• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN OBAT *METODE KONSUMSI*

N/A
N/A
Aisyah Sukarman

Academic year: 2023

Membagikan "PERENCANAAN OBAT *METODE KONSUMSI*"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN OBAT *METODE KONSUMSI*

1. Metode Konsumsi

Metode konsumsi adalah metode yang didasarkan atas analisa data konsumsi obat tahun sebelumnya.

Hal yang perlu diperhatikan adalah pengumpulan dan pengolahan data, analisa data untuk informasi dan evaluasi, perhitungan perkiraan kebutuhan obat dan penyesuaian jumlah kebutuhan obat dengan alokasi dana.

Keunggulan metode konsumsi:

a. Data yang dihasilkan akurat.

b. Tidak memerlukan data penyakit dan standar pengobatan.

c. Kekurangan dan kelebihan obat kecil.

Kelemahan metode konsumsi:

a. Tidak dapat diandalkan sebagai dasar penggunaan obat dan perbaikan preskripsi.

b. Tidak memberikan gambaran morbiditas.

(2)

PERENCANAAN OBAT *METODE KONSUMSI*

Untuk menghitung jumlah obat yang dibutuhkan berdasarkan metode konsumsi perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut.

a. Pengumpulan dan pengolahan data.

b. Analisa data untuk informasi dan evaluasi.

c. Perhitungan perkiraan kebutuhan obat.

d. Penyesuaian jumlah kebutuhan obat dengan alokasi dana.

Data yang perlu dipersiapkan untuk perhitungan dengan metode konsumsi:

a. Daftar obat.

b. Stok awal.

c. Penerimaan.

d. Pengeluaran.

e. Sisa stok.

f. Obat hilang/rusak, kadaluwarsa.

g. Kekosongan obat.

h. Pemakaian rata-rata obat pertahun.

i. Waktu tunggu.

j. Stok pengaman.

k. Perkembangan pola kunjungan.

(3)

PERENCANAAN OBAT *METODE KONSUMSI*

Rumus : A = (B+C+D)-E Dimana:

A = Rencana Kebutuhan

B = Pemakaian rata-rata dalam satu bulan x 12 bulan

C = Buffer stock/safety stok/ stok pengaman (jumlah obat satu tahun x 10% - 20% jika tdk ditentukan)

D = Lead Time Stock/masa tunggu (Lead time x pemakaian rata-rata perbulan) atau

(Lead time x pemakaian rata-rata perhari)

E = Sisa stok

Tambahan:

Buffer stock adalah stok pengaman (10-20%)

Lead time stock adalah lamanya waktu antara pemesanan obat sampai dengan obat diterima

(4)

PERENCANAAN OBAT

*METODE MORBIDITAS/POLA PENYAKIT*

Metode morbiditas adalah perhitungan kebutuhan obat berdasarkan pola penyakit.

Faktor yang perlu diperhatikan adalah perkembangan pola penyakit, waktu tunggu, dan stok pengaman.

Langkah-langkah perhitungan metode morbiditas adalah:

1) Menetapkan pola morbiditas penyakit berdasarkan kelompok umur - penyakit.

2) Menyiapkan data populasi penduduk. Komposisi demografi dari populasi yang akan diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin.

3) Menyediakan data masing-masing penyakit pertahun untuk seluruh populasi pada kelompok umur yang ada.

4) Menghitung frekuensi kejadian masing-masing penyakit pertahun untuk seluruh populasi pada kelompok umur yang ada.

5) Menghitung jenis, jumlah, dosis, frekuensi dan lama pemberian obat menggunakan pedoman pengobatan yang ada.

6) Menghitung jumlah yang harus diadakan untuk tahun anggaran yang akan datang.

(5)

PERENCANAAN OBAT

*METODE MORBIDITAS/POLA PENYAKIT*

Rumus 1 : JUMLAH KASUS PENYAKIT X JUMLAH OBAT YANG DIBUTUHKAN

RUMUS 2 : A = B+C+D-E (JIKA DIKETAHUI BUFFER STOK, LEAD TIME, DAN SISA STOK) Dimana:

A = PENGADAAN BERDASARKAN KASUS PENYAKIT

B = (JUMLAH KASUS PENYAKIT DALAM SATU PERIODE X JUMLAH OBAT YANG DIBUTUHKAN)

C = Buffer stock/safety stok/ stok pengaman (jumlah obat satu tahun x 10% - 20% jika tdk ditentukan)

D = Lead Time Stock/masa tunggu (Lead time x pemakaian rata-rata perbulan) atau

(Lead time x pemakaian rata-rata perhari)

E = Sisa stok

Tambahan:

Buffer stock adalah stok pengaman (10-20%)

Lead time stock adalah lamanya waktu antara pemesanan obat sampai dengan obat diterima

(6)

METODE KOMBINASI KONSUMSI/PROXY CONSUMPTION

Metode yang digunakan kombinasi antara pola penyakit dan data periode tahun sebelumnya (konsumsi)

