• Tidak ada hasil yang ditemukan

perlindungan hukum terhadap pemegang hak terkait

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "perlindungan hukum terhadap pemegang hak terkait"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

HUKUM ISLAM

Skripsi

Oleh Juriadi 21701021184

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ISLAM MALANG

MALANG 2021

(2)

i

HAK CIPTA ATAS PENG-COVER-AN LAGU DI FACEBOOK MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA DAN

HUKUM ISLAM

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Keserjanaan Dalam Ilmu Hukum

Oleh Juriadi 21701021184

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS HUKUM

MALANG 2021

(3)

x

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMEGANG HAK TERKAIT HAK CIPTA ATAS PENG-COVERAN LAGU DI FACEBOOK MENURUT

UNDANG-UNDANG NO. 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA DAN HUKUM ISLAM

Juriadi

Fakultas Hukum Universitas Islam Malang

Dalam Skripsi ini, penulis mengangkat permasalahan perlindungan hukum terhadap pemegang Hak Terkait Hak Cipta atas cover version lagu di facebook yang digunakan secara ilegal dan bertujuan untuk komersial. Alasannya penulis mengangkat permasalahan ini dikarenakan banyaknya pelanggaran hak cipta dalam hal peng-coveran lagu yang dimana merugikan Hak Moral maupun Hak Ekonomi bagi pemegang Hak Terkait.

Berdasarkan latar belakang tersebut, karya tulis ini mengangkat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa akibat hukum melakukan pembuatan dan pengunggahan peng-cover-an lagu di facebook secara ilegal dengan tujuan komersial menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta? 2.

Bagaimana perlindungan hukum terhadap pemegang hak terkait hak cipta atas peng-cover-an lagu di facebook menurut Undang-Undang No. 28 tahun 2014 tentang Hak cipta? 3. Bagaimana perlidungan hukum terhadap pemegang hak terkait hak cipta atas peng-cover-an lagu di facebook menurut hukum Islam?.

Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Pengumpulan bahan hukum penulis melakukan penelaahan terhadap literatur-literatur yang relevan dengan permasalahan yang diteliti dengan bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Selanjutnya bahan hukum dianalisis dengan menganalisa bahan-bahan tersebut yang diperoleh dengan cara deduktif, yaitu cara berfikir yang berlandaskan pada kaedah dan teori umum.

Hasil dari penelitan ini menunjukan bahwa cover version dibuat dengan tujuan komersial yang dilakukan tanpa izin (lisensi) dari pemegang hak terkait dan tanpa sizin pencipta merupakan sebuah pelanggaran Hak Cipta, karena pencipta menguasai hak untuk melakukan pengaransemenan, pengadaptasian maupun melakukan transformasi ciptaannya dan tidak boleh ada seorangpun yang bisa melakukan aransemen baru atau mentransformasi atas ciptaannya tanpa seizin pencipta aslinya. Namun ketika seseorang melakukan perjanjian lisensi dan memberi royalti yang telah disepakati maka seseorang yang melakukan cover version tersebut tidak dikatakan sebagai pelanggar Hak Cipta. Adapun akibat dari cover version yang secara ilegal dan bertujuan untuk komersial yaitu berakibat pada pemegang Hak Cipta dan pelaku pelanggar Hak cipta, akibatnya bagi pemegang Hak Cipta yaitu: 1. Tidak terpenuhinya Hak Moral pemagang Hak Cipta. 2. Tidak terpenuhinya Hak Ekonomi bagi pemegang Hak Cipta. Adapun akibat bagi pelaku pelanggar Hak Cipta yaitu ganti kerugian dan kurungan pidana penjara.

(4)

xi

Untuk perlindungan hukum terhadap pemegang Hak Terkait dalam hal cover version yang diunggah di facebook telah diatur dalam Undang-Undang no.

28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta yang mengatur tentang perlidungan terhadap Hak Moral dan Hak Ekonomi bagi pemegang Hak Terkait, lebih lanjutnya perlindungan hukum bagi pemegang Hak Terkait diperkuat dengan disahkannya Peraturan Pemerintah No 16 tahun 2020 tentang Pencatatan Ciptaan dan Produk Hak Terkait yang dimana pencatatan tersebut menjadi bukti awal dari kepemilikan ciptaan dan produk Hak Terkait. Perlidungan didalam hukum Islam HKI dipandang sebagai hak kekayaan yang memperoleh perlindungan hukum yang dimana ketika seseorang menggunakan hak kekayaan orang lain tersebut tanpa sepengetahuan dan tanpa seizin pemiliknya dengan tujuan memperoleh keuntungan maka hukumnya adalah haram.

Kata Kunci: Komersial, Pelanggaran Hak Cipta, Perlindungan Hukum.

