• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERILAKU IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER I DI KELURAHAN BINTUJU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PERILAKU IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER I DI KELURAHAN BINTUJU"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bahaya saat hamil merupakan pertanda telah terjadi masalah serius pada ibu hamil atau janin yang dikandungnya. Berdasarkan pemaparan masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Perilaku Ibu Hamil Trimester I Sehubungan Bahaya Kehamilan Trimester I Di Desa Bintuju Kecamatan Batang Angkola Tapanuli Selatan Tahun 2016”.

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui tindakan ibu hamil trimester I terhadap risiko kehamilan trimester I di Desa Bintuju Kecamatan Batang Angkola Tapanuli Selatan Tahun 2016.

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Perilaku Kesehatan

Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui perilaku ibu hamil trimester I mengenai bahaya kehamilan trimester I di Desa Bintuju Kecamatan Batang Angkola Tapanuli Selatan Tahun 2016. Distribusi responden Berdasarkan tingkat sikap ibu hamil trimester I tentang bahaya kehamilan trimester I di desa Bintuju. Distribusi responden berdasarkan tingkat tindakan ibu hamil trimester I terhadap bahaya kehamilan trimester I di desa Bintuju.

Dengan tingkat pendidikan SMA diasumsikan pemahaman seseorang terhadap bahaya kehamilan pada trimester pertama sudah baik. Sedangkan untuk pengetahuan tentang bahaya kehamilan trimester I, tingkat pengetahuan sebagian besar responden berada pada kategori cukup sebanyak 16 orang (51,6%) dan tingkat pengetahuan sebagian kecil responden berada pada kategori baik sebanyak 7 orang. orang (22,6%). Pengetahuan ibu hamil trimester I tentang bahaya kehamilan trimester I sebagian besar berada pada kategori cukup sebanyak 16 orang (51,6%) dan tingkat pengetahuan sebagian kecil responden berada pada kategori baik sebanyak 7 orang atau (22,6%). ) . ).

Sikap ibu hamil trimester I terhadap risiko kehamilan pada trimester I berada pada kategori positif dengan jumlah 21 orang atau 32,3%). “Perilaku Ibu Hamil Trimester I Berhubungan dengan Bahaya Kehamilan Trimester I di Desa Bintuju Kecamatan Batang Angkola Tapanuli Selatan Tahun 2016”.

Domain Perilaku

Konsep Kehamilan

  • Pengertian Kehamilan
  • Periode Kehamilan
  • Tanda-Tanda Kehamilan

Hal ini terjadi karena efek relaksasi dari progesteron atau bisa juga karena perubahan pola makan. f) Perubahan berat badan. Pada bulan-bulan berikutnya, berat badan akan terus meningkat hingga stabil sebelum tanggal jatuh tempo. g) Perubahan suhu basal. Pada kulit perut dan payudara. dapat mengalami perubahan yang disebut dengan stria gravidarum yaitu perubahan warna seperti jaringan lambung, hal ini diduga karena pengaruh obat adrenokortikosteroid akibat pengaruh estrogen yang tinggi. i) Perubahan payudara.

Akibat rangsangan prolaktin dan HPL, payudara mengeluarkan kolostrum, biasanya setelah lebih dari 16 minggu kehamilan. j) Perubahan pada rahim. Pemungutan suara sudah teraba, tanda ini muncul pada minggu ke 16-17, setelah rongga rahim terobliterasi dan cairan ketuban cukup banyak. Pertumbuhan asimetris terjadi pada bagian rahim yang dekat dengan tempat implantasi plasenta. l) Perubahan pada leher rahim 1.

