• Tidak ada hasil yang ditemukan

perencanaan dan penganggaran usahatani - Spada UNS

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "perencanaan dan penganggaran usahatani - Spada UNS"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN

DAN PENGANGGARAN USAHATANI

Indah Nurhidayati

14

(2)

PERENCANAAN

USAHATANI

(3)

Usahatani

Efisien Dan

Menguntungkan

Perubahan Untuk Pengembangan Usahatani

Perencanaan

Membantu petani dalam mengambil keputusan untuk masa yang akan datang disertai dengan pertimbangan atas hasil di masa lalu

(4)

 Ketersediaan faktor-faktor produksi untuk dapat memberikan kemanfaatan sebesar-besarnya

 Informasi harga produk usahatani

 Kemampuan mendeteksi kapan menambah modal dan bagaimana menggunakan modal dengan baik

 Berapa biaya bunga yang harus dibayar, jika menarik modal dari luar

 Kapan harus mengangsur pinjaman dari luar, agar kontinyuitas usahatani tidak terganggu

Sukses tidaknya UT tergantung pada petani sebagai manajer dalam mengelola UTnya, sehingga diperlukan beberapa hal berikut:

(5)

PERENCANAAN

 Proses pengambilan keputusan mengenai segala sesuatu yang akan dilaksanakan pada waktu yang akan datang

 Berdasarkan jangka waktu :

1. Rencana jangka pendek  terperinci dan implementatif

2. Rencana jangka panjang  belum

terperinci dan belum implementatif

(6)

MANFAAT PERENCANAAN

 Memberi petunjuk tentang apa yang harus dilakukan pada masa yang datang

 Mengurangi penyimpangan/ kesalahan yang akan terjadi

 Memberi jaminan yang lebih besar bahwa apa yang akan dilakukan mendekati kebenaran

 Memudahkan evaluasi, sehingga dapat memperbaiki dan menghindarkan kesalahan

 Menjamin kontinyuitas/ kesinambungan usaha

jangka pendek dan jangka panjang

(7)

KRITERIA PERENCANAAN USAHATANI

 Rasional  sesuai dengan situasi nyata

 Fleksibel  disesuaikan dengan situasi, tanpa merubah tujuan usahatani

 Dapat dievaluasi  dapat dinilai dan dengan cepat diambil tindakan yang tepat (diukur dengan parameter yang dapat mudah diukur)

 Menjamin kontinyuitas/

kesinambungan usahatani

(8)

CARA MENYUSUN PERENCANAAN USAHATANI

Pre-determined Plan

perencanaan usahatani yang disusun dan ditentukan oleh pemerintah, karena ada tujuan tertentu, sehingga merupakan kebutuhan pemerintah

Self-determined Plan

perencanaan usahatani yang disusun dan ditentukan sendiri oleh petani sesuai keinginan dan menjadi kebutuhan petani

Joint Plan

perencanaan usahatani yang disusun dan ditentukan bersama petani dan pemerintah (instansi terkait/ Penyuluh, koperasi, dinas PU, perbankan, dll).

(9)

Apabila perencanaan bersifat joint plan, ada beberapa hal penting yang perlu didiskusikan :

1. Varietas yang akan ditanam

2. Kapan tanam dan kapan panen, kaitannya dengan penyediaan irigasi.

3. Pupuknya apa, berapa, dan kapan digunakan

4. Berapa dan dari mana modal yang

diperlukan, kaitannya dengan

penyediaan irigasi

(10)

LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN USAHATANI

Klasifikasi dan pemetaan tanah menentukan penggolongan tanah dalam kelas-kelas yang sesuai untuk produksi tanaman/ komoditas tertentu, berdasarkan faktor fisik (topografi, kedalaman air tanah, tingkat erosi, drainase, dll) efisiensi penggunaan tanah

Penyusunan rencana pertanaman penentuan jenis tanaman, dengan pertimbangan :

1. Dapat menambah/ mempertahankan kesuburan tanah rotasi tanaman (pergiliran tanaman) 2. Bersifat komplementer/ suplementer satu sama

lain

3. Dapat menggunakan tenaga kerja keluarga secara efisien

4. Dapat memenuhi permintaan pasar dan fleksibel terhadap perubahan harga

(11)

Penyusunan rencana tenaga kerja dan alat pertanian  disesuaikan dengan rencana pertanaman

1 • Metode produksi yang dilakukan

2 • Jenis dan jumlah tenaga kerja dan alat yang dibutuhkan 3 • Kapan dan jumlah tenaga kerja luar yang dibutuhkan 4 • Efisiensi penggunaan tenaga kerja dan alat

(12)

Penyusunan rencana biaya usahatani  sesuai penggunaan tenaga kerja, alat, dll Anggaran biaya usahatani: rencana keuangan mengenai tindakan-tindakan dan hasil yang akan diterima karena tindakan tersebut, yang meliputi taksiran total biaya dan total penerimaan.

