• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERILAKU MASYARAKAT DALAM MENGKONSUMSI JUNK FOOD PERSPEKTIF KONSUMSI ISLAM (Studi Kasus Desa Sumbergede, Kec. Sekampung,

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PERILAKU MASYARAKAT DALAM MENGKONSUMSI JUNK FOOD PERSPEKTIF KONSUMSI ISLAM (Studi Kasus Desa Sumbergede, Kec. Sekampung, "

Copied!
108
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Bagaimana Pandangan Islam Terhadap Perilaku Masyarakat Desa Sumbergede Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur Terhadap Konsumsi Junk Food?”. Objek penelitian adalah Perilaku masyarakat yang mengkonsumsi junk food dalam perspektif konsumsi Islami di Desa Sumbergede Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

Perilaku Makan Makanan Tidak Sehat Siswa SMA Negri 1 Depok Sleman Yogyakarta, Dewi Lestari, Mahasiswa Program S1 Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan. Artikel ilmiah “Perilaku Konsumsi Junk Food Siswa SMA Negri 1 Depok Sleman Yogyakarta”, Dewi Lestari Mahasiswa Program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiya dan Karya Ilmiah “Perilaku Konsumtif Remaja Dalam Mengkonsumsi Makanan Cepat Saji Di Pizza Hut Basko Padang Grand Mall”, Karya Maswati mahasiswa Jurusan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang ini senada dengan yang peneliti lakukan yaitu untuk mengetahui seperti apa perilaku konsumen saat mengkonsumsi junk food atau makanan cepat saji.

LANDASAN TEORI

Pengertian Perilaku Konsumen

Jenis Perilaku Konsumen

Tingkat pendidikan yaitu semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang cenderung rasional dalam pilihan yang dilakukan oleh orang tersebut, sebaliknya jika orang tersebut berpendidikan rendah maka keputusan untuk membeli barang seringkali tidak rasional. Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa jenis perilaku konsumen rasional adalah perilaku konsumen yang membeli barang dengan keputusan untuk membeli produk yang bermanfaat dan dibutuhkan konsumen.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa faktor eksternal merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yang berasal dari luar. Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa faktor internal merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, yang bersumber dari diri konsumen itu sendiri.

Junk Food

  • Pengertian Junk Food
  • Jenis-jenis Junk Food
  • Kandungan Junk Food
  • Bahaya Junk Food

Menurut World Health Organization (WHO), ada beberapa jenis makanan yang populer di Indonesia dan tergolong junk food, antara lain: 32. Junk food dibalik rasanya yang enak dan tampilannya yang menggoda perut dan lidah para penikmat kuliner, memiliki sejumlah besar bahan berbahaya, yang secara alami menyebabkan penyakit yang mengancam, antara lain: 33. Tingginya jumlah lemak jenuh dalam konsumsi junk food sangat mungkin menyebabkan kanker usus besar dan kanker payudara.

Natrium adalah bagian dari garam yang terdapat pada junk food seperti ayam goreng dan lainnya. Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa di balik rasanya yang enak, junk food memiliki segudang bahan berbahaya yang menyebabkan berbagai penyakit, antara lain bahan tambahan yang mengandung bahan pengawet yang menyebabkan kerusakan hati dan kanker, lemak jenuh tinggi yang menghasilkan terlalu banyak kolesterol. yang menyebabkan kanker usus besar dan payudara, natrium tinggi. yang menyebabkan ketidaknyamanan. Memang sulit menahan selera untuk menikmati junk food, namun mengkonsumsi junk food dalam waktu yang lama sebaiknya dihentikan karena sangat berbahaya.

Bahaya junk food adalah Junk Food dibuat dengan menggunakan banyak lemak, yang juga dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yang tidak terlalu bersih dan dapat mengakibatkan kenaikan berat badan serta rawan penyakit diabetes karena mengandung banyak gula. Selain mengandung bahan pengawet dan pewarna, junk food juga bisa menyebabkan kanker dan kematian jika dikonsumsi secara berlebihan. 37 Gaya hidup yang erat kaitannya dengan makan makanan yang enak, pelayanan yang cepat dan harga yang terjangkau membuat banyak orang menyukai junk food, meskipun ada yang mahal, namun junk food semakin berkembang dan mudah ditemukan dimana saja.

