• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLA PERJALANAN WISATAWAN TIMUR TENGAH BERDASARKAN PROFIL WISATAWAN DAN MOTIVASI POLA PERGERAKAN DI BANDUNG

N/A
N/A
Rafi Erandi

Academic year: 2024

Membagikan "POLA PERJALANAN WISATAWAN TIMUR TENGAH BERDASARKAN PROFIL WISATAWAN DAN MOTIVASI POLA PERGERAKAN DI BANDUNG"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

Pada bagian ini akan dijelaskan tentang atraksi wisata yang merupakan daya tarik yang dapat merangsang seseorang untuk melakukan perjalanan. Sedangkan daya tarik abstrak wisata budaya meliputi: sistem kepercayaan, nilai dan norma.

Profil Wisatawan

Sosio-demografi Wisatawan

Kelompok ini tidak mempunyai daya beli, namun berpengaruh terhadap pilihan tempat wisata oleh orang tua. Mereka lebih matang dibandingkan kelompok remaja dan sudah mulai berpikir lebih logis dibandingkan emosional.Kelompok ini aktif dan energik sehingga pemilihan kegiatan wisata harus mampu menyalurkan tenaga dan kemampuannya.

Karakteristik Psikografi

Pengertian gaya hidup menurut Minor dan Mowen (2002), gaya hidup menunjukkan bagaimana seseorang hidup, bagaimana mereka menghabiskan uangnya dan bagaimana mereka mengalokasikan waktunya. Gaya hidup menurut Kotler (2002) adalah pola hidup seseorang di dunia, yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan pendapatnya.

Tipologi Wisatawan

279 Tipe Allosentris adalah wisatawan yang selalu ingin mencari pengalaman baru dan memilih aktivitas petualangan. Wisatawan tipe psikosentris merupakan wisatawan yang lebih konservatif, dan tidak menyukai kegiatan petualangan, mereka lebih menyukai sesuatu yang familiar, karena tujuan berwisata wisatawan tipe psikosentris adalah untuk bersantai.

Motivasi Pola Pergerakan Wisatawan

Di sini, orang ingin berwisata karena keinginan untuk mengunjungi keluarga yang sudah lama atau tidak bertemu. Daya tarik wisata atau atraksi merupakan atribut suatu daerah tujuan wisata yang dapat menarik wisatawan, baik berupa alam maupun berupa budaya.

Pola Pergerakan Wisatwan

Flognfeldt (1999) mengidentifikasi empat jenis pola pergerakan di Norwegia, yaitu: “day trip”, trip-trip, “holiday-based” dan “round trip”. Adanya pola pola pergerakan wisatawan ini akan memudahkan perencanaannya. kegiatan dan mengembangkan pola perjalanan wisata yang ideal.

Jenis Metodologi Penelitian

Bab ini akan menjelaskan jenis-jenis metodologi penelitian, objek penelitian, pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, fokus penelitian dan analisis data. 286 bagaimana profil wisatawan Timur Tengah dan apa motif pola pergerakan wisatawan Timur Tengah guna membentuk model perjalanan wisata Timur Tengah yang terpadu.

Objek Penelitian

Sampling

Teknik Pengumpulan Data

Sumber data primer yang diperoleh peneliti dalam penelitian ini berasal dari Sensa Hotel dan merupakan hasil teknik pengumpulan data seperti; observasi, wawancara dan analisis dokumen. Wawancara semi terstruktur menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang lebih terbuka namun tetap mengacu pada topik penelitian dimana partisipan atau informan diminta untuk mengemukakan pendapatnya, mengemukakan pemikiran dan gagasan yang kemudian disimak secara cermat dan cermat oleh pewawancara dengan mencatat apa yang dikemukakan informan.

Analisa data

  • Data Penelitian Daya Tarik Wisata
  • Pembahasan Analisis Daya Tarik Wisata
  • Data Penelitian Aksesibilitas & Fasilitas
  • Pembahasan Analisis Aksesibilitas & Fasilitas

Pengumpulan data penelitian terkait tempat wisata dilakukan melalui wawancara kepada 3 orang informan pada periode yang berbeda yaitu pada kurun waktu bulan Desember 2016 sampai dengan bulan Januari 2017. Informan hanya menginap selama 5 hari 4 malam, informan mengatakan bahwa ia mempunyai banyak pengalaman. tempat wisata di bandung yang bagus tapi turisnya sedikit. Namun ketiga informan mempunyai kategori objek wisata yang sama yaitu lebih memilih mengunjungi tempat wisata alam dan tempat wisata buatan.

Tempat wisata alam yang diminati ketiga informan antara lain: pemandian air panas Sariater, air terjun Curug Cimahi, kebun teh, dan kebun stroberi. Selain itu jika dilihat pada tabel 4.1 kategori utama lainnya adalah tempat wisata buatan, seperti: Trans studio, kampung gajah, pasar terapung dan taman di bandung. Selain keindahan alam dengan iklim yang sejuk, banyak juga tempat wisata buatan yang banyak dinikmati wisatawan bersama keluarga.

