• Tidak ada hasil yang ditemukan

perempuan perokok aktif di jorong liki kecamatan sangir

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "perempuan perokok aktif di jorong liki kecamatan sangir"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PEREMPUAN PEROKOK AKTIF DI JORONG LIKI KECAMATAN SANGIR KABUPATEN SOLOK SELATAN

ARTIKEL

CHAIRATUL INSAN NPM. 11070211

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2016

(2)
(3)

Women Active Smokers In Jorong Liki Kecamatan Sangir District of Souht Solok. Essay. Sociology of Education Studies Program. High School Teacher Training and Education (STKIP PGRI) of West Sumatera. 2016.

Oleh

Chairatul Insan1, Dra,Harisnawati,M.Pd2, Isnaini,M.Si3 Program Studi Pendidikan Sosiologi

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat Email: chairatulinsan@gmail.com

____________________________________________________________________________________

ABSTRACT

The background of this research is based on the majority of active female smokers in Jorong Liki, do not only men who smoke, but teenage boys and girls. Thereforef, smoking habits made for women in daily life who smoke in public without feeling clumsy. The purpose of this research was to describe the factors background Women as smokers active in Jorong Liki Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan.The theory used in this research is a phenomenological according to Alfred Schutz. In the theory of phenomenology by Alfred Schutz human action is determined by the meaning that is understood about something called a motive, where they are in implemented the action have a specific reason. The approach used in this research is a qualitative descriptive research. The technique of taking informants by purposive sampling with 24 informants. The type of data in this research was primary data and secondary data. Data collected by observation, interview, and document the unit of analysis is the individual. Data analysis model used an interactive model according to Miles and Huberman, consists of four stages, such as data collection, data reduction, data presentation, and conclusion.Based on the results of researcher do to shows that the factors background women as active smokers in Jorong Liki, are 1).

Internal factors are factors that come from within the individual growing popularity of desire, such as desire itself, to try, and to diet. 2). External factors are factors that are formed due to the influence from outside the individual, such as environment factors and geographical condition.

Keywords: Women and Smoke

1Mahasiswa program studi pendidikan sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

2Pembimbing I, staf pengajar program studi pendidikan sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

3Pembimbing II, staf pengajar program studi pendidikan sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

(4)

ABSTRAK

Chairatul Insan (11070211). Perempuan Perokok Aktif Di Jorong Liki Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan. Skripsi. Program Studi Pendidikan Sosiologi (STKIP) PGRI Sumatera Barat, Padang 2016.

Penelitian ini dilatarbelakangi karena banyaknya perempuan perokok aktif di Jorong Liki, sekarang tidak hanya laki-laki dewasa saja yang merokok, melainkan anak-anak remaja serta perempuan. Oleh sebab itu merokok dijadikan kebiasaaan bagi perempuan dalam kehidupan sehari-hari yang merokok di depan umum tanpa adanya rasa canggung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Faktor yang Melatarbelakangi Perempuan Menjadi Perokok Aktif di Jorong Liki Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fenomenologi yang dikemukakan oleh Alfred Schutz. Dalam teori fenomenologi Alfred Schutz tindakan manusia ditentukan oleh makna yang dipahami tentang sesuatu yang disebut motif, dimana mereka dalam melaksanakan tindakan mempunyai suatu alasan tertentu. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif sedangkan tipe penelitiannya deskriptif. Tektik pengambilan informan dilakukan dengan cara purposive sampling dengan jumlah informan 24 orang. Jenis data dalam penelitian ini yaiti data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan studi dokumen dengan unit analisis adalah individu. Model analisis data yang digunakan yaitu model analisis interaktif menurut Miles dan Huberman, yang terdiri dari empat tahap, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa adanya faktor yang melatarbelakangi perempuan menjadi perokok aktif di Jorong Liki, yaitu 1). Faktor Internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu yang tumbuh berdasarkan keinginan, seperti keinginan sendiri, untuk coba-coba, dan untuk diet. 2). Faktor Eksternal merupakan faktor yang terbentuk karena adanya pengaruh dari luar diri individu, seperti faktor lingkungan dan kondisi geografis.

Kata Kunci : Perempuan dan Rokok

(5)

PENDAHULUAN

Rokok identik dikonsumsi oleh laki-laki, rokok merupakan benda yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Merokok sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat, kebiasaan merokok tersebut telah menjadi budaya di berbagai negara. Kebanyakan laki-laki merokok dari usia remaja sampai tua, merokok merupakan masalah yang masih sulit diselesaikan hingga saat ini. Berbagai dampak dan bahaya rokok sebenarnya sudah dipublikasikan, dalam kehidupan yang dilihat dan dirasakan merokok merupakan hal yang dominan terjadi dan dilakukan oleh laki-laki sehingga dari hal ini menimbulkan berbagai macam polemik dan pro konta terhadap rokok tersebut.