RUMUS : A = (B1+B2) + C+D-E (JIKA DIKETAHUI BUFFER STOK, LEAD TIME, DAN SISA STOK) Dimana:

A = PENGADAAN DALAM SATU PERIODE

B1 = (JUMLAH KASUS PENYAKIT DALAM SATU PERIODE X JUMLAH OBAT YANG DIBUTUHKAN)

B2 = Pemakaian rata-rata dalam satu bulan x 12 bulan

C = Buffer stock/safety stok/ stok pengaman (jumlah obat satu tahun x 10% - 20% jika tdk ditentukan)

D = Lead Time Stock/masa tunggu (Lead time x pemakaian rata-rata perbulan) atau

(Lead time x pemakaian rata-rata perhari)

E = Sisa stok

Tambahan:

Buffer stock adalah stok pengaman (10-20%)

Lead time stock adalah lamanya waktu antara pemesanan obat sampai dengan obat diterima

(7)

CARA MENENTUKAN

BUFFER STOCK/SAFETY STOCK

Buffer stock atau safety stock adalah stok pengaman yang digunakan untuk mencegah kekosongan obat di pelayanan kesehatan

Cara menghitung :

Buffer stock/safety stock = Jumlah total penggunaan dalam satu periode x buffer stock

Range buffer stok : 10% - 20%

(8)

CARA MENENTUKAN LEAD TIME

Lead time adalah waktu tunggu yang digunakan untuk mencegah kekosongan obat, pada saat

obat di distribusikan dari PBF ke Sarana pelayanan kesehatan ( Rumah sakit, apotek, puskesmas dll)

Cara menghitung :

Lead time = Jumlah rata-rata penggunaan obat ( bulan atau hari) x lead time

CONTOH :

Pengadaan dilakukan tiap 2 bulan sekali sebanyak 3.000 tablet dengan lead time 20 hari, berapakah lead time obat ?

Penyelesaian :

Tiap 2 bulan pengadaan obat = 3000

Lead time = 21 hari, maka cari dulu rata2 penggunaan dalam satu hari = 3000 = 50 tablet 60 hari (2 bulan = 60 hari)

Maka lead time = 50 tablet x lead time

= 50 tablet x 20 hari = 1.000 tablet

(9)

No 1

Vignette TTK bersama apoteker di IFRS membuat draft perencanaan obat antinyeri dan NSAID. Data yang dibutuhkan adalah estimasi kebutuhan periode mendatang, lead time, dan data stok obat.

Lead in Apakah metode perencanaan yang digunakan ?

Pilihan

jawaban A.Mortalitas B.Konsumsi

C.Kombinasi konsumsi D.Morbiditas

E.Pareto

(10)

No 8

Vignette TTK bersama apoteker di IFRS membuat draft perencanaan obat untuk kasus hipertensi dan diabetes. Data yang dibutuhkan adalah estimasi jumlah kasus penyakit tersebut.

Lead in Apakah metode perencanaan yang digunakan ? Pilihan

jawaban A.Mortalitas B.Konsumsi

C.Kombinasi konsumsi D.Morbiditas

E.Pareto

(11)

No 11.E

Vignette TTK bersama apoteker di IFRS membuat draft perencanaan obat amlodipine 10 mg dan isosorbide dinitrate 5 mg karena masuk dalam 10 kasus terbanyak di RS selama tahun 2022. Data yang dibutuhkan adalah estimasi kebutuhan periode mendatang, lead time, dan data stok obat.

Lead in Apakah metode perencanaan yang digunakan ? Pilihan

jawaban A.Mortalitas B.Konsumsi

C.Kombinasi konsumsi D.Morbiditas

E.Pareto

(12)

No TAMBAHAN 1

Vignette TTK akan melakukan perencanaan obat Human albumin infus, obat ini akan dipesan hanya 3 botol karena jarang diresepkan dan memiliki harga mahal dan kadaluwarsa pendek

Lead in Apakah metode perencanaan yang digunakan ? Pilihan

jawaban A.Epdemiologi / pola penyakit B.Konsumsi

C.Kombinasi konsumsi/proxy consumption D.Slow Moving

E.Just In Time

(13)

No 65

Vignette Seorang apoteker sedang memeriksa Gudang penyimpanan di rumah sakit tempatnya bekerja. La menemukan stok obat Piroxicam yang masih banyak dan hampir kadaluwarsa. Ternyata hal tersebut dikarenakan sudah 4 bulan dokter tidak meresepkan Piroxicam kepada pasien. Apoteker meminta TTK untuk mencatat obat tersebut kedaftar obat yang harus dievaluasi.

Lead in Daftar obat apakah yang dimaksud?

Pilihan

jawaban A. Death stock B. Out of stock C. Over stock D. Under stock E. Slow moving

(14)

No 66

Vignette Instalasi Farmasi RS akan melakukan perencanaan obat yang akan digunakan pada tahun 2022. Perencanaan obat dilakukan dengan melihat banyak obat yang keluar di tahun 2021. Apoteker meminta kepada TTK untuk memilih metode perencanaan yang akan digunakan.