Pasalnya wisatawan Timur Tengah yang berkunjung ke Bandung kurang tertarik untuk mengeksplorasi atraksi wisata budaya.

Hasil Analisis dan Pembahasan Pada Aspek Profil Wisatawan

  • Data Penelitian Aspek Sosiodemografi
  • Pembahasan Analisis Sosiodemography
  • Data Penelitian Aspek Psikografi
  • Data Penelitian Berdasarkan Tipologi Wisatawan
  • Pembahasan Tipologi Wisatawan

Pilihan pertama adalah restoran atau bar yang menawarkan beragam hidangan khas Timur Tengah. Selama di Bandung, wisatawan Timur Tengah menggunakan mobil pribadi yang dibawa oleh pemandu wisatanya untuk berwisata ke suatu destinasi atau objek wisata dengan harga yang telah disepakati sebelumnya. Selain menunjang daya tarik wisata dan aksesibilitas yang memudahkan wisatawan Timur Tengah, fasilitas perbelanjaan juga penting karena wisatawan Timur Tengah akan banyak menghabiskan waktunya untuk berbelanja.

Selain karakteristik sosial dan demografi, faktor psikografis wisatawan juga mempengaruhi tingkat dan pola perjalanan wisatawan. Tabel di bawah ini menjelaskan profil wisatawan Timur Tengah berdasarkan faktor psikografis. Wisatawan Timur Tengah yang berwisata di Bandung tergolong wisatawan kelas menengah dan atas. Wisatawan Timur Tengah ini melakukan reservasi akomodasi selama perjalanan wisatanya dalam kurun waktu 1 tahun hingga kurang dari 3 bulan sebelum keberangkatan. Wisatawan Timur Tengah merupakan tipe wisatawan yang menyukai segala sesuatu yang dikemas dengan kemewahan atau barang-barang mewah, sebagian besar perjalanan wisata dilakukan bersama anggota keluarga, dan masyarakat lebih memilih berwisata ke destinasi yang mempunyai ikatan dengan agama Islam. Segmentasi pasar dalam penelitian ini adalah wisatawan Timur Tengah tergolong dalam tipe mid-centric, yaitu wisatawan yang berada diantara tipe allocentric dan psikosentris, atau lebih tepatnya mendekati psikosentris hingga mid-centric.

Meski wisatawan Timur Tengah tersebut hanya ingin berwisata dengan mengunjungi destinasi wisata yang sudah dikunjungi yang dinilai memiliki standar memadai dalam hal pengaturan perjalanan seperti program dan…

Hasil Analisis dan Pembahasan Pada Aspek Motivasi

  • Data Penelitian Berdasarkan Tingkat Kebutuhan
  • Pembahasan Analisis Berdasarkan Tingkat Kebutuhan
  • Data Penelitian Berdasarkan Kategori Motivasi
  • Data Penelitian Berdasarkan Faktor “Push” dan “Pull”
  • Pembahasan Analisis Faktor “Push” dan “Pull”

Dengan berkunjung ke Bandung, informan merasa bangga karena Bandung merupakan destinasi yang bagus untuk dikunjungi dan hal ini merupakan nasehat dari seluruh keluarga dan teman-temannya yang selalu menghabiskan liburannya di Bandung. Berbeda dengan Informan 2 dan Informan 3, Informan 2 merasa sangat aman ketika akan berlibur dan berwisata di Bandung, hal ini terlihat dari Informan 2 yang sangat sering berwisata di Bandung. Begitu pula dengan Informan 3 yang sangat mudah berhubungan dengan masyarakat setempat, sehingga kebutuhan sosialnya terasa sangat tercukupi selama berkeliling Bandung.

Selain itu, ketika berkunjung ke Bandung, Informan 1 merasa bangga karena Bandung merupakan destinasi dengan keindahan alam yang menarik dan banyak dikunjungi wisatawan asal Timur Tengah, hal ini merupakan hasil rekomendasi dari keluarga dan kerabatnya yang selalu menghabiskan liburannya di Bandung. . . Sehingga wisatawan Timur Tengah yang berwisata ke Bandung merasa terpenuhi kebutuhannya mulai dari kebutuhan dasar hingga kebutuhan tertinggi yaitu kebutuhan aktualisasi diri. Bandung mempunyai udara yang sejuk, pemandangan yang indah, sebagian besar penduduknya beragama Islam sehingga nyaman bagi seorang informan untuk berada di Bandung. Selain itu, pelapor juga ingin mendapatkan uang.

Anggota keluarga yang dimaksud adalah beberapa staf hotel, restoran dan lain-lain dari masyarakat setempat yang menurut informan memberikan pelayanan yang baik dan memenuhi kebutuhan informan selama berada di Bandung. Sedangkan faktor pendorong Informan 3 berwisata ke Bandung adalah berbelanja dan bersantai. .

