• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkenalkan Kota Malang

N/A
N/A
Ika Muti Rahmah

Academic year: 2023

Membagikan "Perkenalkan Kota Malang"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

industri, pertanian, perkebunan, pertambangan, wisata

Kota Malang

Kota Malang memiliki pola perindustrian yang unik, yaitu sebagian besar industrinya disokong oleh sektor industri kecil dan mikro. Hanya terdapat beberapa industri manufaktur besar yang terdapat di Kota Malang sebagian disusun atas industri manufaktur padat karya.

Berikut ini macam-macamnya. Perkembangan Sektor Industri di Kota MalangIndustri yang berkembang di Kota Malang adalah rokok, kripik tempe, keramik, gerabah, mebel,rotan, emping jagung, saniter, raket, shuttle cock, dan kompor. Sebagian besar perusahaan besar dan sedang di Kota Malang bergerak di pengolahan tembakau. Bila dilihat menurut lokasi, sebagian besar perusahaan besar dan sedang berada di KecamatanSukun yakni 66 perusahaan. Kemudian di Kecamatan Blimbing sebanyak 56 perusahaan dansisanya tersebar di tiga kecamatan lainnya

Jumlah industri kecil (yang memiliki tenaga kerja 5 sampai 19 orang) dan industri rumah tangga (yang memiliki tenaga kerja kurang dari 5 orang) berjumlah sekitar 63 ribu unit.

Pertanian

Pertanian Kota Malang mayoritas adalah pertanian padi. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus berupaya menggalakkan kegiatan urban farming yang menjadi salah satu strategi untuk memenuhi kebutuhan pangan hingga pada kelompok kecil di masyarakat. Untuk menjaga keberlanjutan kegiatan urban farming tersebut, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang meluncurkan penggunaan Internet of Things (IoT) berupa aplikasi Smart Farming di Kelompok Tani Urban Farming Mak Cemput Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.

Perkebunan

Beberapa jenis perkebunan yang dapat ditemui di Kota Malang dan sekitarnya meliputi perkebunan apel, the, jeruk, kopi, jambu kristal, bunga, dan sayuran. Teh adalah salah satu komoditas utama di Malang. Terdapat berbagai perkebunan teh di sekitar kota ini, seperti perkebunan teh Wonosari dan perkebunan teh Tambi.

Pertambangan

Aktivitas pertambangan di Kota Malang secara umum terbatas dan terfokus pada ekstraksi material konstruksi seperti pasir, kerikil, dan batu. Material-material ini digunakan dalam pembangunan infrastruktur dan konstruksi lokal.

Wisata

Pemkot Malang melirik kawasan lain yang akan diandalkan untuk menarik pengunjung wisata. Daftar lokasi untuk destinasi wisata yakni mulai dari Balai Kota Malang, Alun-Alun Tugu, Alun-Alun Merdeka, Kawasan Pecinan, dan Kampung Arab dengan mempertimbangkan potensi yang dimiliki Kota Malang. Langkah awal integrasi itu telah

(2)

dimulai di Alun-Alun Tugu. Kemudian juga ada pedestrian yang dibuat menyambung dari Balai Kota Malang ke alun-alun.

Kota Bandung Industri

Jika merujuk pada data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berdasarkan lapangan usaha yang dirilis oleh BPS, terdapat 3 sektor lapangan usaha dengan kontribusi terbesar bagi Kota Bandung pada tahun 2019, yaitu sektor perdagangan besar dan eceran (28 persen), sektor industri pengolahan (19 persen) dan sektor informasi dan komunikasi (14 persen).

Sektor terbesar kedua penyumbang perekonomian Kota Bandung adalah sektor industri pengolahan. Rata-rata pertumbuhan nilai produksi untuk sektor ini terus tumbuh positif di angka 4 persen per tahun (periode tahun 2010-2019). Dari segi pangsa pasar di tingkat provinsi, sektor industri pengolahan Kota Bandung berada di peringkat ke-5 dengan penguasaan pangsa pasar hanya sekitar 6% pada tahun 2019.

Pertanian

Pertanian yang terdapat di Kota Bandung masih didominasi oleh padi. Selanjutnya adalah Tanaman sayuran dan buah-buahan semusim

Perkebunan

Perkebunan di Kota Bandung merupakan perkebunan berbasis agrowisata. Perkebunan berbasis agrowisata ini memanfaatkan perkebunan dan selanjutnya sekaligus digunakan sebagai tempat wisata. Contohnya seperti Vin’s Berry Park, Kebun Bunga Cihideung

dan Pesona Padaawas.

Pertambangan

Menurut hasil penelitian, terdapat 13 Potensi sumber daya geologi di daerah Cekungan Bandung dan sekitarnya yakni Plistosen itu tersusun oleh batugamping, napal,batulempung, dan batupasir kuarsa. Data geologi inimemberikan indikasi bahwa keterdapatan energi asalfosil, apakah berbentuk minyak bumi, gas bumi ataubatubara, perlu diperhatikan. Pernyataan ini lebih diperkuat oleh Sardjono (2004) yang memperkirakanbahwa berdasarkan data gaya berat, batuan sedimendi bawah Cekungan Bandung mempunyai ketebalanlebih dari 2000 m. Sumber daya energi tersebut bolehjadi lebih dimatangkan oleh kegiatan magmatisme danvulkanisme di daerah Bandung ini.