Lead in Apakah metode yang digunakan?

Pilihan

jawaban A. ABC B. VEN

C. Campuran D. Epidemiology E. Konsumsi

(15)

No 67

Vignette Instalasi Farmasi RS akan melakukan perencanaan obat yang akan digunakan pada tahun 2022. Perencanaan obat dilakukan dengan melihat banyak obat yang keluar di tahun 2021 dan data penyakit. Apoteker meminta kepada TTK untuk memilih metode perencanaan yang akan digunakan.

Lead in Apakah metode yang digunakan?

Pilihan

jawaban A. ABC B. VEN

C. Campuran D. Epidemiology E. Konsumsi

(16)

No 68

Vignette Instalasi Farmasi RS akan melakukan perencanaan obat yang akan digunakan pada tahun 2022. Apoteker meminta kepada TTK untuk mengklasifikasikan data obat bedasarkan serapan anggaran.

Lead in Apakah metode yang digunakan?

Pilihan

jawaban A. ABC B. VEN

C. Campuran D. Epidemiology E. Konsumsi

(17)

No 69

Vignette Instalasi Farmasi RS akan melakukan perencanaan obat yang akan digunakan pada tahun 2022. Apoteker meminta kepada TTK untuk mengklasifikasikan data obat bedasarkan Urgensi atau dampak tiap jenis obat terhadap kesehatan.

Lead in Apakah metode yang digunakan?

Pilihan

jawaban A. ABC B. VEN

C. Campuran D. Epidemiology E. Konsumsi

(18)

No 2.A

Vignette Pemakaian Paracetamol tablet di puskesmas selama tahun 2017 sebanyak 2.500.000 tablet untuk pemakaian selama 10 bulan.

Pernah terjadi kekosongan selama 2 bulan. Sisa stok per 31 Desember 2017 sebanyak 100.000 tablet dan buffer stock sebanyak 20 % dan Leadtime 3 bulan.

Lead in Berapa tablet jumlah pemakaian obat tersebut selama 12 bulan ? Pilihan jawaban

(19)

No 2.B

Vignette Pemakaian Paracetamol tablet di puskesmas selama tahun 2017 sebanyak 2.500.000 tablet untuk pemakaian selama 10 bulan. Pernah terjadi kekosongan selama 2 bulan. Sisa stok per 31 Desember 2017 sebanyak 100.000 tablet dan buffer stock sebanyak 20 % dan Leadtime 3 bulan.

Lead in Berapa banyak tablet pada Leadtime tsb ? Pilihan jawaban

(20)

No 2.C

Vignette Pemakaian Paracetamol tablet di puskesmas selama tahun 2017 sebanyak 2.500.000 tablet untuk pemakaian selama 10 bulan. Pernah terjadi kekosongan selama 2 bulan. Sisa stok per 31 Desember 2017 sebanyak 100.000 tablet dan buffer stock sebanyak 20 % dan Leadtime 3 bulan.

Lead in Berapa jumlah penggunaan rata2 obat tsb?

Pilihan jawaban

(21)

No 2.D

Vignette Pemakaian Paracetamol tablet di puskesmas selama tahun 2017 sebanyak 2.500.000 tablet untuk pemakaian selama 10 bulan. Pernah terjadi kekosongan selama 2 bulan. Sisa stok per 31 Desember 2017 sebanyak 100.000 tablet dan buffer stock sebanyak 20 % dan Leadtime 3 bulan.

Lead in Berapa buffet stock obat tsb?

Pilihan jawaban

(22)

No 2.E

Vignette Pemakaian Paracetamol tablet di puskesmas selama tahun 2017 sebanyak 2.500.000 tablet untuk pemakaian selama 10 bulan. Pernah terjadi kekosongan selama 2 bulan. Sisa stok per 31 Desember 2017 sebanyak 100.000 tablet dan buffer stock sebanyak 20 % dan Leadtime 3 bulan.

Lead in Berapa banyak obat yang akan diadakan untuk tahun 2018?

Pilihan jawaban

(23)

No 3

Vignette Pemakaian tablet Ibuprofen selama tahun 2020 (Januari-Desember) sebanyak 1.350.000 tablet untuk pemakaian 9 bulan. Pernah terjadi kekosongan selama 3 bulan. Sisa stok per 31 Desember 2020 adalah 100.000 tablet. Buffer stock 20% dengan leadtime 5 bulan

Lead in Berapa tablet total buffer stock untuk obat tersebut?

Pilihan jawaban

(24)

No 4.a

Vignette Pemakaian tablet Ibuprofen selama tahun 2020 (Januari-Desember) sebanyak 1.350.000 tablet untuk pemakaian 9 bulan. Pernah terjadi kekosongan selama 3 bulan. Sisa stok per 31 Desember 2020 adalah 100.000 tablet. Buffer stock 20% dengan leadtime 5 bulan

Lead in Berapa tablet yang dibutuhkan dengan lead time tersebut ?