Konsumsi Islam

  • Pengertian Konsumsi Islam
  • Tujuan Konsumsi Islam
  • Prinsip-prinsip Konsumsi Islam

Kebutuhan dalam Islam disebut kebutuhan daruriyat, hajiyat dan tahsiniyat.42 Ketiga kebutuhan tersebut memiliki prioritas yang harus dipenuhi dan tidak dapat ditunda. Dalam konteks ekonomi, utilitas didefinisikan sebagai kegunaan barang yang dirasakan konsumen saat mengkonsumsi suatu barang. Namun dalam pemenuhan kebutuhan itulah peran keinginan lebih besar pengaruhnya terhadap keputusan untuk memenuhi kebutuhan, yang pada akhirnya keinginan yang dimunculkan sehingga menimbulkan hal-hal yang merugikan konsumen itu sendiri.

Jelas bahwa tujuan syari'ah harus dapat menentukan tujuan perilaku konsumen dalam Islam 46 Konsumsi Islam dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Tahsiniyat (tersier) adalah kebutuhan ini merupakan kebutuhan pelengkap, dan kebutuhan yang dapat menciptakan kebaikan dan kesejahteraan dalam kehidupan manusia. Berdasarkan teori di atas dapat dipahami bahwa perilaku konsumsi Islami ditinjau dari tujuannya tidak hanya untuk memperoleh kepuasan atau keinginan (utilitas) dari keinginan-keinginan kegiatan konsumsi, melainkan berfungsi sebagai ibadah yang akan bernilai tinggi karena ke orientasinya pada falah (kebahagiaan) untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT (maslahah).

Kebutuhan konsumsi harus dipenuhi oleh manusia, karena Allah memerintahkan bahwa dalam konsumsi harus ada prinsip konsumsi Islam, yaitu prinsip keadilan, prinsip kebersihan, prinsip kesederhanaan, prinsip kedermawanan dan prinsip moralitas.

Jenis dan Sifat Penelitian

Sumber Data

Dari sumber data primer ini dikumpulkan data tentang perilaku masyarakat yang mengkonsumsi junk food perspektif konsumsi Islami di Desa Sumbergede Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur dengan mengacu pada pernyataan lisan dari sumber data primer itu sendiri. Sumber sekunder adalah sumber yang tidak secara langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen, artikel, tesis dan buku.”61 Dalam mengumpulkan data langsung tentang perilaku masyarakat dalam konsumsi junk food dari perspektif konsumsi Islam ( Studi kasus di Desa Sumbergede Kec Sekampung Kab Lampung Timur), peneliti tidak hanya mengandalkan sumber primer tetapi menggunakan sumber sekunder sebagai acuan teori.

Teknik Pengumpulan Data

Peneliti melakukan wawancara langsung dengan masyarakat (remaja) yang mengkonsumsi junk food di Desa Sumbergede Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur dan tenaga kesehatan bernama dr. Mengenai objek observasi dalam penelitian ini adalah remaja yang mengkonsumsi junk food di Desa Sumbergede Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. Perilaku masyarakat dalam mengkonsumsi junk food menurut teori konsumsi islami di desa Sumbergede kecamatan Sekampung Teori konsumsi islami di desa Sumbergede kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur.

Dia sering makan junk food di sekolah 7 kali seminggu dan makan gorengan hampir setiap hari pada malam hari. Selanjutnya peneliti akan memaparkan hasil wawancara yaitu perilaku masyarakat yang mengkonsumsi makanan tidak sehat dari perspektif konsumsi Islami. Perilaku makan mereka yang tidak sehat merupakan hasil dari faktor budaya serta faktor pribadi dan lingkungan.

Konsumen remaja yang mengkonsumsi junk food tidak mengetahui nilai gizi yang terkandung dalam junk food.

Teknik Analisa Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Profil Desa Sumbergede Kecamatan Sekampung

Survei yang dilakukan peneliti dengan metode wawancara dan observasi memberikan informasi tentang perilaku konsumsi junk food remaja menurut teori konsumsi Islam. Pia (15 tahun) sebagai siswa sering mengkonsumsi jenis junk food di sekolah seperti mie ayam, bakso, gorengan, kerupuk dengan kisaran harga Rp 5000, Rp. Shela (19 tahun) sebagai mahasiswa sering mengkonsumsi junk food berat seperti ayam geprek, segala jenis mie instan dengan kisaran harga Rp 13.000 dan Rp 13.000 saat istirahat makan siang di kampus dan malam hari di rumah.