(5)

xii

LEGAL PROTECTION OF RIGHTS HOLDERS RELATED TO COPYRIGHT ON SONG COVERING IN FACEBOOK ACCORDING TO LAW NO. 28 OF

2014 CONCERNING COPYRIGHTS AND ISLAMIC LAW Juriadi

Faculty of Law, University of Islam Malang

In this thesis, the author raises the issue of legal protection for copyright- related rights holders for cover songs on Facebook which are used illegally and for commercial purposes. The reason the writer raises this problem is because of the many copyright violations in terms of song coverings which are detrimental to Moral and Economic Rights for Related Rights holders.

Based on this background, this paper raises the following problem formulations: 1. How is the law of making and uploading song cover versions on Facebook according to Law No. 28 of 2014 concerning Copyright? 2. How is the legal protection of rights holders related to copyright over song coverings on Facebook according to Law No. 28 of 2014 on Copyright? 3. How is the legal protection for rights holders regarding copyright for song coverings on Facebook according to Islamic law? This research is a normative juridical study using a statutory approach and a conceptual approach. Collection of legal materials, the author conducts a review of the literature relevant to the problem under study with primary and secondary legal materials. Furthermore, the legal materials are analyzed by analyzing these materials obtained by deductive means, namely a way of thinking based on general principles and theories.

The results of this research show that the cover version is made for commercial purposes without permission (license) from the relevant rights holder and without the author's permission is a violation of Copyright, because the creator controls the right to make arrangements, adaptations or transform his creation and may not exist anyone can make new arrangements or transform their creation without the permission of the original creator. However, when someone enters into a license agreement and gives the agreed royalty, someone who does the cover version is not said to be a copyright infringer.

For legal protection of Related Rights holders, in terms of cover versions uploaded on Facebook, it is regulated in Law no. 28 of 2014 concerning Copyright which regulates the protection of Moral and Economic Rights for Related Rights holders, further legal protection for Related Rights holders is strengthened by the passing of Government Regulation No. 16 of 2020 concerning the Registration of Works and Related Rights Products where such registration becomes preliminary evidence of ownership of works and Related Rights products. Protection in Islamic law IPR is seen as a property right that obtains legal protection where when someone uses the property rights of another person without the knowledge and permission of the owner with the aim of obtaining profit, the law is haram.

Keywords: Commercial, Copyright Infgement, Legal Protection.

(6)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada zaman sekarang ini perkembangan teknologi sangatlah pesat dimana segala sesuatu bisa menjadi lebih mudah, dengan perkembangan teknologi sekarang gaya hidup dimasyarakat juga ikut berubah. Perubahan tersebut sangat signifikan pada masyarakat, tapi juga memiliki dampak positif dan juga ada dampak negatif di dalam kehidupan bermasyarakat, salah satu dampak positif-nya adalah dengan adanya fasilitas internet masyarakat menjadi lebih mudah mengakses informasi dan untuk mendapatkan informasinyapun menjadi lebih luas sehingga dapat menambah wawasan.

Fungsi internet juga dapat untuk mencari hiburan gratis bagi masyarakat salah satunya facebook yang dapat diakses siapa saja. Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial yang berkantor pusat di Menlo Park, California, Amerika Serikat yang diluncurkan pada bulan Februari 2004, didirikan oleh Mark Zuckerberg dan teman-teman di asrama kuliahnya di Universitas Harvard yaitu Eduardo Saverin, Andrew Mc Collum, Dustin Moskowitz dan Chris Hughes.1

Facebook bukan hanya sekedar situs yang menyediakan informasi berupa buku muka penggunanya saja tetapi lebih dari itu, facebook merupakan layanan jejaring sosial dimana penggunanya dapat berinteraksi diseluruh dunia, dan bisa berbagai konten menarik di fanspage facebook, fanspage

1 Devita Retno, (2019), Sejarah Berdirinya Facebook – Jejaring Sosial Besar, Diakses pada 29 September 2020. Sejarah Lengkap. Websaite: https://sejarahlengkap.com/teknologi/ sejaRah- berdirinya-facebook.

(7)

facebook ini berbeda dengan facebook biasanya, fanspage facebook penggunanya bisa lebih teratur dalam mengunggah atau membuat konten yang dimana konten tersebut bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Tentunya ini bisa menjadi lahan bagi content creator atau musisi untuk dijadikan sebagai sumber penghasilan karna di jaman sekarang ini jaman dimana semua bisa diakses dan didapatkan melalui internet.