Pilihan jawaban

(25)

No 4.b

Vignette Pemakaian tablet Ibuprofen selama tahun 2020 (Januari-Desember) sebanyak 1.350.000 tablet untuk pemakaian 9 bulan. Pernah terjadi kekosongan selama 3 bulan. Sisa stok per 31 Desember 2020 adalah 100.000 tablet. Buffer stock 20% dengan leadtime 5 bulan

Lead in Berapa rata-rata penggunaan dalam sebulan?

Pilihan jawaban

(26)

No 4.c

Vignette Pemakaian tablet Ibuprofen selama tahun 2020 (Januari-Desember) sebanyak 1.350.000 tablet untuk pemakaian 9 bulan. Pernah terjadi kekosongan selama 3 bulan. Sisa stok per 31 Desember 2020 adalah 100.000 tablet. Buffer stock 20% dengan leadtime 5 bulan

Lead in Berapa penggunaan dalam 12 bulan?

Pilihan jawaban

(27)

No 4.c

Vignette Pemakaian tablet Ibuprofen selama tahun 2020 (Januari-Desember) sebanyak 1.350.000 tablet untuk pemakaian 9 bulan. Pernah terjadi kekosongan selama 3 bulan. Sisa stok per 31 Desember 2020 adalah 100.000 tablet. Buffer stock 20% dengan leadtime 5 bulan

Lead in Berapa jumlah pengadaan obat untuk tahun 2021?

Pilihan jawaban

(28)

No 5

Vignette Pemakaian tablet CTM di puskesmas selama tahun 2018 sebanyak 3.850.000 tablet untuk pemakaian selama 11 bulan dan pernah terjadi kekosongan selama 1 bulan. Sisa stok per 31 Desember 2018 sebanyak 150.000 tablet dan buffer stock sebanyak 10 % dan lead time 20 hari.

Lead in Berapa tablet total pemakaian obat tersebut selama 12 bulan?

Pilihan jawaban

(29)

No 6

Vignette Pemakaian tablet CTM di puskesmas selama tahun 2018 sebanyak 3.850.000 tablet untuk pemakaian selama 11 bulan dan pernah terjadi kekosongan selama 1 bulan. Sisa stok per 31 Desember 2018 sebanyak 150.000 tablet dan buffer stock sebanyak 10 % dan lead time 20 hari.

Lead in Berapa tablet jumlah buffer stock untuk obat tersebut ?

Pilihan jawaban

(30)

No 6.a

Vignette Pemakaian tablet CTM di puskesmas selama tahun 2018 sebanyak 3.850.000 tablet untuk pemakaian selama 11 bulan dan pernah terjadi kekosongan selama 1 bulan. Sisa stok per 31 Desember 2018 sebanyak 150.000 tablet dan buffer stock sebanyak 10 % dan lead time 20 hari.

Lead in Berapakah jumlah tablet untuk lead time tersebut ?

Pilihan jawaban

(31)

No 6.b

Vignette Pemakaian tablet CTM di puskesmas selama tahun 2018 sebanyak 3.850.000 tablet untuk pemakaian selama 11 bulan dan pernah terjadi kekosongan selama 1 bulan. Sisa stok per 31 Desember 2018 sebanyak 150.000 tablet dan buffer stock sebanyak 10 % dan lead time 20 hari.

Lead in Berapakah rata-rata penggunaan dalam satu bulan?

Pilihan jawaban

(32)

No 6.c

Vignette Pemakaian tablet CTM di puskesmas selama tahun 2018 sebanyak 3.850.000 tablet untuk pemakaian selama 11 bulan dan pernah terjadi kekosongan selama 1 bulan. Sisa stok per 31 Desember 2018 sebanyak 150.000 tablet dan buffer stock sebanyak 10 % dan lead time 20 hari.

Lead in Berapakah jumlah obat yang akan diadakan untuk tahun selanjutnya?

Pilihan jawaban

(33)

No 9

Vignette Pada kasus diare Pemakaian oralit dalam satu episode adalah 15 sachet. Diperkirakan akan terjadi 10 episode kasus diare.

Lead in Berapa sachet yang dibutuhkan untuk kasus diatas ?

Pilihan jawaban

(34)

No 27.E

Vignette Seorang TTK membantu apoteker membuat laporan stock opname obat ranitidine 150 mg tablet, stok awal sebanyak 2.000 tablet dan ada obat masuk sebanyak 5,000 tablet, setelah dihitung jumlah stok akhir sebanyak 2.500 tablet Lead in Berapaka jumlah stok obat keluar ?

Pilihan jawaban

(35)

No 28.E

Vignette Seorang TTK membantu apoteker membuat laporan stock opname obat Antasida sirup, stok awal sebanyak 100 botol dan ada obat masuk sebanyak 50 botol, pada kartu stok jumlah obat keluar sebanyak 125 botol

Lead in Berapaka jumlah stok obat akhir ? Pilihan

jawaban

(36)

No 31.E

Vignette Seorang TTK melakukan stok opname, sisa stok akhir obat piracetam 800 mg sebanyak 2800 tablet, obat yang baru masuk sebanyak 5000 tablet, obat yang akan diretur karena kadaluarsa sebanyak 2300 tablet.

