• Tidak ada hasil yang ditemukan

perilaku sosial remaja dalam memanfaatkan taman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "perilaku sosial remaja dalam memanfaatkan taman"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

Berkembangnya kawasan perkotaan yang semakin menjadi kota metropolitan berarti hiruk pikuk yang terjadi di dalamnya dipengaruhi oleh berbagai hal yaitu tersedianya fasilitas yang mendukung orientasi tersebut. perilaku sosial remaja saat menggunakan taman kota Fort Rotterdam dan mengetahui alasan mengapa taman kota Fort Rotterdam sering digunakan oleh remaja. Lokasi penelitian berada di Taman Kota Fort Rotterdam yang terletak di Kecamatan Ujung Pandang Desa Bulo Gading, dengan peneliti menentukan secara sengaja atau proporsional yaitu 6 orang remaja yang memanfaatkan taman kota tersebut. Alasan mengapa taman kota sering dimanfaatkan oleh remaja adalah: pertama; tidak pernah ada kontrol dari pihak terkait untuk membuat remaja merasa lebih aman dalam berperilaku, kedua; lokasi dekat Fort Rotterdam memberikan nuansa klasik yang cocok dijadikan objek wisata dan pemotretan, ketiga; Kurangnya penerangan inilah yang membuat remaja.

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Menurut Max Webber, perilaku sosial mempengaruhi fungsi sosial dalam masyarakat, yang kemudian menimbulkan permasalahan, Webber menyadari adanya permasalahan dalam masyarakat sebagai masyarakat. Perilaku sosial juga identik dengan reaksi seseorang terhadap orang lain (Baron & Byrne, 1991 dalam Rusli Ibrahim, 2001). Perilaku ini diwujudkan melalui perasaan, tindakan, keyakinan, ingatan atau rasa hormat terhadap orang lain. Perilaku sosial juga biasanya diartikan sebagai tindakan sosial. Sebaliknya jika lingkungan sosialnya kurang baik, seperti perlakuan kasar orang tua, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat yang kurang baik, maka perilaku sosial anak cenderung menunjukkan perilaku menyimpang.

Perilaku Menyimpang

  • Teori Perilaku Menyimpang
  • Sifat Perilaku Menyimpang

Mengatakan bahwa perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak sesuai dengan kehendak masyarakat atau kelompok tertentu. Apabila pergaulan tersebut mempunyai sikap dan pola perilaku yang menyimpang, maka besar kemungkinannya mereka juga akan menunjukkan pola perilaku yang menyimpang. Dalam masyarakat kita mengenal dua ciri perilaku menyimpang, yaitu perilaku menyimpang positif dan perilaku menyimpang negatif.

Remaja

  • Tahap – Tahap Perkembangan Remaja

Erik Erikson (Teori Perkembangan Identitas). Ciri-ciri remaja yang khas: belum mempunyai identitas yang jelas dan mengalami krisis identitas. Kematangan identitas dipengaruhi oleh; 1) krisis; situasi yang menunjukkan bahwa seseorang secara aktif dihadapkan pada pilihan-pilihan alternatif dalam situasi yang berbeda, 2) komitmen: tingkat keterlibatan seseorang dalam berbagai hal, misalnya: pendidikan, pekerjaan, kepercayaan dan keyakinan, dll. Seorang remaja pada tahap ini masih takjub dengan perubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan yang menyertai perubahan tersebut. Ada kecenderungan narsis mencintai diri sendiri dengan menyukai teman yang sama dengan diri sendiri, kecuali itu.

Remaja putra perlu membebaskan diri dari Oedipus complex (perasaan cinta terhadap ibu semasa kecil) dengan mempererat hubungan dengan teman. Berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja, kita sangat perlu mengetahui perkembangan remaja dan ciri-cirinya.

Taman Kota

Secara umum fungsi ruang terbuka hijau dapat dikelompokkan menjadi empat fungsi utama, yaitu fungsi ekologi, fungsi sosial, dan fungsi estetika/arsitektur. Dari sudut pandang ekologi, ruang terbuka hijau dapat meningkatkan kualitas air tanah, mencegah banjir, mengurangi polusi udara, dan menurunkan suhu di kota-kota tropis yang panas. Bentuk ruang terbuka perkotaan yang berfungsi secara ekologis antara lain jalur hijau perkotaan, taman hutan kota, kebun raya, jalur sempadan sungai, dan lain-lain.