Pengguna internet di Indonesia berdasarkan laporan we are social, pada tahun 2020 mencapai 175,4 juta dibandingkan tahun sebelumnya ada kenaikan 17% atau 25 juta pengguna internet di Indonesia. Berdasarkan total jumlah penduduk Indonesia sebanyak 272,1 juta jiwa, maka 64% penduduk Indonesia adalah pengguna internet.2

Dengan pengguna internet mencapai 175,4 juta dinegri ini memungkinan pengguna tersebut menggunakan facebook untuk mencari hiburan, pendidikan dan untuk menjadikan sebuah pekerjaan yang menghasilkan uang.

Penghasilan yang didapat dari facebook oleh conten creator yakni iklan yang disisipkan dari video yang diunggahnya melalui facebook. Konten-kontennya dapat berupa film pendek, video pendidikan, klip musik, meng-cover lagu dan masih banyak lagi.

Saat ini telah menjadi trend bagi banyak penyanyi dan pengisi konten kreatif yang mengisi konten untuk page atau halaman facebook-nya dengan lagu-lagu hits, dari parodi video klip sampai meng-cover lagu tak luput dari tangan-tangan kreatif sang conten creator, namun dalam hal cover version lagu masih ada para pihak yang belum memahami tentang aturan mengunakan

2Agus Tri Haryanto, 2020. Riset: Ada 175,2 Juta Pengguna Internet di Indonesia, Diakses 29 September 2020. Detik.com. Website: https://m.detik.com/inet/ cyberlife/d-4907674/riset-ada- 1752-juta-pengguna-internet-di-indonesia.

(8)

3

hasil ciptaan orang lain bahkan tidak memiliki izin atau lisensi untuk cover version lagu tersebut. Sehingga hak-hak yang ada pada pencipta dan pemegang Hak Terkait pada lagu tersebut merasa dirugikan karna karya/produk Hak Terkait dinyanyanyikan ulang atau di cover oleh pihak- pihak tertentu tanpa ada timbal balik dan hak-hak pada pencipta dan pemegang Hak Terkait lagu tersebut dilanggar hanya untuk kepentingan pribadi oleh pihak lain.

Adapun kasusnya sudah banyak terjadi ketika seorang musisi peng-cover lagu dan diunggah ke platform youtube dan menghasilkan banyak penonton namun pemegang hak cipta atau pemegang Hak Terkait tersebut merasa dirugikan karena ia tidak mendapatkan hak atas karyanya atau produk Hak Terkait tersebut dan bisa jadi juga akan menimbulkan masalah ketika video cover version tersebut diunggah melalui facebook, dimana facebook tersebut bisa menghasilkan uang melalui video yang diunggah.

Meng-cover lagu atau biasa disebut dengan cover version adalah membawakan ulang sebuah lagu milik orang lain dimana lagu tersebut diunggah melalui situs web atau media sosial tertentu. Ada beberapa tujuan dalam cover version yakni untuk pendidikan, untuk tujuan komersial ataupun untuk dikonsumsi sendiri, jika bertujuan untuk komersial maka harus ada izin dan timbal balik dari musisi yang melakukan cover version lagunya yakni berupa royalti karena pemegang hak memiliki Hak Moral dan Hak Ekonomi, namun pada kenyatannya dalam hal cover version lagu masih banyak musisi yang tidak memiliki izin bahkan penciptanya tidak mengetahui bahwa lagu

(9)

tersebut dibawakan ulang padahal tujuan dari cover version lagu tersebut untuk komersial.

Dalam hal tidak memiliki izin maka ini termasuk ruang lingkup HKI (hukum kekayaan intelektual) dimana harus ada hukum yang mengatur tentang hal tersebut, pengertian hukum adalah seperangkat ketentuan tentang tingka laku manusia dalam masyarkata.3 Dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta telah diatur hak bagi pencipta, pemegang Hak Terkait dan perlindungan atas ciptaan dan produk Hak Terkait.. Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.4 Pemegang hak cipta adalah pencipta sebagai pemilik hak cipta, atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak dari pihak tersebut diatas.

Adapun hak yang melekat pada pencipta salah satunya adalah Hak Moral.

Mengenai Hak Moral, Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang No. 28 tentang Hak Cipta menjelaskan bahwa Hak Moral merupakan hak yang melekat secara abadi pada diri pencipta untuk:5

1) Tetap mencantumkan atau tidak mencantumkan namanya pada salinan sehubungan dengan pemakaian ciptaannya untuk umum;

2) Menggunkan nama aliasnya atau samarannya;

3) Mengubah ciptaannya sesuai dengan kepatutan dalam masyarakat; dan 4) Mempertahankan haknya dalam hal terjadi distorsi ciptaan, mutilasi

ciptaan, modifikasi ciptaan, atau hal yang bersifat merugikan kehormatan diri atau reputasinya.