Rokok sangat dilarang dalam ilmu medis dan kesehatan karena banyak mengakibatkan kerugian terutama dari segi kesehatan fisik dan juga dalam kajian ilmu sosial. Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan banyak orang, kebiasaan merokok memang sulit dihilangkan dan jarang diakui oleh kebanyakan orang sebagai kebiasaan buruk.

Berbagai alasan dan faktor penyebab laki-laki merokok karena tidak merokok tidak laki-laki, kalau tidak merokok tidak ganteng padahal efek yang diakibatkan oleh rokok sudah diketahui dengan jelas.

Sesuai dengan sensus yang diadakan U.S.

Public Health Service Office on Smoking (Kantor Pelayanan Kesehatan Umun Untuk Urusan Merokok Amerika Serikat), bahwa 500.000 orang mati pada usia muda setiap tahunnya sebagai dampak dari merokok. Orang-orang ini meninggal akibat tertimpa penyakit kanker paru-paru, penyakit jantung, emphysema, dan penyakit lainnya akibat dari merokok tersebut (Wetherall, 2014: 18)

Indonesia merupakan konsumen rokok tertinggi ke lima di dunia, menurut data WHO jumlah perokok di Indonesia sekitar 65 juta orang, ini berarti sekitar 30% dari penduduk Indonesia adalah perokok. Perokok di Indonesia tidak hanya orang dewasa saja, tetapi anak usia remaja juga sudah menjadi perokok, bahkan anak-anak usia di bawah 10 tahun juga sudah mulai mencoba-coba merokok. Lebih dari itu ternyata di negeri ini merokok tidak hanya di lakukan oleh laki-laki saja tetapi perempuan juga merokok (wordpress.com, 2014).

Pada saat sekarang ini merokok bukan hanya kebiasaan bagi kaum pria, kaum perempuan juga melakukan hal tersebut, sekarang ini banyak ditemui perokok aktif perempuan dari tahun ke tahun semakin bertambah jumlahnya. Jumlah perokok di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, jumlah tersebut terdiri dari 56.860.457 perokok laki-laki dan 1.890.135 perokok perempuan (Jakarta, Kompas.com, 2015).

Bukan hanya laki-laki melainkan juga dilakukan oleh perempuan. Saat ini tidak jarang dijumpai perempuan yang merokok. Merokok merupakan kegiatan yang masih banyak dilakukan oleh banyak orang, walaupun sering ditulis disurat kabar, majalah, dan media massa lain yang menyatakan bahaya merokok. Bagi pencandunya, mereka dengan bangga menghisap rokok ditempat tempat umum, rumah dan sebagainya, sekarang tidak hanya laki-laki dewasa saja yang merekok melainkan anak-anak remaja serta perempuan- perempuan. Sudah tidak rahasia lagi bahaya rokok terhadap kesehatan banyak penyakit yang disebabkan oleh rokok diantaranya serangan jantung, kanker paru-paru, penyebab penyakit asma, dan sebagainya. Terutama bagi perempuan merokok dapat menyebabkan kemandulan, dan juga dapat menyebabkan bayi terlahir cacat. Rokok juga meningkatkan resiko hipotensi, perempuan perokok yang menggunakan pil KB juga cendrung darahnya mudah menggumpal, dampak buruk rokok pada perokok tidak hanya sebatas pada perokok tersebut, tetapi juga pada orang disekitarnya, yang disebut sebagai perokok pasif.

Jika seseorang merokok di rumah maka akan membahayakan keluarganya. Mereka yang merokok di tempat umum seperti bis, kereta api, restoran, bioskop juga akan membahayakan kesehatan orang sekitarnya (Djauzi, 2009 : 320).

Menurut Davidson dan Neale (1990: 510) bagi ibu hamil, rokok menyebabkan kehamilan prematur, berat badan bayi rendah, mortalitas prenatal, kemungkinan lahir dalam keadaan cacat, dan mengalami gangguan perkembangan.

Dapat dilihat banyaknya dampak negatif merokok terhadap kesehatan manusia, disamping kematian dapat juga menimbulkan penyakit- penyakit lainnya. Tetapi merokok sudah menjadi kebiasaan dewasa ini , yang tidak hanya berdampak pada perokok aktif, tetapi juga berdampat terhadap perokok pasif. Dimana perokok pasif lebih mudah terkena penyakit dari pada perokok aktif, karena daya tahan tubuh perokok pasif sangat rentan terhadap zat-zat kimia yang terdapat di dalam rokok yang keluar seperti asap itu sangat berbahaya.

