PENDAHULUAN
Fokus Penelitian
Bagaimana kondisi obyektif anak yang bekerja sebagai pedagang asongan di Terminal Bayuangga Probolinggo. Apa saja faktor yang melatarbelakangi anak bekerja sebagai pedagang asongan di Halte Bayuangga Probolinggo?
Tujuan Penelitian
Bagaimana perlindungan hukum terhadap pekerja anak sebagai pedagang asongan di Terminal Bus Bayuangga Kota Probolinggo ditinjau dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Jelaskan faktor penyebab pekerja anak sebagai pedagang asongan di Terminal Bus Bayuangga Kota Probolinggo.
Manfaat Penelitian
Menjelaskan perlindungan hukum terhadap pekerja anak sebagai pedagang kaki lima di Terminal Bus Bayuangga Kota Probolinggo ditinjau dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Dalam penelitian ini peneliti berharap agar masyarakat yang belum mengetahui dapat mengetahui dan memahami tentang Perlindungan Pekerja Anak.
Definisi Istilah
Namun peneliti merujuk pada ketentuan batasan usia dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menetapkan batasan usia lebih tinggi yaitu di bawah 18 tahun. Perlindungan hukum terhadap pekerja anak sebagai pedagang kaki lima dalam perspektif Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Sistematika Pembahasan
Bab terakhir ini berisi kesimpulan penelitian yang dilengkapi dengan saran peneliti/penulis dan diakhiri dengan kesimpulan.31.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Kajian Teori
Pengertian perlindungan hukum adalah segala upaya yang secara sadar dilakukan oleh setiap orang atau lembaga pemerintah dan swasta yang bertujuan untuk menjamin, mengendalikan, dan memenuhi kesejahteraan hidup sesuai dengan hak asasi manusia yang ada sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Laki-laki.44 . Kaitannya dengan kekuasaan pemerintahan, persoalan perlindungan hukum bagi rakyat (yang diperintah) terhadap pemerintah (yang memerintah). Prinsip kedua yang mendasari perlindungan hukum terhadap hak asasi manusia, pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia mempunyai tempat yang utama dan dapat dikaitkan dengan tujuan negara hukum.48.
Selain itu, Konvensi Hak Anak juga mengatur tentang asas-asas perlindungan hukum yang terbagi menjadi lima bagian, yaitu sebagai berikut: 60. Asas perlindungan aktif ini mempunyai arti bahwa Konvensi Hak-Hak Anak memberikan perlindungan hukum. yang perlu dimiliki oleh anak-anak. Perlindungan hukum yang diberikan oleh Konvensi Hak Anak tidak cukup hanya sekedar ada dan/atau bersifat pasif, namun harus bersifat aktif.
Dengan adanya perjanjian kerja, selain dapat menciptakan hak dan kewajiban antara pekerja dan pemberi kerja, juga dapat memberikan perlindungan hukum bagi pekerja. Dalam pasal 183 ayat 2 yaitu: tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat Hak-hak yang seharusnya diperoleh pekerja anak sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan antara lain:
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Metode penelitian pada hakikatnya adalah cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Selain itu penelitian merupakan sarana ilmiah bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga metode penelitian yang digunakan harus selalu disesuaikan dengan ilmu pengetahuan yang menjadi induknya. Sesuai dengan penjelasan latar belakang, masalah dan tujuan penelitian, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang berlandaskan fenomenologi dan paradigma konstruktivisme dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Dimana dalam penelitian yang akan dilakukan dengan menggunakan individu atau seseorang sebagai sumber untuk mengetahui keadaan di lapangan dengan cara mewawancarai subjek dan objek yang akan diteliti. Dalam penelitian, penelitian akan dilakukan dengan cara mencari informasi dimana terjadi sesuatu yang tidak sesuai dengan pandangan teori.
