• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERILAKU IBU TENTANG IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI DI KELURAHAN BINCAR KECAMATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PERILAKU IBU TENTANG IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI DI KELURAHAN BINCAR KECAMATAN"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Menurut Rukiah (2010), program vaksinasi campak di Indonesia dimulai pada tahun 1982 dan termasuk dalam pengembangan program imunisasi. Meskipun vaksinasi campak telah mencapai UCI, namun KLB (kejadian luar biasa) campak masih terjadi di beberapa daerah, terutama di daerah yang cakupan imunisasinya rendah. Bagaimana perilaku ibu bayi mengenai vaksinasi campak di Kelurahan Bincar Kecamatan Padangsidimpuan Utara Kota Padangsidimpuan Tahun 2016.

Perumusan Masalah

Sedangkan tujuh orang ibu tidak membawa anaknya untuk vaksinasi campak karena ibu-ibu tersebut mengatakan bayinya akan tetap sehat walaupun tidak divaksin campak, dan jika divaksin takut bayinya rewel sehingga akan menghambat aktivitas ibu dan tidak ingin tubuh anak terkena bintik merah, tidak mementingkan imunisasi. Dengan demikian, berdasarkan data di atas, maka kewajiban dan tanggung jawab tenaga kesehatan tidak hanya cukup pada pemberian vaksinasi pada bayi yang benar dan tepat, namun juga upaya lain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya orang tua, untuk berpartisipasi aktif dalam mensukseskan pelaksanaan imunisasi. vaksinasi. kepada bayi dan balita sesuai dengan program pemerintah.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengetahuan ibu yang mempunyai bayi tentang imunisasi campak di Desa Bincar Kecamatan Padangsidimpuan Utara. Untuk mengetahui sikap ibu yang mempunyai bayi terhadap imunisasi campak di Desa Bincar Kecamatan Padangsidimpuan Utara. Untuk mengetahui praktik imunisasi campak pada ibu yang mempunyai bayi di Desa Bincar Kecamatan Padangsidimpuan Utara.

Manfaat Penelitian

Untuk mengetahui perilaku ibu dan bayi mengenai imunisasi campak di Kelurahan Bincar Kecamatan Padangsidimpuan Utara Kota Padangsidimpuan Tahun 2016. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam program peningkatan pengetahuan tentang peningkatan imunisasi campak. Dan bagi para ibu yang mempunyai bayi sebagai bahan referensi untuk memberikan pengetahuan kepada ibu tentang imunisasi campak pada bayi agar para ibu dapat memahami dan mau membawa anaknya untuk vaksinasi campak.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Konsep Perilaku
    • Pengertian Perilaku
    • domain(eranah) perilaku
  • Konsep Ibu
  • Konsep bayi
  • Imunisasi
    • Pengertian imunisasi
    • Tujuan imunisasi
    • Macam-macam imunisasi
    • Jenis-jenis imunisasi dasar
    • Jadwal imunisasi
  • Konsep campak
    • Pengertian
    • Penyebab
    • Gejala
    • Penanganan penyakit campak
    • Pencegahan
  • Konsep imunisasi campak
    • Pengertian
    • Tujuan imunisasi campak
    • Dosis dan cara pemberian imunisasi campak
    • Reaksi kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI)
  • Kerangka konsep

Dilihat dari bentuk reaksi terhadap stimulus tersebut, perilaku dibedakan menjadi dua, yaitu (Notoadmodjo, 2007). Respon terhadap stimulus tersebut terlihat dalam bentuk tindakan atau praktik yang dapat dengan mudah diamati atau dilihat oleh orang lain. Menurut Skinner, faktor-faktor yang membedakan respons terhadap rangsangan yang berbeda disebut determinan perilaku.

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui responden tentang pemberian imunisasi campak pada bayi, dimulai dari jawaban pertanyaan. Sikap jelas menunjukkan konotasi reaksi yang pantas terhadap rangsangan tertentu, yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi emosional terhadap rangsangan sosial (Notoatmodjo, 2007).Menurut penelitian, sikap merupakan reaksi seseorang yang masih tertutup dari orang lain terhadapnya. stimulasi. atau benda.. Mengajukan pertanyaan pada saat ditanya, mengerjakan, menyelesaikan dan menyelesaikan tugas yang diberikan merupakan indikator sikap.