Di Indonesia sendiri, rokok dan merokok merupakan masalah yang sangat serius dewasa ini.

Persoalan rokok di Indonesia merupakan dilema bagi bangsa kita sendiri, disatu sisi rokok tidak baik bagi kesehatan dan dapat juga berujung pada kematian. Disisi lain negara kita membutuhkan tembakau yang dapat memberikan pemasukan pada kas negara, yang merupakan bahan dasar pembuatan rokok itu sendiri.

Hasil Riskesdes tahun 2013 menyebutkan prevalensi perokok di Indonesia itu sendiri mencapai 36,5% yang terdiri dari 68%

perokok laki-laki dan 6,9% perokok perempuan.

(6)

4

fakta ini membuat Indonesia peringkat ketiga dalam mengkonsumsi rokok di Dunia, dan meningkatkan pula beban penyakit dan ekonomi akibat dari konsumsi rokok serta menurunkan derajat kesehatan dan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia (Febriani 2014).

Rokok sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, menurut hasil penelitian Badan Litbang Kemenkes tahun 2010 menunjukkan bahwa kematian akibat penyakit yang terkait dengan tembakau terjadi 190.260 orang atau sekitar 12,7% dari seluruh kematian di tahun yang sama (Kemenkes RI, 2015). Walaupun resiko kematian akibat rokok sangat besar, tetapi tetap saja konsumsi masyarakat terhadap rokok tidak pernah berkurang, malahan semakin hari semakin bertambah besar.

Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan di Jorong Liki Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan banyak di temukan perempuan yang menjadi perokok aktif, berdasarkan hasil wawancara dengan kepala Jorong Liki Bapak Kurnia Afriandi pada tanggal 22 Desember 2015 jumlah penduduk di Jorong Liki yaitu berjumlah 802 jiwa dengan jumlah laki-laki 463 jiwa, jumlah perempuan 339 jiwa. Dari jumlah tersebut berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan peneliti menemukan perempuan perokok di Jorong Liki yaitu sebanyak 24 orang.

Kebiasaan merokok pada perempuan di Jorong Liki ini sering dilakukan saat mereka berkumpul atau duduk bersama-sama di depan rumah ataupun di tempat tetangga yang berjualan atau warung. Perempuan perokok di Jorong Liki ini rata-rata berusia 25 tahun ke atas, dan jumlah rokok yang di konsumsi lebih dari 2 batang per harinya.

Jenis rokok yang digunakan oleh perempuan perokok ini adalah rokok surya, sampoerna, clas mild, gudang garam merah, mustika. Padahal diketahui bahwa asap rokok mengandung sekitar 4000 bahan kimia beracun, ironisnya para perempuan perokok ini sudah mengetahui bahaya dari rokok, seperti yang tertera di bungkus rokok tersebut Merokok Membunuhmu dan juga Rokok Dapat Menyebabkan Kanker, Serangan Jantung, Hipoten, dan Gangguan Kehamilan dan Janin.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan faktor yang melatarbelakangi perempuan menjadi perokok aktif di Jorong Liki Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa faktor-faktor yang melatarbelakangi perempuan menjadi perokok aktif di Jorong Liki Kecamatan SangirKabupaten Solok Selatan.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Maleong, 2012:4) metodologi penelitian kualitatif ialah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Menurut mereka pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh).

Dalam penelitian kualitatif metode yang biasanya dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan, dan pemahaman dokumen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang berusaha mengungkapkan dan memahami realitas yang ada dilapangan sesuai dengan kondisi real dilapangan. Bogdan dan Taylor (Moleong, 2012:4) menyatakan bahwa penelitian kualitatif diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan deskriptif berupa kata-kata baik berupa tulisan maupun tidak tertulis yang dapat diamati dan di arahkan pada latar belakang secara individu dan holistik.

Pendekatan penelitian kualitatif merupakan pendekatan yang bersifat mendalam secara kompleks. Penggunaan pendekatan kualitatif dapat mengungkapkan permasalahan secara tajam dan mendalam serta peneliti dapat memporeh data yang akurat dan mendapatkan informasi sebanyak- banyaknya dengan melalui pertanyaan penelitian.

Tujuanya, agar peneliti dapat mengetahui strategi apa saja yang digunakan untuk mengetahui penyebab merokok bagi perempuan di Jorong Liki tersebut.