3 Abdul Rokhim (2014), Politik Hukum Pidana Dalam Penegakan Hukum Di Bidang Kehutanan. Negara dan Keadilan. Vol. 3 No. 4, hlm. 1

4 Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta hlm. 2

5 Ibid. hlm. 5

(10)

5

Hak Moral tersebut tidak dapat dihapuskan atau dihilangkan dengan alasan apapun karna akan tetap melekat pada diri penciptanya walaupun hak cipta atau hak terkait telah dialihkan, begitu pula dalam industri permusikan yang meski lagu tersebut sudah dibeli atau dialihkan, Hak Moral tetap tidak dapat dialihkan. Dari sudut perlindungan hak cipta dibedakan antara komposisi musik/lagu (music composition) dan rekaman suara (sound recording), komposisi musik terdiri dari musik, termasuk didalamnya syair /lirik.6 Komposer atau pencipta lagu dianggap sebagai pencipta karena menciptakan sebuah komposisi musik, komposisi musik terdiri dari bunyi, melodi, harmoni, ritmik, bentuk, dan ekspresi.

Sedangkan rekaman suara (sound recording) merupakan hasil penyempurnaan dari serangkaian suara dari komposisi musik , baik itu suara manusia, alat musik maupun suara lainnya. Dianggap sebagai pencipta rekaman suara (sound recording) adalah produser rekaman atau performer (dalam sebuah pertunjukan) yang telah memproses suara-suara dan menyempurnakannya menjadi sebuah rekaman yang final.7

Selain pada hak moral dan Hak Ekonomi pencipta ada juga hak moral bagi pelaku pertunjukan dan hak ekonomi bagi pelaku pertunjukan, produser fonogram dan lembaga penyiaran yang harus dipenuhi ketika ingin melakukan cover version terhadap lagu yang berkaitan dengan Hak Terkait tersebut.

6 Iskandar, Dinda Qorina. 2018, Monetisasi Karya Seni Musik Yang Dinyanyikan Ulang (Cover

Version) Pada Youtube Tinjauan Fatwa DSN-MUI Dan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta. Fakultas Syariah. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang hlm. 4

7 Ibid.

(11)

Berdasarkan penjelasan di atas yang menjadi ketertarikan penulis adalah masih banyak penyanyi/musisi dan conten creator yang melakukan cover version lagu di facebook yang secara ilegal pada si pencipta lagu atau pemegang Hak Terkait. Dengan adanya pelanggaran-pelanggaran tersebut maka penulis mengangkat judul penelitian yang berjudul: “Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Hak Terkait Hak Cipta atas Cover Version Lagu di Facbook Menurut Undang-Undang No. 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta dan Hukum Islam”.

B. Rumusan Masalah

1) Apa akibat hukum melakukan pembuatan dan pengunggahan peng-cover- an lagu di facebook secara ilegal dengan tujuan komersial menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta?

2) Bagaimana perlindungan hukum terhadap pemegang hak terkait hak cipta atas peng-cover-an lagu di facebook menurut Undang-Undang No. 28 tahun 2014 tentang Hak cipta ?

3) Bagaimana perlidungan hukum terhadap pemegang hak terkait hak cipta atas peng-cover-an lagu di facebook menurut hukum Islam?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1) Untuk mengetahui dan menganalisis akibat hukum melakukan pembuatan dan pengunggahan cover version lagu di facebook secara

(12)

7

ilegal dengan tujuan komersial menurut Undang-Undang No. 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta.

2) Untuk mengetahui dan menganalisis perlindungan hukum bagi pemegang hak terkait hak cipta atas peng-cover-an lagu di facebook menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.

3) Untuk mengetahui dan menganalisis perlindungan hukum bagi pemegang hak terkait hak cipta atas peng-cover-an lagu di facebook ditinjau dari hukum Islam.

D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini ada dua manfaat, yakni manfaat teoritis dan manfaat praktis. diharapkan hasil dari peneilitan ini bisa bermanfaat baik bagi manfaat teoritis maupun bagi manfaat praktis, manfaatnya sebagai berikut:

1) Manfaat secara teoritis, diharapkan hasil penelitian ini bisa menjadi bahan tambahan dan pengetahuan tambahan, khususnya dalam bidang hukum kekayaan intelektual (HKI). Selain itu, diharapkan hasil penelitian ini bisa menjadi salah satu bahan acuan atau sebagai sumber refrensi bagi semua pihak yang ingin mengadakan penelitian lanjutan tentang hukum kekayan intelektual (HKI) khususnya dalam industri permusikan.