Lokasi Penelitian
Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pekerja anak menjalankan pekerjaannya sebagai pedagang asongan di Terminal Bus Bayuangga Probolinggo. Disini peneliti akan menganalisis secara mendalam permasalahan anak yang bekerja sebagai pedagang asongan di Terminal Bus Bayuangga Kota Probolinggo, dengan menggunakan analisis perspektif terhadap Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Faktor yang melatarbelakangi anak bekerja sebagai pedagang asongan di Terminal Bus Bayuangga Probolinggo.
Faktor Dibalik Praktek Pekerja Anak Sebagai Pedagang Asongan di Terminal Bus Bayuangga Kota Probolinggo. Perlindungan Hukum Pekerja Anak Sebagai Pedagang Asongan di Terminal Bus Bayuangga Kota Probolinggo Perspektif Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti mengenai perlindungan pekerja anak sebagai laki-laki di Terminal Bus Bayuangga Kota Probolinggo Perspektif Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja Anak Sebagai Pedagang Di Terminal Bus Bayuangga Kota Probolinggo Perspektif Hukum Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan”.
Subyek Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Observasi merupakan alat pengumpulan data yang sering digunakan untuk mengukur perilaku atau proses terjadinya suatu aktivitas yang dapat diamati.95 Dalam hal ini peneliti menggunakan observasi langsung, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara peneliti mengamati. Wawancara merupakan suatu proses tanya jawab lisan antara informan dan peneliti, dimana dua orang atau lebih bertemu secara langsung sambil bertatap muka untuk mendengarkan informasi atau informasi yang dibutuhkan. 96 Metode ini mencakup cara-cara yang digunakan seseorang untuk tujuan tertentu, berusaha memperoleh informasi secara langsung dari seseorang atau seorang informan. Dokumenter diartikan sebagai suatu metode pengumpulan data yang diperoleh dari data yang ada atau tersedia97.
Dokumen yang dapat dikumpulkan peneliti mengenai fakta terkait perlindungan pekerja anak dalam perspektif Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, berupa uraian pelaksanaan dan dokumen pendukung lainnya. Metode dokumentasi adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data melalui survey, foto, catatan khusus dan lain sebagainya. Melalui teknik ini peneliti mengumpulkan data-data yang diperlukan di tempat atau lokasi penelitian mengenai catatan-catatan khusus, rekaman-rekaman atau foto-foto dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian ini yang diperoleh dari informan.
Analisis Data
Keabsahan Data
Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang menggunakan sesuatu yang lain untuk membandingkan hasil wawancara dengan objek penelitian. 99 Peneliti akan memeriksa keabsahan data dari apa yang diperoleh dari wawancara yang dilakukan dengan informan pada saat itu. Dalam penelitian kualitatif, teknik pengujian keabsahan data meliputi uji kredibilitas, uji transferabilitas, dan uji konfirmabilitas100. Dengan melakukan observasi kembali dan langsung terjun ke lapangan yaitu Terminal Bus Bayuangga Kota Probolinggo untuk mengecek kembali apakah ada kesalahan dalam mengartikan sesuatu di lapangan.
Triangulasi, yaitu teknik validasi data melalui validasi data berulang-ulang di Terminal Bus Probolinggo Sebagai Tempat Penelitian Pekerja Anak. Kecukupan referensi, upaya peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan alat seperti perekam suara, gambar dan kamera foto.
Tahapan Penelitian
Membiasakan diri dengan seluruh unsur lingkungan fisik dan kondisi alam serta kehidupan sosial dan nilai-nilai budaya lainnya, maka peneliti dapat mempersiapkan diri baik secara mental maupun fisik serta mempersiapkan peralatan yang diperlukan. Dengan memanfaatkan pengetahuan informan terhadap masalah yang menjadi sasaran peneliti, bersedia bekerja sama dan memberikan bimbingan kepada siapapun, maka peneliti dapat mencari informasi lebih dalam mengenai suatu masalah sehingga diperoleh data yang jelas dan akurat. Peneliti tidak hanya mempersiapkan peralatan fisik saja, namun seluruh alat dan perlengkapan penelitian yang diperlukan sebelum memasuki arena penelitian.