Hasil Analisis dan Pembahasan Bentuk Pola Pergerakan

Data Penelitian berdasarkan Bentuk Pola Pergerakan

331 Sedangkan menurut Dann (1977), faktor penarik adalah “faktor-faktor yang mempengaruhi kemana wisatawan melakukan perjalanan. Citra positif yang dimiliki wisatawan Timur Tengah terhadap Bandung adalah bahwa Bandung adalah kota Islam. Berdasarkan Gambar 1, wisatawan Timur Tengah akan melakukan perjalanan, dimulai dari hotel yang terletak di tengah kota, lalu menuju ke Bandung Barat yaitu Lembang, dengan objek wisata: Kampung Gajah, Kamung Daun, lalu menuju ke Kota Subang dengan objek wisata Pemandian Air Panas Sariater. , dan kembali ke Lembang yaitu ke floating market, lalu turun ke Kota Bandung yaitu wisata belanja Rumah Mode lalu kembali ke hotel.

Berdasarkan Gambar 2, untuk keesokan harinya wisatawan Timur Tengah akan menjelajah Kabupaten Bandung, wisatawan biasanya melakukan aktivitasnya setelah sarapan pagi, karena wisatawan Timur Tengah belum mempunyai kepastian waktu untuk memulai perjalanan. Untuk menuju Kabupaten Bandung, tiba di Kawah Putih sebelum pukul 12.00, kemudian dilanjutkan makan siang di restoran lokal Strawberry Farm, kemudian dilanjutkan ke Danau Situ Patenggang, lalu kembali ke hotel.

Pembahasan Penelitian berdasarkan Bentuk Pola Pergerakan

Dengan demikian, model kawasan destinasi ini dianggap sebagai model yang paling cocok untuk wisatawan Timur Tengah berdasarkan profil wisatawan dan pola pergerakan yang memotivasi. Pada bab ini peneliti akan menyimpulkan hasil penelitian mengenai pola perjalanan wisatawan Timur Tengah di Bandung berdasarkan profil wisatawan dan pola pergerakan motivasi, serta memberikan saran dan rekomendasi kepada pemerintah dan pelaku industri pariwisata dan perjalanan. Profil dan motivasi wisatawan merupakan dua aspek yang mempunyai pengaruh besar terhadap pola perjalanan wisatawan Timur Tengah ketika berkunjung ke Bandung.

Wisatawan Timur Tengah termasuk dalam kategori wisatawan yang mendekati fisiosentris dan cenderung mendekati mesosentris. Wisatawan Timur Tengah yang berwisata di Bandung dikategorikan sebagai pasangan atau keluarga. Aspek daya tarik wisata, aksesibilitas dan fasilitas mempengaruhi pola perjalanan wisatawan Timur Tengah di Bandung.

Dilihat dari tipologi wisatawannya, wisatawan Timur Tengah tidak menggunakan tour operator untuk mengatur wisatanya selama berada di Bandung.

Implikasi

334 diukur berdasarkan informasi yang mereka peroleh dari internet, kerabat dan anggota keluarga yang sebelumnya pernah bepergian ke Bandung. Profil dan motivasi wisatawan sangat mempengaruhi pilihan akomodasi, restoran, objek wisata yang dikunjungi dan fasilitas yang ditawarkan. Untuk akomodasi, wisatawan Timur Tengah memilih hotel bintang 4 dan resort yang setara dengan hotel bintang 5. Memilih menu restoran yang berbahan dasar daging kambing, memilih atraksi yang menawarkan relaksasi.

Bagi pemerintah daerah, dinas kebudayaan dan pariwisata, Badan Promosi Pariwisata Kota Bandung yang bekerjasama dengan badan usaha jasa pariwisata dan pemangku kepentingan di bidang pariwisata untuk mendukung dan mendorong kunjungan wisatawan Timur Tengah. Membuat bahan dan materi promosi destinasi wisata baru di bandung berbahasa arab khususnya untuk mempromosikan tempat wisata rafting dan outbound untuk memperluas wawasan baru mengenai produk wisata di benak wisatawan timur tengah. Membuat dan menyediakan sumber informasi mengenai tempat wisata, informasi fasilitas dan aksesibilitas yang menunjang kegiatan pariwisata di Bandung, informasi jasa penyewaan angkutan yang drivernya mempunyai kemampuan berbahasa Arab, informasi restoran dan pusat perbelanjaan khusus wisatawan Timur Tengah dalam bentuk peta, brosur serta iklan dalam bahasa Arab.

Company Name : SENSA HOTEL - Bandung Position Level : Front Office (Day Worker) Specialization : Operator ; Multi-tasking Join Date : November 2011 – May 2012 Job Description.

Gambar

Gambar 4.1  Bandung Barat - Subang
Gambar 4.2  Kabupaten Bandung

Referensi

Dokumen terkait