Sementara tipe yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif, penelitian deskriptif adalah penelitian yang mendeskripsikan suatu gejala, fakta, peristiwa atau kejadian yang sedang atau yang sudah terjadi. Sehingga tipe penelitian deskriptif mengambil masalah atau pemusatan perhatian kepada masalah-masalah aktual yang sedang terjadidan diungkapkan sebagaimana adanya atau tanpa manipulasi (Lufri, 2005: 56).

Tipe deskriptif ini digunakan karena dapat menggambarkan dan menjelaskan hal-hal apa saja yang menyebabkan rokok telah menjadi kebiasaan bagi perempuan di Jorong Liki Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan.

Informan Penelitian

Informan merupakan orang yang memberikan informasi tentang situasi dan kondisi penelitian Spradley (dalam Moleong 1997:35-36) menyatakan bahwa informan merupakan orang yang memberikan informasi baik tentang dirinya atau orang lain atau suatu kejadian kepada penulis.

Untuk mendapatkan informan penelitian, sesuai dengan permasalahan dan pertanyaan penelitian, 4

(7)

maka peneliti menggunakan pemilihan informan melalui teknik purposive sampling.

Purposive sampling merupakan pengambilan informan dengan sengaja, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu.

Informan dijadikan sebagai sumber informasi yang mengetahui permasalahan secara mendalam serta dapat dipercaya untuk menjadi sumber yang mantap dan selektif. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah:

1. Perempuan perokok

Perempuan perokok di sini yaitu perempuan yang merokok aktif setiap harinya, karena dalam penelitian ini masalah yang diteliti adalah faktor yang melatarbelakangi perempuan menjadi perokok aktif di Jorong Liki, meskipun perempuan perokok banyak ditemukan di Jorong Liki namun yang diambil adalah perempuan yang aktif merokok, maksudnya perempuan yang setiap harinya merokok dan mampu menghabiskan rokok minimal 5 batang perharinya. Tujuan diambilnya informan penelitian yang merokok aktif ini agar tercapainya tujuan dari penelitian ini.

2. Tokoh Masyarakat

Tokok masyarakat merupakan orang yang berperan penting dalam kehidupan bermasyarakat dan memiliki wewenang dan kekuasaan untuk mengatur sistem yang ada di dalam masyarakat tersebut, maka dipilihlah tokoh masyarakat sebagai informan dalam penelitian ini karena masyarakat mengetahui faktor penyebab perempuan menjadi perokok aktif di Jorong Liki, dan peneliti juga ingin mengetahui bagaimana pandangan masyarakat terhadap perilaku merokok pada perempuan perokok aktif tersebut.

Adapun yang menjadi informan penelitian ini adalah perempuan perokok aktif dan tokoh masyarakat yang ada di Jorong Liki Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan yang terdiri dari 15 orang perempuan yang menjadi perokok aktif dan tokoh masyarakat 4 orang yang terdiri dari 1 orang kepala Jorong Liki, 1 orang ninik mamak dan 3 masyarakat yang berada di Jorong Liki tersebut.

Alasan ditetapkannya kriteria ini karena informan ini telah terpilih dan dipercaya mangetahui apa sesungguhnya objek penelitian itu sendiri sehingga informan yang dikumpulkan benar-benar valid.

Jenis Data

Berdasarkan sumbernya, data penelitian dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu:

1.Data primer

Segala data yang bersumber dari kata-kata dan tindakan dari orang-orang yang diamati dan diwawancarai, ini merupakan data utama dari suatu penelitian kualitatif (Moleong, 2012:157). Peneliti menggunakan data primer ini untuk mendapatkan informasi langsung dan untuk menjawab tujuan

penelitian. Data primer dari penelitian ini adalah data yang diperoleh melalui wawancara dari perempuan yang merokok dan dari kepala jorong di Jorong Liki Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan.

2.Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder, dimana data juga dapat diperoleh dari orang yang mengetahui (Bungin, 2001: 128). Data yang menunjang dan relevan dengan penelitian ini adalah dengan mempelajari dokumen-dokumen yang terdapat di kantor Wali Nagari, kantor BPS, serta kantor Kesbangpol. Data ini mencakup keadaan geografis, jumlah penduduk, mata pencarian, pendidikan, agama, dan keadaan sosial masyarakat Nagari Lubuk Gadang Selatan Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan.