Namun kemung-kinan lain adalah bahwa batuan gunung api sendiridapat menjadi batuan reservoar minyak bumi.

Wisata

(3)

Sejak dibukanya Jalan Tol Cipularang, kota Bandung telah menjadi tujuan utama dalam menikmati liburan akhir pekan terutama dari masyarakat yang berasal dari Jakarta sekitarnya.

Selain menjadi kota wisata belanja, kota Bandung juga dikenal dengan sejumlah besar bangunan lama berarsitektur peninggalan Belanda. Diantaranya Gedung Sate sekarang berfungsi sebagai kantor pemerintah provinsi Jawa Barat, Gedung Pakuan yang sekarang menjadi tempat tinggal resmi gubernur provinsi Jawa Barat, Gedung Dwi Warna atau Indische Pensioenfonds. Kota Bandung juga memiliki beberapa ruang publik seni seperti museum, gedung pertunjukan dan galeri. Kota ini memiliki beberapa kawasan yang menjadi taman kota, selain berfungsi sebagai paru-paru kota juga menjadi tempat rekreasi bagi masyarakat di kota ini.

Kota Yogyakarta Industri

Bidang perindustrian di Yogyakarta sudah memiliki konsep sentra-sentra industri di 14 kemantren di Kota Yogyakarta. Dari hasil pemetaan sementara setidaknya ada 29 sentra industri skala kecil dan mikro di 14 kemantren dan 45 kelurahan sesuai produk unggulan masing-masing. Sentra industri itu di antaranya sentra industri tahu di Dukuh Kelurahan Gedongkiwo, sentra bakpia Patuk di Kelurahan Ngampilan, sentra jamu tradisional di Kelurahan Kricak dan Rejowinangun, sentra tekstil jumputan di Kelurahan Tahunan, sentra industri kerajinan kulit Keparakan dan sentra industri aluminium di Sorosutan.

Pertanian

P ada 2022, luas panen padi mencapai sekitar 110,93 ribu hektare dengan produksi sebesar 561,70 ribu ton GKG. Jika dikonversikan menjadi beras, maka produksi beras pada 2022 mencapai 319,06 ribu ton. Luas panen padi pada 2022 mencapai sekitar hek 110,93 ribu hektare, mengalami kenaikan sebanyak 3,4 ribu hektare atau 3,18 persen dibandingkan luas panen padi di 2021 yang sebesar 107,51 ribu hektare. Produksi padi pada 2022 yaitu sebesar 561,7 ribu ton GKG, mengalami kenaikan sebanyak 5,17 ribu ton atau 0,93 persen dibandingkan produksi padi di 2021 yang sebesar 556,53 ribu ton GKG.

Perkebunan

Perkebunan di Jogja dapat meliputi perkebunan kopi, kakao, kelapa, karet, dan lada, tebu, tembakau, pandan, aren, jambu mete, kapuk, dam cengkeh. Jumlah produksi terbanyak adalah tembakau, kakao, tebu, kelapa dan cengkeh.

Pertambangan

Daerah Istimewa Yogyakarta dengan kekayaan alamnya memiliki sumber mineral yang sangat bermanfaat untuk pembangunan di Tanah Air. Berdasarkan data dari DInas Pekerjaan Umum Perumahan dan Sumber Daya Mineral produksi tambang mineral gamping pada tahun

(4)

2017-2021 bergerak fluktuatif. Tahun 2018 ke 2019 terdapat kenaikan produksi yang signifikan atau selisih 257.705 ton. Pada tahun 2020 menurun 276.910 dan hingga Agustus 2021 baru menyentuh di angka 84.137,5.

Selain batu gamping, produksi tambang mineral lainnya yang banyak dimanfaatkan untuk bahan bangunan adalah andesit. Di Yogyakarta pada tahun 2017-2021 mengalami penurunan.

Puncaknya ada pada tahun 2018 mencapai 633.572 ton dan terus turun pada tahun 2021 133.104,4 ton.

Tidak jauh berbeda dengan gamping dan andesit, produksi pasir yang menjadi salah satu bahan baku bangunan di Tanah Air juga bergerak fluktuatif. Pada tahun 2017 tercatat 371.849 m3 kemudian meroket pada tahun 2019 sebanyak 661.448 m3. Kemudian terus menurun di tahun 2020 sampai setengah persennya, produksi pasir hanya 313.400m3 dan pada Agustus 2021 baru terproduksi 17.611 m3.

Wisata.

Kota Yogyakarta mungkin satu-satunya wilayah di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang tak memiliki bentang alam seperti kabupaten sekitarnya dengan banyak destinasi alam. Kota Yogya tak memiliki deretan pantai dan gunung seperti Kabupaten Bantul, Kulon Progo, Gunungkidul dan Sleman meski berada dalam satu kewilayahan.

Daya tarik Kota Yogyakarta terletak pada kekayaan seni budaya, keragaman objek, dan kreativitas warganya dalam upaya mengangkat berbagai keunikan.

Kota Yogyakarta saat ini sudah terbentuk 18 kampung wisata dan sekitar 23.000 usaha UMKM sebagai pendukung usaha wisata serta 696 kelompok seni budaya yang tersebar di 14 kecamatan.

Kota Manado BUKITTINGGI BANJARMASIN

Referensi

Dokumen terkait