2) Manfaat secara praktis, diharapkan hasil penelitian ini bisa menambah pemahaman, pengetahuan dan informasi untuk masyarakat/pembaca terhadap cover lagu agar diaplikasikan dan dimanfaatkan dengan baik sesuai dengan peraturan perundang-undangan juga untuk menambah pengetahuan bagi musisi/content creator yang menggunakan karya orang lain untuk tujuan komersial, sehingga tidak merugikan pihak lain. Selain

(13)

itu, diharapkan juga bisa bermanfaat bagi pencipta lagu agar bisa memperjuangkan hasil karyanya di hadapan hukum.

E. Metode Penelitian

Penelitian adalah suatu kegiatan yang terorganisir, sistematis, berdasarkan data, dilakukan secara kritis, objektif, ilmiah untuk mendapatkan jawaban atau pemahaman yang mendalam atas suatu masalah. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut:

a) Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian adalah yuridis normatif. Penelitian hukum normatif pada hakikatnya mengkaji hukum yang dikonsepkan sebagai norma atau kaidah yang berlaku dalam masyarakat dan menjadi acuan periaku setiap orang.8

Soerjono Soekanto mendefinisikan penelitian hukum normatif adalah “penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder belaka”.9 Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka. jenis penelitian ini karena untuk mengetahui bagaimana perlindungan hukum bagi Hak Terkait Hak Cipta terhadap peng-cover-an lagu di facebook menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan ditinjau dari hukum Islam.

8 Ishaq. (2017), Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Skripsi, Tesis, Serta Disertasi, Bandung: ALFABETA. Hlm. 66

9 Soerjono Soekanto (2010), Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat. Jakarta:

Raja Grafindo. hlm. 13

(14)

9

b) Pendekataan Penelitian

Pendekataan diartikan sebagai usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan yang diteliti atau metode- metode untuk mencapai pengertian tentang masalah penelitian.10

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan perundang- undangan (statute approach) karena dalam hal perlindungan hukum terhadap pemegang Hak Terkait Hak Cipta atas peng-cover-an lagu di facebook maka yang ditinjau dari Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Selanjutnya penulis menggunakan pendekatan konsep (conceptual approach) yakni karena membahas tentang perlidungan pemegang Hak Terkait atas cover version lagu yang ditinjau dari hukum Islam.

c) Sumber Bahan Hukum

Bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga (3) macam, yakni bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier.

a) Bahan hukum primer

Menurut Peter Mahmud Marzuki bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat otoritatif artinya mempunyai otoritas.

Bahan hukum primer terdiri atas perundang-undangan, catatan-catatan resmi atau risalah dalam pembuatan perundang-undangan dan putusan hakim.11

b) Bahan hukum sekunder 10 Ishaq. Op.cit. hlm. 68 11 Ibid.

(15)

Bahan hukum skeunder berupa semua publikasi tentang hukum yang bukan merupakan dokumen-dokumen resmi. Bahan hukum sekunder terdiri dari buku-buku teks, kamus-kamus hukum, jurnal- jurnal hukum, dan komentar-komentar atas utusan pengadilan.12

c) Bahan hukum tersier

Bahan hukum tersier merupakan bahan-bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti kamus-kamus hukum, indeks komulatif, ensiklopedia, dan lain sebagainya.13

d) Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

Bahan-bahan yang diperlukan guna menyusun penelitian ini, penulis melakukan penelaahan terhadap literatur-literatur yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. Bahan primer-nya berupa Undang- Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak cipta.

sedangkan bahan sekunder-nya dari buku-buku, karya ilmiah, artikel terkait, jurnal terkait dan lain-lain sebagainya sesuai yang penulis butuhkan dalam penelitian ini.

e) Teknik Analisis Bahan Hukum

Dalam penelitian ini penulis adalah analisis kualitatif, yakni anlisis bahan hukum dengan cara menguraikan secara bermutu dalam bentuk kalimat yang teratur, runtun, logis, tidak tumpang tindih,ndan efikstif.

Sehingga dapat mempermudah interpretasi data dan pemahaman hasil analisis. Dengan kata lain bahwa analisis kualitatif adalah cara

12 Ibid.

13 Ibid.

(16)

11

menganalisis data yang bersumber dari bahan hukum berdasarkan pada konsep, teori, perundang-undangan, doktrin, prinsip hukum, pendapat para ahli atau pandangan peneliti sendiri.14

f) Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan dalam peneletian ini, penulis mengurai secara singkat bab demi bab, yakni sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab I pendahuluan ini penulis membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab II tinjauan pustaka ini penulis membahas tentang teori- teori atau konsep-konsep seperti teori tentang hak cipta, peng-coveran lagu serta yang lainnya apabila penulis butuhkan.