Teknik pengumpulan data 1. Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara meneliti apa yang terjangkau oleh pancaindra. Apabila hendak meneliti prilaku seseoarang, penulis dapat mencatat apa-apa yang terjangkau oleh indra penglihatanya mengenai gejala-gejalatingkah laku orang tersebut (Jauhari Heri, 2010:135).

Hal ini juga diperkuat oleh (Moh Nazir 2011:175) observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Seiring dengan itu (Bugin Burhan 2011:143) juga menjelaskan bahwa observasi adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca indra lainya seperti: telinga, penciuman, mulut dan kulit.

Observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi non partisipan, jenis observasi ini tidak melibatkan diri dalam observasi, hanya melakukan pengamatan secara sepintas pada saat tertentu disaat observasi. Pengamatan tidak terlibat ini, hanya mendapat gambaran objeknya sejauh penglihatan dan terlepas pada saat tertentu, tidak dapat merasakan keadaan yang sesungguhnya (Bugin Burhan, 2011: 66). Dalam hal ini penulis hanya sebagai pengamat yang berperan secara langsung mengamati kegiatan merokok pada perempuan yang merokok di Jorong Liki Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan dan bagaimana perempuan ini dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Pada saat observasi dilakukan pengamatan secara umum mengenai masalah yang sedang diteliti, setelah itu dimulai dari mengidentifikasi aspek-aspek yang menjadi

(8)

pusat perhatian kemudian dilakukan pembatasan terhadap objek pengamatan dan dilakukan pencatatan.

Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti mendatangi lokasi tempat dimana perempuan perokok berkumpul ataupun bekerja, di sini peneliti mengamati bagaimana dan apa kegiatan yang dilakukan oleh perempuan perokok, kemudian melakukan pencatatan perilaku atau peristiwa yang sesuai dengan yang terjadi pada keadaan sebenarnya. Jadi proses pengamatan yang dilakukan oleh peneliti bersifat terbuka dan diketahui oleh informan penelitian, sehingga informan dengan suka rela memberikan kesempatan kepada pengamat untuk mengamati peristiwa yang terjadi sehingga segala macam informasi dapat dengan mudah diperoleh.

2.Wawancara

Wawancara adalah suatucara pengumpulan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang diteliti (Bungin 2011:157). Bentuk wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, karena wawancara mendalam bersifat terbuka. Pelaksanaan mendalam tidak hanya sekali atau dua kali, melainkan berulang ulang dengan identitas yang tinggi.

Peneliti tidak cepat puas dengan informasi yang diberikan oleh informan ketika wawancara, sehingga penulis perlu mengecek dan mengklarifikasi atas informasi yang diberikan oleh informan tersebut melalui wawancara berikunya.

Wawancara mendalam secara intebsif dan berulang-ulang pada penelitian kualitatif, wawancara mendalam menjadi alat utama yang dikombinasikan dengan observasi (Bungin, 2011:100).

3.Studi Dokumen

Teknik ini merupakan penelaahan terhadap referensi yang berhubungan dengan fokus permasalahan penelitian. Dokumen yang dimaksud adalah ditemukan dalam bentuk foto dalam bahan statistik, dalam dokumen atau didalam berbagai sumber bacaan lainya baik yang tersimpan dalam perpustakaan umum, pada lembaga resmi maupun yang tersimpan dalam koleksi perorangan (Yusuf, 2005:252). Dokumen ini yang akan digunakan untuk mengungkapkan data-data yang bersifat geografis, demografis daerah, sejarah nagari, dapat diperoleh dari masyarakat Jorong Liki dan kantor wali nagari. Bahan-bahan yang akan digunakan antara lain, buku-buku, jurnal serta laporan hasil penelitian yang berhubungan dengan rokok.

Untuk mengkaji kevalidan data atau ketetapan data terhadap hasil kualitatif menurut Sugiyono dilakukan perpanjang pengamatan,

peningkatan kekuatan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif dan menggunakan bahan referensi. Dalam penelitian ini untuk menguji kevalidan data, peneliti menggunakan triangulangi data. Menurut Sugiyono (2011:270) triangulasi data dibagi menjadi tiga, yaitu:

1.Triangulasi sumber

Bertujuan untuk menguji kredibilitas data dengan mencek data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Misalnya untuk menguji kredibilitas data tentang perempuan perokok aktif di Jorong Liki, maka dengan data yang diperoleh dilakukan pengujian melalui perempuan yang merokok di Jorong Liki.

2.Triangulasi teknik

Bertujuan untuk menguji kredibilitas data dengan mencek kepada sumber yang sama namun dengan teknik yang berbeda, misalnya data yang diperoleh melalui wawancara dicek kembali dengan teknik pengamatan atau observasi.