BahayaKehamilan Trimester I

  • Pengertian Bahaya Kehamilan

Macam-Macam Bahaya Kehamilan Trimester I

  • Perdarahan Pada Kehamilan Muda
  • Kehamilan Ektopik
  • Molahidatidosa
  • Hyperemesis Gravidarum
    • Patofisiologi
    • Tanda dan Gejala
    • Diagnosis
    • Obat
  • Anemia

Sifat perdarahannya bisa terputus-putus, sedikit demi sedikit, atau banyak sekaligus, sehingga menyebabkan syok hingga kematian. Perdarahan ini biasanya menyebabkan penderita mola hidatidosa mengalami anemia. Hipermesis Gravidarum adalah rasa mual dan muntah yang berlebihan pada ibu hamil. Seorang ibu menderita Hipermesis Gravidarum jika seorang ibu memuntahkan semua makanan dan minumannya hingga ibu menimbang berat badannya. Mual dan muntah yang mengganggu aktivitas sehari-hari dan memperburuk keadaan umum disebut Hiperemesis Gravidarum (Wiknjosastro, 2005).

Hiperemesis gravidarum, komplikasi mual dan muntah pada awal kehamilan, jika menetap dapat menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit disertai alkalosis hipokloremik. Batasan antara mual dan muntah saat hamil yang masih fisiologis dan hiperemesis gravidarum belum jelas, namun muntah yang menyebabkan terganggunya kehidupan sehari-hari dan dehidrasi menandakan ibu hamil tersebut telah menjalani perawatan intensif. Perlu diketahui bahwa terdapat kehamilan muda dengan rasa mual dan muntah yang terus-menerus, yang mempengaruhi kondisi umum dan juga dapat menyebabkan kekurangan nutrisi yang dapat mempengaruhi perkembangan janin, sehingga pengobatan harus segera dimulai.

Diet Hiperemesis II diberikan ketika rasa mual dan muntah mereda, secara bertahap mulai memberikan bahan makanan dengan nilai gizi tinggi. Obat penenang yang sering diberikan adalah pohenobarbital, vitamin yang dianjurkan adalah vitamin BI dan B2 yang berfungsi menjaga kesehatan saraf, jantung dan otot serta meningkatkan pertumbuhan dan perbaikan sel serta B6 berfungsi mengurangi keluhan atau gangguan mual muntah pada ibu hamil dan juga . membantu dalam sintesis lemak ibu hamil, pembentukan sel darah merah (Ai yeyeh. et al, 2008).

Kerangka Konsep

METODOLOGI PENELITIAN

  • Desain dan Metode Penelitian
  • Waktudan Tempat Penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Alat Pengumpulan Data
  • Prosedur Pengumpulan Data
  • Defenisi Operasional
  • Pengolahan dan Analisa Data

Ibu hamil trimester pertama meliputi karakteristik responden, pengetahuan tentang bahaya kehamilan trimester pertama, sikap tentang bahaya kehamilan trimester pertama dan tindakan mengenai bahaya kehamilan trimester pertama. berada pada kategori cukup, menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang bahaya kehamilan pada trimester pertama masih kurang baik. Ibu hamil trimester pertama umumnya mempunyai kemauan untuk mencegah bahaya kehamilan, sikap positif terhadap bahaya kehamilan trimester pertama karena adanya motivasi, dukungan dari keluarga dan tetangga.

Tindakan yang dilakukan ibu hamil trimester I mengenai bahaya kehamilan pada trimester I sebagian besar masuk dalam kategori 'jangan dilakukan' yaitu sebanyak 17 orang (54,8%), dan tingkat tindakan minoritas. responden berada pada kategori 'Jangan'. kategori 14 orang atau (45,2%). Pengetahuan dan sikap terhadap tindakan ibu hamil mengenai deteksi dini tanda-tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Medan Deli. Setelah menjelaskan tujuan penelitian, saya bersedia mengikuti penelitian yang akan dilakukan oleh Suster Nopida Lestari, mahasiswi Stikes Aufa Royhan Padangsidimpuan yang sedang melakukan penelitian dengan judul 'Perilaku Ibu Hamil Trimester Pertama Mengenai Bahaya Kehamilan'. pada trimester pertama di Desa Bintuju, Kecamatan Batang Angkola, Tapanuli Selatan. 2016".