BAB III : HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab II hasil dan pembahasan, penulis membahas mengenai skripsi yang berjudul Perlindungan Hukum Pemegang Hak Terkait Hak Cipta terhadap Cover Version Lagu di Facebook Menurut Undang-undang No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta dan Hukum Islam.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab IV kesimpulan dan saran penulis membahas tentang kesimpulan dan saran penelitian dalam perlindungan hukum Hak Terkait

14 Ibid. hlm. 69

(17)

terhadap peng-cover-an lagu di facebook menurut dari Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan ditinjau dari Hukum Islam.

(18)

76 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

a. Cover version atau kegiatan menyanyikan ulang atau memproduksi ulang sebuah lagu/musik orang lain yang sebelumnya pernah direkam dan dibawakan penyanyi atau artis lain dengan tujuan komersial yang dilakukan tanpa izin (lisensi) dari pemegang Hak Terkait dan tanpa seizin pencipta merupakan sebuah pelanggaran Hak Cipta, karena pencipta menguasai hak untuk melakukan pengaransemenan, pengadaptasian maupun melakukan transformasi ciptaannya dan tidak boleh ada seorangpun yang bisa melakukan aransemen baru atau mentransformasi atas ciptaannya tanpa seizin pencipta, pemegang Hak Cipta dan pemegang Hak Terkait. Pembuatan dan pengunggahan hasil cover version lagu milik orang lain secara ilegal dengan tujuan komersial berakibat pada pencipta, pemegang Hak Cipta maupun pemegang Hak Terkait, yaitu tidak terpenuhinya hak bagi pemegang hak seperti Hak Moral dan Hak Ekonomi. Akibat bagi pihak yang melanggar adalah harus mengganti kerugiatan ataupun bisa dipidana kurungan penjara.

b. Pemegang Hak Terkait di bagi menjadi 3, yakni pelaku pertunjukan, produser fonogram dan lembaga penyiaran. Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta mengatur tentang Perlindungan Hak moral bagi pelaku pertunjukan dan Hak Ekonomi bagi pelaku pertunjukan, produser fonogram dan lembaga penyiar. Ketika pemegang Hak Terkait mendapati pelanggaran terhadap Haknya maka pemegang Hak Terkait

(19)

77

bisa melakukan gugatan keperdataan di Pengadilan Niaga, dan juga bisa melakukan gugatan pidana. Adapun perlindungan hukum bagi pencipta, pemegang hak dan pemegang Hak Terkait lebih lanjut telah dibuat dan disahkan PP No. 16 tahun 2020 tentang Pencatatan Ciptaan dan Produk Hak Terkait. Perlindungan Hak Cipta atau Hak Terkait timbul secara otomatis sejak pertama ide dilaksanakan atau diimplimentasikan dalam bentuk nyata, Hak Cipta atau Hak Terkait dicatatkan atau tidak dicatatkan mempunyai kekuatan hukum yang sama. Namun dengan adanya pencatatan semata-mata untuk mempermudahkan pembuktian atau sebagai bukti awal jika terjadi perselisihan dikemudian hari.

c. Dalam hukum Islam, HKI dipandang sebagai salah satu huquq maliyah (hak kekayaan) yang dapat perlindungan hukum (mashun) sebagaimana mal (kekayaan). Setiap bentuk pelanggaran terhadap HKI, termasuk namun tidak terbatas pada menggunakan, mengunggkapkan, membuat, memakai, menjual, mengimpor, mengekspor, mengedarkan, menyerahkan, menyediakan, mengumumkan, memperbanyak, menjiplak, memalsu, membajak HKI milik orang lain secara tanpa hak merupakan kezaliman dan hukumnya adalah haram. Sanksi pidana dalam hukum islam terhadap pelanggaran Hak Cipta atas cover version menurut syari’at merupakan pencurian berdasarkan analogi dengan metode qiyas, maka hukum bagi cover version padalagu adalah dengan ta’zir (penjara dan ganti rugi).

2. Saran

(20)

78

Dalam perlindungan hukum terhadap Hak Cipta atau Hak Terkait sudah jelas diatur dalam Undang-Undang No. 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta, Untuk pencatatannya juga sudah diatur dalam PP No. 16 Tahun 2020 tentang Pencataan Ciptaan dan Produk Hak Terkait, namun kurangnya pengetahuan masyarakat terkhususnya pada musisi yang melakukan cover version maka masih sering terjadi pelanggaran Hak Cipta dan bahkan masih banyak dengan sengaja melakukan cover version tanpa seizin (lisensi) pemegang hak tau pemegang hak terkait dalam melakukan cover version secara ilegal yang bertujuan komersial. Seharusnya pemegang Hak Cipta atau pemegang Hak Terkait harus lebih tegas terhadap haknya yang digunakan secara ilegal dengan menggugat pihak yang melakukan pelanggaran Hak Cipta tersebut dengan gugatan perdata ataupun tuntutan pidana agar bisa menjadi pembelajaran ataupun kehati-hatian bagi pihak yang selanjutnya melakukan cover version sehingga pelanggaran pada Hak Cipta Indonesia bisa berkurang.