3.Triangulasi waktu

Bertujuan untuk menguji kredibilitas dengan data menggunakan waktu tertentu, waktu juga berpengaruh terhadap kredibilitas data. Misalnya peneliti melakukan wawancara menggunakan waktu senggang informan untuk melakukan wawancara, sehingga informan dengan nyaman dan leluasa memberikan informasi dan data dengan valid.

Unit Analisi data

Bogdan dalam (Sugiyono, 2011 : 334) menyatakan bahwa proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga mudah di pahami, dan temuanya dapat diinformasikan kepada orang lain. Miles dan huberman dalam (Sugiyono, 2011 : 337) mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data dalam kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah penuh. Maka unit analisis data dalam penelitian ini berguna untuk memfokuskan kajian yang dilakukan sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Unit analisis penelitian ini adalah individu, yaitu perempuan perokok yang berasal dari Jorong Liki Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan.

Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data dalam penelitian kualitatif, dimana peneliti akan mencari data melalui hasil dari pengamatan atau observasi dan melalui wawancara. Analisis data adalah proses

(9)

7

mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuan dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkanya kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain (Sugiyono, 2011:334). Analisis data pada penelitian ini menggunakan model interaksi dari Miles dan Huberman (1992:16) melalui empat tahap yaitu:

1.Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data sudah dilakukan ketika penelitian masih berupa konsep atau draft.

Pada awal penelitian kualitatif, umumnya melakukan studi pre-eliminary yang berfungsi untuk verivikasi dan pembuktian awal bahwa fenomena yang diteliti itu memang ada. Pada studi pre-eliminary peneliti sudah melakukan wawancara, observasi, dan lain sebagainya dan hasil dari aktifitas tersebut adalah data. Pada subjek melakukan pendekatan dan menjalin hubungan dengan subjek penelitian, dengan responden penelitian, melakukan observasi, membuat catatan lapangan, bahkan ketika peneliti berinteraksi dengan lingkungan sosial subjek dan informan, itu semua merupakan proses pengumpulan data yang hasilnya adalah data yang akan diolah. Tidak ada segmen atau waktu yang spesifik dan khusus disediakan untuk proses pengumpulan data dalam penelitian kualitatif karena sepanjang penelitian berlangsung, sepanjang itu pula proses pengumpulan data dilakukan (Herdiansyah, 2012:

164-165).

2.Reduksi Data (Reduction Data)

Reduksi data merupakan proses merangkul, memilih hal-hal yang pokok, menfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu dari data yang diperoleh dilapangan. Dalam hal tahap ini peneliti memilih data mana yang relevan dengan tujuan dan fokus penelitian selanjutnya dikelompokan.

3.Penyajian Data (Display Data)

Display data adalah penyajian data dalam bentuk tulisan dan tabel. Dengan melakukan display data kita dapat memahami apa yang terjadi dan apa yang akan dilakukan lebih jauh dalan menganalisis atau mengambil tindakan berdasarkan atas pemahaman yang dapat dari penyajian tersebut. Dalam penelitian ini display data disajikan dalam bentuk tulisan jika ada data yang tidak lengkap maka akan dicari lagi dilapangan.

4.Penarikan kesimpulan (Verification)

Penarikan kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari redusi data dan penyajian data sehingga data dapat disimpulkan dalam bentuk deskriptif sebagai laporan penelitian dan tahap terakhir dari data sudah ada disimpulkan. Maka peneliti diharapkan dapat menggambarkan secara aktual tentang kebiasaan perempuan merokok di Jorong Liki.

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Jorong Liki Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan, dipilihnya tempat ini sebagai lokasi penelitian karena di daerah ini penulis mengetahui adanya perempuan perokok aktif. Karena dari masalah inilah memilih lokasi penelitian di sini karena penulis hanya memfokuskan penelitiannya dalam dalam satu daerah ini saja.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tentang Perilaku Merokok Pandangan terhadap perilaku merokok pada perempuan di Jorong Liki ini bagi masyarakat termasuk dalam perilaku menyimpang, perilaku menyimpang dapat terjadi di manapun dan kapanpun. Dalam suatu masyarakat akan ada pengendalian sosial dan atau kontrol sosial yang harus dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat, kontrol sosial sangat berkaitan erat dengan adanya nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam masyarakat.

Merokok sangat dilarang dalam ilmu medis dan kesehatan. Dilihat dari berbagai sudut pandang merokok sangat merugikan diri sendiri dan orang lain terutama dari dari segi kesehatan, merokok bisa merusak kesehatan karena pengaruh bahan-bahan kimia yang terkandung dalam rokok seperti CO (karbon monoksida), nikotin dan tar.

