Minimnya sosialisasi aturan hukum tersebut membuat masyarakat kurang memahami perlindungan hukum ketika masyarakat mengalami kerugian, khususnya permasalahan ATM. Perlindungan hukum apa yang dapat diberikan kepada nasabah terkait penawaran produk asuransi bank jika terjadi masalah? Dari rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, penulis mempersempit permasalahan dan fokus utama penelitian ini adalah sebagai berikut: Perlindungan hukum bagi nasabah terhadap risiko penipuan dana.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih lanjut tentang tanggung jawab bank atas kerugian yang dialami konsumen akibat pembobolan rekeningnya melalui ATM dan perlindungan hukum yang dapat diberikan kepada nasabah apabila terjadi pembobolan rekeningnya melalui ATM. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang perlindungan hukum nasabah terhadap risiko penipuan dana. Dalam pelaksanaannya, penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan pemikiran dan masukan bagi mahasiswa yang ingin mengetahui lebih jauh tentang perlindungan hukum nasabah terhadap risiko penipuan dana.
Perlindungan hukum adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada subjek hukum dalam bentuk instrumen hukum, baik yang bersifat preventif maupun ekspresif, baik tertulis maupun tidak tertulis. Dengan kata lain perlindungan hukum merupakan gambaran fungsi hukum, yaitu konsep dimana hukum dapat memberikan keadilan, ketertiban, keamanan, kemaslahatan dan ketentraman. Perlindungan konsumen adalah keseluruhan peraturan dan undang-undang yang mengatur hak dan kewajiban konsumen dan produsen yang timbul dalam upaya memenuhi kebutuhannya dan mengatur upaya menjamin terwujudnya perlindungan hukum terhadap kepentingan konsumen.9.
Perlindungan hukum merupakan hak setiap warga negara, namun sebaliknya perlindungan hukum merupakan kewajiban negara itu sendiri, sehingga negara wajib memberikan perlindungan hukum kepada warga negaranya. Pada prinsipnya perlindungan hukum terhadap masyarakat didasarkan dan bersumber pada konsep pengakuan dan perlindungan harkat dan martabat manusia. Menurut Setion, perlindungan hukum adalah tindakan atau upaya melindungi masyarakat dari tindakan sewenang-wenang penguasa yang tidak sesuai dengan aturan hukum guna menciptakan ketertiban dan kedamaian sehingga memungkinkan masyarakat menikmati harkat dan martabatnya sebagai manusia.
Satjipto Raharjo menyatakan, perlindungan hukum adalah pemberian perlindungan terhadap hak asasi manusia (HAM) yang dilanggar oleh orang lain dan perlindungan tersebut diberikan kepada masyarakat untuk menikmati segala sesuatu yang diberikan oleh undang-undang. 14 Berdasarkan uraian dan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perlindungan hukum adalah suatu tindakan untuk melindungi setiap manusia dari perbuatan yang melanggar hukum atau hak orang lain, yang dilakukan oleh pemerintah melalui penegakan hukumnya. agensi. aparat dengan cara-cara yang berlandaskan undang-undang atau peraturan perundang-undangan, suatu ajakan yang dianggap sebagai upaya mewujudkan hak-hak setiap warga negara, termasuk tindakan sewenang-wenang pihak penguasa (aparat penegak hukum itu sendiri). Perlakuan terhadap perlindungan hukum oleh peradilan umum dan tata usaha negara di Indonesia termasuk dalam kategori perlindungan hukum ini.
Perlindungan hukum yang represif merupakan perlindungan akhir yang berupa sanksi seperti denda, hukuman penjara, dan hukuman tambahan yang dijatuhkan ketika timbul perselisihan atau terjadi suatu pelanggaran. Kunci terpenting perlindungan hukum bagi nasabah adalah adanya hubungan yang sangat erat antara nasabah dan lembaga keuangan. Bank tidak akan berkembang dengan baik dan tidak akan mampu memberikan manfaat kepada masyarakat luas jika tidak ada nasabahnya, karena sebagai bank Sebagai pelaku usaha kita sangat bergantung pada nasabah untuk menjaga kelangsungan usahanya.24 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana. uang dari masyarakat dan menjalankan kegiatannya terutama dari dana masyarakat dan kemudian menyalurkannya kepada masyarakat. Dengan demikian, tidak berlebihan jika industri perbankan harus menjaga kepercayaan masyarakat dengan cara yang memberikan perlindungan hukum bagi kepentingan masyarakat, khususnya kepentingan nasabah.
Bahan hukum sekunder yang digunakan dalam penelitian jurnal ini adalah buku literatur, karya ilmiah dari kalangan hukum, artikel tentang perlindungan hukum dan perbankan.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Pengertian Judul
Penelitian Terdahulu
TINJAUAN PUSTAKA
- Perlindungan Hukum
- Tinjaun Nasabah
- Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah
- Tinjauan Undang-Undang Perlindungan Konsumen
Oleh karena itu, mengakui dan melindungi hak-hak tersangka merupakan bagian dari hak asasi manusia tanpa diskriminasi. Terkait dengan pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia, pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia menempati tempat yang utama dan dapat dikaitkan dengan tujuan negara hukum.15. Berdasarkan pasal 1 angka 16 undang-undang tentang bank, nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa perbankan.