Lead in Berapakah sisa stok obat tersebut?

Pilihan jawaban

(37)

PERENCANAAN OBAT *METODE KONSUMSI*

Rumus : A = (B+C+D)-E Dimana:

A = Rencana Kebutuhan

B = Pemakaian rata-rata dalam satu bulan x 12 bulan

C = Buffer stock/safety stok/ stok pengaman (jumlah obat satu tahun x 10% - 20% jika tdk ditentukan)

D = Lead Time Stock/masa tunggu (Lead time x pemakaian rata-rata perbulan) atau

(Lead time x pemakaian rata-rata perhari)

E = Sisa stok

Tambahan:

Buffer stock adalah stok pengaman (10-20%)

Lead time stock adalah lamanya waktu antara pemesanan obat sampai dengan obat diterima

(38)

PERENCANAAN OBAT

*METODE MORBIDITAS/POLA PENYAKIT*

Metode morbiditas adalah perhitungan kebutuhan obat berdasarkan pola penyakit.

Faktor yang perlu diperhatikan adalah perkembangan pola penyakit, waktu tunggu, dan stok pengaman.

Langkah-langkah perhitungan metode morbiditas adalah:

1) Menetapkan pola morbiditas penyakit berdasarkan kelompok umur - penyakit.

2) Menyiapkan data populasi penduduk. Komposisi demografi dari populasi yang akan diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin.

3) Menyediakan data masing-masing penyakit pertahun untuk seluruh populasi pada kelompok umur yang ada.

4) Menghitung frekuensi kejadian masing-masing penyakit pertahun untuk seluruh populasi pada kelompok umur yang ada.

5) Menghitung jenis, jumlah, dosis, frekuensi dan lama pemberian obat menggunakan pedoman pengobatan yang ada.

6) Menghitung jumlah yang harus diadakan untuk tahun anggaran yang akan datang.

(39)

PERENCANAAN OBAT

*METODE MORBIDITAS/POLA PENYAKIT*

Rumus 1 : JUMLAH KASUS PENYAKIT X JUMLAH OBAT YANG DIBUTUHKAN

RUMUS 2 : A = B+C+D-E (JIKA DIKETAHUI BUFFER STOK, LEAD TIME, DAN SISA STOK) Dimana:

A = PENGADAAN BERDASARKAN KASUS PENYAKIT

B = (JUMLAH KASUS PENYAKIT DALAM SATU PERIODE X JUMLAH OBAT YANG DIBUTUHKAN)

C = Buffer stock/safety stok/ stok pengaman (jumlah obat satu tahun x 10% - 20% jika tdk ditentukan)

D = Lead Time Stock/masa tunggu (Lead time x pemakaian rata-rata perbulan) atau

(Lead time x pemakaian rata-rata perhari)

E = Sisa stok

Tambahan:

Buffer stock adalah stok pengaman (10-20%)

Lead time stock adalah lamanya waktu antara pemesanan obat sampai dengan obat diterima

(40)

METODE KOMBINASI KONSUMSI/PROXY CONSUMPTION

Metode yang digunakan kombinasi antara pola penyakit dan data periode tahun sebelumnya (konsumsi)

RUMUS : A = (B1+B2) + C+D-E (JIKA DIKETAHUI BUFFER STOK, LEAD TIME, DAN SISA STOK) Dimana:

A = PENGADAAN DALAM SATU PERIODE

B1 = (JUMLAH KASUS PENYAKIT DALAM SATU PERIODE X JUMLAH OBAT YANG DIBUTUHKAN)

B2 = Pemakaian rata-rata dalam satu bulan x 12 bulan

C = Buffer stock/safety stok/ stok pengaman (jumlah obat satu tahun x 10% - 20% jika tdk ditentukan)

D = Lead Time Stock/masa tunggu (Lead time x pemakaian rata-rata perbulan) atau

(Lead time x pemakaian rata-rata perhari)

E = Sisa stok

Tambahan:

Buffer stock adalah stok pengaman (10-20%)

Lead time stock adalah lamanya waktu antara pemesanan obat sampai dengan obat diterima

(41)

CARA MENENTUKAN

BUFFER STOCK/SAFETY STOCK

Buffer stock atau safety stock adalah stok pengaman yang digunakan untuk mencegah kekosongan obat di pelayanan kesehatan

Cara menghitung :

Buffer stock/safety stock = Jumlah total penggunaan dalam satu periode x buffer stock

Range buffer stok : 10% - 20%

(42)

CARA MENENTUKAN LEAD TIME

Lead time adalah waktu tunggu yang digunakan untuk mencegah kekosongan obat, pada saat

obat di distribusikan dari PBF ke Sarana pelayanan kesehatan ( Rumah sakit, apotek, puskesmas dll)

Cara menghitung :

Lead time = Jumlah rata-rata penggunaan obat ( bulan atau hari) x lead time

CONTOH :

Pengadaan dilakukan tiap 2 bulan sekali sebanyak 3.000 tablet dengan lead time 20 hari, berapakah lead time obat ?