Nikotin yang yang dihisap pada saat merokok dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah serta bersifat karsinogetik serta dapat mengakibatkan resiko terkena serangan kanker paru-paru, kaki rapuh, katarak, gelembung paru- paru melebar, resiko terkena penyakit jantung koroner, kemandulan dan gangguan kehamilan serta dapat merusak sistem saraf. CO (karbon monoksida) adalah gas beracun serta mengurangi kemampuan darah mengikat oksigen dari pada paru-paru. Sedangkan tar adalah cairan kental berwarna coklat seperti aspal yang dapat menumpuk dan mengganggu kinerja paru-paru.

Merokok sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian secara perlahan, perilaku merokok yang ditemukan pada perempuan perokok di sini yaitu perempuan tidak lagi mementingkan sehesatan dan 7

8

7

(10)

8

tidak lagi menghiraukan dampak-dampak yang akan terjadi dari perilaku merokok tersebut.

B. Faktor yang melatarbelakangi perempuan merokok

Perempuan merupakan individu yang lemah lembut dan penuh dengan kasih sayang karena perasaannya yang halus, secara umum sifat perempuan yaitu keindahan, kelembutan serta rendah hati dan memelihara. Namun dari segi pergaulan perempuan rentan terhadap pengaruh- pengaruh yang dapat merugikan diri perempuan tersebut.

1. Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri yang tumbuhberdasarkan keinginan dan dorongan melalui hasrat yang mengarah ke dalam bentuk tindakan ataupun bentuk perbuatan dan perilaku. Seperti perilaku merokok pada perempuan di Jorong Liki yang dilandasi oleh faktor internal yang dilakukan oleh perempuan tersebut, adapun faktor internal yang menyebabkan perempuan di Jorong Liki menjadi perokok antara lain :

a). Keinginan sendiri

Keingininan dari diri sendiri merupakan adanya hasrat dalam diri untuk mencoba sesuattu yang belum pernah dilakukan seperti halnya merokok, hal ini dapat terlihat pada kebiasaan merokok yang terjadi pada perempuan di Jorong Liki dalam kesehariannya. Hal ini sangat tidak wajar dan tidak pantas dilakukan oleh perempuan, karena mereka tidak pantas merokok dan jarang ditemukan perempuan perokok dan perilaku merokok pada perempuan ini merupakan perilaku yang tidak patut dan tidak baik, juga berdampak untuk kedepannya.

b). Ingin coba-coba

Pada dasarnya perempuan merokok hanya ingin coba-coba, keinginan ingin mencoba merokok pada perempuan ini menjadi dorongan bagi perempuan untuk merokok, sehingga setelah mencoba untuk merokok membuat perempuan di Jorong Liki ini kecanduan terhadap rokok dan menjadi perokok aktif.

c). Untuk diet

Sebagian orang mengira mrokok dapat mengurangi berat badan atau merokok untuk diet, dengan anggapan inilah perempuan di Jorong Liki menjadi perokok dan dengan merokok perempuan

ini merasa berat badannya turun atau dietnya berhasil.

2. Faktor eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang terbentuk karena adanya pengaruh dari luar diri individu, hal ini yang terjadi pada perempuan perokok di Jorong Liki, seperti halnya kebiasaan merokok pada perempuan ini dipengaruhi oleh faktor eksternal diantaranya sebagai berikut : a). Faktor lingkungan

Lingkungan sosial adalah segala faktor yang mempengaruhi perkembangan pribadi manusia berdasarkan dari luar diri pribadi. Manusia sebagai makhluk hidup dan berkembang dapat mengalami berbagai perubahan sebagai akibat adanya perkembangan pada diri manusia yang di dalamnya terdapat faktor pembawaan dan faktor lingkungan, yang secara bersama-sama mempunyai peran.

Sebagai makhluk individu dan sosial, hubungan manusia dan lingkungan tidak hanya berlangsung searah, dalam arti bahwa lingkungan lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap individu, tetapi lingkungan dan idividu mempunyai hubungan timbal balik, yaitu lingkungan mempengaruhi individu dan individupun mempengaruhi lingkungan.

Lingkungan tempat tinggal merupakan tempat masyarakat berkumpul dan bernaung di dalamnya sehingga segala bentuk aktivitas dan keseharian yang dialakukan oleh masyarakat terlihat jelas dan sangat berpengaruh terhadap baik dan buruknya perkembangan atau pertumbuhan yang terjadi di dalam masyarakat itu.

