• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PERKEMBANGAN WISATA WAYANG KULIT DI DESA PUCUNG, WUKIRSARI, BANTUL, YOGYAKARTA - Repository PU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "STUDI PERKEMBANGAN WISATA WAYANG KULIT DI DESA PUCUNG, WUKIRSARI, BANTUL, YOGYAKARTA - Repository PU"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

27 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari perolehan data penilaian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Distirbusi penjualan wayang kulit tidak hanya sebatas di dalam negri, tetapi sampai ke luar negeri. Desa Pucung tetap mempertahankan kualitas wayang kulit yang tinggi walaupun harus menggunakan bahan yang lebih mahal demi menjaga standar karya wayang kulit.

2. Wayang kulit di desa Pucung bukan hanya diproduksi untuk dijual, tetapi juga untuk kegiatan wisata, khususnya wisata edukasi bagi pengunjung yang datang ke sana untuk belajar mengenai wayang kulit serta cara pembuatannya. Sentra wisata wayang kulit di desa Pucung digalakkan untuk mengemas sebagian dari pengembangan pariwisata yang ada di Imogiri.

Pemerintahan di Kecamatan Imogiri sedang mengembangkan kawasan cagar budaya untuk ditingkatkan menjadi world heritage.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan, antara lain:

1. Dinas Pariwisata harus ikut berkontribusi juga terhadap pelestarian wayang kulit agar wayang kulit di Desa Pucung Wukirsari akan tetap ada dan lebih maju. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh Dinas Pariwisata dalam memperkenalkan kesenian wayang kulit, yaitu dengan mempromosikan atau menampilkan pertunjukan atau budaya wayang kulit di televisi maupun di sosial media. Selain itu, membuat kartun atau film yang mengikuti zaman namun dengan konsep wayang atau menyampaikan pesan dari cerita wayang kulit.

(2)

28 2. Warga desa Pucung dapat membantu mempromosikan wisata wayang di desanya dengan cara memposting di sosial media tentang paket wisata yang ada atau mengenai kegiatan yang dapat dilakukan di sana sehingga dapat mencapai ke lebih banyak wisatawan. Selain itu, pengelola wisata wayang juga dapat melakukan promosi melalui akun sosial media yang khusus membahas tempat destinasi wisata di Yogyakarta.

5.3 Future Research

Dalam penelitian ini masih dirasakan kekurangan dalam hal merangkai informasi yang diperoleh dari narasumber yang dipadukan dengan unsur artistik lainnya. Untuk selanjutnya, informasi dari narasumber mengenai tata cara pembuatan wayang kulit Pucung bisa lebih dijelaskan dengan lebih detail dari awal hingga akhir pembuatan dan menyebutkan bahan-bahan yang digunakan serta nama alat-alatnya. Selain itu, diharapkan dapat lebih menekankan pada sejarah terciptanya Desa Pucung dan perjalanannya hingga dapat sampai menjadi sentra wayang kulit terbesar.

Referensi

Dokumen terkait

(3) Model pengembangan desa wisata berbasis komoditas lokal di Kabupaten Bantul: (a) Desa Wisata Wukirsari dijadikan model pengembangan desa wisata wayang kulit dan

Konsep bangunan yang diterapkan dalam perencanaan dan perancangan bangunan Sanggar Wayang Kulit sebagai wisata budaya ini untuk dapat memenuhi wadah kesenian di

Berkat kreatifitas dan kemauan beberapa warga desa untuk memajukan desanya, mereka membentuk kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang menginisiasi adanya wisata desa

Pendapatan perempuan di wisata wayang diperoleh dari pendapatan pokok perempuan dari luar kegiatan pariwisata dan pendapatan dari kegiatan pariwisata. Pendapatan

(2) Bentuk istilah dalam proses pembuatan wayang kulit di Dusun Karangasem, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Bantul, Yogyakarta adalah istilah yang berupa bentuk dasar,

Kekhawatiran keberadaan wayang ini juga membuat paguyuban pengrajin wayang kulit dan karangtaruna di desa Pucung, Wukirsari, Imogiri, Bantul yang merupakan sentra

Berdasarkan perumusan masalah dan hasil analisis data dan pembahasan yang diuraikan pada penelitian Marketing Mix Desa Wisata dan UMKM Produk Wayang Kulit dalam volume penjualan Studi

iv PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK ...v ABSTRAK .... viii DAFTAR TABEL