Penyelesaian :

Tiap 2 bulan pengadaan obat = 3000

Lead time = 21 hari, maka cari dulu rata2 penggunaan dalam satu hari = 3000 = 50 tablet 60 hari (2 bulan = 60 hari)

Maka lead time = 50 tablet x lead time

= 50 tablet x 20 hari = 1.000 tablet

(43)

No 1

Vignette TTK bersama apoteker di IFRS membuat draft perencanaan obat antinyeri dan NSAID. Data yang dibutuhkan adalah estimasi kebutuhan periode mendatang, lead time, dan data stok obat.

Lead in Apakah metode perencanaan yang digunakan ?

Pilihan

jawaban A.Mortalitas B.Konsumsi

C.Kombinasi konsumsi D.Morbiditas

E.Pareto

(44)

No 8

Vignette TTK bersama apoteker di IFRS membuat draft perencanaan obat untuk kasus hipertensi dan diabetes. Data yang dibutuhkan adalah estimasi jumlah kasus penyakit tersebut.

Lead in Apakah metode perencanaan yang digunakan ? Pilihan

jawaban A.Mortalitas B.Konsumsi

C.Kombinasi konsumsi D.Morbiditas

E.Pareto

(45)

No 11.E

Vignette TTK bersama apoteker di IFRS membuat draft perencanaan obat amlodipine 10 mg dan isosorbide dinitrate 5 mg karena masuk dalam 10 kasus terbanyak di RS selama tahun 2022. Data yang dibutuhkan adalah estimasi kebutuhan periode mendatang, lead time, dan data stok obat.

Lead in Apakah metode perencanaan yang digunakan ? Pilihan

jawaban A.Mortalitas B.Konsumsi

C.Kombinasi konsumsi D.Morbiditas

E.Pareto

(46)

No TAMBAHAN 1

Vignette TTK akan melakukan perencanaan obat Human albumin infus, obat ini akan dipesan hanya 3 botol karena jarang diresepkan dan memiliki harga mahal dan kadaluwarsa pendek

Lead in Apakah metode perencanaan yang digunakan ? Pilihan

jawaban A.Epdemiologi / pola penyakit B.Konsumsi

C.Kombinasi konsumsi/proxy consumption D.Slow Moving

E.Just In Time

(47)

No 65

Vignette Seorang apoteker sedang memeriksa Gudang penyimpanan di rumah sakit tempatnya bekerja. La menemukan stok obat Piroxicam yang masih banyak dan hampir kadaluwarsa. Ternyata hal tersebut dikarenakan sudah 4 bulan dokter tidak meresepkan Piroxicam kepada pasien. Apoteker meminta TTK untuk mencatat obat tersebut kedaftar obat yang harus dievaluasi.

Lead in Daftar obat apakah yang dimaksud?

Pilihan

jawaban A. Death stock B. Out of stock C. Over stock D. Under stock E. Slow moving

(48)

No 66

Vignette Instalasi Farmasi RS akan melakukan perencanaan obat yang akan digunakan pada tahun 2022. Perencanaan obat dilakukan dengan melihat banyak obat yang keluar di tahun 2021. Apoteker meminta kepada TTK untuk memilih metode perencanaan yang akan digunakan.

Lead in Apakah metode yang digunakan?

Pilihan

jawaban A. ABC B. VEN

C. Campuran D. Epidemiology E. Konsumsi

(49)

No 67

Vignette Instalasi Farmasi RS akan melakukan perencanaan obat yang akan digunakan pada tahun 2022. Perencanaan obat dilakukan dengan melihat banyak obat yang keluar di tahun 2021 dan data penyakit. Apoteker meminta kepada TTK untuk memilih metode perencanaan yang akan digunakan.

Lead in Apakah metode yang digunakan?

Pilihan

jawaban A. ABC B. VEN

C. Campuran D. Epidemiology E. Konsumsi

(50)

No 68

Vignette Instalasi Farmasi RS akan melakukan perencanaan obat yang akan digunakan pada tahun 2022. Apoteker meminta kepada TTK untuk mengklasifikasikan data obat bedasarkan serapan anggaran.

Lead in Apakah metode yang digunakan?

Pilihan

jawaban A. ABC B. VEN

C. Campuran D. Epidemiology E. Konsumsi

(51)

No 69

Vignette Instalasi Farmasi RS akan melakukan perencanaan obat yang akan digunakan pada tahun 2022. Apoteker meminta kepada TTK untuk mengklasifikasikan data obat bedasarkan Urgensi atau dampak tiap jenis obat terhadap kesehatan.

Lead in Apakah metode yang digunakan?

Pilihan

jawaban A. ABC B. VEN

C. Campuran D. Epidemiology E. Konsumsi

(52)

No 2.A

Vignette Pemakaian Paracetamol tablet di puskesmas selama tahun 2017 sebanyak 2.500.000 tablet untuk pemakaian selama 10 bulan.