Dalam upaya melindungi masyarakat konsumen secara umum, kini telah ditetapkan undang-undang yang sah yaitu Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.25 Undang-undang ini harus menjadi landasan hukum yang kuat baik bagi pemerintah maupun masyarakat sendiri dalam melaksanakannya. upaya pemberdayaan konsumen. Dengan hubungan yang timpang tersebut, maka perlindungan nasabah sebagai konsumen bank menjadi sangat penting.
Perlindungan nasabah oleh perbankan Indonesia dinilai penting, bukan hanya karena kewajiban dengan efektifnya implementasi UU No. 8/1999 tentang perlindungan konsumen sejak tahun 2001, namun karena adanya keinginan untuk memperluas aspek pengaturan perbankan dengan memasukkan aspek perlindungan dan pemberdayaan nasabah sebagai konsumen pengguna. Perlindungan konsumen adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perlindungan hukum yang diberikan kepada konsumen dalam upayanya memenuhi kebutuhannya terhadap hal-hal yang dapat merugikan konsumen itu sendiri.
Dalam pasal 1 angka 1 Undang-undang nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen disebutkan bahwa “perlindungan konsumen adalah suatu upaya segera yang menjamin kepastian hukum atas perlindungan konsumen. Perlindungan konsumen sebagaimana diatur dalam pasal 1 ayat (1) UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen adalah segala upaya untuk menjamin kepastian hukum untuk memberikan perlindungan kepada konsumen. Perlindungan konsumen mempunyai cakupan yang luas, termasuk perlindungan konsumen dalam perolehan barang dan jasa, mulai dari tahap kegiatan memperoleh barang dan jasa hingga akibat yang ditimbulkannya. tentang penggunaan barang tersebut.
Berdasarkan nasihat di atas, pengertian perlindungan konsumen mencakup segala upaya yang menjamin kepastian hukum untuk memberikan perlindungan kepada konsumen pada saat memperoleh barang dan jasa, mulai dari tahap kegiatan memperoleh barang dan jasa hingga akibat dari penggunaan barang dan jasa tersebut. Untuk melindungi konsumen di Indonesia dari hal-hal yang dapat merugikan konsumen, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 (UUPK) pada tanggal 20 April 1999. Undang-Undang Perlindungan Konsumen dimaksudkan untuk memberikan landasan hukum yang kuat bagi lembaga perlindungan konsumen pemerintah dan non-pemerintah untuk berupaya memberdayakan konsumen melalui bimbingan dan pendidikan konsumen.
Undang-Undang Perlindungan Konsumen yang berlaku di Indonesia mempunyai dasar hukum yang ditetapkan oleh pemerintah. Dengan landasan hukum tertentu maka perlindungan terhadap hak-hak konsumen dapat dilaksanakan dengan penuh optimisme. Ketentuan mengenai hukum perlindungan konsumen diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
METODE PENELITIAN
- Jenis Penelitian
- Jenis Pendekatan
- Teknik Pengumpulan Bahan Hukum
- Teknis Analisis Bahan Hukum
Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang menjelaskan bahan hukum primer atau membantu menganalisis bahan hukum primer. Bahan hukum tersier yang digunakan dalam penulisan ini adalah petunjuk bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yaitu berupa kamus dan ensiklopedia.30. Pengumpulan bahan hukum dilakukan dengan teknik studi dokumen dengan cara mengkaji peraturan hukum yang relevan dengan topik pembahasan, buku-buku serta bahan bacaan terkait yaitu buku-buku tentang perbankan dan perlindungan konsumen.
Studi literatur kemudian dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh konsep, teori, pendapat atau penemuan yang erat kaitannya dengan permasalahan. Analisis bahan hukum dilakukan dengan cara menguraikan apa masalahnya (deskripsi), menjelaskan masalahnya (explanation), dan mengkaji masalahnya. Peneliti akan fokus pada hal-hal yang penting dan sesuai dengan tema yang diteliti.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menampilkan data menggunakan distribusi beberapa titik dalam format tabel. Dharmawati diah, Analisis Pengaruh Kinerja Pelayanan dan Kepuasan Sebagai Variabel Moderating Terhadap Loyalitas Nasabah (Studi Pada Nasabah Tabungan Bank Mandiri Cabang Surabaya). Fauziah Izkyana, Analisis Preferensi Nasabah dalam Menggunakan Internet Banking di Bandung (Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Telkom University, 2015).
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online, Https://kbbi.web.id/Perlindungan, diakses 3 April 2023. Muchsin, 2003, Perlindungan dan Keamanan Hukum bagi Investor di Indonesia, Surakarta, Magister Hukum, Program Pascasarjana Universitas, Maret Sebelas. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 2 Tahun 2002 tentang Tata Cara Perlindungan Korban dan Saksi Pelanggaran Hak Asasi Manusia.
Rahmah Naili Yuslia, Pengaruh Penggunaan Internet Banking dan Perlindungan Nasabah Menggunakan Fasilitas Internet Banking Terhadap Cybercrime di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Skripsi (Yoyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, 2018).