Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); Lembaga lingkungan hidup adalah perangkat daerah yang mempunyai tugas pokok dan fungsi perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Kepala lembaga lingkungan hidup adalah kepala perangkat daerah yang mempunyai tugas pokok dan fungsi perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau masuknya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup melalui kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. Kerusakan lingkungan hidup adalah perubahan langsung dan/atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup dalam menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya.
Izin lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang memerlukan AMDAL atau UKL UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat untuk memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan. Sengketa lingkungan hidup adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih yang timbul karena adanya kegiatan yang berpotensi dan/atau berdampak terhadap lingkungan hidup.
PEMANFAATAN
PENGENDALIAN
Penetapan baku mutu air limbah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf c berlangsung sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Penetapan baku mutu udara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf a berlangsung sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pemulihan kondisi lahan untuk produksi biomassa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 huruf c wajib dilakukan oleh setiap orang yang menyebabkan kerusakan pada lahan untuk produksi biomassa.
PERIZINAN
Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ayat 1. Izin PPLH yang menjadi kewenangan Bupati meliputi :. izin pembuangan air limbah ke sumber air; izin pemanfaatan air limbah di darat untuk keperluan pertanahan; izin pengelolaan limbah B3 untuk penyimpanan sementara limbah B3 pada suatu industri atau kegiatan usaha; Dan. izin pengelolaan limbah B3 untuk kegiatan pengumpulan limbah B3 skala kabupaten; Pasal 128 (1) Setiap orang berhak: mengakses informasi lingkungan hidup; dan C. 2) Hak atas pendidikan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a kepada:. Pemerintah daerah dapat bekerjasama dengan kelompok masyarakat, organisasi lingkungan hidup, pihak swasta dan/atau asosiasi dunia usaha dan profesi di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
PENGAWASAN
PEMBINAAN
PEMBIAYAAN
Sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 146 ayat (1) terdiri atas: pembekuan izin lingkungan, dan/atau izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; Dan. pencabutan izin lingkungan, dan/atau izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 147 huruf a, diberikan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang melanggar persyaratan dan kewajiban yang tercantum dalam Izin Lingkungan, Izin PPLH, dan/atau peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan lingkungan hidup. . dan pengelolaannya, namun tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Ketentuan mengenai tata cara penyelesaian sengketa lingkungan hidup dan pembentukan lembaga layanan penyelesaian sengketa di luar pengadilan diatur dalam Peraturan Bupati.
PENYIDIKAN
UMUM
Lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagaimana diatur dalam Pasal 28H Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan hak asasi manusia yang dimiliki setiap warga negara, sehingga kualitas lingkungan hidup harus dijaga guna mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Dengan semakin menurunnya daya dukung dan daya dukung lingkungan hidup telah mengancam kelangsungan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya, oleh karena itu diperlukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang sungguh-sungguh dan konsisten oleh seluruh pemangku kepentingan. Pada dasarnya permasalahan lingkungan hidup yang terjadi di wilayah Purworejo adalah berkurangnya daya dukung lingkungan hidup.
Permasalahan ini terjadi akibat rendahnya kesadaran sebagian masyarakat akan pentingnya pengelolaan dampak lingkungan. Hal ini dipicu oleh beberapa faktor, antara lain: perubahan fungsi dan tatanan lingkungan hidup, menurunnya fungsi dan kualitas lingkungan hidup, kurang terintegrasinya pengelolaan sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya buatan dalam pengelolaan lingkungan hidup. lingkungan antara berbagai hiburan, pemanfaatan ruang yang kurang optimal dan pencemaran lingkungan hidup, kehidupan yang disebabkan oleh kegiatan usaha dan/atau industri, kegiatan rumah tangga, dan lalu lintas kendaraan bermotor. Tingginya tingkat kepadatan penduduk dan aktivitas mempunyai dampak samping yaitu tekanan terhadap daya dukung lingkungan untuk menerima beban sampah, baik padat, cair maupun emisi.
Permasalahan lingkungan hidup ini perlu diatasi melalui perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup terpadu antar berbagai sektor dan pemangku kepentingan di Kabupaten Purworejo. Oleh karena itu, untuk memberikan kejelasan mengenai arah kebijakan di bidang pengelolaan lingkungan hidup serta melaksanakan wewenang dan tugas kewenangan daerah sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, perlu dibentuk suatu peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai pengelolaan lingkungan hidup. untuk memiliki peraturan daerah yang mengatur tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten Purworejo.
PASAL DEMI PASAL Pasal 1
Yang dimaksud dengan “pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan” adalah menteri yang menyelenggarakan pekerjaan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Pencemaran air pada saat keadaan darurat dan/atau keadaan tidak terduga lainnya dapat disebabkan antara lain oleh kebocoran atau tumpahan bahan kimia dari tangki penyimpanan karena kegagalan desain, pengoperasian yang tidak tepat, kecelakaan dan/atau bencana alam. Yang dimaksud dengan “remediasi” adalah upaya pemulihan pencemaran lingkungan hidup untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
Yang dimaksud dengan “rehabilitasi” adalah upaya restorasi untuk mengembalikan nilai, fungsi, dan manfaat lingkungan hidup, termasuk upaya mencegah kerusakan lahan, memberikan perlindungan, dan memperbaiki ekosistem. Yang dimaksud dengan 'pemulihan' adalah upaya pemulihan agar lingkungan hidup atau bagian-bagiannya dapat berfungsi seperti semula. Yang dimaksud dengan “Mitigasi” perubahan iklim adalah upaya untuk mengurangi gas rumah kaca sehingga dapat mencegah dan memperlambat pemanasan global.
“Adaptasi” terhadap perubahan iklim mengacu pada berbagai upaya untuk mengurangi dampak yang terjadi sekaligus mengurangi biaya yang timbul akibat perubahan iklim. Yang dimaksud dengan “hujan asam” adalah jatuhnya asam di atmosfer yang berbentuk gas atau cairan ke dalam tanah, sungai, hutan, dan tempat lain melalui tetesan air hujan, kabut, embun, salju, tetesan cairan (aerosol) atau jatuh bersama-sama. dengan angin. Hak untuk mengakses informasi lingkungan hidup merupakan konsekuensi logis dari hak untuk berperan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan prinsip keterbukaan.
Hak atas informasi lingkungan hidup akan meningkatkan nilai dan efektivitas partisipasi dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, selain membuka peluang bagi semua orang untuk mewujudkan haknya atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Dugaan pencemaran lingkungan hidup dapat berupa pencemaran air pada sumber air, udara, dan/atau tanah. Dugaan kerusakan lingkungan hidup dapat berupa rusaknya ekosistem seperti ekosistem karst, ekosistem perairan pedalaman, dan/atau ekosistem lainnya.