• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP DUGAAN TINDAK PIDANA PERIKANAN DALAM MENGGUNAKAN KERAMBA JARING APUNG OLEH MASYARAKAT YANG BERKAITAN DENGAN ASAS KELESTARIAN DI HARANGGAOL, DANAU TOBA (Studi pada Masyarakat Haranggaol, Danau Toba)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "TINJAUAN YURIDIS TERHADAP DUGAAN TINDAK PIDANA PERIKANAN DALAM MENGGUNAKAN KERAMBA JARING APUNG OLEH MASYARAKAT YANG BERKAITAN DENGAN ASAS KELESTARIAN DI HARANGGAOL, DANAU TOBA (Studi pada Masyarakat Haranggaol, Danau Toba)"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Bagaimana meninjau hukum pidana dalam konservasi perairan Danau Toba yang banyak terdapat keramba jaring apung.

Faedah Penelitian

Dengan demikian, keramba jaring apung dapat membantu mengurangi tekanan penangkapan ikan terhadap sumber daya alam di Danau Toba. Selain itu, keramba jaring apung juga memerlukan pemantauan kualitas air dan kondisi lingkungan yang lebih baik. Secara praktis, manfaat prinsip keberlanjutan dalam penggunaan keramba jaring apung harus mempertimbangkan perspektif lingkungan, sosial dan ekonomi secara holistik.

Tujuan Penelitian

Defenisi Operasional

Oleh karena itu penting bagi para pemangku kepentingan untuk mengelola budidaya keramba jaring apung secara bijaksana dan sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk menjaga keseimbangan ekosistem perairan dan keberlangsungan sumber daya perikanan.11. Prinsip keberlanjutan, pengelolaan perikanan dilakukan seoptimal mungkin dengan tetap memperhatikan aspek konservasi sumber daya alam. Selain berupaya mencapai hasil yang berarti, pengelolaan perikanan juga harus menghindari pengurangan sumber daya alam secara drastis atau bahkan merugikan sumber daya alam.

Keaslian Penelitian

Metode Penelitian

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dari responden dan sumber sebagai data utama. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari bahan pustaka untuk melengkapi data primer yang meliputi. Data yang telah terkumpul dianalisis secara deskriptif kualitatif, yaitu analisis yang dilakukan dengan memahami dan mengumpulkan data yang terkumpul secara sistematis, sehingga diperoleh gambaran tentang masalah atau keadaan yang diselidiki sehingga sampai pada suatu kesimpulan.

TINJAUAN PUSTAKA

Ketentuan Mengenai Keramba Jaring Apung Menurut

Komponen keramba jaring apung (KJA) terdiri dari jangkar, pelampung, kantong jaring, struktur penyangga dan pelampung. Keramba jaring apung terbagi menjadi beberapa jenis yaitu keramba jaring apung bulat, keramba jaring apung persegi, dan keramba jaring apung segi delapan. “Penerapan Pengawasan Keramba Jaring Apung (KJA) Sebagai Upaya Pencegahan Pencemaran di Danau Toba Kabupaten Simalungun” Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta, halaman 31.

Menurut Muhamad & Lukman (2010), mengungkapkan bahwa pada tahun 1999 di kawasan Danau Toba terdapat sekitar 2.400 keramba jaring apung (FKJA) yang beroperasi dan direncanakan akan dikembangkan menjadi 55.375 unit. Budidaya kandang burung merpati dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kegiatan ekonomi atau untuk menghasilkan pendapatan dengan memanfaatkan sumber daya alam, tenaga kerja dan teknologi yang ada. Keramba jaring apung di Desa Haranggaol dikelola oleh masyarakat dan menjadi mata pencaharian masyarakat setempat.25.

Banyaknya keramba jaring apung di Desa Haranggaol yang menjadi sumber penghidupan masyarakat setempat, mempunyai dampak baik dan buruk. Namun masyarakat sekitar Danau Toba yang membudidayakan keramba jaring apung selama ini melakukan kegiatan KJA yang melampaui batas tertentu dan di luar ketentuan, hal ini disebabkan oleh penggunaan pelet pakan ikan. Keberadaan budidaya keramba jaring apung (FKJA) di kawasan Danau Toba ibarat dua mata uang, yakni membawa dampak positif dan negatif.

Tak hanya memberikan dampak positif, budidaya keramba jaring apung (FKJA) di kawasan Danau Toba juga memberikan dampak negatif yang merugikan masyarakat setempat.

