Penelitian
  • Sifat Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Sementara itu, penelitian ini berfokus pada perbedaan antara surat utang pemerintah dan surat berharga syariah pemerintah dalam perspektif filosofi ekonomi syariah di Indonesia, dan penelitian ini berfungsi sebagai pelengkap. Sedangkan Surat Utang Negara (SUN) adalah surat berharga yang merupakan pengakuan utang tanpa syarat oleh penerbitnya. Sedangkan SPV Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Instansi terkait adalah pengelola dan agen pembayar.

Tidak hanya itu, Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SUN) memiliki kesamaan penerbit, baik Surat Berharga Negara (SUN) maupun Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) diterbitkan oleh pemerintah dan korporasi. Dari kedua investasi pada obligasi pemerintah dan surat berharga syariah pemerintah, keduanya memiliki bentuk nyata dari investasi tersebut yaitu sekolah, jalan raya, rumah sakit, universitas. Namun, underlying asset transaksi tersebut adalah Surat Berharga Negara Syariah (SBSN), yang berarti Surat Berharga Negara Syariah (SBSN) memiliki kejelasan dalam ekonomi syariah yaitu aset berwujud.

Oleh karena itu, penerbitan Surat Berharga Negara Syariah (SBSN) merupakan bagian dari manajemen risiko perusahaan. Surat Berharga Negara Syariah (SBSN) merupakan salah satu instrumen investasi yang menjadi sumber pendanaan pemerintah.

Tinjauan Pustaka (Prior Reseach)

Surat Utang Negara (SUN)

  • Macam-macam Surat Utang Negara
  • Penerbitan Surat Utang Negara
  • Prinsip dan Syarat Surat Utang Negara
  • Definisi Surat Berharga Syariah Negara
  • Prinsip dan Syarat Surat Berharga Syariah Negara
  • Bentuk Akad Dalam Surat berharga Syariah Negara
  • Penerbitan Surat Berharga Syariah Negara

Surat Utang Negara (SUN) adalah surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah dalam bentuk konfirmasi utang, dimana pembayaran bunga dan pokok dijamin oleh pemerintah sesuai dengan masa berlaku25 dan dapat didenominasi dalam mata uang rupiah atau mata uang asing26. Surat Utang Negara (SUN) merupakan salah satu potensi keuangan untuk mengurangi beban dan risiko keuangan negara di masa mendatang. Obligasi Negara (SUN) memiliki ketentuan umum: pertama, pasar perdana, dimana kegiatan penawaran dan penjualan obligasi negara (SUN) pertama, kedua, pasar sekunder, dimana kegiatan perdagangan surat berharga negara (SUN) yang dijual di pasar perdana, ketiga, pemerintah pusat Republik Indonesia, empat menteri keuangan Republik Indonesia.

Pada saat diterbitkan, Surat Utang Negara (SUN) diterbitkan dalam bentuk warkat atau non-skrip.27 Menurut Fakhrudin dan Hardianto, pengertian Surat Utang Negara (SUN) adalah surat berharga atau sertifikat yang memuat kontrak antara pemberi pinjaman (investor) dan pemberi pinjaman (emiten). ). ). Menurut El-Diwany, bentuk utang yang biasa digunakan Surat Perbendaharaan Negara (SPN), bank syariah dengan sistem non bunga akan meringankan beban utang negara, menurut El-Diwany. dapat disimpulkan bahwa Surat Perbendaharaan Negara (SPN) adalah surat utang yang hanya akan menambah beban keuangan pemerintah, dan beban tersebut akan semakin berat jika digunakan untuk proyek-proyek tidak produktif yang diterbitkan oleh pemerintah dan diperdagangkan di bursa konvensional. Pada saat menerbitkan Surat Utang Negara (SUN), pemerintah menerbitkan dan akan dibayarkan pada saat jatuh tempo.

Surat Utang Negara (SUN) dapat diterbitkan dengan kupon dan tanpa kupon, penerbitan dengan kupon dilakukan dengan pembayaran kupon secara berkala setiap tiga bulan sekali dan setiap enam bulan sekali. Obligasi pemerintah diterbitkan oleh KEMENKEU dengan tujuan untuk membiayai defisit anggaran pemerintah dan menutupi kekurangan kas jangka pendek dan dana dari obligasi pemerintah digunakan untuk belanja pemerintah pusat seperti pembangunan infrastruktur, pengurangan kemiskinan dan pengangguran serta pemerataan pembangunan. Dalam penerbitan obligasi pemerintah dengan obligasi syariah pemerintah melalui lelang yang diselenggarakan oleh BI dengan uraian jumlah indikatif, seri, tanggal jatuh tempo, mata uang, nominal per unit, tanggal dan waktu lelang, tanggal setelmen, kupon dan non-competitive award.