Pernah terjadi kekosongan selama 2 bulan. Sisa stok per 31 Desember 2017 sebanyak 100.000 tablet dan buffer stock sebanyak 20 % dan Leadtime 3 bulan.

Lead in Berapa tablet jumlah pemakaian obat tersebut selama 12 bulan ? Pilihan jawaban

(53)

No 2.B

Vignette Pemakaian Paracetamol tablet di puskesmas selama tahun 2017 sebanyak 2.500.000 tablet untuk pemakaian selama 10 bulan. Pernah terjadi kekosongan selama 2 bulan. Sisa stok per 31 Desember 2017 sebanyak 100.000 tablet dan buffer stock sebanyak 20 % dan Leadtime 3 bulan.

Lead in Berapa banyak tablet pada Leadtime tsb ? Pilihan jawaban

(54)

No 2.C

Vignette Pemakaian Paracetamol tablet di puskesmas selama tahun 2017 sebanyak 2.500.000 tablet untuk pemakaian selama 10 bulan. Pernah terjadi kekosongan selama 2 bulan. Sisa stok per 31 Desember 2017 sebanyak 100.000 tablet dan buffer stock sebanyak 20 % dan Leadtime 3 bulan.

Lead in Berapa jumlah penggunaan rata2 obat tsb?

Pilihan jawaban

(55)

No 2.D

Vignette Pemakaian Paracetamol tablet di puskesmas selama tahun 2017 sebanyak 2.500.000 tablet untuk pemakaian selama 10 bulan. Pernah terjadi kekosongan selama 2 bulan. Sisa stok per 31 Desember 2017 sebanyak 100.000 tablet dan buffer stock sebanyak 20 % dan Leadtime 3 bulan.

Lead in Berapa buffet stock obat tsb?

Pilihan jawaban

(56)

No 2.E

Vignette Pemakaian Paracetamol tablet di puskesmas selama tahun 2017 sebanyak 2.500.000 tablet untuk pemakaian selama 10 bulan. Pernah terjadi kekosongan selama 2 bulan. Sisa stok per 31 Desember 2017 sebanyak 100.000 tablet dan buffer stock sebanyak 20 % dan Leadtime 3 bulan.

Lead in Berapa banyak obat yang akan diadakan untuk tahun 2018?

Pilihan jawaban

(57)

No 3

Vignette Pemakaian tablet Ibuprofen selama tahun 2020 (Januari-Desember) sebanyak 1.350.000 tablet untuk pemakaian 9 bulan. Pernah terjadi kekosongan selama 3 bulan. Sisa stok per 31 Desember 2020 adalah 100.000 tablet. Buffer stock 20% dengan leadtime 5 bulan

Lead in Berapa tablet total buffer stock untuk obat tersebut?

Pilihan jawaban

(58)

No 4.a

Vignette Pemakaian tablet Ibuprofen selama tahun 2020 (Januari-Desember) sebanyak 1.350.000 tablet untuk pemakaian 9 bulan. Pernah terjadi kekosongan selama 3 bulan. Sisa stok per 31 Desember 2020 adalah 100.000 tablet. Buffer stock 20% dengan leadtime 5 bulan

Lead in Berapa tablet yang dibutuhkan dengan lead time tersebut ?

Pilihan jawaban

(59)

No 4.b

Vignette Pemakaian tablet Ibuprofen selama tahun 2020 (Januari-Desember) sebanyak 1.350.000 tablet untuk pemakaian 9 bulan. Pernah terjadi kekosongan selama 3 bulan. Sisa stok per 31 Desember 2020 adalah 100.000 tablet. Buffer stock 20% dengan leadtime 5 bulan

Lead in Berapa rata-rata penggunaan dalam sebulan?

Pilihan jawaban

(60)

No 4.c

Vignette Pemakaian tablet Ibuprofen selama tahun 2020 (Januari-Desember) sebanyak 1.350.000 tablet untuk pemakaian 9 bulan. Pernah terjadi kekosongan selama 3 bulan. Sisa stok per 31 Desember 2020 adalah 100.000 tablet. Buffer stock 20% dengan leadtime 5 bulan

Lead in Berapa penggunaan dalam 12 bulan?

Pilihan jawaban

(61)

No 4.c

Vignette Pemakaian tablet Ibuprofen selama tahun 2020 (Januari-Desember) sebanyak 1.350.000 tablet untuk pemakaian 9 bulan. Pernah terjadi kekosongan selama 3 bulan. Sisa stok per 31 Desember 2020 adalah 100.000 tablet. Buffer stock 20% dengan leadtime 5 bulan

Lead in Berapa jumlah pengadaan obat untuk tahun 2021?

Pilihan jawaban

(62)

No 5

Vignette Pemakaian tablet CTM di puskesmas selama tahun 2018 sebanyak 3.850.000 tablet untuk pemakaian selama 11 bulan dan pernah terjadi kekosongan selama 1 bulan. Sisa stok per 31 Desember 2018 sebanyak 150.000 tablet dan buffer stock sebanyak 10 % dan lead time 20 hari.