Setelah pekerjaan pra lapangan dirasa cukup, peneliti bersiap memasuki lokasi penelitian dengan membawa perbekalan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Pada lingkungan terbuka, misalnya kali ini penelitian berlokasi di terminal bus dan sebagainya, partisipasi peneliti sangat terbatas karena hanya mengandalkan observasi saja. Sebaliknya, dalam lingkungan tertutup, peneliti dapat terlibat dan berpartisipasi secara lebih intensif dan sering melakukan wawancara mendalam.
Menyadari permasalahan dalam penelitian, maka penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, untuk memberikan hasil yang akurat, pendekatan ini menempatkan peneliti sebagai instrumen utama dalam mengekstraksi dan mengolah data kualitatif yang diperoleh.
PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
Penyajian Data dan Analisis
Orang yang pertama kali ditemui peneliti adalah Muhammad Janji yang merupakan seorang pekerja anak yang bekerja sebagai pedagang asongan di terminal bus Bayuangga, beliau mengatakan:. Hal serupa juga ditemukan peneliti ketika mewawancarai Muhammad Rosikin yang juga bekerja sebagai pedagang asongan di terminal bus Bayuangga Probolinggo, Rosikin mengatakan: Akhirnya Rosikin memutuskan untuk bekerja sebagai pedagang asongan untuk meringankan beban membantu meringankan orang tua Rosikin.
Hal serupa juga diungkapkan Firman, yang merupakan pekerja anak di terminal bus Bayuangga, ia bekerja sebagai pedagang asongan selama kurang lebih 3 bulan. Dari hasil wawancara di atas, peneliti dapat melihat bahwa rendahnya pendapatan orang tua menjadi salah satu penyebab pekerja anak bekerja sebagai pedagang asongan di Terminal Bus Bayuangga Kota Probolinggo. Muhammad Rosikin, seorang pekerja anak yang berprofesi sebagai pedagang keliling, juga menjelaskan hal serupa mengenai jam kerja:.
Untuk mengetahui pekerjaan pekerja anak yang bekerja sebagai pedagang asongan, penulis berpedoman pada huruf d ayat 2 Pasal 69 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yaitu: Dilakukan pada siang hari dan tidak mengganggu jam pelajaran.
Pembahasan Temuan
Jika melihat hasil wawancara diatas mengenai faktor tenaga kerja anak yang bekerja sebagai ambulan yaitu faktor kemiskinan, faktor pendidikan dan faktor keluarga. Dimana pekerja anak melakukan pekerjaannya pada siang hari dan majikan melarang anak-anak tersebut bekerja pada malam hari karena membahayakan. Faktor yang melatarbelakangi terjadinya praktik pekerja anak adalah faktor internal yang meliputi kemiskinan, rendahnya pendidikan dan faktor keluarga.
Perlindungan Sosial dan Teknis dimana jaminan kesehatan dan keselamatan pekerja anak harus dipenuhi, namun dilihat dari hasil wawancara di atas, pekerja anak sama sekali tidak mendapatkan haknya. Revisi Hukum Islam Tentang Pekerja Anak di Bawah Umur, Kajian Analisis UU RI NO.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Dalam Perspektif Maslahah”, Skripsi, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang. Pekerja Anak di Bawah Umur, Studi Kasus Pembinaan Keluarga Pekerja Anak di Kota Padang”, Skripsi, Universitas Andalas Padang.
Apa saja faktor yang melatarbelakangi praktik pekerja anak sebagai pedagang kaki lima? perlindungan hukum terhadap pekerja anak sebagai pedagang kaki lima di Terminal Bayuangga Kota Probolinggo.
PENUTUP
Saran
Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Pelecehan Seksual, Studi Kasus di Polda DIY", Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tim Penyusun, Kumpulan Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia Tentang Ketenagakerjaan, Edisi Revisi, Yogyakarta: Pustaka Mahardika, t.t. - Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Sekretariat Negara Republik Indonesia, Undang-undang nomor 20 tahun 1999 tentang Pengesahan.