Contoh penerbitan obligasi pemerintah adalah retail saving bond atau SBR dengan seri SBSR005. Surat Utang Negara Syariah (SBSN) dapat juga disebut sukuk negara, yaitu surat utang negara yang diterbitkan oleh pemerintah berdasarkan prinsip syariah. Persyaratan yang dapat ditempatkan pada obligasi syariah pemerintah (SBSN) harus memiliki aset dasar (underlying assets) dan contoh aset yang diakui seperti pembangunan rumah sakit, jalan raya, universitas.

Dalam fatwa DSN-MUI No. 32/DSN-MUI/IX/2002, obligasi syariah (sukuk) adalah surat berharga jangka panjang yang diterbitkan oleh negara atau perusahaan berdasarkan prinsip syariah, yang mewajibkan penerbit membayar pendapatan kepada pemegang sukuk. dalam bentuk bagi hasil dan mengembalikan dana sukuk pada saat jatuh tempo. Jadi, sukuk mudharabah adalah surat berharga yang mengandung akad pembiayaan mudharabah yang diterbitkan oleh pemerintah atau emiten yang mewajibkan emiten untuk membayarkan pendapatannya dari bagi hasil yang diperoleh dalam menjalankan usaha yang dibiayai kepada pemegang sukuk, dari hasil pengelolaan dana yang telah disimpan oleh pemilik dana dan telah melunasi pokok sukuk pada saat jatuh tempo. Jadi sukuk musyarakah adalah surat berharga yang memuat akad pembiayaan musyarakah, yang diterbitkan oleh pemerintah atau emiten yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatannya dari bagi hasil yang diperoleh dalam menjalankan usaha yang dibiayai kepada pemegang sukuk, dari pengelolaan sukuk. dana yang disumbangkan oleh para pihak yang berkontrak dan membayar pokok sukuk pada saat jatuh tempo.

Jadi sukuk istishna adalah surat berharga yang mengandung perjanjian pembiayaan istishna yang diterbitkan oleh pemerintah atau emiten yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan sewa atau biaya kepada pemegang sukuk dan membayar pokok sukuk pada saat jatuh tempo. Jadi, sukuk ijarah adalah surat berharga yang mengandung akad pembiayaan ijarah, yang diterbitkan oleh pemerintah atau emiten yang mewajibkan emiten membayar penghasilan kepada pemegang sukuk berupa bagi hasil dari margin keuntungan dan membayar pokok sukuk. di masa dewasa.

PERBEDAAN SURAT UTANG NEGARA (SUN) DENGAN

Kelebihan Surat Utang Negara Dengan Surat Berharga

Kekurangan Surat Utang Negara Dengan Surat Berharga

Persamaan Surat Utang Negara Dengan Surat Berharga

Perbedaan Prinsip-prinsip Surat Utang Negara Dengan Surat

PENUTUP

Saran

Bagi calon investor yang ingin berinvestasi dalam bentuk Surat Utang Negara dan Surat Berharga Syariah Negara hendaknya mempelajari dan mengetahui jenis-jenis Surat Utang Negara dan Surat Berharga Syariah Negara yang berbeda untuk memastikan bahwa mereka berinvestasi di antara kedua investasi tersebut. Bagi calon investor yang ingin menginvestasikan dananya pada surat utang negara dan obligasi syariah pemerintah hendaknya memperhatikan persentase pengembalian dan bagi hasil, akad serta kelemahan dan kelebihan masing-masing jenis investasi. Dikarenakan adanya kelemahan dan kekurangan Obligasi Negara dan Obligasi Syariah Pemerintah, maka ini menjadi panduan untuk memastikan investasi, serta perusahaan penerbit dan waktu serta tata cara investasi Obligasi Pemerintah dan Obligasi Syariah Pemerintah.

Martalena dan Maya Malinda, Pengantar Pasar Modal Dirancang Untuk Mempelajari Pasar Modal Secara Mudah dan Praktis, Yogyakarta, Andi Offset, 2011. Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi di Pasar Modal Syariah, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2008. Andi Tenri Ellyanti Entong, Analisis Tingkat Pengembalian Investasi Pada Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara Ritel), Makassar: Skripsi, Universitas Hasanuddin Makassar, 2015.

Ridovi Kemal, Peraturan Badan Hukum Untuk Usaha Khusus Dan Pengalihan Barang Milik Pemerintah Dalam Undang-Undang No. 19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara Dan Berdasarkan Hukum Islam, Jakarta: Skripsi, Universitas Indonesia, 2013. Yanwar Maulana, Obligasi Berharagsyariah Pemerintah (obligasi syariah) ) ) dalam UU No. 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara, Yogyakarta: Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2009.

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan untuk menjelaskan variabel yang menjadi objek penelitian adalah peramalan deret waktu dengan model Autoregressive Integrated Moving

I would like to thank you for your cooperation with Iranian Journal of Earth Sciences and pleased to inform you the paper entitled with Microtremor Analysis to Evaluate BMKG Region