(21)

79

DAFTAR PUSTAKA Peraturan Perundang-Undangan

KUH Perdata

Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor: 1/MUNAS VII/5/2005 tentang Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2020 tentang Pencataan Ciptaan dan Produk Hak Terkait

AL-QUR’AN BUKU

Abdul Atsar, 2018, Mengenal Lebih Dekat Hukum Kekayaan Intelektual, Yogyakarta; CV Budi Utama

Bernard Nainggolan, 2016, Komentar Undang-undang Hak Cipta. Bandung; PT Alumni.

Budi Parmono, 2020, Penyalahgunaan Wewenang Dalam Tindak Pidana Korupsi, Malang; PT. Cita Intrans Selaras.

Donandi, Sujana. 2019. Hukum Hak Kekayaan Intelektual di Indonesia.

Yogyakarta: DEEPUBLISH (Grup Penerbit CV BUDI UTAMA).

Fitriayu Penyalai. 2020, Domain Publik di Indonesia: Panduan Praktis bagi Institusi GLAM, Jakarta; Goethe-Institut Jakarta

Ghufron A. Mas’adi, 2002, Fiqh Muamalah Konstektual, Jakarta; Raja Grafindo Persada

Hulman Panjaitan, Wetmen Sinaga, 2017, Performing Right Hak Cipta Atas Karya Musik dan Lagu Serta Aspeknya (Edisi Revisi), Jakarta: Uki Press Kholis Roisah, Konsep Hukum Hak Kekayaan Intelektual: Sejarah, Pengertian

dan Filosofis Pengakuan HKI dari Masa ke Masa, Setara Press Malang, 2015, hlm 9. Dikutip dari Abdu Atsar, 2018, Mengenal Lebih Dekat Hukum Kekayaan Intelektual, Yogyakarta; CV Budi Utama.

Muhammad Djumhana dan R. Djubaedillah, 2014, Hak Milik Intelektual (Sejarah, Teori, dan Praktiknya di Indonesia). Bandung; PT Citra Aditya Bakti.

M. Hawin, Budi Agus Riswandi, (2017), Isu-Isu Penting Hak Kekayaan Intelektual Di Indonesia, Yogyakarta; Gadjah Mada University Press. Hlm.

126

(22)

80

Satjipto Raharjo, 2000, Ilmu Hukum, Bandung, PT.

Philipus M. Hadjon, 1987, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat di Indonesia, Surabaya, PT Bima Ilmu.

Quraish Shihab, 1991, Filsafat Hukum Islam, Jakarta; Bumi Aksara

Robert A. Gorman, 2006, Copyright Law, United States: Federal Judicial Center, hlm 1. Dikutip dari Sujana Donani, 2019, Hukum Hak Kekayaan Intelektual di Indonesia, Yogyakarta, CV Budi Utama.

Satjipto Raharjo, 2000, Ilmu Hukum, Bandung, PT. Cipta Aditya Bakti

JURNAL

Abd. Rochim Al-Audah. (2016). ¬Hak Cipta dan Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual Dalam Perspektif Hukum Islam dan Perundang-Undangan. Al- Mashlahah Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial Islam. Vol 4. No. 08.

Ade Hidayat, 2014. Konsep HAKI Dalam Hukum Islam dan Implimentasinya Bagi Perlindungan Hak Merek di Indonesia. Vol. 8., No. 1.

Abdul Rokhim (2014), Politik Hukum Pidana Dalam Penegakan Hukum Di Bidang Kehutanan. Negara dan Keadilan. Vol. 3 No. 4, hlm. 1

Benny Krestian Heriawanto, (2019). Pelaksanaan Eksekusi Objek Jaminan Fidusia Berdasarkan Title Eksekutorial. Legality. Vol. 27 No. 1. hlm. 65 Fransin Miranda Lopes, (2013), Penegakan Hukum Terhadap Pelanggaran Hak

Cipta di Bidang Musik dan Lagu. Lex Privatum. Vol.1 No. 2 hlm. 48

Hasby Ash-Shidiqqy, Pengantar Ilmu Muamallah, (Jakarta: Bulan Bintang, 1994), hlm 140. Dikutip dari Wening Purbanti Palupi, 2013, Harta Dalam Islam (Peran Harta dalam Pengembangan Aktivitas Bisnis Islam, At-Tahdzib, Vol.1. Nomor 2.