Asas Kelestarian Lingkungan Dan Air Di Danau Toba

Dampak positif dari budidaya kandang babi (KJA) di kawasan Danau Toba adalah membantu perekonomian masyarakat yang tinggal di kawasan Danau Toba sehingga dapat mengurangi angka pengangguran di kawasan tersebut. 27 Tentu saja dapat menambah devisa negara dan Bukan tidak mungkin kawasan Danau Toba menjadi salah satu ikon keindahan alam di Indonesia. Konservasi air danau harus dilaksanakan dengan baik dan dibarengi dengan tanggung jawab yang tinggi agar tercipta lingkungan hidup yang baik dan sehat. Prinsip keberlanjutan dan keberlanjutan adalah setiap orang memikul kewajiban dan tanggung jawab terhadap generasi yang akan datang dan terhadap sesamanya dalam satu generasi dengan melakukan upaya pelestarian daya dukung ekosistem dan peningkatan kualitas air danau.30 Masyarakat Harangaol Kabupaten Simalungun merupakan sebuah komunitas yang terletak tepat di kawasan Danau Toba.

Masyarakat Harangaol Kabupaten Sumalungun mempunyai hubungan timbal balik dimana masyarakat membutuhkan air Danau Toba untuk kebutuhan sehari-hari, sedangkan Danau Toba membutuhkan masyarakat untuk mengelola dan melestarikannya. 28 Hobby Sinaga.” Implementasi Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Dilihat dari Fiqh Siyasah (Studi Kasus Keramba Jaring Apung di Desa Tigaras Kabupaten Simalungun”, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sumatera Utara, halaman 32 .Peranan jasa lingkungan dalam pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air di kota metro”, Fakultas Hukum Universitas Lampung, 2018.

“Pemerintah dalam melaksanakan pengelolaan kualitas air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) dapat menunjuk pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/kota yang bersangkutan.” Keramba jaring apung (FNC) memiliki nilai ekonomi yang tinggi, namun penelitian menunjukkan bagaimana limbah dari keramba tersebut merusak kualitas air dan ekosistem di dalamnya. Pemerintah sebaiknya segera mengevaluasi kebijakan pemberian izin SHJK di Danau Toba, masyarakat setempat membutuhkan air danau yang bersih untuk kebutuhan sehari-hari.31.

31 Sonia Damayanti Sitompul, Rahayu Subekti, Asianto Nugroho.” Peran Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Samosir dalam Pengendalian Pencemaran Air di Danau Toba Melalui Jenis Usaha Keramba Jaring Apung di Kabupaten Samosir.”

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaturan Tindak Pidana Perikanan Dalam Hukum Pidana

Berdasarkan Keputusan Presiden No. 81 Tahun 2015 tentang penataan ruang kawasan Danau Toba dan Pasal 8 poin 5 khusus untuk perusahaan KJA. Pengendalian budidaya perikanan di perairan terbuka dengan kedalaman 30 meter sampai dengan 100 meter dan di daerah saluran keluar air Danau Toba sesuai daya dukung lingkungan dan baku mutu air danau Kelas I. Pengendalian dan penataan mutu air Danau Toba memerlukan kerjasama dengan pelaku usaha dan masyarakat lain di luar keramba jaring apung.

Tak terasa belum 5 tahun berlalu sejak Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengeluarkan Peraturan Daya Dukung dan Daya Dukung (DDDT) Perikanan Danau Toba pada tahun 2017 lalu. 49 Armansyah Lumbangaol, “Peran Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Humbang Hasundutan Dalam Pengendalian Aktivitas Masyarakat dengan Keramba Jaring Apung Sebagai Upaya Pencegahan Pencemaran Lingkungan di Danau Toba.” Kebutuhan masyarakat terhadap keramba jaring apung di Danau Toba semakin meningkat karena lebih menguntungkan masyarakat, selain itu juga karena belum adanya aturan yang jelas yang mengatur pembangunan keramba tersebut, sehingga mengakibatkan semakin banyak masyarakat yang beternak ikan di Danau Toba. sistem kandang.

Pada tahun 2014, pemerintah mengeluarkan peraturan mengenai penataan ruang kawasan Danau Toba yaitu Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 81 Tahun 2014 tentang Penataan Ruang Kawasan Danau Toba dan Sekitarnya, dan pada tahun 2017 dikeluarkan Gubernur Sumatera Utara. Keputusan Gubernur Sumut No. Dampak kegiatan budidaya kandang angsa terhadap kualitas air Danau Toba di Kecamatan Haranggaol Cakrawala, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. “Aquafarm yang limbahnya paling banyak masuk ke perairan Danau Toba sehingga mengakibatkan pencemaran air bagi masyarakat.”

Dari berbagai penelitian kualitas air Danau Toba sebelumnya, terdapat sejumlah sumber pencemaran yang mempengaruhi kualitas air Toba bahkan hingga saat ini.