Rencana dapat disusun dan berdiri sendiri tanpa anggaran biaya, tetapi sebaliknya tidak mungkin ada anggaran biaya tanpa rencana sebelumnya.

Tujuan menyusunan anggaran biaya :

 Memberikan dasar untuk perbaikan usahatani

 Sebagai peringatan / penelitian rencana baru

(13)

PERENCANAAN MENYELURUH ( WHOLE-FARM PLANNING)

Tujuan perencanaan menyeluruh :

1. Identifikasi keuntungan tertinggi yang ingin dicapai sesuai dengan tujuan usahatani

2. Identifikasi sumber daya yang akan digunakan (lahan, TK, modal, dan peralatan)

3. Identifikasi kendala-kendala yang dihadapi dan upaya untuk mengatasi kendala masa datang

4. Estimasi kebutuhan dan pencarian modal 5. Estimasi biaya dan pendapatan

6. Estimasi arus uang tunai (cash flow)

Sasaran  keseluruhan sumber daya yang dimiliki dan yang akan digunakan dalam usahatani

(14)

Keterbatasan Petani dalam Perencanaan Usahatani

1. Belum mempunyai pengetahuan sempurna tentang cara-cara berproduksi yang baik, hanya berdasar pengalaman

2. Tidak/ belum banyak mengetahui cara-cara berproduksi untuk masa yang akan datang

3. Tidak/ belum banyak mengetahui tentang faktor- faktor produksi yang sudah/ belum dapat dikuasai dan alokasi faktor produksi tersebut secara optimal

4. Belum banyak mengetahui tentang perubahan harga dan keadaan harga yang terjadi

5. Belum mengetahui pihak-pihak yang dapat dijadikan partner untuk berusahatani secara komersial.

(15)

PENGANGGARAN

USAHATANI

(16)

Anggaran Kegiatan adalah pernyataan mengenai sifat- sifat teknis dan ekonomis suatu kegiatan yang disajikan dalam suatu bentuk tertentu, sehingga memungkinkan perencanaan dapat dilaksanakan.

Komponen Anggaran Kegiatan :

1. Batasan cabang usaha dan kegiatan secara singkat dan jelas tentang apa yangg akan diproduksi dan bagaimana memproduksi

2. Daftar kebutuhan sumber daya per unit kegiatan dan harga per unit sumber daya

3. Kuantifikasi hubungan antar kegiatan (kebutuhan pengolahan tanah, penanaman, dll)

4. Daftar kendala yg bukan sumber daya (pemasaran)

5. Daftar biaya tetap dan biaya tdk tetap per unit kegiatan

6. Jumlah produk per unit kegiatan dan taksiran harga produk  penerimaan

(17)

1. Definisi

Nama lokal: Kumala

Nama ilmiah : Ipoemoea batatas

Ditanam sebagai makanan pokok dengan teknologi tradisional 2. Musim tanam

Maret-Oktober

Umur: 4-7 bulan, umumnya 5 bulan

Daya simpan di tanah : panen dapat ditunda samapi 2 bulan tanpa penyusutan 3. Syarat pergiliran

Ditanam setelah talas atau tanaman pertama setelah bero

Tumpang sari: dapat ditanam bersama dengan pisang

Kesuburan tanah: N terlalu tinggi vegetatif akan berlebihan 4. Penanaman

Jarak tanam: 1x1 m

Bahan tanaman: batang 30 cm, 3-4 batang per lubang, luas lahan 0,20 ha 5. Masukan lain:

Pupuk tidak digunakan, penyemprotan untuk kumbang 6. Kebutuhan TK

Menyiapkan bahan tanaman 60 JKO

Menanam 100 JKO

Membuat bukit dan lubang 100 JKO

Menyiangi ( 1 bln setelah tanam 75 JKO, 2 bulan stlh tanam 55 JKO, 3 bulan stlh tnm 35 JKO)

Panen 345 JKO

7. Produksi: Rata-rat a 12,5 ton/ha ubi basah 8. Harga jual: Rp 200.000,00/ku

9. Penerimaan:………..

Contoh Anggaran Kegiatan UT Ubi Jalar

(18)