Menurut Theophilus (2007), yang dikutip oleh Lisnawati (2011), imunisasi adalah pemberian vaksin untuk mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu, sedangkan vaksin mengacu pada obat yang diberikan untuk membantu mencegah suatu penyakit. Imunisasi BCG merupakan imunisasi yang diberikan untuk menciptakan kekebalan aktif terhadap penyakit tuberkulosis (TBC), penyakit paru-paru yang sangat menular. Imunisasi polio merupakan imunisasi yang diberikan untuk menciptakan kekebalan terhadap poliomielitis, yaitu penyakit peradangan yang menyerang saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan kaki.

Imunisasi campak merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah penyakit campak pada anak karena penyakit ini sangat menular. Imunisasi hepatitis B merupakan imunisasi yang diberikan untuk menciptakan kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis B, penyakit menular yang dapat merusak hati. Vaksinasi campak diberikan dua kali pada bayi usia 9 bulan, sedangkan vaksinasi campak kedua diberikan pada program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) untuk kelas satu sekolah dasar pada usia 6 tahun.

METODE PENELITIAN

Desain Dan Metode Penelitian

Waktu Dan Tempat Penelitian

  • Waktu Penelitian
  • Tempat Penelitian

Populasi Dan Sampel

Alat Pengumpulan Data

Untuk mengukur sikap responden terhadap vaksinasi campak digunakan skala likert yang berjumlah sepuluh pertanyaan. Tindakan dilakukan apabila skor responden >5 dibandingkan dengan total skor seluruh pertanyaan tindakan imunisasi campak. Tidak ada tindakan yang diambil jika skor responden <5 dari total skor seluruh pertanyaan tentang tindakan imunisasi campak.

Data primer merupakan data yang diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner secara langsung kepada ibu yang mempunyai bayi, meliputi karakteristik responden, pengetahuan tentang vaksinasi campak, sikap terhadap vaksinasi campak dan tindakan mengenai vaksinasi campak. Penelitian ini juga tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Roslaini (2010) yang menyatakan bahwa tingkat pengetahuan responden terhadap vaksinasi campak pada bayi sudah baik yaitu sebesar 81%. Pengetahuan yang baik tentang vaksinasi campak pada bayi sangat diperlukan agar responden dapat memahami manfaat dan manfaat pengetahuan tersebut bagi anaknya.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Mulyanti, Yanti (2013), pada ibu yang mempunyai anak di Dusun Bakalan Kabupaten Ponogoro tentang imunisasi campak pada bayi dimana 30,87% bayi sudah melakukannya dan 9,2% bayi tidak. Diharapkan kepada tenaga kesehatan khususnya bidang kesehatan masyarakat untuk memberikan informasi mengenai imunisasi campak pada bayi di Kecamatan Bincar Kecamatan Padangsidimpuan Utara, sehingga masyarakat dapat memaksimalkan tumbuh kembang bayi khususnya imunisasi, dan lebih termotivasi. untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang imunisasi campak. Mulyanti, Yanti, 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Imunisasi Campak pada Ibu Subur di Dusun Bakalan Kabupaten Ponogoro pada Imunisasi Campak Bayi.

Bersama ini saya sampaikan bahwa saya akan melakukan penelitian yang berjudul “Perilaku Ibu Terhadap Imunisasi Campak Bayi Di Desa Bincar Kecamatan Padangsidimpuan Utara Tahun 2016”. Setelah menjelaskan tujuan penelitian, saya bersedia menjadi partisipan dalam penelitian yang akan dilakukan oleh Suster Nurhalimah Batubara, mahasiswa Stikes Aufa Royhan Padangsidimpuan yang sedang melakukan penelitian dengan judul “Perilaku Ibu Terkait Imunisasi Campak pada Bayi di Desa Bincar Kecamatan Padangsidimpuan Utara Tahun 2016”. 4 Apakah ibu akan ikut serta dalam program imunisasi campak meskipun jarak ke puskesmas/posyandu jauh.