I Gusti Putu Agung Angga Aditya, 2018, Perlindungan Hak Terkait Sehubungan Dengan CoverVersion Lagu Berdasarkan Undang-undang Hak Cipta, Jurnal Ilmu Hukum .Vol. 7 No. 1 hlm. 6

M. Sularno, 2003. Konsep Kepemilikan Dalam Islam (Kajian dari Aspek Filosofis dan Potensi Pengembangan Ekonomi Islam), Al-Mawarid Edisi IX tahun 2003

Rijal, 2015, Eksestensi Harta Dalam Islam (Suatu Kajian Analisis Islam), Jurnal Penelitian, Vol. 9, No. 1.

SKRIPSI

(23)

81

Dinda Qorina Iskandar, 2018, Monetisasi Karya Seni Musik Yang Dinyanyikan Ulang (Cover Lagu) Pada Youtube Tinjauan Fatwa DSN-MUI Dan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta. Skripsi, Fakultas Syariah, Hum Bisnis Syariah, Universitas Islam Negeri-Maulana Malik Ibrahim, Malang

Mustafa Ahmad al-Zarqa’, al Madkhal al fiqh al ‘Amm, (Beirut: Jilid I, Darul Fikr, 1968), hlm 240. Dikutip dari Eka Murlan, 2011, Konsep Kepemilikan Harta Dalam Ekonomi Islam Menurut Azalur Rahman di Buku Economic Doctrines Of Islam, Syariah dan Ilmu Hukum, Ekonomi Islam, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru

Wahbah al Zuhaily, al Fiqh al Islamy wa Adillatuh, Juz 4, h. 57. Dikutip dari Eka Murlan, 2011, Konsep Kepemilikan Harta Dalam Ekonomi Islam Menurut Azalur Rahman di Buku Economic Doctrines Of Islam, Syariah dan Ilmu Hukum, Ekonomi Islam, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru.

INTERNET

Agus Tri Haryanto, 2020. Riset: Ada 175,2 Juta Pengguna Internet di Indonesia, Diakses 29 September 2020. Detik.com. Website: https://m.detik.com/inet/

cyberlife/d-4907674/riset-ada-1752-juta-pengguna-internet-di-indonesia.

Agus Candra. (2010), Pelanggaran Hak Cipta. Diakses pada tanggal 13 Desember 2020. Kompasiana. Website: https://www.google/amp/s/www/

kompasiana.com/amp/aguscandra/ pelanggaran-hak-cipta_54fff5fba33311 c26d50f830.

Albert Aries, (2013), Perbuatan Melawan Hukum dalam Hukum Perdata dan Hukum Pidana, Diakases pada tanggal 28 November 2020. Hukum Online.

Website: https//m.hukumomline/klinik/detail/ulasan/lt5142a15699512/

perbuatan-melawan-hukum-dalam-hukum-perdata-dan hukum-pidana/

Devita Retno, (2019), Sejarah Berdirinya Facebook – Jejaring Sosial Besar, Diakses pada 29 September 2020. Sejarah Lengkap. Websaite:

https://sejarahlengkap.com/teknologi/ sejaRah-berdirinya-facebook.

Farhan Agasi, (2020), Cara Monetisasi Video Facebook Dengan Syrat &

Ketentuan, Diakses pada 26 November 2020. Toffeedev.com. Website:

https://www.google.com/amp/s/toffeedev.com/cara-monetisasi-video- facebook/amp/

Lucky Setiawati, (2014), Apakah Menyanyikan Ulang Lagu Milik Orang Lain Melanggar Hak Cipta. Diakses pada tanggal 2 Desember 2020 . Hukum Online. Website: https:m.hukumonline. com/klinik/detail/ulasan/

lt506ec90e47d25/aoakah-menyanyikan-ulang-lagu-orang-lain-melanggar- hak-cipta

(24)

82

Maulana Adieb, (2020), Tertarik Dapatkan Penghasilan Tamabahn ? Cari Tahu Tentang Monetisasi, Yuk!, Diakses 26 November 2020, Glints. Website:

https://glints.com/id/lowongan/monetisasi-adalah/#.X7_IWLcxeDz.

Redva. (2020), Fanspage Facebook Apa Itu Fanspage Facebook & Tutorial Cara Membuat FansPage, Diakses pada 29 September 2020. Pandagila.com.

Website: https://www.google.com/amp/s/pandagila.com/cara-membuat- fanspage-untuk-bisnis-online-anda/&3famp.

Referensi

Dokumen terkait

Persamaan hak-hak perlindungan anak dalam Hukum Positif dan Hukum Tata Negara Islam a Setiap anak memperoleh hak untuk hidup, tumbuh dan berkembang b Setiap anak memperoleh hak untuk