Anggaran Penggunaan Sumberdaya

 Sumberdaya usahatani  SDA dan SDM

 Usahatani akan berhasil jika segala kegiatan yang

akan dilakukan disusun dalam suatu rencana termasuk perencanaan penggunaan sumberdaya

 Perencanaan penggunaan semua sumberdaya disebut anggaran penggunaan sumberdaya

(19)

ANGGARAN PENGGUNAAN SUMBERDAYA

1. Anggaran Penggunaan Lahan dan rotasi

Anggaran penggunaan lahan dan rotasi dapat diterapkan jika memenuhi beberapa hal berikut :

a. Lahan yang dibutuhkan tidak lebih luas dari lahan yang dikuasai petani.

b. Jenis tanaman yang ditanam sesuai dengan jenis tanah dan kesuburan tanah / lahan

c. Perencanaan mencakup :

penentuan luas per kegiatan

penentuan jadwal tanam dan lamanya pertumbuhan

urutan tanaman

2. Anggaran Penggunaan Tenaga Kerja

Tenaga kerja dari mana?

Apakah tenaga kerja keluarga yg tersedia bisa memenuhi kebutuha?

Kalau tidak tersedia apa yang dilakukan?

(20)

Contoh Anggaran Penggunaan Lahan Dan Rotasi

Luas (ha) Feb-Mart Apr-Mei Jun-Jul Agt-Sept Pkt-Nov Des-Jan Th

0,25 --- --- --- --- --- +++++ I

0,25 +++++ +++++ +++++ vvvvvv vvvvvv vvvvvv II

0,25 vvvvv vvvvvv xxxxx xxxxxx xxxxx xxxxxx III

0,25 Bero IV

--- : Ubi jalar

++++ : Kacang tanah vvvv : Talas

xxxx : Ubi jalar/ Kacang Tanah

(21)

Contoh Anggaran Penggunaan Tenaga Kerja

No Uraian Komoditas

Padi Kedelai Jagung

HKO % HKO % HKO %

1 Pembibitan 0,067 0,31 - - - -

2 Pengolahan Lahan

TKD TKL

0,067 2,933

0,31 13,71

- -

- -

2,152 0,933

12,34 5,35 3 Penanaman

. . .

n Panen

TKD TKL

(22)

PENYUSUNAN ANGGARAN USAHATANI

Anggaran Usahatani, disusun untuk melihat konsekuensi suatu perencanaan usahatani yang diusulkan, berdasarkan keseluruhan kegiatan usahatani untuk mengetahui gambaran keragaan usahatani keuntungan usahatani

Anggaran usahatani harus sederhana dan mudah dimengerti sehingga dapat ditindaklanjuti

Yang perlu diperhatikan dlm menyusun anggaran usahatani :

1. Tujuan : utk melihat konsekuensi suatu rencana yang diusulkan

2. Ukuran : penghasilan bersih dan arus uang tunai

3. Kriteria : pendapatan kotor, pengeluaran tetap, dan penghasilan bersih

(23)

Penyusunan anggaran usahatani dapat mengarah ke usahatani yang lebih intensif atau kurang intensif

Cara menyusun:

1. Mengubah kegiatan yang telah ada sehingga pendapatan kotor meningkat tetapi pengeluaran tetap tidak berubah

2. Mengubah kegiatan yang sudah ada sehingga pendapatan kotor meningkat tetapi pengeluaran juga meningkat dengan peningkatan yang lebih kecil dari pendapatan kotor

3. Mengalokasikan sumberdaya yang ada sehingga pengeluaran turun tetapi pendapatan kotor tetap

4. Mengalokasikan sumber daya sehingga pengeluaran turun dan pendapatan kotor turun dengan penurunan yang lebih kecil daripada penurunan pengeluaran tetap

(24)

Contoh Anggaran Usahatani Kacang Tanah 0,1 Ha di Kabupaten Gunung Kidul

No Keterangan UT Biasanya UT Alternatif Selisih

1. Penerimaan

Produksi(kg) 225 396

Harga Produk (Rp/kg) 8.870 8.870

Nilai Produksi (Rp) 1.995.750 3.512.520 1.516.770

2. Biaya

Benih (Rp) 276.500 276.500

Pupuk kimia (Rp) 270.000 127.000

Pupuk Kandang (Rp) - 789.750

Pestisida (Rp) 67.500 67.500

TK luar (Rp)

Mesin (Rp) 135.000

97.000 135.000

97.000

Lain-lain (Rp) 107.530 107.530

Total biaya 953.530 1.600.280 646.750

3. Pendapatan 1.042.220 1.912.240 870.020

4. R/C 2,092 2,195

(25)

