• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menghitung Efisiensi Alat Pengering Udara Tipe Desiccant Dryer Berdasarkan Kandungan Air Dalam Udara Yang Diproses

N/A
N/A
Gibran Al Huda

Academic year: 2023

Membagikan "Menghitung Efisiensi Alat Pengering Udara Tipe Desiccant Dryer Berdasarkan Kandungan Air Dalam Udara Yang Diproses"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Menghitung Efisiensi Alat Pengering Udara Tipe Desiccant Dryer Berdasarkan Kandungan Air Dalam Udara Yang Diproses

Data Spesifikasi Alat:

 Flow -40oC PDP: 1295 cfm atau 2220 m3/jam

 Heater: 24 kW

 Blower: 9 kW

 In/Out Connection: 3 BSP

 Width: 1994 mm

 Depth: 1219 mm

 Height: 2032 mm

 Weight: 1857 kg

 Power: 230 V/50 Hz

Data Pengamatan Alat:

 Tekanan masukan udara: 7 bar

 Tekanan keluaran udara: 6.5 bar

 Laju aliran udara masukan: 105 m3/jam

 Laju aliran udara keluaran: 92 m3/jam

 Suhu udara masukan: 45 oC

 Suhu udara keluaran: 32 oC

 Kandungan air dalam udara masukan: 12 g/m3

 Kandungan air dalam udara keluaran: 0,4 g/m3

(2)

Berikut adalah beberapa perhitungan yang dapat dilakukan untuk mencari efisiensi dari alat pengering udara tipe desiccant dryer:

A. Metode I

1. Kandungan air yang dihilangkan:

Kandungan air yang dihilangkan = Kandungan air udara masukan - Kandungan air udara keluaran

= 12 g/m3 - 0,4 g/m3 = 11,6 g/m3

2. Efisiensi pengeringan udara:

Efisiensi pengeringan udara = (Kandungan air udara masukan - Kandungan air udara keluaran) / (Kandungan air udara masukan) x 100%

= (12 - 0.4) / (12) x 100%

= 96.7%

B. Metode II

1. Menghitung kandungan air dalam udara pada kondisi suhu dan tekanan tertentu, dapat digunakan persamaan:

H2O = (kg air / kg udara kering) x 1000 Dimana:

- kg air = massa air dalam kg

- kg udara kering = massa udara dalam kg (tanpa memperhitungkan massa air di dalamnya)

- 1000 adalah faktor pengali untuk mengubah hasil dalam kg/m3 menjadi g/m3

(3)

Untuk kasus ini, dapat dihitung:

- Kandungan air dalam udara masukan:

H2O masukan = (12 / (1 + 0,62198 x 0,02654 x exp(17,67 x 45 / (45 + 243,5))) x 1000

H2O masukan = 14,25 g/m3

- Kandungan air dalam udara keluaran:

H2O keluaran = (0,4 / (1 + 0,62198 x 0,02654 x exp(17,67 x 32 / (32 + 243,5))) x 1000

H2O keluaran = 0,5 g/m3

2. Selanjutnya, dapat digunakan rumus ideal gas law untuk menghitung volume udara pada kondisi suhu dan tekanan tertentu:

P1 x V1 / (R x T1) = P2 x V2 / (R x T2) Dimana:

- P1 dan P2 adalah tekanan pada kondisi awal dan akhir (dalam Pa)

- V1 dan V2 adalah volume udara pada kondisi awal dan akhir (dalam m3) - T1 dan T2 adalah suhu pada kondisi awal dan akhir (dalam K)

- R adalah konstanta gas umum (8,314 J/K/mol)

Untuk kasus ini, dapat dihitung:

(4)

- Volume udara masukan:

V1 = 105 m3/jam = 0,0292 m3/s P1 = 7 bar x 105 Pa/bar = 735000 Pa T1 = 45 + 273,15 = 318,15 K

V1 = (P2 x V2 x T1) / (P1 x T2 x R) V2 = V1 x P1 x T2 / (P2 x T1 x R)

V2 = 0,0292 x 735000 x 305,15 / (6,5 x 318,15 x 8,314) V2 = 0,0257 m3/s = 92,5 m3/jam

- Volume udara keluaran:

V2 = 92 m3/jam = 0,0256 m3/s

P2 = 6,5 bar x 105 Pa/bar = 682500 Pa T2 = 32 + 273,15 = 305,15 K

Dengan nilai H2O masukan dan H2O keluaran serta volume udara masukan dan keluaran yang telah dihitung sebelumnya, maka efisiensi alat desiccant air dryer dapat dihitung sebagai berikut:

Efisiensi = (H2O masukan - H2O keluaran) / (H2O masukan) x 100%

Efisiensi = (14,25 - 0,5) / (14,25) x 100%

Efisiensi = 96,49%

Jadi, efisiensi alat desiccant air dryer pada kasus ini sekitar 96,49%.

(5)

C. Metode III

1. Menghitung tekanan absolut udara masukan dan keluaran:

(tekanan atmosfer sekitar 1 bar)

- Tekanan absolut udara masukan = tekanan masukan udara + tekanan atmosfer = 7 bar + 1 bar = 8 bar

- Tekanan absolut udara keluaran = tekanan keluaran udara + tekanan atmosfer = 6,5 bar + 1 bar = 7,5 bar

2. Menghitung suhu absolut udara masukan dan keluaran:

- Suhu absolut udara masukan = suhu udara masukan + 273,15 = 45 oC + 273,15 = 318,15 K

- Suhu absolut udara keluaran = suhu udara keluaran + 273,15 = 32 oC + 273,15 = 305,15 K

3. Menghitung tekanan uap jenuh udara pada suhu absolut udara masukan dan keluaran:

- Tekanan uap jenuh udara pada suhu absolut udara masukan = 0,04759 bar (dilihat pada tabel termodinamika)

- Tekanan uap jenuh udara pada suhu absolut udara keluaran = 0,09593 bar (dilihat pada tabel termodinamika)

4. Menghitung jumlah uap air dalam udara masukan dan keluaran:

Dimana 0,622 adalah konstanta R untuk gas campuran

(6)

- Jumlah uap air dalam udara masukan = (tekanan absolut udara masukan x kandungan air dalam udara masukan) / (0,622 x tekanan uap jenuh udara pada suhu absolut udara masukan + (tekanan absolut udara masukan - tekanan uap jenuh udara pada suhu absolut udara masukan))

= (8 bar x 12 g/m3) / (0,622 x 0,04759 bar + (8 bar - 0,04759 bar)) = 12,019 g/m3

- Jumlah uap air dalam udara keluaran = (tekanan absolut udara keluaran x kandungan air dalam udara keluaran) / (0,622 x tekanan uap jenuh udara pada suhu absolut udara keluaran + (tekanan absolut udara keluaran - tekanan uap jenuh udara pada suhu absolut udara keluaran))

= (7,5 bar x 0,4 g/m3) / (0,622 x 0,09593 bar + (7,5 bar - 0,09593 bar)) = 0,402 g/m3

5. Menghitung efisiensi:

- Efisiensi = ((jumlah uap air dalam udara masukan - jumlah uap air dalam udara keluaran) / (jumlah uap air dalam udara masukan)) x 100%

= ((12,019 g/m3- 0,402 g/m3) / (12,019 g/m3)) x 100%

= 96,67 %

Jadi, untuk efisiensi alat pengering udara tipe desiccant dryer berkisar 96 %. Bisa dikatakan bahwa alat desiccant air dryer tersebut dapat mengurangi kandungan air dalam udara dengan baik.

Referensi

Dokumen terkait