Dampak Adanya Kehadiran Keramba Jaring Apung

Keberadaan budidaya keramba jaring apung (KJA) di kawasan Danau Toba ibarat dua mata uang yaitu mempunyai dampak positif dan dampak negatif. Tak hanya memberikan dampak positif, budidaya keramba jaring apung (KJA) di kawasan Danau Toba juga membawa manfaat. 2023) “Dampak budidaya keramba jaring apung terhadap ekosistem kawasan Danau Toba”. Limbah pakan ikan yang digunakan untuk budidaya keramba jaring apung di perairan Danau Toba memicu pencemaran perairan setempat.

Keberadaan keramba jaring apung (KJA) di kawasan Danau Toba memberikan dampak serius terhadap kelangsungan hidup masyarakat setempat. Masyarakat kawasan Danau Toba dan pemerintah dapat menerapkan berbagai strategi untuk meminimalisir kerusakan akibat budidaya keramba jaring apung (KJA). Para penggiat keramba jaring apung (KJA) di perairan Danau Toba perlu mewaspadai dampak yang ditimbulkan terhadap perairan Danau Toba agar kualitasnya tetap terjaga.

Kehadiran limbah akibat budidaya jaring apung (KJA) telah menurunkan kualitas air di Danau Toba. Kegiatan budidaya ikan di keramba jaring apung (KJA) selama 15 tahun terakhir menyebabkan Danau Toba mengalami penurunan kualitas air di Danau Toba sehingga mengakibatkan perairan Danau Toba tercemar. Pertimbangan Pengembangan Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung di Danau Toba, Prosiding Seminar Nasional Limnologi VI Tahun 2012.

Marusaha Simbolon, “Peran Pemerintah Kabupaten Samosir dalam Penyusunan Peraturan Izin Lingkungan Bagi Pelaku Usaha Budidaya Ikan Jaring Apung Di Kawasan Danau Toba”.

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Pemerintah sedang mengkaji ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup, yang mana upaya pelestarian keanekaragaman hayati ekosistem Danau Toba harus mencakup upaya untuk memastikan bahwa kawasan perairan berfungsi sebagai tempat berkembang biaknya berbagai jenis organisme perairan, termasuk kawasan perairan. sebagai tempat pemijahan alami ikan, konservasi, agar organisme perairan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Restrukturisasi KJA dan perlindungan kualitas air ditangani secara ketat dan efisien. Untuk menjamin lingkungan air bersih bagi kesehatan masyarakat, perlu dilakukan sosialisasi dan penyuluhan langsung oleh pejabat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). untuk meminimalkan hal ini: pencemaran lingkungan, yang bertujuan untuk memberikan saran atau masukan yang meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat lokal. Surat Pernyataan Gubernur Nomor 188.4/213/KPTS/2017 Tentang Daya Dukung dan Daya Dukung Pencemaran Danau Toba.

Armansyah Lumbangaol, “peran Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Humbang Hasundutan dalam mengawasi usaha keramba jaring apung masyarakat sebagai upaya pencegahan pencemaran lingkungan di Danau Toba”. Githa Wahyu Ardiani, M Rizky, Riska Handayani, Abdurrozaq, “Dampak budidaya keramba jaring apung terhadap lingkungan Danau Toba Kabupaten Simalungun.” Majalah Lintas Batas, Vol. 6 tidak. 2 Juli-Desember 2023. Hobi Sinaga." Implementasi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Dilihat Oleh Fikh Siyasah (Studi Kasus Keramba Jaring Apung di Desa Tigaras Kabupaten Simalungun", Fakultas Syariah dan Hukum, Sumatera Utara UIN.2023) “Dampak budidaya keramba jaring apung terhadap ekosistem di kawasan Danau Toba.”

Junjung Sahala Tua Manik, Retno Sunu Astuti “Ancaman Terhadap Keberlanjutan Pariwisata Danau Toba (Evaluasi Kebijakan Keramba Jaring Apung)”. Prima ghandi, dahri tanjung, “Kelayakan Finansial dan Jaringan Sosial pada Keramba Jaring Apung Haranggaol Danau Toba Provinsi Sumatera Utara”. Sonia Damayanti Sitompul, Rahayu Subekti, Asianto Nugroho.” Peran Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Samosir Dalam Pengendalian Pencemaran Air Danau Toba Pada Jenis Usaha Keramba Jaring Apung di Kabupaten Samosir.”

Winarto Silaban, Mastiur Verawaty Silalahi, "Analyse van de waterkwaliteit in het Tobameer, Pangururan District, Samosir Regency".

Referensi

Dokumen terkait

Pertanggungjawaban pidana terhadap pelaku penangkapan ikan secara ilegal atau illegal fishing dalam Undang-Undang No 45 Tahun 2009 Tentang Perikanan dirumuskan