ANGGARAN PARTIAL

Dalam perencanaan perubahan usahatani, anggaran partial sering digunakan untuk menghitung perubahan-perubahan keuntungan dan biaya akibat adanya usul perubahan sebagian usaha Secara umum anggaran parsial mempertimbangkan

komponen-komponen :

1. Tambahan biaya/pengeluaran

2. Penerimaan yang hilang

3. Pengeluaran yang dihemat

4. Penerimaan tambahan yang diperoleh Contoh anggaran parsial:

anggaran keuntungan parsial, anggaran margin kotor, anggaran interprise

(26)

Selisih (1+2) dengan (3+4) menunjukkan apakah perubahan yang direncanakan menguntungkan atau tidak. Jika (3+4) lebih besar daripada (1+2) maka perubahan yang direncanakan akan menguntungkan sehingga layak untuk diterapkan.

Perubahan usulan yang bisa masuk dalam anggaran partial :

Substitusi usaha, misalnya usaha pembibitan diganti dengan usaha penggemukan sapi

Substitusi input, misalnya TK manusia diganti tenaga kerja mesin. Konsentrat pupuk kimia diganti pupuk kandang, dan lain-lainnya.

Merubah ukuran usaha, yaitu dapat menanmbah atau mengurangi luas lahan atau ternak dan lain-lainnya.

(27)

1. Anggaran Keuntungan Parsial

Digunakan untuk melihat suatu perubahan metode produksi dengan kriteria keuntungan atau pendapatan bersih

Contoh:

1. Seorang petani ingin membeli mesin

perontok gabah seharga Rp 900.000,00

untuk menghemat tenaga dan alat

tersebut dapat disewakan

(28)

Contoh 1. Anggaran Parsial Pembelian Mesin Perontok Gabah

No. Uraian Jumlah (Rp)

1. Tambahan biaya

Penyusutan (1/10xRp900.000) 90.000

Bunga bank (5%xRp900.000) 45.000

2. Total 135.000

3. Penerimaan yang hilang -

4. Biaya yang dihemat

TK 98.000

5. Hasil sewa mesin 462.000

6. Total (4+5) 560.000

Tambahan penerimaan(6-2) 425.000

(29)

2. Anggaran Margin Kotor

Gross Margin

 Kontribusi usaha terhadap biaya tetap dan keuntungan setelah biaya variabel dibayar

 GM = selisih antara penerimaan (total income) dengan total biaya variabel

(30)

Anggaran Margin Kotor Untuk Perencanaan Pola Tanam (Kedelai Ke Kacang Tanah),0.5 ha

no Uraian Rp

1 Kedelai (tanpa perubahan biaya tetap)

a. Pendapatan kotor 2.942.850

b. Biaya Variabel 1) Bibit

2) Pupukkimia 3) Pupuk organik 4) Pestisida

5) Sewa mesin Jumlah

c. Margin kotor

37.800 189.000 19.200 10.500 99025 355.525 2.587.325

2 Kacang tanah (tanpa perubahan biaya tetap)

a. Pendapatan kotor 17.570.575

b. Biaya Variabel 1) Bibit

2) Pupukkimia 3) Pupuk organik 4) Pestisida

5) Sewa mesin Jumlah

c. Margin kotor

1.381.170 634.500 3.944.700 3.463.625 485.175 9.909.170 7.661.405

(31)

3. Anggaran Interprise

 Anggaran Interprise adalah anggaran yang

dapat memberi perkiraan pendapatan dan pengeluaran dari suatu cabang usaha tani per satuan produksi atau per unit

 Anggaran ini akan dapat memberikan gambaran tingkat keuntungan.

 Terdapat 3 komponen anggaran yaitu pendapatan, biaya variabel dan biaya tetap

(32)

Contoh. Anggaran Interprise

Usahatani Sapi Perah Yang Menghasilkan 11 Liter Susu Per Hari Per Ekor

No Uraian Jumlah (Rp)

1. Penerimaan ( 11 ltxRp4.200,00) 46.200

2. Total biaya variabel 25.125

3. Total biaya tetap 6.475

4. Total Biaya 31.600

5. Pendapatan 14.600

(33)

Untuk mengevaluasi apakah anggaran yang

disusun layak untuk diterapkan, maka

dilakukan penghitungan BEP apakah

sudah melampau BEP atau belum. Jika

sudah melampaui BEP maka layak untuk

diimplementasikan.

(34)

TERIMA

KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini disebabkan karena pemahaman masyarakat mengenai keberadaan hukum nasional Indonesia serta cukup beratnya sanksi adat yang dijatuhkan berkaitan tindak pidana adat.8 Nyoman