• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perjuangan Ika Rahmawati Membangun Usaha Penatu Setelah Kepergian Suami

N/A
N/A
Vina Ayu Damayanti

Academic year: 2025

Membagikan "Perjuangan Ika Rahmawati Membangun Usaha Penatu Setelah Kepergian Suami"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Vina Ayu Damayanti

NIM : 2101420067

Menilik Kasih Ibu di Sebuah Penatu

Mbak Ika, begitulah para pelanggan memanggilnya. Wanita berusia 40 tahun yang bernama lengkap Ika Rahmawati itu tengah sibuk menggosok satu persatu pakaian yang baru saja diangkat dari penjemuran. Kendati sudah memiliki dua karyawan, dirinya memilih untuk tetap menyibukkan diri bekerja di toko penatunya. Ya, wanita beranak tiga itu adalah pemilik sebuah toko penatu yang berlokasi di Desa Ngelo Wetan, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Sepuluh tahun yang lalu, tepatnya tahun 2014, Mbak Ika mulai membuka sebuah penatu.

Keputusan itu diambil setelah dirinya dirundung kesedihan dan kebingungan karena kepergian suaminya. Dirinya yang sebelumnya hanyalah seorang ibu rumah tangga, memutuskan untuk membuka toko penatu untuk mencukupi kebutuhan rumah dan kebutuhan anak-anaknya.

Bermodalkan uang dari tabungannya dan almarhum suaminya, dirinya membeli sebuah mesin cuci dan berbagai macam deterjen beserta parfum untuk memulai usahanya.

Beberapa minggu pertama, toko begitu sepi karena tidak pernah ada pelanggan yang datang ke tokonya. Namun, hal tersebut tidak lantas membuatnya putus asa. Demi ketiga anaknya, dirinya terus berusaha agar penatunya bisa dikenal banyak orang. Dengan bantuan teman-teman dan saudara-saudaranya, akhirnya toko penatu miliknya mulai dikenal. Sampai sekarang, dirinya mengingat dengan benar, pelanggan pertamanya adalah seorang wanita muda awal dua puluhan.

Wanita tersebut datang dengan menenteng kantong kresek berwarna hitam yang di dalamnya berisi sebuah jaket. Jaket tersebut adalah pakaian pertama yang masuk ke mesin cuci di toko penatunya.

Mengapa harus penatu? Mungkin banyak yang bertanya-tanya mengenai hal tersebut.

Bahkan dari penuturan Mbak Ika sendiri, saat itupun beberapa saudaranya juga mempertanyakan hal yang sama mengingat saat itu sudah ada dua toko penatu di desanya. Mendengar pertanyaan itu dirinya mengatakan, “Alasan Mbak Ika buka laundry karena menurut Mbak, usaha laundry punya peluang keuntungan yang tinggi, modalnya gak terlalu gede, serta bisa di bilang anti rugi.”

Walaupun begitu, dirinya juga mengungkapkan bahwa sebenarnya ia sempat merasa ragu dengan keputusannya membuka penatu, terlebih ketika beberapa minggu pertama tokonya sepi pelanggan.

(2)

Namun, sekarang dirinya merasa bersyukur tidak lagi merasakan hal tersebut setelah memiliki banyak pelanggan tetap.

Sepuluh tahun membuka penatu, ternyata Mbak Ika baru memiliki karyawan lima tahun terakhir ini. Hal yang wajar karena dalam mempekerjakan karyawan memang harus memperhitungkan banyak hal. Selama beberapa tahun sebelum mempekerjakan karyawan, dirinya sering dibantu oleh anak-anaknya. Mereka membantu ibunya di sela-sela waktu luang sebagai pelajar, seperti ketika pulang sekolah atau hari libur. Anak pertamanya bahkan mengungkapkan bahwa dirinya merasa senang saat itu karena dapat membantu meringankan pekerjaan ibunya.

Karena hal itu pula, Mbak Ika menamakan toko penatunya dengan nama “Vita Laundry” yang diambil dari nama anak pertamanya.

Ketika kedua anaknya mulai menjadi mahasiswa, Mbak Ika semakin bekerja keras agar dapat membiayai uang kuliah kedua anaknya tersebut. Toko penatu yang sebelumnya tidak pernah menerapkan layanan antar-jemput, bahkan mulai menerapkan layanan tersebut agar ada tambahan pemasukan. Seperti yang diungkapkan oleh anak pertamanya, “Aku salut banget sih sama ibuku, tapi gak tega juga. Soalnya selama aku sama adekku mulai kuliah, ibuku kerjanya makin keras.

Bahkan beberapa tahun ini udah mulai nyediain jasa antar-jemput, bukan karyawan yang ngantar- jemput, tapi Ibu sendiri. Ibu bilang biar bisa lebih cepet dapet uang.” Tidak hanya itu, untuk menambah pemasukan, anaknya juga mengungkapkan bahwa saat ini ibunya mulai membuka usaha sampingan dengan menjual baju di online shop. Semua itu dilakukan oleh ibunya agar mereka berdua bisa kuliah dengan tenang tanpa memikirkan biaya.

”Ya, namanya juga ibu. Pasti pengen yang terbaik buat anaknya. Apalagi Mbak ini satu- satunya orang tua anak-anak, jadi apapun akan Mbak usahakan buat anak-anak,” ujar Mbak Ika sambil tersenyum. Ya, benar yang dikatakan oleh Mbak Ika. Seorang ibu pasti selalu ingin yang terbaik untuk anaknya. Mereka rela melakukan apa saja agar anaknya dapat hidup dengan baik.

Seperti yang dilakukan oleh Mbak Ika untuk anaknya. Selain dengan membuka layanan antar- jemput dan memulai usaha sampingan, dirinya rela mendapat makian dari pelanggannya ketika mereka tidak puas dengan hasil cucian. Terkadang bahkan ada pelanggan yang datang sambil memaki hanya karena sebuah kesalahan kecil, seperti lipatan baju yang sedikit kurang rapi.

Namun, dirinya selalu menanggapi hal tersebut dengan sabar, dengan harapan agar dirinya tidak kehilangan pelanggan dan usahanya bisa berjalan lancar supaya bisa menghidupi ketiga anaknya.

Referensi

Dokumen terkait