HASIL PENELITIAN

Hasil Penelitian

Data Geografi Dan Data Demografi

Karakteristik Responden

Berdasarkan tabel 4.1 diatas terlihat mayoritas responden pada kategori usia 20-35 tahun sebanyak 18 orang (58,1%) dan sebagian kecil responden pada kategori usia > 35 tahun sebanyak 3 orang (9,7). Tingkat pendidikan terakhir responden mayoritas adalah SMA sebanyak 15 orang (48,4%) dan tingkat pendidikan responden minoritas adalah perguruan tinggi sebanyak 4 orang (12,9%).Pekerjaan responden mayoritas adalah Petani sebagai lebih dari 10 orang (32,3%) dan pekerjaan responden minoritas berjumlah 4 orang PNS (12,9.

Pengetahuan Responden

Berdasarkan tabel 4.2 diatas diperoleh hasil bahwa dari 31 responden yang diteliti diperoleh hasil bahwa tingkat pengetahuan responden mayoritas berada pada kategori cukup sebanyak 16 orang (51,6%) dan tingkat pengetahuan responden minoritas berada pada kategori cukup. tingkatnya bagus. kategori 7 orang (22,6%).

Sikap Responden

Tindakan Responden

Begitu pula dengan hasil penelitian Ludvigsson (2009) yang menyatakan bahwa pengetahuan ibu tentang bahaya kehamilan trimester pertama berkaitan dengan usia, pendidikan dan tingkat pekerjaan. Responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang cukup berdampak pada kemampuannya dalam menerima dan memahami informasi tentang bahaya kehamilan serta menambah pengetahuannya. Namun bagi responden yang memiliki pendidikan rendah, kemampuan menerima dan memahami informasi tentang bahaya kehamilan trimester pertama juga rendah, sehingga pengetahuan mereka tentang bahaya kehamilan trimester pertama cenderung rendah.

Diperlukan adanya pengetahuan yang cukup mengenai bahaya kehamilan pada trimester pertama, sehingga para responden dapat memahami bahaya kehamilan pada trimester pertama, dan dapat mencegah bahaya kehamilan pada trimester pertama. responden yaitu ibu hamil trimester 1 akan lebih aktif mencari informasi tentang bahaya kehamilan trimester 1 atau tentang kesehatannya secara umum baik dari petugas kesehatan terdekat maupun dari sumber informasi lain untuk mendapatkan informasi yang benar. Diharapkan kepada lembaga pendidikan sebagai wadah pengembangan ilmu pengetahuan dapat terus mengembangkan penelitian tentang perilaku ibu hamil trimester pertama mengenai bahaya kehamilan pada trimester pertama dan juga dapat menambah referensi perpustakaan.

PEMBAHASAN

Karakteristik Responden Ibu Hamil Trimester I Tentang Bahaya

Berdasarkan karakteristik usia, mayoritas responden berada pada kategori usia 20-35 tahun sebanyak 18 orang (58,1%) dan sebagian kecil responden berada pada kategori usia > 35 tahun sebanyak 3 orang (9,7%). Hasil penelitian dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan responden mayoritas adalah SMA sebanyak 15 orang (48,4%) dan tingkat pendidikan responden minoritas adalah perguruan tinggi sebanyak 4 orang (12,9%). Hasil penelitian dapat dilihat, Pekerjaan responden mayoritas adalah petani sebanyak 10 orang (32,3%) dan pekerjaan responden minoritas adalah PNS sebanyak 4 orang (12,9%).

Menurut Notoatmodjo (2007), pekerjaan merupakan sesuatu yang dibutuhkan, perlu diubah, dikembangkan dan diubah oleh seseorang dan sering kali pelakunya tidak menyadarinya. Seseorang bekerja karena ingin mencapai sesuatu, dan orang tersebut berharap kegiatan pekerjaan yang dilakukan akan menimbulkan keadaan yang lebih memuaskan dari sebelumnya, umumnya lebih.

Pengetahuan

Pada penelitian ini beberapa faktor penyebab rendahnya tingkat pengetahuan ibu hamil trimester I disebabkan oleh tingkat pendidikan responden yang sedang. Sebaran responden berdasarkan tingkat pendidikan menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai tingkat pendidikan cukup, Status pendidikan mempunyai pengaruh terhadap kemungkinan diperolehnya informasi tentang penatalaksanaan penyakit.