Lead in Berapa tablet total pemakaian obat tersebut selama 12 bulan?

Pilihan jawaban

(63)

No 6

Vignette Pemakaian tablet CTM di puskesmas selama tahun 2018 sebanyak 3.850.000 tablet untuk pemakaian selama 11 bulan dan pernah terjadi kekosongan selama 1 bulan. Sisa stok per 31 Desember 2018 sebanyak 150.000 tablet dan buffer stock sebanyak 10 % dan lead time 20 hari.

Lead in Berapa tablet jumlah buffer stock untuk obat tersebut ?

Pilihan jawaban

(64)

No 6.a

Vignette Pemakaian tablet CTM di puskesmas selama tahun 2018 sebanyak 3.850.000 tablet untuk pemakaian selama 11 bulan dan pernah terjadi kekosongan selama 1 bulan. Sisa stok per 31 Desember 2018 sebanyak 150.000 tablet dan buffer stock sebanyak 10 % dan lead time 20 hari.

Lead in Berapakah jumlah tablet untuk lead time tersebut ?

Pilihan jawaban

(65)

No 6.b

Vignette Pemakaian tablet CTM di puskesmas selama tahun 2018 sebanyak 3.850.000 tablet untuk pemakaian selama 11 bulan dan pernah terjadi kekosongan selama 1 bulan. Sisa stok per 31 Desember 2018 sebanyak 150.000 tablet dan buffer stock sebanyak 10 % dan lead time 20 hari.

Lead in Berapakah rata-rata penggunaan dalam satu bulan?

Pilihan jawaban

(66)

No 6.c

Vignette Pemakaian tablet CTM di puskesmas selama tahun 2018 sebanyak 3.850.000 tablet untuk pemakaian selama 11 bulan dan pernah terjadi kekosongan selama 1 bulan. Sisa stok per 31 Desember 2018 sebanyak 150.000 tablet dan buffer stock sebanyak 10 % dan lead time 20 hari.

Lead in Berapakah jumlah obat yang akan diadakan untuk tahun selanjutnya?

Pilihan jawaban

(67)

No 9

Vignette Pada kasus diare Pemakaian oralit dalam satu episode adalah 15 sachet. Diperkirakan akan terjadi 10 episode kasus diare.

Lead in Berapa sachet yang dibutuhkan untuk kasus diatas ?

Pilihan jawaban

(68)

No 27.E

Vignette Seorang TTK membantu apoteker membuat laporan stock opname obat ranitidine 150 mg tablet, stok awal sebanyak 2.000 tablet dan ada obat masuk sebanyak 5,000 tablet, setelah dihitung jumlah stok akhir sebanyak 2.500 tablet Lead in Berapaka jumlah stok obat keluar ?

Pilihan jawaban

(69)

No 28.E

Vignette Seorang TTK membantu apoteker membuat laporan stock opname obat Antasida sirup, stok awal sebanyak 100 botol dan ada obat masuk sebanyak 50 botol, pada kartu stok jumlah obat keluar sebanyak 125 botol

Lead in Berapaka jumlah stok obat akhir ? Pilihan

jawaban

(70)

No 31.E

Vignette Seorang TTK melakukan stok opname, sisa stok akhir obat piracetam 800 mg sebanyak 2800 tablet, obat yang baru masuk sebanyak 5000 tablet, obat yang akan diretur karena kadaluarsa sebanyak 2300 tablet.

Lead in Berapakah sisa stok obat tersebut?

Pilihan jawaban

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan jumlah pemakaian obat tersebut akan diawasi perkembangannya dari jenis obat yang paling banyak dikonsumsi setiap periodenya oleh bidan puskesmas sehingga

Puskesmas Induk Tegalrejo Yogyakarta penyakit yang sering terjadi yaitu Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). Dengan profil puskesmas yang merupakan puskesmas induk yang

Toksisitas akibat pemakaian kombinasi obat antituberkulosis rifampisin dengan isoniazida juga biasanya terjadi pada 3 bulan pertama awal terapi (Cadman,

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa data pemakaian obat selama 3 tahun (2016-2018) pada Puskesmas Lempake telah menghasilkan pengelompokan sebanyak

Pertama pemilihan obat di Puskesmas Rawat Inap Simpang Tiga Kota Pekanbaru ditentukan dari obat yang paling banyak dipakai, pola penyakit, pemakaian obat harian, data LPLPO,

Berdasarkan analisis nilai investasi tersebut di Puskesmas Dagangan tetap perlu melakukan pengaturan dalam perencanaan dan persediaan, agar tidak terjadi penumpukkan

Pada tahun 2018, terdapat 76.2% remaja putri yang mendapatkan tablet tambah darah dalam 12 bulan terakhir, Namun, hanya sebanyak 2,13% diantaranya yang mengkonsumsi TTD sesuai anjuran

Clustering merupakan salah satu metode dalam data mining yang dapat digunakan untuk mengelompokan pemakaian obat yang terjadi pada sebuah klinik dan dapat digunakan sebagai alat bantu