Tabel 4.2.1 Distribusi Frekuensi RespondenBerdasarkan Umur,Pendidikan dan Pekerjaan
Tabel 4.2.1 Distribusi Frekuensi RespondenBerdasarkan Umur,Pendidikan dan Pekerjaan

Prosedur Pengumpula Data

Defenisi Operasional

Kriteria Ukur Hasil 1. Pengetahuan Semua yang ibu ketahui tentang imunisasi campak lt;56%) 2. Sikap Kuesioner Ordinal kesiapan a) skor 40-25. ibu atau kesiapan bertindak dalam memberikan imunisasi campak. sebanyak 10.. pernyataan b) Negatif jika skor <25. Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil bahwa sebagian besar sikap responden berkategori positif sebanyak 46 responden (59,0%), dan sebagian kecil sikap responden berkategori negatif sebanyak 32 responden (41,0%). Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil bahwa sebagian besar tindakan responden dilakukan sebanyak 41 responden (52,6%), dan tidak melakukan tindakan sebanyak 37 responden (47,4%).

Dengan adanya jenjang pendidikan menengah atau tinggi diasumsikan bahwa pemahaman seseorang mengenai imunisasi campak pada bayi adalah baik.Pendidikan sangat diperlukan bagi siapa pun, karena dengan jenjang pendidikan tersebut dapat meningkatkan taraf hidup seseorang dan mengambil keputusan mengenai masalah kesehatannya. Mengenai pengetahuan tentang imunisasi campak pada bayi, tingkat pengetahuan sebagian besar responden berada pada kategori kurang baik sebanyak 39 orang (50%) dan tingkat pengetahuan sebagian kecil responden berada pada kategori cukup sebanyak 19 orang (24,4%) Yang mana dari segi karakteristik pendidikan mayoritas responden berada pada kategori SMA sebanyak 37 responden (47.4%), tingkat pengetahuan responden minoritas berada pada kategori perguruan tinggi sebanyak 8 responden (10.3%). Faktor penyebab rendahnya tingkat pengetahuan responden karena pada setiap kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh petugas kesehatan banyak yang tidak hadir karena jarak yang jauh dan sebagian besar responden belum mengetahui manfaat imunisasi campak secara utuh karena tanpa pengetahuan sulit bagi responden untuk mengetahui manfaat imunisasi campak. menumbuhkan kebiasaan mengimunisasi bayi.

Faktor yang mempengaruhi sikap positif responden adalah keyakinan ibu mengenai imunisasi pada bayinya. Mayoritas responden berada pada kategori pengetahuan kurang sebanyak 39 orang (50%), karena pada setiap kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh petugas kesehatan banyak yang tidak ikut karena jarak yang jauh, dan sebagian besar responden belum mengetahui manfaat vaksinasi campak secara utuh. karena mereka tidak memiliki pengetahuan sehingga responden kesulitan dalam menanamkan kebiasaan memberikan imunisasi pada bayinya. Sikap responden mayoritas positif sebanyak 46 responden (59%) karena keyakinan ibu terhadap imunisasi bayinya.

Tindakan tersebut sebagian besar dilakukan oleh 41 responden (52,6%) karena mempunyai sikap yang baik atau positif terhadap vaksinasi, sehingga responden ingin membawa bayinya untuk vaksinasi.

Pengolahan Dan Analisa Data

  • Pengolahan
  • Analisa Data

HASIL PENELITIAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Analisa Univariat

  • Karakteristik Responden
  • Pengetahuan
  • Sikap
  • Tindakan

PEMBAHASAN

Karakteristik Responden Ibu Tentang Imunisasi

Berdasarkan karakteristik umur, responden terbanyak pada kelompok umur 31-40 tahun sebanyak 33 orang (42,3%) dan sebagian kecil responden pada kelompok umur 41-50 tahun sebanyak 21 orang (26,9%) . Menurut Huclok yang dikutip oleh A. Wawan (2011), semakin tua usia maka semakin matang pula tingkat kematangan dan kekuatan seseorang dalam berpikir dan bekerja. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan responden mayoritas adalah SMA sebanyak 37 orang (47,4%) dan tingkat pendidikan responden minoritas adalah perguruan tinggi sebanyak 8 orang (10,3).

Semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin mudah menerima hal-hal baru dan mudah beradaptasi dengan permasalahan baru. Meningkatnya pendidikan berdampak pada pengalaman dan wawancara yang lebih luas serta kemampuan mengambil keputusan, dalam mengambil keputusan yang baik terutama yang berkaitan dengan kesehatan (Widyastuti, 2009). Hasil penelitian dapat dilihat, Pekerjaan responden mayoritas adalah ibu rumah tangga sebanyak 37 orang (47,4%) dan pekerjaan responden minoritas adalah PNS sebanyak 9 orang (11,6%). Menurut Notoatmodjo (2007), pekerjaan merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia, kebutuhannya bermacam-macam, berkembang dan berubah bahkan seringkali tidak disadari oleh pelakunya.

Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang ingin dicapainya, dan orang tersebut berharap kegiatan kerja yang dilakukannya akan menimbulkan keadaan yang lebih memuaskan dari sebelumnya. Pada umumnya, semakin baik pekerjaan seseorang maka semakin baik pula pemahaman dan pengetahuannya terhadap suatu hal. .

Pengetahuan

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Ayu,sp (2013), dari 109 responden (64,2) yang memiliki pengetahuan baik tentang pemberian imunisasi campak pada bayi dan hanya 39 responden (35,8%) yang memiliki pengetahuan kurang sehingga hal itu berkaitan dengan pengetahuan ibu yang dimiliki oleh bayi yang berpengetahuan luas. Perilaku seseorang akan menjadi lebih baik dan dapat bertahan lama apabila didasari oleh ilmu yang baik.

Sikap

Tindakan

Dimana sikap yang mendukung atau positif terhadap vaksinasi dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan para ibu melakukan vaksinasi pada bayinya dan dapat berupa keyakinan seorang ibu akan pentingnya vaksinasi bagi anaknya, salah satunya adalah dengan adanya dukungan dari keluarga khususnya suami. atau anggota keluarga lainnya, dimana terdapat dukungan keluarga. Faktor lain yang mempengaruhi tindakan ibu adalah pekerjaan ibu, dimana ibu yang tidak memiliki pekerjaan tetap menunjukkan kondisi yang positif, dimana sebagian besar ibu seharusnya bisa rutin membawa bayinya ke posyandu atau puskesmas untuk mendapatkan vaksinasi, karena tidak berhubungan dengan pekerjaan. . 5. Apa yang harus dilakukan seorang ibu jika lupa membawa anaknya untuk mendapatkan vaksinasi campak?Segera bawa ia ke puskesmas untuk mendapatkan vaksinasi karena takut tertular penyakit campak.

Apa yang harus dilakukan ibu jika bayinya mengalami bercak komplikasi (bintik merah) pada kulit atau wajah bayi dan segera membawanya ke puskesmas?

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Usia responden terbanyak antara 31 sampai 40 tahun yaitu 33 responden (42,3%), mayoritas responden berpendidikan SMA yaitu berjumlah 37 responden (47,4%), dan mayoritas responden adalah ibu rumah tangga, dengan 37 responden (47,4%).

Saran

Gambar

Tabel 4.2.1 Distribusi Frekuensi RespondenBerdasarkan Umur,Pendidikan dan Pekerjaan
Tabel 4.2.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Respondendi Kelurahan Bincar Kecamatan Padangsidimpuan UtaraTahun 2016
Tabel 4.2.3 Distribusi Frekuensi Sikap Responden diKelurahan Bincar Kecamatan Padangsidimpuan UtaraTahun 2016
Tabel 4.2.4 Distribusi Frekuensi Tindakan Responden diKelurahan Bincar Kecamatan PadangsidimpuanUtara Tahun 2016

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku (pengetahuan, sikap, dan tindakan) pemilihan makanan jajanan halal dan aman pada siswa kelas VIII