Secara sosial budaya, keberadaan ruang terbuka hijau dapat berfungsi sebagai ruang interaksi sosial, sarana rekreasi dan sebagai identitas (landmark) kota budaya. Bentuk ruang terbuka hijau yang memiliki fungsi sosial budaya antara lain taman kota, lapangan olah raga, kebun raya, TPU, dan lain sebagainya. Secara arsitektural, ruang terbuka hijau dapat meningkatkan keindahan dan kenyamanan kota melalui keberadaan taman kota, taman bunga, dan jalan hijau di jalan-jalan kota.

Fungsi tersebut berkaitan dengan kemampuan ruang terbuka hijau dalam menyaring partikel-partikel yang dapat mengganggu kehidupan manusia, seperti partikel debu, bau, angin kencang dan lain-lain. RTH berfungsi sebagai tempat bekerja, yaitu tempat warga mencari nafkah melalui sektor penggunaan lahan langsung seperti pertanian. RTH berfungsi sebagai ruang pemeliharaan, yaitu ruang yang memungkinkan pengelola kota untuk memelihara unsur-unsur perkotaan seperti jalur pemeliharaan di sepanjang sungai dan parit sebagai koridor kota.

RTH berfungsi sebagai ruang keselamatan, yaitu melindungi suatu objek vital atau melindungi manusia dari unsur-unsur yang mungkin membahayakan, seperti jalur hijau sepanjang jalur tegangan tinggi, jalan di sekitar instalasi militer atau pembangkit listrik atau daerah penyangga.

Kerangka Konsep

Permasalahan utama menurut paradigma sosial adalah akibat atau perubahan faktor lingkungan yang menyebabkan perubahan perilaku individu yang terjadi dalam kaitannya dengan faktor lingkungan yang menghasilkan perilaku. Remaja lebih mudah tertular salah satu penyebabnya karena secara psikologis remaja masih dalam proses pencarian jati diri dan sangat peka terhadap pengaruh luar seperti lingkungan pergaulan dan lingkungan pergaulan, dalam hal ini taman kota yang merupakan salah satu . dari ruang-ruang tersebut.

Jenis Penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif untuk menemukan dan memahami sesuatu di balik suatu fenomena yang belum diketahui (Strauss dan Corbin, 2007: 5).

Informan Penelitian

Fokus Penelitian

Instrumen Penelitian

Perlengkapan kantor atau alat perekam dengan cara mengamati langsung fenomena-fenomena yang berkaitan dengan masalah penelitian. Sedangkan alat perekamnya berupa kamera video atau perekam suara sehingga memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menetapkan obyektivitas kenyataan yang akan ada berkenaan dengan keadaan obyek yang diteliti.

Teknik Pengumpulan Data

  • Keabsahan Data 1. Triangulasi Teknik
    • Bentuk Perilaku Sosial Remaja Dalam Memanfaatkan Benteng Rotterdam Makassar
    • Alasan Benteng Rotterdam banyak dimanfaatkan oleh remaja Berdasarkan rumusan masalah kedua diatas membahas

Rumusan masalah pertama menjelaskan tentang perilaku remaja pada saat memanfaatkan Benteng Rotterdam, dalam hal ini dijelaskan apakah pemanfaatan taman kota Benteng Rotterdam sudah sesuai dengan fungsinya. Setelah dilakukan penelitian, peneliti menemukan bahwa terdapat berbagai macam bentuk perilaku sosial dikalangan remaja ketika menggunakan taman kota Benteng Rotterdam, diantaranya banyak remaja yang menggunakan Benteng Rotterdam di Makassar sebagai tempat bercinta yaitu berkencan di tempat tersebut, tidak sedikit juga remaja. mengadakan pesta alkohol, mengamen, dan mengambil foto. Taman kota yang dapat diakses oleh masyarakat tentunya menggambarkan berbagai jenis perilaku sosial. Taman kota yang keberadaannya diharapkan dapat berfungsi dengan kegiatan yang bermanfaat bagi pengunjungnya, ternyata dari segi perilaku tidak demikian. diutarakan Agus dan kawan-kawan, meski ada beberapa tindakan positif di dalamnya.

Tidak hanya itu, peneliti juga menanyakan kepada siswa apa saja bentuk perilaku sosial yang dilakukan remaja di taman kota Benteng Rotterdam dan memberikan jawabannya. Rukma berpendapat, saat ini para remaja lebih banyak memilih taman kota sebagai tempat untuk dikunjungi karena faktor biaya, untuk Taman Benteng sendiri cukup menyediakan biaya parkir sebesar dua ribu rupiah saja. Pada dasarnya keberadaan taman mempunyai fungsi yang berbeda-beda bagi pengunjungnya, ada yang beranggapan bahwa keberadaan taman kota dapat menambah kesejukan lingkungan kota dan ada pula yang memanfaatkan taman kota sebagai tempat bertemu, berkumpul dan bersenang-senang bersama keluarga, teman dan pacar atau bahkan taman kota berfungsi sebagai tempat menyalurkan perilaku yang melanggar nilai-nilai dalam masyarakat.