Sikap

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Susi Ningsi (2005) yang menyatakan bahwa sikap tidak dibawa oleh seseorang sejak ia dilahirkan. Sikapnya mungkin berbeda-beda, namun data menunjukkan bahwa responden mempunyai sikap yang positif. , padahal pengetahuan responden cukup. Jika dikaitkan dengan kategori pengetahuan responden, menurut Notoatmodjo (2008) yang menyatakan bahwa dalam menentukan sikap secara utuh, pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peranan penting. Pengetahuan yang baik juga akan menjadikan responden berperilaku baik. Sikap terbentuk dari informasi formal dan informal yang diterima setiap individu.

Temuan Peneliti Meskipun sikap positif responden cukup signifikan, namun data menunjukkan bahwa responden yang memiliki sikap positif cenderung mengetahui risiko kehamilan pada trimester pertama dari pengalaman atau kehamilan dengan anak pertama, kedua, dan seterusnya. rangking dan pengalaman dari teman atau tetangga. . Pengaruh langsung ini lebih berupa perilaku yang hanya akan terwujud jika kondisi dan situasi memungkinkan. Artinya sikap sejalan dengan pengetahuan, sehingga jika seseorang mempunyai pengetahuan yang baik maka sikapnya juga akan baik.Dalam penelitian ini tingkat pengetahuan yang cukup konsisten dengan sikap positif.

Tindakan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Gibney dkk (2010) menyatakan bahwa sikap dan keyakinan yang tidak mempunyai dasar terhadap bahaya kehamilan pada trimester pertama membuat ibu enggan mengambil tindakan terhadap bahaya kehamilan pada trimester pertama. Alasan ibu trimester pertama tidak melakukan tindakan terhadap bahaya kehamilan adalah karena faktor ekonomi, selain kurangnya dukungan keluarga. Temuan lain dari penelitian ini adalah besarnya peran dukungan keluarga dalam meyakinkan ibu untuk mengetahui bahaya kehamilan trimester 1. Bahaya kehamilan trimester 1 antara lain abortus, hiperemesis gravidarum dan anemia. Karakteristik responden ibu hamil trimester I menunjukkan mayoritas responden pada kategori usia 20-35 tahun sebanyak 18 orang (58,1%) dan sebagian kecil responden pada kategori usia > 35 tahun sebanyak 3 orang ( 9.7.

Masyarakat Desa Bintuju, Kecamatan Batang Angkola, Tapanuli Selatan diharapkan dapat mencari informasi mengenai bahaya tersebut. Pada masa awal kehamilan, ibu hamil mungkin akan mengalami kurang nafsu makan akibat mual dan muntah, sehingga kebutuhan ibu hamil masih dapat terpenuhi. 2 Sebaiknya deteksi dini tanda-tanda bahaya kehamilan minimal 4 kali selama kehamilan. 3 Pada awal kehamilan atau awal kehamilan tidak diperlukan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Pekerjaan responden mayoritas terdiri dari petani sebanyak 10 orang (32,3%) dan pekerjaan responden minoritas terdiri dari PNS sebanyak 4 orang (12,9%).

Saran

Ibu sebaiknya segera melakukan pemeriksaan kehamilan di pelayanan kesehatan terdekat jika terjadi nyeri perut mendadak dan keluarnya darah dari jalan lahir saat hamil. Mual dan muntah yang berlebihan sering terjadi selama kehamilan sehingga tidak memerlukan pengobatan oleh ahli kesehatan. Mual dan muntah yang berlebihan sering terjadi selama kehamilan sehingga tidak memerlukan pengobatan oleh ahli kesehatan.

Gambar

Tabel 3.1 waktu penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tabel 3, dapat dilihat bahwa mayoritas responden mendapatkan sumber informasi mengenai pengobatan ketombe dari media elektronik sebanyak 160 orang

KESIMPULAN DAN SARAN Mayoritas jumlah responden berdasarkan jenis kelamin terbanyak adalah laki laki sebesar 75 orang atau, Sedangkan untuk jenis kelamin perempuan sebanyak 67 orang,