• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERJANJIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PERJANJIAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Hukum Kontrak

Beni Arbi Batubara, S.H.,

M.H.

(2)

Secara tradisional Perjanjian atau Kontrak dapat dipahami sebagai:

“Kesepakatan di antara dua atau lebih orang yang membuat sebuah janji atau janji-janji yang bertimbal balik yang dapat ditegakkan berdasarkan hukum, atau yang pelaksanaannya berdasarkan hukum sampai tingkat tertentu diakui sebagai kewajiban”.

Perjanjian juga dikatakan sebagai perbuatan hukum (juridical act) dua pihak yang mengandung unsur janji yang diberikan oleh pihak yang satu kepada yang lain, dan masing- masing pihak itu terikat pada akibat-akibat hukum yang timbul dari janji-janji itu karena kehendaknya sendiri.

(3)

Kontrak sebagai suatu hubungan personal yang berkelanjutan, tidak banyak berbeda dari hubungan- hubungan personal lain, pada dasarnya diatur oleh seperangkat norma-norma.

Dengan perkataan lain, sebuah kontrak membentuk suatu entitas privat diantara para pihak pembuatnya dimana masing-masing pihak memiliki hak secara yuridis

untuk menuntut

pelaksanaan serta kepatuhan terhadap pembatasan-pembatasan

yang telah disepakati oleh

pihak yang lain secara

sukarela.

(4)

Dalam hukum asing

dijumpai istilah

overeenkomst (bahasa

Belanda) contract,

agreement (bahasa

inggris), merupakan

istilah yang dalam

hukum kita dikenal

sebagai “kontrak atau

perjanjian”. Umumnya

dikatakan bahwa istilah

tersebut memiliki

pengertian yang sama

sehingga tidak

mengherankan apabila

istilah tersebut

digunakan untuk

menyebut sesuatu

konstruksi hukum yang

dalam hukum kita

dikenal dengan sebutan

kontrak.

(5)

Dalam Legal Drafting perkataan “Kontrak” dalam bahasa Indonesia sering

disebut sebagai

“Perjanjian”. Meskipun demikian, apa yang dalam bahasa Indonesia disebut

“Perjanjian”, dalam bahasa Inggris tidak selalu sepadan dengan contract.

Sementara dalam kerangka hukum internasional public, yang disebut “Perjanjian”

dalam bahasa Inggris

seringkali disebut treaty,

kadang-kadang covenant.

(6)

Pasal 1313 KUHPerdata merumuskan pengertian perjanjian sebagai berikut:

“Suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih.

Menurut Soebekti

“Perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada seorang yang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal.

Artinya: suatu perjanjian menimbulkan perikatan antara dua orang yang membuatnya atau antara pihak-pihak yang menjadi subjek perjanjian.

(7)

Menurut Soedikno Mertokusumo

Perjanjian adalah hubungan hukum antara dua pihak atau lebih atas dasar kata sepakat yang menimbulkan akibat hukum. Kata Sepakat atau persetujuan merupakan unsur yang esensial dalam kontrak atau esensialia kontrak karena tanpa persetujuan maka tidak akan ada kontrak.

Menurut Salim H.S.

Perjanjian adalah hubungan hukum antara subjek hukum yang satu dengan subjek hukum yang lain dalam bidang harta kekayaan, dimana subjek hukum yang satu berhak atas prestasi dan begitu pula subjek hukum yang lain berkewajiban untuk melaksanakan prestasinya sesuai dengan yang telah disepakatinya.

(8)

Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu perjanjian itu:

1. Ada pihak-pihak dalam perjanjian, minimal dua pihak. Pihak ini sering disebut sebagai subjek perjanjian.

2. Ada persetujuan atau persesuaian pernyataan kehendak diantara pihak atau subjek perjanjian.

Persetujuan merupakan elemen yang penting

dalam kontrak,

merupakan syarat

subjektif dan merupakan

salah satu persyaratan

yang akan menentukan

sah tidaknya kontrak.

(9)

3. Ada hubungan hukum.

Hubungan hukum yang

timbul dari perjanjian

sebagaimana yang

dimaksudkan oleh Buku

III KUHPerdata

merupakan hubungan

hukum dalam lapangan

hukum harta kekayaan

dan menimbulkan akibat

hukum, yaitu timbulnya

hak dan kewajiban

diantara para phak

dalam perjanjian.

(10)

4 . Ada prestasi. Prestasi yang dimaksud disini berupa kewajiban yang harus dipenuhi atau dilaksanakannya oleh para pihak sesuai dengan apa yang diperjanjikan, wujudnya

dapat berupa

melakukan sesuatu atau tidak melakukan

sesuatu atau

memberikan sesuatu.

(11)

5. Dalam lapangan harta kekayaan.

Hubungan hukum dalam lapangan harta kekayaan memiliki ciri tersendiri yang beda dengan hubungan

hukum dalam

lapangan yang

lainnya. Dalam

lapangan harta

kekayaan berarti

berkaitan dengan

harta benda atau

harta kekayaan yang

memiliki nilai atau

yang dapat dinilai

dengan uang.

(12)

Penulis berpendapat bahwa hukum kontrak merupakan keseluruhan peraturan hukum baik tertulis maupun tidak tertulis, yang mengatur mengenai kontrak dan segala akibat hukum yang timbul dari kontrak, dan berlakunya dapat dipaksakan. Ia mengatur segala aktivitas yang berhubungan dengan kontrak, mulai dari saat terjadinya perundingan atau negosiasi untuk membentuk atau melahirkan kontrak, lahirnya kontrak, serta realisasi kontrak atau perwujudan nyata atau konkret atas apa yang dilahirkan oleh kontrak itu atau hal-hal yang telah disepakati oleh para pihak dalam kontrak itu.

(13)

Demikian Terima

Kasih

Referensi

Dokumen terkait

The 4th Business Management, Economics, and Accounting BIEMA National Seminar Jakarta, Indonesia 12th August 2021 SURAT PENERIMAAN ARTIKEL Kepada presenter Nama : Tasya Karindra

derden beding suatu perjanjian yang dibuat oleh pihak untuk kepentingan pihak ke tiga Hubungan Hukum Dagang Dan Hukum Perdata Pengertian Hukum dagang adalah hukum yg mengatur masalah