Sebelum dibangunnya taman kota ini, tentu pemerintah berharap dapat berfungsi maksimal, sehingga taman tersebut benar-benar bisa dijadikan tempat untuk berbuat positif. Soal keamanan taman benteng sendiri, Andi mengaku aman meski banyak pengunjung yang berpesta pora sambil minum minuman keras di malam hari dan tak pernah terlihat polisi mengawasi taman kota. Menurut Siska, alasan banyak remaja yang memanfaatkan Benteng Rotterdam karena Benteng Rotterdam kurang diperhatikan oleh pihak terkait seperti polisi dan lain sebagainya, ujarnya.

Alasan selanjutnya mengapa banyak remaja yang menggunakan Beteeng Retterdam khususnya dikalangan remaja adalah karena benteng Rotterdam ini sangat miskin dalam hal penerangan. Suasana taman yang gelap dapat mendorong remaja untuk lebih leluasa melakukan apa yang diinginkannya tanpa takut diketahui orang banyak. rakyat.

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Pembahasan

Dalam mengunjungi Fort Park tentunya setiap pengunjung mempunyai tujuannya masing-masing, namun untuk tujuan tersebut berdasarkan alasan dan cara yang rasional, disini beberapa informan memanfaatkan taman tersebut sesuai dengan tujuannya dan taman ini menyediakan sarana untuk mencapainya. Dalam mengamen, besar kecilnya pendapatan didasarkan pada banyaknya pengunjung atau tidak, ketika suasana di Taman Benteng terlihat ramai para remaja ini memanfaatkannya sebagai sumber pendapatan melalui mengamen dan pendapatan tersebut digunakan untuk makan. Namun tidak demikian halnya di Fort Park, itulah salah satu alasannya.

Taman Benteng yang keberadaannya terbilang baru ini sudah menjadi tempat yang digemari warga kota Makassar khususnya para remaja. Tempat yang difungsikan sebagai ruang publik ini memiliki daya tarik tersendiri yang membuat para remaja antusias untuk mengunjunginya. . Keberadaan taman ini banyak dimanfaatkan oleh remaja pada malam hari untuk bercinta dengan pasangannya, kalaupun ada perilaku lain hanya sebagian kecil saja dan pada dasarnya Taman Benteng banyak dikunjungi oleh remaja yang membawa pasangan lawan jenis. Berbicara tentang perilaku emosional di Fort Park, kita bisa menemukan banyak hal yang tidak lepas dari perilaku menyimpang, yaitu perilaku yang tidak boleh terjadi di tempat umum.

Namun bagi remaja yang ingin berperilaku sesukanya dengan kebebasan penuh tanpa kendali pihak terkait seperti Satuan Polisi Pamong Praja, hal ini tentu menjadi insentif untuk memilih Benteng Park. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa terdapat lima bentuk perilaku sosial generasi muda di Taman Benteng, berdasarkan jawaban dan observasi enam informan, dua diantaranya mempunyai perilaku yang sama yaitu: bercinta, berpesta pora, mengamen, fotografi, bersosialisasi dan ngobrol. Sedangkan jika dilihat dari bentuk perilaku sosial Max Weber, hanya ada dua jenis perilaku di Taman Benteng, yaitu: perilaku rasional instrumental yang diwujudkan melalui perilaku positif, dan perilaku afektif atau berorientasi pada emosi, yang lebih berorientasi pada perilaku negatif.

Alasan mengapa taman kota banyak dimanfaatkan oleh remaja adalah: pertama; tidak pernah ada pengawasan dari pihak terkait agar remaja lebih percaya diri dalam berperilaku, kedua; Lokasi yang dekat Fort Rotterdam menawarkan nuansa klasik yang cocok dijadikan objek wisata dan pemotretan, ketiga; Minimnya penerangan membuat para remaja lebih leluasa dalam bertindak atau berperilaku sebebas mungkin dan akhirnya tidak dipungut biaya apapun untuk mengunjungi taman ini sehingga para remaja yang pada dasarnya tidak mempunyai penghasilan menjadikan Fort Park sebagai alternatif tempat nongkrong bersantai bersama orang-orang terdekat. mereka.

Saran

  • Nama

Gambar

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

suyo, titulado "El viaje a España"· ha dado recientemente una serie de inimitables char- las líricas, -apropósito de las ctia!es dice una importante revis- ta española: "No tiene hciY