Di Jorong Liki lingkungan dengan kondisi gegrafis yang strategis dan ramai penduduk juga merupakan lintasan jalan raya Kerinci-Padang. Dan juga di Jorong Liki mempunyai lahan pertanian yang luas dimana sebagian besar penduduk Jorong Liki bekerja sebagai petani. Adanya kebiasaan merokok yang dilakukan masyarakat umumnya dilakukan oleh laki-laki saat berkumpul ataupun saat duduk-duduk di depan rumah dan di warung sudah tidak menjadi asing lagi dalam pandangan masyarakat setempat.

b). Kondisi geografis

Kondisi geografis atau cuaca di daerah tempat tinggal yang dingin, merupakan salah satu faktor eksternal atau faktor yang mempengaruhi dari luar diri individu sendiri untuk merokok. Di Jorong Liki, dengan keadaan atau kondisi cuaca yang dingin membuat para perempuan menjadi perokok aktif, karena dengan alasan merokok dapat menghangatkan badan atau tubuh.

9

8

(11)

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dan penguraian bab demi bab tentang perempuan perokok aktif di Jorong Liki yaitu faktor yang melatarbelakangi perempuan menjadi perokok aktif di Jorong Liki Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan antara lain :

Berdasarkan observasi yang dilakukan ditemukan 24 orang perempuan yang menjadi perokok aktif, mereka di temukan merokok di depan rumah, di tempat tetangga dan di warung tempat berkumpul dengan teman-teman. Adapun faktor-faktor melatarbelakangi perempuan merokok di Jorong Liki karena adanya dua faktor yaitu :

1. Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri yang tumbuh berdasarkan keinginan dan dorongan melalui hasrat yang mengarah ke dalam bentuk tindakan ataupun bentuk perbuatan dan perilaku. Adapun faktor internal yang melatarbelakangi perempuan menjadi perokok aktif di Jorong Liki yaitu : 1). keinginan diri sendiri, 2). ingin coba-coba, 3). untuk diet.

2. Faktor eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang terbentuk karena adanya pengaruh dari luar diri individu, hal ini yang terjadi pada perempuan perokok di Jorong Liki, seperti halnya kebiasaan merokok pada perempuan ini dipengaruhi oleh faktor eksternal diantaranya yaitu : 1). Faktor lingkungan, 2). Kondisi geografis.

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dapat di kemukakan saran sebagai berikut:

Hendaknya perempuan perokok harus memperhatikan lagi dampak terhadap rokok, karena rokok itu

sangat berbahaya.

DAFTAR PUSTAKA

Bugin, Burhan.2011. Metode Penelitian Kualitatif.

Jakarta : Kencana

Davidson, G. C. Dan Neale, J. M. 1990. Abnormal psikologi. Jakarta: Rajawali Pers

Djauzi, Samsuridja. 2009. Raih Kembali Kesehatan. Jakarata: Pustaka Iman

Herdiansyah, Haris. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk ilmu-ilmu soaial.

Jakarta: Salemba Humanika.

Lufri. 2005. Metodologi Penelitian. Padang. UNP Pres

Maleong, lexy j. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung Mulyana.

Miles, Mathew B,A Michael Huberman. 1992.

Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI-Press.

Moh, Nazir. 2011. Metodologi Penelitian Bogor : Ghalia Indonesia

Nasution, S.2006. Metodologi Penelitian Ilmiah.

Jakarta: Bumi Aksara

Pusat Bahasa Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Subana dan Marsetyo Rahdi Sudrajat, 2000.

Statistik Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

Sugiono.2011. Metode Penelitian Pendidikan:

Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung : CV Alfabeta

Wetherall, F Charles. 2014. 5 Langkah Jitu Cara Berhenti Merokok.Jakarta: Darul Haq Yusuf, A. Muri. 2005. Dasar-Dasar Pentelidikan

Ilmiah.Padang: PBB FIK IKIP padang

http://health.kompas.com/read/2015/06/03/1100002 23/Jumlah.Perokok

(https://dewiratnasari830.woerpress.com/2014/01/1 9/bahaya-merokok-bagi-kesehatan/).

KemenkesRI.2015.Rokok Ilegal Merugikan Bangsa Dan Negara.

http://www.depkes.go.id/article/view/15060900001 /rokok-illegal-merugikan-bangsa-dan-negara.html

Referensi

Dokumen terkait

This study analyzed data from the results of statistical tests using the Wilcoxon Sign Rank Test before and after doing ergonomic gymnastics obtained p-value = 0.000