Menurutnya, adik Vivi mengetahui bahaya mengkonsumsi junk food yang dapat menyebabkan berbagai penyakit, namun adik Vivi tetap mengabaikannya. Pasalnya, karena hobi kuliner dan tuntutan pekerjaan yang super padat, ia perlu mengonsumsi junk food yang bisa menghemat waktu dan praktis. Memang sulit menahan rasa untuk menikmatinya, namun konsumsi junk food dalam waktu lama sebaiknya dihentikan karena sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Dan para orang tua yang mengkonsumsinya dengan alasan tuntutan pekerjaan yang super sibuk mengharuskan mereka untuk mengkonsumsi junk food yang manfaatnya dapat menghemat waktu dan sangat praktis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelajar muda dan mahasiswa serta orang tua memiliki sumber daya yang banyak dalam mengkonsumsi junk food yang bertujuan untuk memuaskan keinginan dan kepuasan semata. Yang mana mereka masih mengabaikan kesehatan dan dampak dari mengkonsumsi junk food secara berlebihan yang dapat menimbulkan berbagai penyakit berbahaya.

Profil Masyarakat Sumbergede Kecamatan

Perilaku Masyarakat Dalam Mengkonsumsi Junk Food

Menurutnya, dirinya tidak mengetahui bahaya junk food, namun karena rasanya enak dan murah, maka peminumnya menikmatinya. Menurutnya, bahaya makan junk food adalah dia tidak pernah merasakan pilek dan sakit tenggorokan, namun karena rata-rata makanan sekolah adalah junk food dan rasanya enak, dia mengabaikannya. Zulfa (17 tahun) sebagai mahasiswa sering mengkonsumsi jenis junk food seperti gorengan, piscok encer seharga Rp 6000, martabak seharga Rp 13000.

Alasannya, junk food enak dan disukai serta membuat ketagihan, yang membuatnya sering mengonsumsi junk food dalam makanan berat 5 kali seminggu dan dalam makanan ringan seperti mie instan dalam 2-3 kali seminggu. Pada dasarnya, Sonia tahu tentang bahaya junk food, namun ia tetap mengabaikannya dan terus menerus menjadi kecanduan.81. Ibu Maya (35 tahun) sebagai seorang apoteker sering mengkonsumsi berbagai jenis junk food seperti gorengan, pempek, keripik, cilok, cireng dan makanan delivery seperti ayam geprek, nasi goreng, dengan harga Rp 500,00-Rp 15.000.

Ibu Lina (35 tahun) sebagai seorang guru sering mengkonsumsi junk food jenis mie instan, fried chicken, fried chicken, hamburger dengan harga Rp.

PENUTUP

Saran

Remaja dan orang tua di Desa Sumbergede hendaknya memperhatikan pola konsumsi yang sesuai dengan prinsip konsumsi islami dan tidak mengabaikan kesehatan yang hanya mengikuti nafsu yang akan merugikan diri sendiri karena konsumsi junk food secara berlebihan akan menimbulkan berbagai penyakit berbahaya seperti mual, penyebab muntah, diare, sakit kepala, obesitas atau kelebihan berat badan, diabetes, penyakit jantung, kencing manis, kolesterol hingga kanker. Oleh karena itu konsumsi harus sehat dan memiliki nilai gizi, karena gizi dalam ajaran Islam tidak hanya mengharamkan makanan yang berbahaya bagi kesehatan seperti bangkai darah dan daging babi. Namun lebih dari itu, Islam memperhatikan kualitas bentuk yang disajikan dan Islam memotivasi umat Islam untuk menyediakan menu yang bermanfaat dan bergizi.

Sebaiknya petugas kesehatan lebih sering melakukan sosialisasi atau kampanye tentang makanan sehat dan bergizi kepada remaja dan orang tuanya, agar remaja tidak mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, karena makanan yang tidak sehat menyebabkan berbagai penyakit berbahaya. Angga Dwi Valoka, Dampak Negatif Fast Food Terhadap Kesehatan Tubuh Manusia di Kota Bandung Melalui Still Life Photography, Bandung : Universitas Pasundan, 2017, 10 diunduh tanggal 23 Juli 2019. Dewi Lestari, Perilaku Konsumsi Junk Food Pada Siswa SMA Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta”, Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan, 2012, diunduh pada 3 Mei 2019.

J Supranto, Nanda Limakrisna, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran (Untuk Memenangkan Persaingan Usaha, Edisi 2, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011. Muhammad Nur Mustaqim, Perilaku Konsumtif Masyarakat Muslim dalam Perspektif Islam, Skripsi, Metro: Perpustakaan IAIN Metro, 2010 diunduh 3 Mei 2019 Maswati, Perilaku Konsumen Remaja Dalam Konsumsi Makanan Cepat Saji Maswati, Perilaku Konsumen Remaja dalam Konsumsi Makanan Cepat Saji di Pizza Hut Basko Grand Mall Padang, Padang: Universitas Negeri Padang, 2018.

Referensi

Dokumen terkait